TUJUAN KOLONISASI
Mempelajari daur hidup
Mempelajari aspek biologi, fisiologi, genetik
Mendalami aspek taksonomik
Mendapatkan subyek uji resistensi insektisida, dan subyek uji insektisida
Bahan pendidikan (praktikum) entomologi
INSEKTARIUM
Insektarium adalah sebuah bangunan yang terdiri dari sejumlah ruangan,
atau bagian dari ruangan bangunan yang dirancang khusus dengan segala
fasilitas di dalamnya untuk kolonisasi (peternakan) insekta.
Insektarium merupakan unit penting sekali untuk operasional
Laboratorium Entomologi.
Sebagai penunjang insektarium adalah adanya binatang kecil (mis. tikus
putih, burung puyuh) untuk sumber darah bagi serangga pengisap darah
(mis. nyamuk)Untuk pelihara nyamuk, ruanganinsektarium dirancang
khusus sbb:
a) Ruangan berupa kamar cukup luasnya (misalnya 5 x 8 m, dan
tinggi plafon 3 m), harus tertutup rapat, ber-AC, dengan
kelembaban udara 70-80% dan suhu udara 24-260C.
b) Pintu cukup satu buah, ukuran sedang, satu daun pintu; pintu
dibuat dobel, bagian dalam dengan korden hitam dobel, dilekatkan
pada kanan dan kiri pintu. Ini penting untuk penghalang nyamuk
yang lepas dari sangkar keluar ruangan.
c) Plafon (eternit) dibuat rendah supaya nyamuk yang lepas dan
terbang lalu hinggap di plafon mudah ditangkap lagi. Insektarium
sebaiknya di bangunan khusus, terpisah dari bangunan induk
(kantor), dengan sumber air dan listrik tersendiri, bebas
kemungkinan dari masuknya binatang, seperti tikus, labah-labah,
semut, dan lainnya.Insektarium dilengkapi dengan wastafel, tempat
tampungan air (gentong, drum air yang tertutup), rak-rak tempat
sangkar nyamuk, meja-meja panjang untuk tempat nampan, dan
almari kecil untuk penyimpanan bahan pakan larva nyamuk,
peralatan-peralatan kecil yang diperlukan, dll.
Teknik Kolonisasi Nyamuk:Aedes aegypti dan Ae.
albopictus
Perangkap Telur (Ovitrap) untuk nyamuk Aedes
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Kumpulkan pupae dari koloni larvae (hari 7-8), pindahkan dengan pipet
yang cukup besarnya, ke dalam paper cup kecil yang telah diisi air yang
bebas klor (air sumur).
a. Tempatkan kumpulan pupae (sekitar 400 ekor) di dalam sangkar nyamuk
(bentuk kubus ukuran 35 x 35 x 35 cm).
b. Nyamuk dewasa (imago) akan muncul setelah 1-2 hari.
c. Ambil kembali paper cup dari sangkar setelah semua nyamuk menetas dari
pupae.
Kolonisasi Nyamuk di insektarium
Mulai stadium imago
Nyamuk tetasan pupae segera diberi pakan larutan air gula pasir (sukrose)
10% yang ditaruh dalam botol kecil (vial) berkapas untuk tempat hinggap
nyamuk waktu mengisap air gula.
a. Ganti kapas dan air gula setiap 2-3 kali seminggu (mencegah kontaminasi
bakteri).
b. Pada malam hari, berikan pakan darah pada nyamuk betina dalam sangkar
dengan memasukkan burung puyuh (dikerangkeng ketat dengan kawat)
semalam suntuk.
c. Berikan pakan darah dengan cara yang sama setiap minggu untuk produksi
telur-telurnya.
Kolonisasi Nyamuk Anopheles
Mulai stadium telur
Dapatkan telur-telur nyamuk Anopheles dari koloni nyamuk dewasa
(kalau sudah ada di insektarium), atau dikoleksi langsung dari permukaan
genangan air habitatnya: air di sawah sawah yang relatif tenang, air tepian
sungai yang tenang, dsb.
a. Pindahkan dengan pipet telur-telur nyamuk itu ke dalam air yang
disiapkan dalam paper cup kecil, atau langsung dalam air di sebuah
nampan plastik di insektarium.
b. Biarkan telur-telur menetas keluar larvae instar 1, yang biasanya dalam
waktu 24-26 jam.Telur-telur dan larvae nyamuk Culex atau Anopheles
dikumpulkan dari air
di sawah-sawah
a.
a. Kumpulkan pupae dari koloni larvae (hari 7-8), pindahkan dengan pipet
yang cukup besarnya, ke dalam 1-4 paper cup kecil yang telah diisi air
yang bebas klor (air sumur).
Tempatkan kumpulan pupae (sekitar 400 ekor) di dalam sangkar nyamuk
(bentuk kubus ukuran 35 x 35 x 35 cm, atau ukuran lain disesuaikan
dengan spesies dan perilaku kawin dari nyamuknya).
a. Nyamuk dewasa (imago) akan muncul setelah 1-2 hari.
b. Ambil kembali paper cup dari sangkar setelah semua nyamuk menetas dari
pupae.
Mulai stadium imago
a. Nyamuk tetasan pupae segera diberi pakan larutan air gula pasir (sukrose)
10% yang ditaruh dalam botol kecil (vial) berkapas untuk tempat hinggap
nyamuk waktu mengisap air gula.
b. Ganti kapas dan air gula setiap 2-3 kali seminggu (mencegah kontaminasi
bakteri yang mematikan larvae).
c. Pada malam hari, berikan pakan darah pada nyamuk betina dalam sangkar
dengan memasukkan tikus putih atau marmot (dikerangkeng ketat dengan
kawat) semalam suntuk.
d. Berikan pakan darah dengan cara yang sama setiap minggu untuk produksi
telur-telurnya.
e. Siapkan petri dish atau paper cup isi air untuk oviposisi oleh nyamuk
betina yang gravid.
Catatan: sedapat mungkin gunakan air dari habitatnya yang asli di alam (air
biologis), misalnya: air sungai, air sawah, air laguna (payau), dsb. untuk
kolonisasi larvae dan pupae.
!!!!!!
By
penias wandikmbo