Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 9

2713100011 - Nafiul Fikri Ahmadi


2713100041 - Farid Rizal
2713100072 - Yosua Rielys Pandapotan L.
2713100133 - Bedry Nurhadi Simanjuntak
2713100505 - Muhammad Ikbal Laisa

Ternary Phase System

Introduction
Sistem ternary adalah sistem yang menjelaskan fasa dari
3 komponen. Tidak dimungkinkan untuk menjelaskan
komposisi paduan ternary dengan 1 fraksi seperti pada
komposisi paduan biner. Contohnya komposisi dari Fe-CrNi alloy dapat sepenuhnya dinyatakan mengandung 18%
Cr dan 8% Ni , tidak diperlukan lagi mengatakan
kandungan 74% Fe. Tapi persyaratan bahwa dua
parameter harus dinyatakan untuk menggambarkan
komposisi terner berarti bahwa dua dimensi harus
digunakan untuk mewakili komposisi pada diagram fase
lengkap. Variabel eksternal yang harus diperhatikan
dalam sistem ternary adalah suhu , tekanan , komposisi
X , dan komposisi Y. Untuk membangun sebuah diagram
lengkap mewakili semua variabel ini akan memerlukan
penggunaan
ruang
empat
dimensi.
Namun
pada
kenyataannya, tekanan (atmosfer) dapat dianggap
konstan, sehingga dibuatlah tiga dimensi (3-D) diagram
yang mewakili variabel suhu dan dua parameter
konsentrasi. Oleh karena itu dalam setiap penerapan

Model Ruang Sistem Ternary


Model 3D yang digunakan telah merepresentasikan
komposisi yang membutuhkan dua dimensi dan dengan
penambahan variabel suhu yang membuat model sistem
ternary menjadi 3D. Model ruang yang digunakan adalah
prisma segitiga, di mana suhu diplot pada sumbu vertikal ,
dan komposisi paduan diwakili di dasar prisma , yang
direpresentasikan sebagai segitiga sama sisi . Sehingga,
sisi vertikal prisma mewakili tiga sistem biner , AB , BC ,
dan AC , yang membentuk sistem ternary ABC. Secara
hipotesisnya, diagram fasa ternary terdiri dari logam A ,
B , dan C. Diagram berisi dua eutectics biner pada dua sisi
yang terlihat di diagram , dan eutektik biner ketiga antara
elemen B dan C yang tersembunyi di belakang plot
diagram.

Model Ruang Sistem Ternary


Karena sulit menggunakan/membaca plot ternary 3D
secara langsung , maka informasi dari diagram dapat
diplot dalam dua dimensi dengan salah satu dari beberapa
metode yaitu metode plot liquidus , plot isotermal , dan
bagian vertikal disebut isopleth .
Plot Liquidus : Temperature di mana beku tergambar di
gambar/diagram sebelumnya. Namun tempertatur untuk
masing-masing komposisi ditransfer ke sebuah diagram
segitiga. Temperatur liquidus diplot sebagai kontur
isotermal.
Diagram
ini
sangat
membantu
dalam
memprediksi pembekuan suhu alloy. Pada gambar
dibawah, garis cair memiliki panah yang menunjukkan
arah pembekuan menuju titik eutektik ternary . Plot
Liquidus juga memberikan identitas fase utama yang akan
terbentuk selama proses pemadatan (solidification) untuk
setiap komposisi paduan diberikan . Plot yang sama , yang
dikenal sebagai plot solidus , menunjukkan pembekuan
solidus.

Liquidus plot for hypothetical ternary phase


diagram

Model Ruang Sistem Ternary


Plot Isotermal : Plot isotermal menunjukkan fase yang
hadir dalam setiap paduan pada suhu tertentu dan
berguna untuk memprediksi fasa dan jumlah komposisi
pada suhu tersebut. Plot isotermal adalah yang paling
berguna karena memungkinkan analisis komposisi,
sementara plot liquidus dan plot isopleth tidak
memungkinkan analisis komposisi .

Model Ruang Sistem Ternary


Plot Isopleth : Kelompok
paduan
tertentu
dapat
diplot
sebagai
secara
vertikal, yang juga biasa
disebut isopleths . Bagian
ini
sering
mewakili
komposisi tetap salah satu
elemen, ketika jumlah dari
dua elemen lain diizinkan
untuk bervariasi. Plot ini
menunjukkan
bagaimana
fasa dan struktur berubah
ketika suhu bervariasi dan
ketika
dua
dari
unsur
paduannya berubah jumlah
komposisinya.
Contoh
:
Plot
isopleth
melalui diagram disamping
pada komposisi 40% C.

Ternary Phase Diagram


Diagram ternary mewakili
keseimbangan
antara berbagai fasa yang terbentuk antara
tiga komponen , sebagai fungsi temperatur .
Konsentrasi masing-masing tiga Komponen
dapat dinyatakan sebagai "berat % " atau "
molar % . Jumlah konsentrasi ketiga
komponen harus berjumlah 100 %.
The Gibbs Triangle : Sebuah segitiga sama sisi
di mana unsur murni diwakili oleh masingmasing
sudut
yang
digunakan
untuk
menentukan komposisi keseluruhan paduan.

Ternary Phase Diagram

Ternary Phase Diagram


Ada tiga cara untuk menentukan keseluruhan
komposisi
Metode 1:
1. Biarkan komposisi keseluruhan diwakili oleh
titik X
2. Gambar garis melewati X , dan sejajar
dengan masing-masing sisi, dimana garis
A'C ' memotong sisi AB yang menjelaskan
konsentrasi komponen B di X.
3. Konsentrasi A dan C di X , dapat ditentukan
dengan cara yang sama

Ternary Phase Diagram

Ternary Phase Diagram


Metode 2:
1. Gambar garis melalui X dan sejajar
dengan Gibbs Triangle
2. AC intersects AB at A
3. BC intersects AB at B
4. Concentration of B = AA
5. Concentration of C = AB
6. Concentration of A = BB

Ternary Phase Diagram

Ternary Phase Diagram


Metode 3 (Mengaplikasikan Inverse Lever
Rule)
1. Gambar garis lurus dari tiap sudut
melalui X
2. %A = AX/AM
3. %B = BX/BN
4. %C = CX/CL
Ket: Selalu cek konsentrasi dari tiap
komponen hingga benar 100%

Ternary Phase Diagram

example

Ternary Phase Diagram

10 wt % H2O 15 wt % H2O

30 wt % H2O

40 wt % H2O

20 wt % H2O

Ice Golbs

Anda mungkin juga menyukai