Usaha budidaya cacing sutera (Tubifex Sp) sistem apartemen memiliki
prospek tinggi seiring dengan semakin meningkatkan minat masyarakat pada pemeliharaan ikan hias. Cuan yang dihasilkan dari budidaya ini pun cukup menggiurkan.
Cacing sutera—sering juga disebut sebagai cacing rambut—adalah cacing
berkoloni yang masuk dalam kelas jenis Oligochaeta. Disebut cacing rambut karena hewan air ini memiliki ukuran tubuh hanya 2–4 cm saja. Habitatnya di perairan jernih dan kaya bahan organik. Dari hasil penelitian, cacing ini diketahui mengandung protein di kisaran 57-60 persen dan lemak antara 13- 20 persen.
Jumlah protein tersebut sudah cukup memenuhi kebuthan nutrisi bagi
pertumbuhan benih ikan.
Cacing sutera juga kaya akan vitamin B12, asam amino, mineral, serta asam lemak tak jenuh. Tubuhnya yang tanpa struktur tulang membuat cacing ini mudah dicerna oleh benih ikan serta ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva.
Budidaya cacing sutera tak memerlukan lahan khusus. Cukup dengan
memanfaatkan lahan kosong di sekitar pekarangan rumah. Budidaya cacing sutera bahkan bisa dilakukan di lahan pekarangan rumah sempit sekalipun. Caranya dengan menggunakan sistem budidaya apartemen.
Tahap budidaya
Tahapan budidayaan cacing sutera dimulai dengan penyiapan lahan dan
pembuatan bak penampungan air; pembuatan rak bersusun untuk menempatkan media budidaya menggunakan kerangka besi baja ringan dengan lebar 1 meter, panjang 2 meter, dan tinggi 2,2 meter; pembuatan wadah atau box budidaya dari kayu yang dilapisi dengan plastik UV dengan ukuran 1m x 2m x 0,2 m (tiap rak apartemen terdiri dari wadah atau box sejumlah 5 tingkat). Penggunaan plastik UV ini sangat penting karena sebagai pelindung dari berbagai macam kotoran atau air hujan dan untuk menjaga kestabilan suhu. Penggunaan plastik UV bisa digantikan dengan jarring paranet.
Selanjutnya adalah pembuatan sirkulasi air menggunakan pipa paralon (air
dari penampungan diresirkulasi menggunakan pompa air yang akan bekerja 24 jam); serta pengecekan kualitas air media secara berkala.
Setelah semua tersedia, berikutnya adalah tahapan pemupukan dengan
sistem fermentasi dan pemupukan selama 7 hari. Proses ini diawali dengan penebaran benih cacing sutera sebanyak ½ liter per m2 (untuk media budidaya seluas 100 m2 dibutuhkan sebanyak 60 liter).
Kemudian dilakukan pemupukan dengan pemberian pakan hasil fermentasi
secara anaerob selama 7 hari (pemberian pakan dilakukan setiap hari sekali dengan jumlah 100 hingga 200 ml per m2). Dalam kurun waktu 2 hingga 2,5 bulan sudah bisa dilakukan panen.