Anda di halaman 1dari 15

METODE PENELITIAN KUALITATIF

ETNOGRAFI KOMUNIKASI
UNIT SAR UNPAD

Dosen :
Dr. Atwar Bajari M.Si
Putri Trulline S.I.Kom., M.I.Kom

1. M. Adrian Hazmi

210 110 120 065

2. Stefanus Tulus H

210 110 120 069

3. Stanislaus Bayu Triputra

210 110 120 047

4. Arrizal Tito Prihatomomo

210 110 120 049

5. Nabil Syarifuddin AF

210 110 120 058

6. Dwikie Naufal

210 110 120 054

Fakultas Ilmu Komunikasi


Program Studi Manajemen Komunikasi
Universitas Padjadjaran

LATAR BELAKANG

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


Pencarian Tobit, mahasiswa Jurusan Geodesi ITB angkatan 2008
yang hilang di Gunung Kendang, Pangalengan berlangsung
hingga 20 hari lamanya. Sebanyak 6 orang anggota SAR UNPAD
ikut terjun dalam Operasi Tobit bersama BASARNAS dan berbagai
kelompok pecinta alam .
Kata SAR dan TIM SAR seringkali kita dengar di televisi dan
menghiasi headline media massa pasca terjadinya bencana alam
di suatu daerah, ataupun berita kehilangan orang di alam bebas.
Kata SAR juga seringkali kita asosiasikan dengan kegiatan
evakuasi, penyelamatan, dan penemuan mayat.
Penelitian tentang Unit SAR UNPAD yang kami lakukan ini
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan
etnografi komunikasi. Yaitu penelitian yang meneliti perilaku
individu dan menggambarkan pola-pola komunikasinya dalam
konteks komunikasi kelompok. Setiap individu dalam kelompok
SAR UNPAD tentunya memiliki keunikan masing-masing dalam
menyampaikan pesan. Apakah itu alat penyampaian pesan yang
digunakan, bentuk pesan, kode yang disepakati bersama,
maupun keadaan pada saat proses penyampaian pesan.
Keunikan komunikasi dalam setiap kelompok menjadi dasar kami
untuk meneliti kegiatan dan kedekatan dari anggota Search and
Rescue (SAR) Unpad. Segala bentuk pola komunikasi, kegiatan,
tempat berkumpul, waktu latihan, kode yang digunakan, nilai ,
norma , dan motivasi anggota SAR Unpad dalam menjalani
tugasnya, serta proses komunikasi dalam SAR UNPAD yang
membuat anggota SAR UNPAD tetap semangat dan bertahan
dalam kelompoknya walaupun menjalani latihan yang keras
dalam jangka waktu yang cukup lama, adalah objek yang kami
teliti di sini.

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menguraikan semua aspek budaya Unit SAR UNPAD secara
menyeluruh, baik aspek budaya yang bersifat material seperti :
artefak budaya UNIT SAR UNPAD (equipment, seragam, bangunan
sekretariat,

dan

sebagainya)

dan

yang

bersifat

abstrak

(pengalaman, nilai, dan norma yang dianut UNIT SAR UNPAD).


2. Menjelaskan bagaimana praktik komunikasi antar individu
dalam

UNIT

SAR

UNPAD

membentuk,

menjaga,

mengembangkan sebuah kelompok.

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

dan

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

RESEARCH QUESTION :
1. Apa itu SAR UNPAD ? Siapa sajakah yang bisa menjadi anggota
SAR UNPAD dan apa sajakah Identitas fisik yang menandakan
bahwa seseorang adalah anggota SAR UNPAD ?
2. Bagaimana proses komunikasi dalam tim saat operasi Search
and Rescue berlangsung ? Apakah nilai atau motivasi yang
meresap dalam diri anggota SAR UNPAD sehingga mau dan rela
untuk ikut dalam aktivitas SAR di gunung, sungai arus

deras,

hingga hutan belantara selama berhari-hari tanpa dibayar ?

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

ETNOGRAFI KOMUNIKASI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan pendekatan Etnografi Komunikasi. Etnografi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu Ethnos yang berarti suku bangsa, adat
istiadat, kultur sejenis, dan Graphein yang berarti gambar.
Etnografi

pada

dasarnya

adalah

kegiatan

peneliti

untuk

memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerja sama


melalui fenomena teramati kehidupan sehari hari. (Gillian Symon
dan Catherine Cassel, ed. Qualitative Methods and Analysis I
Organizational Research: A Practical Guide. 1998:241). Menurut
Frey et al., (Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif,
2013:161) etnografi digunakan untuk meneliti perilaku manusia
dalam lingkungan spesifik alamiah.
Dalam Littlejohn (2002,194) Etnografi Komunikasi adalah polapola komunikasi manusia dalam konteks komunikasi kelompok.
Peneliti disini berupaya untuk meneliti bentuk-bentuk komunikasi
yang digunakan oleh individu dalam sebuah kelompok. Metode
ini, menurut Lindlof (1995:20) menuntut peneliti untuk hidup
secara intim dan untuk waktu yang lama dengan suatu komunitas
yang bahasanya dikuasai oleh peneliti.
Dalam menjalankan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
kami gunakan adalah wawancara mendalam (depth interview)
dengan Ketua SAR UNPAD, Sekretaris SAR UNPAD, Kepala PSDA
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


(Pengembangan Sumber Daya Anggota) SAR UNPAD, Kepala Staf
Operasional SAR UNPAD , serta anggota lainnya, dan observasi di
lingkungan Sekretariat SAR UNPAD , yang merupakan tempat
anggota biasa bercengkerama dan melaksanakan aktivitasnya.

HASIL PENELITIAN
Gaining access yang kami lakukan melalui pertemanan yang
terjalin antara anggota kelompok kami, Nabil dan Bayu, dengan
Algi

(Ketua

Komunikasi

SAR
via

UNPAD)
LINE

dan

Nia

kemudian

(Anggota

dilanjutkan

SAR

UNPAD).

dengan

janji

pertemuan informal pada hari Rabu 15 Maret 2015 di Sekretariat


SAR UNPAD yang bertempat di Sekre UKM Barat UNPAD.
Selanjutnya, kami menjalin hubungan baik dengan para anggota
Unit

SAR

UNPAD

dengan

membawa

makanan

pada

saat

berkunjung ke sekretariat UNPAD.


Unit Search and Rescue (SAR) UNPAD adalah Unit Kegiatan
Mahasiswa yang berdiri pada 10 Oktober 1988, atas prakarsa 5
orang MENWA (Resimen Mahasiswa) yang bertujuan untuk
mewadahi orang-orang yang berjiwa sosial untuk menolong
sesamanya atas dasar kemanusiaan. Konsistensi terhadap bidang
kemanusiaan diwujudkan dengan aktivitas Search And Rescue
(SAR). Fungsi ini telah mempersyaratkan anggota SAR UNPAD
untuk memiliki kualitas fisik, mental, pengetahuan, kemampuan
teknis, dan pengalaman serta sikap seorang rescuer untuk
melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat dan bangsa
Indonesia.
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


UNIT SAR UNPAD berinduk langsung kepada Badan SAR Nasional
(BASARNAS), tidak seperti kebanyakan kelompok pecinta alam
mahasiswa lainnya yang independen. Oleh karenanya, nilai-nilai
yang dianut, slogan, dan keterampilan dasar semuanya merujuk
kepada BASARNAS.
Kita dapat mengenali

dan membedakan apakah seseorang

adalah anggota SAR UNPAD atau bukan dari atribut yang


dikenakan. Pada saat latihan, navigasi, dan operasi SAR, anggota
SAR UNPAD memakai seragam dinas berwarna abu-abu dan
mengenakan syal berwarna orange, lengkap dengan sepatu boots
dan carrier. Nomor yang tertera pada seragam contohnya
SAR.A.XXIV.13.223 juga merupakan pembeda antara anggota
biasa SAR UNPAD dengan anggota muda, yang akan dijelaskan
lebih lanjut dalam penjelasan mengenai keanggotaan.
Bagaimana proses seseorang menjadi anggota SAR UNPAD
kemudian dijelaskan oleh Puja, yang menjabat sebagai Kepala
Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) SAR UNPAD.
Keanggotaan SAR UNPAD terdiri dari lima jenis yaitu : Anggota
Muda, Anggota Biasa, Anggota Pasif, Anggota Luar Biasa, dan
Anggota Kehormatan. Seorang Mahasiswa/i dapat menjadi bagian
dari SAR UNPAD ketika ia sudah mendaftar ke SAR UNPAD dan
menjalani Diklat. Setelah menyelesaikan Diklat, ia kemudian
diangkat menjadi anggota muda. Namun hak dan kewajiban
anggota muda berbeda dengan anggota biasa. Anggota biasa
adalah anggota yang memiliki nomor anggota, memiliki sertifikasi
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


spesialisasi medan, dan dapat dipilih sebagai pengurus serta
ketua.

Untuk menjadi anggota biasa seorang anggota muda

harus mengikuti dan menyelesaikan Masa Bimbingan (Mabim).


Biasanya sih Mabim itu sekitar 6 sampe 8 bulan, kalau tahun ini
kebetulan 8 bulan dan berakhir di bulan Agustus nanti. Lalu,
Anggota

Luar

Biasa

dan

Anggota

Kehormatan

adalah

keanggotaan yang diangkat secara khusus oleh Dewan Pengurus


SAR.

Anggota

Luar

Biasa

adalah

orang-orang

yang

tidak

mendaftar di SAR UNPAD, namun ia merupakan anggota yang


memiliki sertifikasi SAR Nasional (SARNAS). Anggota Kehormatan
adalah orang-orang yang kontribusinya besar bagi kelangsungan
aktivitas SAR UNPAD yaitu Rektor Unpad dan TNI, tutur Puja.

Dalam penelitian etnografi komunikasi, salah satu hal yang paling


penting adalah nilai dan norma yang dianut oleh anggota
kelompok/komunitas. Para anggota SAR UNPAD diwajibkan untuk
mengikuti diklat dan mabim, selain agar mereka memiliki
kualifikasi sebagai anggota SAR, juga agar para calon anggota
memiliki nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai yang harus dimiliki anggota
setiap tahunnya berbeda, tergantung dari kebutuhan Unit SAR
UNPAD dan ditentukan oleh panitia Diklat dan Mabim.
Ya tiap tahun beda-beda. Misalnya SAR UNPAD butuh anggota
yang sigap, patuh terhadap hierarki, mampu sabar dan menahan
emosi, maka dari itu dalam program kaderisasinya, ada saat
dimana anggota saling dihadapkan dan diperintahkan untuk
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


saling menampar pipi, namun tidak ada yang boleh meluapkan
amarah. Padahal ada yang lebih muda dari saya, tapi saya
tampar, dan dia gaboleh emosi. Ini menjadi penting karena, pada
saat nanti dalam operasi, dalam situasi tertentu pasti akan
memanas dan jika tidak bijak-bijak mengelola emosi tentu akan
berdampak

buruk pada operasi SAR, ujar Algi menambahkan

penjelasan Puja terkait keanggotaan.


Maka dari itu tidak mengherankan setiap tahunnya hanya ada 810 orang yang berkomitmen mengikuti Mabim, dan anggotaanggota yang sudah lulus Mabim inilah kemudian yang dilantik
menjadi anggota muda, dan akan lebih sering terlihat di
sekretariat.
Berbicara tentang nilai berikutnya yang dianut oleh kelompok SAR
UNPAD ini, sangatlah menarik. Avignam Jagat Samagram adalah
slogan kegiatan Search and Rescue Nasional dan terdapat pada
logo BASARNAS.
Tulisan ini berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti :
Selamatlah Alam Semesta. Ini merupakan nilai utama yang harus
dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi anggota SAR UNPAD
dan berlaku secara nasional. Semangat ini lah yang harus
meresap dalam diri setiap anggota SAR setiap melakukan operasi.
Apapun kondisinya, keselamatan harus selalu diupayakan.
Kita pasti bakalan dateng ke operasi-operasi atau setiap ada
berita tentang musibah dan bencana. Kalo pas ada musibah ato

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


bencana terus kita lagi gaada atau gatau karena internet mati,
rasanya kecolongan.
Walaupun kita udah tahu nih, misalkan orang tenggelam di
Danau dan udah 1 jam, nah pasti dia udah meninggal kan ? 5
menit aja pasti udah lewat. Tapi ya kita pasti tetap dateng, dan
gapernah merasa malas. Kita juga udah tahu pada akhirnya akan
nemuin dan ngangkat mayat yang mungkin udah dalam keadaan
membusuk, tutur Algi dengan wajah yang tetap tenang.
Para anggota Unit SAR Unpad tidak memiliki waktu-waktu khusus
untuk berkumpul. Mereka setiap hari datang dan berada di
Sekretariat, walaupun hanya untuk sekedar mampir, mengerjakan
tugas, berkumpul bersama anggota lain, atau untuk rapat
membahas berbagai hal.
Kita disini ngumpul ya kapan aja. Tiap hari kalo ga sibuk pasti
kesini, main lah, ato internetan, ada juga yang nginep. Tempat
ngumpul seringnya pasti di sini, soalnya ini udah bukan sekedar
sekre sih buat kita, tapi udah kita anggep rumah.
Sementara dalam hubungan SAR UNPAD dengan unit atau
organisasi lain, SAR UNPAD menjalin hubungan erat dengan
komunitas-komunitas pecinta alam lainnya di setiap fakultas di
lingkungan UNPAD. Mereka menjalin komunikasi dan kerja sama
dalam hal pelatihan, peminjamanan alat, dan lainnya. Sementara
dengan organisasi eksternal diluar UNPAD, SAR UNPAD telah
memiliki
Jatinangor.

hubungan
Seringkali

yang

sangat

positif

anggota-anggota

dengan

biasa

SAR

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

BRIMOB
UNPAD
10

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


diundang ke BRIMOB untuk memberikan pelatihan tentang
Search And Rescue. Hubungannya baik banget. Desember 2014
kemaren, kita ngasih pelatiha Vertical Rescue ke Brimob yang di
Sayang, tempatnya di Curug Cinulang. Mereka punya alat tapi ga
tau pakenya. Kita tau gunainnya tapi gapunya alatnya, jadinya
saling kerjasama deh hahaha, Algi berkelakar.
Karena SAR UNPAD ini murni UNIT SAR, bukan sekadar pecinta
alam, ada sertifikasinya, maka keberadaan anggota kita diakui
oleh BASARNAS, pelindung SAR adalah TNI, maka pelindung SAR
UNPAD pun adalah TNI.
Karena sering aktif terlibat dalam operasi-operasi pencarian di
wilayah provinsi Jawa Barat dan Jakarta, SAR UNPAD juga menjalin
hubungan dengan komunitas dan pegiat alam lainnya dari
berbagai Universitas, seperti KMPA ITB, dan Perkumpulan Warga.
Selain wawancara mendalam, kami juga melakukan observasi dan
pengamatan berperan serta. Kami berkunjung setiap 2 hari sekali
ke Sekretariat UNIT SAR UNPAD tempat mereka berkumpul,
disana kami tidak melulu melakukan wawancara, namun juga
berbicara santai dan bahkan untuk sekadar tidur-tiduran,ngemil,
sambil bercanda dengan mereka. Terlihat bahwa walaupun wajah
mereka sangar, namun pada saat ngumpul mereka benar-benar
ramah, ekspresi wajah dan non-verbal mereka terlihat sangat
menerima kami. Terlihat dari gerakan tangan Mulyana, Algi, dan
anggota lainnya saat menceritakan hal-hal lucu yang pernah
terjadi dalam berbagai kegiatan SAR UNPAD.
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

11

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


Kami juga mengikuti dan mengamati kegiatan-kegiatan outdoor
SAR UNPAD, mulai dari latihan Vertical Rescue di Arboretum,
hingga latihan Navigasi di Gunung Geulis. Semua peristiwa dan
keunikan komunikasi mereka kami dokumentasikan baik dalam
bentuk video maupun gambar.
Proses komunikasi mereka sangat unik. Apabila saat sedang
quality time di Sekretariat para anggota Unit SAR UNPAD lebih
sering bercanda menggunakan bahasa Sunda dengan nada yang
cempreng dan nyaring, dan suka ceng-cengin, ngeledek anggota
yang lain. Tidak Nampak hierarki, atau perbedaan antara ketua,
anggota biasa, anggota muda. Mamun pada saat sedang rapat
dan pemberian materi pelatihan, komunikasi mereka benar-benar
berbeda.
Suasana menjadi sangat serius. Hierarki disini amat terlihat.
Pemberian instruksi dari Dewan Pengurus serta Panitia pun
dilakukan dengan nada yang tinggi, bahkan terkesan seperti
orang marah bagi orang awam. Saat kami tanyakan kepada
Mulyana, Kepala Staf Operasional, ia menuturkan wajarlah itu,
karena kalau latihan sudah salah, bagaimana nanti dia di medan
sebenarnya ? Lalu Algi, Ketua SAR UNPAD menambahkan gak
jarang kok pas mereka Mabim, dikasih materi, pas dijalanin
taunya salah, langsung kita gampar. Bayangin aja kalau misalkan
ya, ada survivor yang udah sekarat, tapi kita salah tanggap, salah
baca kompas, wah bisa berakibat kehilangan nyawa kan tuh,
ucap Algi dengan logat Sundanya yang khas.
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

12

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


Observasi ini kemudian menjadi sangat menarik ketika kami
menemukan

berbagai

istilah

atau

kode

digunakan oleh para anggota SAR UNPAD.

komunikasi

yang

Kemudian kami

berusaha memperjelasnya lewat bertanya kepada Algi mengenai


istilah tersebut. Botol Kosong, Botol Isi, Survivor, Pipit,
hol, dan Botol Pecah seringkali kami dengar selama proses
penelitian berlangsung.
Istilah atau kode khas SAR ini yang hanya dipahami oleh
BASARNAS dan juga SAR UNPAD sendiri. Istilah penting seperti
botol untuk menyebutkan kondisi nyawa korban, hol untuk
menyebutkan arus balik deras, pipit untuk nama Kamara, dan
lainnya sangatlah unik, dan hanya dipahami oleh anggota tim
SAR yang bertugas, demi kepentingan operasi.
Misalkan, ketika operasi, tim yang berada di hutan menemukan
target pencarian sudah dalam keadaan tidak bernyawa, dan ia
harus mengabari basecamp yang dipenuhi keluarga korban lewat
handy talky. Sangatlah tidak bijak untuk langsung menyebutkan
Lapor basecamp, target Budi sudah ditemukan dalam kondisi
meninggal,

bayangkan

kondisi

psikologis

keluarga

korban

mendengarnya. Maka dari itu, istilah menjadi sangat vital bagi tim
SAR. Ketika tim operasi mengatakan Botol Isi yang menandakan
korban masih ditemukan hidup, maka basecamp bisa langsung
mengirim bantuan ke medan hutan. Apabila laporan yang sampai
Botol Kosong maka basecamp bisa langsung memulai untuk
mengondisikan dan menenangkan keluarga korban. Apabila
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

13

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


laporan yang sampai adalah Botol Kosong Pecah anda bisa
bayangkan sendiri betapa mengerikannya hal tersebut.

KESIMPULAN
Unit SAR UNPAD merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa di UNPAD
yang merupakan tempat bagi para mahasiswa yang memiliki jiwa
sosial tinggi, dan diwujudkan dalam kegiatan Search and Rescue.
Unit

SAR

UNPAD

berinduk

pada

BASARNAS,

sehingga

standardisasi anggotanya diakui oleh BASARNAS.


Dapat disimpulkan bahwa Unit SAR UNPAD :
1. ) Dalam kegiatan komunikasi saat quality time mereka
berlangsung hampir setiap hari dan bertempat di Sekretariat SAR
UNPAD di UKM Barat. Mereka menganggap bahwa sekre adalah
rumah mereka sendiri, dan dalam proses komunikasinya, mereka
berkomunikasi

menggunakan

bahasa

Indonesia

dan

sering

bercampur dengan bahasa Sunda, nada bicara santai dan topik


pembicaraan mereka lebih sering mengenai hal-hal yang lucu
tentang anggotanya. Keutuhan kelompok ini terjaga akibat
komunikasi rutin yang terjalin saat quality time.
Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

14

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD


2.) Pada saat rapat, pemberian materi, dan operasi, mereka
benar-benar serius dan menggunakan nada bicara yang tinggi,
dan

hierarki

diberlakukan.

Ini

disebabkan

karena

mereka

menjunjung tinggi kedisiplinan dalam bertugas guna menghindari


kecerobohan yang bisa mengakibatkan kehilangan nyawa.
3.) Nilai yang dianut kelompok ini secara umum tertuju pada
slogan

Avignam

Jagat

Samagram

yaitu

Selamatlah

Alam

Semesta. Ini dijunjung tinggi pada setiap operasi SAR di bukit,


gunung, hutan, sungai deras, dan tempat bencana. Sehingga
anggota SAR UNPAD, seperti halnya BASARNAS, rela melakukan
operasi pencarian hingga berhari-hari tanpa dibayar, demi
menjunjung keselamatan tersebut.

Etnografi Komunikasi SAR UNPAD

15

Anda mungkin juga menyukai