Anda di halaman 1dari 5

Kalazion

DEFINISI
Kalazion adalah radang granulomatosa menahun steril dan idiopatik pada kelenjar
meibom; umumnya ditandai pembengkakan terbatas yang tidak terasa sakit dan berkembang
dalam beberapa minggu (Oftalmologi Umum, 2000:82).
Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kronik kelenjar meibom yang terjadi
setelah timbulnya hordeulum internal. Kalazion akan terus tumbuh dan diperlukan eksisi
atau suntikan steroid untuk alasan kosmetik atau jika penglihatan terganggu (Mark A. Graber,
2006 hal: 125).
Kalazion merupakan gangguan kelopak mata tanpa nyeri yang sering terjadi dimana
penyumbatan dikelenjar Meibom menyebabkan glanduloma pada lempeng tarsal
(Oftamologi,2006 hal: 85).
Jadi, Kalazion merupakan suatu gangguan peradangan granulomatosa tanpa nyeri
yang sering terjadi karena penyumbatan kelenjar Meibom.

Kalazion, lokasi kelenjar meibom


Kalazion merupakan peradangan granulomatosa kelenjar Meibom yang tersumbat. Pada
kalazion terjadi penyumbatan kelenjar Meibom dengan infeksi ringan yang mengakibatkan
peradangan kronis tersebut. Biasanya kelainan ini dimulai penyumbatan kelenjar oleh infeksi
dan jaringan parut lainnya.
ETIOLOGI
Kalazion juga disebabkan sebagai lipogranulomatosa kelenjar Meibom. Kalazion mungkin
timbul spontan disebabkan oleh sumbatan pada saluran kelenjar atau sekunder dari
hordeolum internum. Kalazion dihubungkan dengan seborrhea, chronic blepharitis, dan acne
rosacea. Atau disebabkan oleh :
Sumbatan pada kelenjar Meibom. Kelenjar Meibom adalah kelenjar sebasea, yang
menghasilkan minyak yang membentuk permukaan selaput air mata.
Penyakit mata lainnya: blefaritis ulseratif, dan hordeolum

EPIDEMIOLOGI
Kalazion terjadi pada semua umur; sementara pada umur yang ekstrim sangat jarang, kasus
pediatrik mungkin dapat dijumpai. Pengaruh hormonal terhadap sekresi sabaseous dan
viskositas mungkin menjelaskan terjadinya penumpukan pada masa pubertas dan selama
kehamilan.
PATOFISIOLOGI
Kalazion merupakan radang granulomatosa kelenjar Meibom. Nodul terlihat atas sel
imun yang responsif terhadap steroid termasuk jaringan ikat makrofag seperti histiosit, sel
raksasa multinucleate plasma, sepolimorfonuklear, leukosit dan eosinofil.
Kalazion akan memberi gejala adanya benjolan pada kelopak, tidak hiperemik, tidak
ada nyeri tekan, dan adanya pseudoptosis. Kelenjar preaurikuler tidak membesar. Kadangkadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya sehingga terjadi
kelainan refraksi pada mata tersebut.
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya sekresi kelenjar, kemungkinan
karena enzim dari bakteri, membentuk jaringan granulasi dan mengakibatkan inflamasi.
Proses granulomatous ini yang membedakan antara kalazion dengan hordeolum internal atau
eksternal (terutama proses piogenik yang menimbulkan pustul), walaupun kalazion dapat
menyebabkan hordeolum, begitupun sebaliknya. Secara klinik, nodul tunggal (jarang
multipel) yang agak keras berlokasi jauh di dalam palpebra atau pada tarsal. Eversi palpebra
mungkin menampakkan kelenjar meibom yang berdilatasi.
ATAU,
Produk-produk hasil pemecahan lipid (lemak), mungkin dari enzim-enzim bakteri
yang berupa asam lemak bebas, mengalami kebocoran dari jalur sekresinya memasuki
jaringan di sekitarnya dan merangsang terbentuknya respon inflamasi. Massa yang terbentuk
dari jaringan granulasi dan sel-sel radang ini membentuk kalazion. Hal ini dapat
membedakan kalazion dari hordeolum, yang merupakan reaksi radang akut dengan leukosit
PMN dan nekrosis disertai pembentukan pus. Namun demikian, hordeolum dapat
menyebabkan terbentuknya kalazion, dan sebaliknya.
Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan nodul tunggal yang tidak lunak yang
terdapat di dalam palpebra, berbeda dari hordeolum yang terdapat lebih superfisial. Pada
pembalikan kelopak mata mungkin dapat ditemukan pembesaran kelenjar Meibom dan
penebalan kronis pada kelenjar yang berkaitan.
ATAU,
Riwayat blefaritits, hordeolum dan penyumbatan spontan yang terjadi pada saluran
kelenjar Meibom menyebabkan terjadinya sumbatan pada drainase normal kelenjar Meibom.
Sumbatan pada drainase normal kelenjar Meibom menyebabkan terjadinya penumpukkan
sekresi kelenjar Meibom. Penumpukkan sekresi tersebut akan menimbulkan terjadinya reaksi
inflamasi/peradangan pada kelenjar Meibom sehingga timbul jaringan granulasi/ jaringan ikat
dan hialin dan peradangan kronis pada kelenjar Meibom yang disebut dengan kalazion. Masa
yang terbentuk dari jaringan granulasi tersebut tampak sebagai nodul pada kelopak mata yang
tidak nyeri, teraba keras dan terfiksir pada tarus.

MANIFESTASI KLINIS
Benjolan pada kelopaka mata, tidak hiperemis dan tidak ada nyeri tekan.
Pseudoptosis
Kadang-kadang mengakibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya
sehingga terjadi kelainan refraksi pada mata tersebut.
Pada anak muda dapat diabsobsi spontan.
DIAGNOSIS BANDING
Hordeoulum.
Dermoid Cyst.
Tear Gland Adenoma.

DIAGNOSIS
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata. Kadang
saluran kelenjar Meibom bisa tersumbat oleh suatu kanker kulit, untuk memastikan hal ini
maka perlu dilakukan pemeriksaan biopsi.
PENATALAKSANAAN
Kadang-kadang kalazion sembuh atau hilang dengan sendirinya akibat diabsorbsi (diserap)
setelah beberapa bulan atau beberapa tahun.
1. Kompres hangat 10-20 menit 4kali sehari.
2. Antibiotika topikal dan steroid disertai kompres panas dan bila tidak berhasil dalam
waktu 2 minggu maka dilakukan pembedahan.
3. Bila kecil dapat disuntik steroid dan yang besar dapat dilakukan pengeluaran isinya.
4. Bila terdapat sisa bisa dilakukan kompres panas.
Untuk mengurangi gejala :
1. Dilakukan ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan ekstirpasi kalazion
tersebut. Insisi dilakukan seperti insisi pada hordeolum internum.
2. Bila terjadi kalazion yang berulang beberapa kali sebaiknya dilakukan pemeriksaan
histopatologik untuk menghindarkan kesalahan diagnosis dengan kemungkinan
adanya suatu keganasan.
Ekskokleasi Kalazion
Terlebih dahulu mata ditetesi dengan anastesi topikal pentokain.Obat anestesia infiltratif
disuntikan dibawah kulit didepan kalazion. Kalazion dijepit dengan klem kalazion kemudian
klem dibalik sehingga konjungtiva tarsal dan kalazion terlihat. Dilakukan insisi tegak lurus

margo palpebra dan kemudian isi kalazion dikuret sampai bersih. Klem kalazion dilepas dan
diberi salep mata.

Pada abses palpebra pengobatan dilakukan dengan insisi dan pemasangan drain kalau perlu
diberi antibiotik, lokal dan sistemik. Analgetika dan sedatif diberikan bila sangant diperlukan
untuk rasa sakit.

Catatan :
- Dalam menangani hordeolum dan kalazion, kemudian keganasan jangan dilupakan.
- Apabila peradangan tidak mereda perlu dilakukan pemeriksaan uji resistensi dan dicari
underlying cause.

Penyulit :
- Kalazion besar dapat mengakibatkan astigmatisma.
- Hati-hati kemungkinan karsinoma sel sebasea.
PROGNOSIS

Pasien yang memperoleh perawatan biasanya memperoleh hasil yang baik. Seringkali timbul
lesi baru, dan rekuren dapat terjadi pada lokasi yang sama akibat drainase yang kurang baik.
Kalazion yang tidak memperoleh perawatan dapat mengering dengan sendirinya, namun
sering terjadi peradangan akut intermiten.

KOMPLIKASI

Rusaknya sistem drainase pada kalazion dapat menyebabkan trichiasis, dan


kehilangan bulu mata. Kalazion yang rekuren atau tampat atipik perlu dibiopsi untuk
menyingkirkan adanya keganasan. Astigmatisma dapat terjadi jika massa pada
palpebra sudah mengubah kontur kornea. Kalazion yang drainasenya hanya sebagian
dapat menyebabkan massa jaringan granulasi prolapsus diatas konjungtiva atau kulit.

Astigmatisma
Kelainan refraksi sehingga sinar tidak bisa difokuskan pada satu titik. Hal ini bisa
disebabkan oleh kalazion yang massa nya besar, sehingga massa tersebut menekan
permukaan kornea yang mengakibatkan terjadinya perubahan kelengkungan kornea.
Kelengkungan kornea yang bertambah mengakibatkan berkas cahaya yang masuk ke
retina tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam tetapi pada 2 titik , sehingga
bayangan yang dihasilkan tampak silendris.
Meibomianitis
Infeksi pada kelenjar meibom dapat terjadi jika kalazion terkontaminasi oleh debu
atau pun bakteri danvirus yang di akibatkan oleh kurangnya personal higiene
seseorang terutama pada daerah kelopak mata, Sehingga terjadi peradangan pada
kelenjar meibom.
Blefaritistarsus superior
Peradangan pada kelopak mata yang biasanya disebabkan oleh infeksi dan alergi.
Blefaritis dapat terjadi jika kebersihan kelopak mata tidak diperhatikan, selain itu
insisi pada kalazion yang tidak steril juga dapat menyebabkan peradangan pada
kelopak mata.
Obstruksi duktus lakrimalis
Penyumbatan kelenjar air mata, hal ini terjadi jika massa kalazion besar. Sehingga
akan menekan kelenjar lakrimalis, hal ini mengakibatkan saluran kelenjar air mata
menjadi tersumbat dan kehilangan fungsinya

PENCEGAHAN
Selalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh kulit di sekitar mata dan
Bersihkan minyak yang berlebihan di tepi kelopak mata secara perlahan.
Jaga kebersihan wajah dan membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah
Jaga kebersihan peralatan make-up mata

Anda mungkin juga menyukai