b. Pengumpulan Data
Dari 45 KK yang ada di RT 03 RW 04 semuanya dijadikan sampel, kemudian
dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara mempergunakan
kuesioner yang dibacakan dan diisi oleh pengumpul data dengan teknik
wawancara dan observasi. Dari hasil pengumpulan data didapatkan data sebagai
berikut : Jumlah penduduknya adalah 200 jiwa yang tergabung dalam 51KK, 1
Bumil, 4 Busui, 2 Bayi, 14 Balita, 31 Usia Sekolah, 41 Usia Remaja, 54 usia
dewasa dan 35 orang lansia. Kepala keluarga masyarakat RT 03 pada umumnya
bekerja sebagai wiraswasta 17%, PNS/BUMN 2,1%, Pensiunan/purnawirawan
2,1%, Karyawan Swasta 14,9%, Lain-lain 48,9% dan yang tidak bekrja 10,6%.
Tingkat pendidikan sebagian besar tamat SD 38,3%, SMP 14,9%, SLTA 21,3%,
PT 4,3% dan tidak pernah sekolah 8,5%. Dilanjutkan dengan pengolahan data,
editing, pengkodean, tabulasi data dan pembersihan data.
Dari hasil pengumpulan data tersebut, data dapat dikelompokkan menjadi:
Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari penelusuran dokumen dari Puskesmas Ikur Koto,
dan pak RT yang berkaitan dengan :
Data demografi : jumlah penduduk , geografi
Data primer
Data primer diperoleh dari kuesioner, formulir berdasarkan wawancara dan
observasi langsung mahasiswa dari rumah kerumah yang mencakup data :
l. Keluarga dengan anggota keluarga usia >= 45 tahun ( pra lansia dan lansia)
m. Social ekonomi ( pendidikan pekerjaan, penghasilan keluarga)
Setelah pengelompokan data dan disajikan dalam table berikut ini :
c. Analisa Data
Analisa Data
No
Data
Masalah
.
1.
Penyebab
keperawatan
Data Primer :
-
Resiko
anggota
keluarga
48 KK ( 94,1 %) mengolah
sampah dengan cara yang
buruk ( di bakar).
rumah
memiliki
adanya
Kader
yang
Puskesmas
Nanggalo
tinggi
( Etiologi )
Kurangnya
kebersihan
terjadinya
lingkungan
rumah,
peningkatan
kejadian ISPA
buruk,
limbah
pembuangan
yang
memenuhi syarat
air
tidak
Berdasarkan
laporan
dari
10
penyakit
Dari
hasil
laporan
tahun
pada
anak
dan
10
kasus
penyakit
Dari
hasil
laporan
tahun
33,3%
keluarga
Metode pembuangan sampah
29,4%
mengkonsumsi
Resiko
keluarga peningkatan
air minum kejadian Diare
metode
kesehatan
56,9%
jarak
keluarga
sumber
memiliki
air
minum
39,2%
keluarga
menggunakan
metode
(dipotong
kemudian
pengolahan
sayur
dicuci)
-
Data sekunder :
-
Puskesmas
Nanggalo
Dari
data
Puskesmas
Nanggalo
Padang,
dapatkan
hanya
di
1.023
51 %
keluarga memiliki
Pengolahan
bersih.
74,
memperoleh
kesehatan
keluarga
informasi Resiko
yang
kurang peningkatan
lengkap.
-
kejadian DBD
94,1%
keluarga
menggunakan
metode
(dibakar,
dibuang
sembarang tempat)
-
kesehatan
sampah
tentang
pembungan
limbah
yang
DBD,
yang
rumah
yang
51 KK didapatkan bahwa
angka kejadian DBD dalam
waktu 6 bulan terakhir adalah
2%.
Data Sekunder :
-
Puskesmas
Nanggalo
13 kasus di
Data Primer :
-
91,4
% remaja
memiliki
11,4
remaja
saat
Kurangnya
ini
remaja
merokok
-
14,3
remaja
pernah
merokok
-
peningkatan
kesehatan
yang
kurang lengkap
-
Risiko terjadinya
kesehatan
dari
pemakaian napza
pengetahuan
tentang
,kurangnya
informasi
kesehatan
yang
remaja
dari
kesehatan
napza
diperoleh
petugas
teman
Data Primer :
-
17,1
remaja
pernah
11,4
remaja
pernah
45,7
remaja
sudah
pacar
-
6.
Dari
Resiko
wawancara
dengan peningkatan
posyandu,kurangnya
lansia
hipertensi, tidak
tidak
pernah
Dari
wawancara
ketua
RT
dengan
didapatkan
Dari
wawancara
didapatkan
yang
dari ketua RT
terjadi
kader di RT V .
adanya
bahwa
laansia
mendapatkan
kesehatan
tidak
informasi
dari
petugas
kesehatan .
Data Sekunder
-
Dari
laporan
puskesmas
tahunan
nanggalo
pada
hipertensi
dan
menduduki peringkat ke 3
dari penyakit terbanyak yang
terjadi
-
Dari
laporan
puskesmas
tahunan
nanggalo
pada
Masalah Kesehatan /
TOTAL
PRIORITAS
25
II
27
22
IV
24
III
21
18
VI
Keperawatan
1. Resiko peningkatan kejadian Diare
,
di RW I RT V Kelurahan Kurao
Pagang
2. Resiko
tinggi
terjadinya
Pagang
Resiko terjadi peningkatan
kejadian
2. Perencanaan
No
Diagnosa
Tujuan
Tujuan
Rencana
Strategi
Keperawatan
Umum
Khusus
Tindakan
Intervensi
1.
Resiko
Keluarga
tinggi Angka
Primer
terjadinya
kejadian
memahami Memberikan
peningkatan
ISPA
tentang
penyuluhan
ISPA
tentang
RT
Kelurahan
V g
dalam Keluarga
Kurao jangka
mau
penyakit
serta
Pagang
waktu
6 berperilaku
berhubungan
bulan.
menjaga
Memberika
Evaluasi
Kriteria
Standar
Pengetahua
85 %
meningkat
RT,
dan Mesjid
Maha
penyuluhan
laporan
dan
tahunan
Rumah
Dapat
ISPA kepada
akibat keluarga
memahami
puskesma keluarga
yang
tentang
tentang
ditimbulkannya
penyakit
ISPA
Nanggalo
tentang
menyebutk
lingkungan rumah,
rumah
definisi,
an penyakit
penyebab,
yang
Keluarga
Dapat
menggunak
tanda
an metode
gejala,
pengolahan
sampah
memenuhi syarat,
yang baik
ditimbulkan
Keluarga
nya dengan
air
kurangnya
pengetahuan
KK
dan ditimbulka
menggunak
menggunak
an
sarana
an media :
dimanifestasikan
pembuanga
Leaflet dan
dengan
35,3%
flip chart
anggota
keluarga
tentang
menderita
94,1%
ISPA
ISPA,
keluarga
mengolah sampah
dengan cara yang
limbah
yang
memenuhi Memberikan
syarat
Ketua
lingkungan
pembuangan
Balai
RT,
kebersihan
buruk,
Mahasis
pak pemuda,
ISPA,
yang
PJ
wa,
kebersihan
sampah
Tempat
n keluarga
dengan Kurangnya
pengolahan
Sumber
informasi
Memberika
n
akibat
siswa
Diagnosa 1
a. Diagnosa
Resiko tinggi terjadinya peningkatan kejadian ISPA di RW I RT V Kelurahan
Kurao Pagang berhubungan dengan Kurangnya kebersihan lingkungan rumah,
pengolahan sampah yang buruk, pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat,
kurangnya pengetahuan KK tentang ISPA dimanifestasikan dengan:
- 35,3% anggota keluarga menderita ISPA,
- 94,1% keluarga mengolah sampah dengan cara yang buruk ( di bakar)
- 51%keluarga memiliki lingkungan rumah yang tidak bersih
- 74,5% rumah memiliki sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat
b. Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada masyarakat RT 05 RW 01 Kel.
Kurao Pagang dalam jangka waktu 6 bulan angka kejadian ISPA berkurang.
c.
Rencana Kegiatan
Memberikan
penyuluhan
tentang
penyakit
ISPA serta
akibat
yang
ditimbulkannya
Deteksi dini adanya penyakit ISPA dengan memotivasi keluarga untuk selalu
memeriksakan kesehatan .
Diagnosa 2
a. Diagnosa
b. Resiko peningkatan kejadian Diare di RW I RT V Kelurahan Kurao Pagang
berhubungan dengan metode pembuangan sampah yang buruk, jarak sumber air
minum dengan septic tank, sarana pembuangan limbah, metode pengolahan sayur
yang tidak baik, sumber dan keadaan air minum yang tidak memenuhi syarat
dimanifestasikan dengan :
-
56,9% keluarga memiliki jarak sumber air minum dengan septic tank yang
tidak memenuhi syarat,
c. Tujuan
d. Rencana Tindakan
.
3. Implementasi
4. Evaluasi