Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

G-3
SPHEROMETER
30 Desember 2007

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.
1.
2.

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

TUJUAN

Mengenal dan menggunakan spherometer


Mengukur tebal pelat gelas dan jari-jari bola

ALAT-ALAT

Spherometer
Alat pelat gelas tebal
Gelas lensa besar ( Permukaan Bola )
Gelas tipis dan besar
Jangka sorong
Loupe

III.

TEORI

Spherometer adalah micrometer dengan bentuk lain daripada micrometer


scrup.Prinsip pemakaianya sama dengan micrometer scrup,tetapi titk nolnya
tidak selalu nol.
Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengahdan mempenyai
3kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan
berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir
piringan,batang scala sejaar scrup.

IV.
1.
2.

3.

CARA KERJA

Tempelkan sehelai kertas pada scrup spherometer,maka lubang-lubang


scrup akan membekas pada kertas
Kemudian letakkan pada lensa tebal ( Permukaan Bola ) dan putarlah
scrupnya kemudian amati kenikannya,catatlah besarnya kenaikan
tersebut.
Ulangi percobaan pada lensa ukuran sedang dan ukuran kecil.

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


Lensa

Kelengkungan plate (d)


( mm )

Jarak antara kaki ke spherometer (l)


( mm )

Cekung
Cekung
Cekung
Cekung
Cembung
Cembung

13
4
4
2
3
1,5

45
22
22
22
18
18

Page|3

GAMBAR JARI-JARI SPHEROMETER


( Pengambilan data hasil praktik )

Lensa Cekung

Lensa Cekung

l 22mm

l 45mm

Lensa Cembung

l 18mm

Page|4

Harga ( x ) dan ( R ) untuk tiap-tiap lensa


( Perhitungan sesuai 5 kali pengambilan data )
1. Lensa cekung

R 2031,5
X ( R.l )X ( 2031,5.45 ) X 91417,5

2. Lensa cekung

R 76,5
X ( R.l )X ( 76,5.22 ) X 1683

3. Lensa cekung

R 122
X ( R.l )X ( 122.22 ) X 2684

4. Lensa cembung

R 55,5
X ( R.l )X ( 55,5.18 ) X 999

5. Lensa cekung

R 108,75
X ( R.l )X ( 108,75.18) X 1903,5

KESIMPULAN
Spherometer adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman atau tinggi suatu
lensa tetapi titik Nol nya tidak selalu Nol.

Page|5

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


M-2
BANDUL MATEMATIS
30 Januari 2007

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.

TUJUAN

1.

Mengukur percepatan gravitas ( g ) dengan menggunakan simple


pendulum

1.
2.

Set alat bandul matematis


Stopwatch

II.

ALAT-ALAT

III.

TEORI

Bila suatu bandul diberi simpanan sudut dari posisi setimbang dan kemudian dan
kemudian dilepas,maka pendulum ( bandul ) itu akan bergerak harmonis.bila ( )
cukup kecil maka periode ayunanya adalah :

Dimana :

l = panjang tali
g = percepatan gravitasi ditempat percoban

IV.
1.
2.

CARA KERJA

Dengan tali yang panjangnya l,gantungkan beban pada statip.


Beri simpangan kecil dan catat waktu yang diperlukan untuk 20 ayunan
percobaan ini diulangi 5kali.
Lakukan percobaan pada lima macam harga l ( 30,27,24,21,18 ) untuk
bandul besar dan kecil.

3.

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


( Bandul Kecil )
No

x.y

(s)

(s)

T ( s )

l ( mm )

22,3

1,115

1,243225

30

37,29675

1,545608401

21,2

1,06

1,1236

27

30,3372

1,26247696

20,4

1,02

1,0404

24

24,9696

1,0404

19,1

0,995

0,990025

21

20,790525

0,990025

17,8

0,89

0,7921

18

14,2578

0,7921

5,18935

120

127,651875 5,630610361

Page|3

Gradien ( m ) b

Tititk potong kurva a


a=
a=
a=87,05

Garis persamaan y = bx + a
x

y = bx+a

Sumbu koordinat
( x,y)

0
1,24
1,12
1,04
0,99
0,79

87,5
126,47
122,658
120,114
118,525
112,23

(0;87,5)
(1,24;126,47)
(1,12;112,658)
(1,04;120,114)
(0,99;118,525)
(0,79;112,23)

GRAFIK

Page|4

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


( Bandul Besar )
No

t
(s)

1
2
3
4
5

26,3
22
21,3
20
18,4

T
(s)

x
T ( s )

y
l ( mm )

x.y

30
27
24
21
18
120

41,772
32,67
27,2214
21
16,245
138,9084

1,93877776
1,4641
1,134225
1
0,9025
6,43960276

1,18
1,3924
1,1
1,21
1,065 1,134225
1
1
0,95
0,9025
5,639125

Gradien ( m ) b

Tititk potong kurva a


a=
a=
a=88,950

Page|5

Garis persamaan y = bx + a
x

y = bx+a

Sumbu koordinat
( x,y)

0
1,39
1,21
1,13
1
0,9

88,95
127,27
122,3
120,1
116,52
113,76

(0;88,95)
(1,39;127,27)
(1,21;122,3)
(1,13;120,1)
(1;116,52)
(0,9;113,76)

GRAFIK

Percepatan Gravitasi untuk bandul Besar

Percepatan Gravitasi untuk bandul Kecil

Page|6

KESIMPULAN
Semakin pendek panjang tali maka akan semakin cepat periode
percepatan gravitasinya untuk bandul besar dan bandul kecil tidak
berpengaruh.

Page|7

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


03
LENSA
30 Desember 2007

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.
1.
2.
3.

Mempelajari jarak fokus dari lensa positif,lensa gabungan dan lensa


negative.
Menentukan indek biak lensa .
Mempelajari lensa gabungan.

II.
1.
2.
3.
4.
5.

TUJUAN

ALAT-ALAT

Bangku Optis
Sumber Cahaya
Lensa positif dan negative masing-masing 1buah
Layar
Sferometer

III.

TEORI

Lensa sederhana : Hubungan antara jarak benda,bayangan dan fokus lensa


tipis memenuhi persamaan

Dimana

: S = Jarak banda terhadap lensa


: S= Jarak bayangan terhadap lensa
: f = Jarak fokus lensa

Benda

R1
F1

F2

R2

Bayangan

Page|3

IV.

CARA KERJA

a) Susunlah alat seperti gambar (1),atur jarak sumber cahaya terhadap layar (
S+S ) dan ukur jarak S jika bayangan diper besar atau diperkecil.
b) Lakukan langkah diatas untuk S+S sebesar ( 25,30,35,40,45cm )
c) Letakkan layar dengan jarak ( 25,30,35,40,45cm ),terhadap benda dan ukur
jarak antara benda terhadap lensa untuk memastikan bayangan benda
tampak jelas ( tidak semu )

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


No

S
( cm )

S'
( cm )

X
S+S' ( cm )

Y
S.S' ( cm )

1
2
3
4
5

8
7
7
7
6

17
23
28
33
39

25
30
35
40
45
X=175

136
161
196
231
234
Y=958

Gradien ( m ) b

X.Y

3400
625
4830
900
6860
1225
9240
1600
10530
2025
(X.Y)=34860 X=6375

Titik potong kurva a


a=
a=
a=771,8
Page|4

Persamaan garis y = bx+a


x

y = bx+a

0
25
30
35
40
45

771,8
904,8
931,4
958
984,6
1011,2

Sumbu koordinat
( x,y)
(0;771,8)
(25 ; 904,8)
(30;931,4)
(35;958)
(40;984,6)
(45;1011,2)

GRAFIK

KESIMPULAN
Sesuai dengan pelaksanaan praktik untuk lensa cembung (+),maka
bayangan benda terbalik diperbesar.Dan semakin jauh jarak layar
terhadap benda maka bayangan akan semakin besar.

Page|5

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


M-8
MODULUS ELASTISITAS
30 Januari 2007

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.

TUJUAN

1. Menentukan modulus Elastisitas ( E ) dari beberapa zat padat dengan


pelenturan

II.

ALAT-ALAT

1. Lihat Gambar

Posisinormal
(tanpabeban)

T
K
POSISIDENGANBEBAN

Dimana

: K = Kait dengan tumpuan


T = Tumpuan
B = Beban
S = Skala dengan cermin
R = Batang yang akan diukur ( E ) nya
G = Garas rambut

III.

TEORI

Batang R diletakkan diatas tumpuan T dan kait K dipasang ditengah_tangah


pada K diberi beban B yang diubah-ubah besarnya. Pada K terdapat garis
rambut G. Dibelakang G ditempatkan skala S dengan cermin disampingnya. Bila
B ditambah / dikurangi,maka G akan naik / turun. Kedudukan G dapat dibaca
pada skala S untuk mengurangi kesalahan pelaksanaan maka pembacaan harus
dilakukan supaya berhimpit dengan bayanganya pada cermin.
Bila pelenturan = f pada penambahan beban maka :

.. 1

Page|3


Dimana

: E = Modulus Elastisitas
b = Lebar batang
h = Tebal batang
l = Panjang dari tumpuan satu ke tumpuan lain
l = Momen Inersia liniear batang terhadap garis netral

IV.

CARA KERJA

1.
2.
3.
4.

Ukurlah panjangnya batang dari beberapa bahan.


Ukurlah lebar dan tebal batang dari beberapa bahan.
Timbanglah masing-masing beban B
Letakkan batang diatas tumpuan.letakkan tumpuan K dengan kaitnya kirakiraditengah batang.
5. Letakkan skala S ( dengan cermin ) dibelakang garis rambut G.
6. Tambahkan beban sampai beberapa kali dan baca tiap penambahan
beban ( kedudukan G )
7. Ulangi percobaan diatas dengan pengurangan beban dan catat
pembacaanya.

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


( Sesuai 5 kali pengambilan data )
No

x
m ( kg )

y
( 0 )

x.y

1
2
3
4
5

1,5
2
1,5
2
2,5
9,5

65
65
70
70
75
345

97,5
130
105
140
187,5
660

2,25
4
2,25
4
6,25
18,75

x
1,5
2
1,5
2
2,5

Titik koordinat
y
Sumbu koordinat
( x,y)
65
(1,5;65)
65
(2;65)
70
(1,5;70)
70
(2;70)
75
(2,5;75)

Page|4

GRAFIK

Gradien ( m ) b

1.

Modulus Young ( E ) ukuran batang Besar

2.

Modulus Young ( E ) ukuran batang sedang

Page|5

3.

Modulus Young ( E ) ukuran batang kecil

KESIMPULAN
Ukuran elastis suatu batang dipengaruhi oleh panjang batang,massa
batang dan dimensinya.

Page|6

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


M-10
MODULUS PUNTIR
30 Januari 2007

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.
1.

Menentuksn modulus punter ( Modulus geser ) secara statis

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TUJUAN
ALAT-ALAT

Micrometer scrup
Mistar Dan Jangka sorong
Batang batang Q yang di selidiki ( bentuk silinder )
Penyekat ( penjepit ) batang T
Roda pemutar,Katrol dan tali P
Jarum petunjuk dengan pembagian skala sudut S
Beban
3 s/d 5terletak pada statip

III.

TEORI

Salah satu ujung batang dijepit keras-keras di ( T ) ujung lainya bebas berputar
dan padanya dipasang keras-keras roda ( P ) kalau roda dengan pertolongan
katrol diberi beban maka roda itu akan menghasilkan momen ( M ) terhadap
batang.

Atau

Dimana :
G
= Modulus punter ( Modulus geser )
M
= Momen yang bekerja pada batang
L
= Panjang batang yang dipuntir
R
= Jari-jari yang dipuntir
= Sudut puntiran dalam radial
r
m

= Percepatan grafitasi
= Jari-jari roda P
= massa beban-beban
= sudut puntiran dalam derajat

IV.
1.
2.
3.

CARA KERJA

Pasanglah satu batang yang diberikan asisten,keraskan semua scrup.


Periksa kebebasan gerak puntiran ujung batang yang beroda,dan apakah
momen sudah akan diteruskan keseluruh batang.
Ukurlah L , R , dan r beberapa kali dan timbanglah m.

Page|3

4.
5.
6.
7.

Ambilah satu harga L tertentu dan amati kedudukan jarum petunjuk,berilah


beban berturut turut dan tambahkan satu persatu. Tiap kali amatilah
kedudukan jarum petunjuk.
Kurangilah beban satu persatu dan amatilah kedudukan jarum petunjuk.
Ulangilahh percobaan diatas untuk harga L sebanyak 5kali.
Ulangilah langkah diatas untuk batang yang lainya. Kalau kedudukan
jarumtidak kembali kedudukan semula berikanlah segera koleksi.

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK

No

x
m ( kg )

y
( 0 )

x.y

1
2
3
4
5

0,5
1
1,5
2
2,5
x=7,5

114,6
229,2
286,5
372,45
487,05
y 1489,8

57,3
229,2
429,75
744,9
1217,625
(x.y)=2678,775

0,25
1
2,25
4
6,25
x=13,75

Gradien ( m ) b

Titik potong kurva a


a=
a=
a=1202,80

Page|4

Persamaan garis y = bx+a


x

y = bx+a

Sumbu koordinat
( x,y)

0
0,5
1
1,5
2
2,5

1202,8
1298,465
1394,13
1489,79
1585,46
1681,125

(0;1202,8)
( 0,5;1289,465)
(1;1394,13)
(1,5;1489,79)
(2;1585,46)
(2,5;1681,125)

GRAFIK

KESIMPULAN
Semakin berat massanya maka akan semakin besar derajat radian (

Page|5

PRAKTIKUM FISIKA DASAR


M-11
TETAPAN GAYA PEGAS
13 Januari 2008

DISUSUN OLEH :
Dwi Haryanto
4130710005

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA


TAHUN 2008

Page|1

DAFTAR ISI

1.

Tujuan......................................................................................

2.

Teori.........................................................................................

3.

Cara Kerja Praktikum...............................................................

4.

Tugas Akhir.................................................................

5.

Tabel........................................................................................

6.

Grafik.......................................................................................

7.

Kesimpulan..............................................................................

Page|2

I.
1.
2.

Mengungkapkan hokum Hooke untuk sebuah pegas


Mengukur percepatan gravitasi dengan getaran kolom zat cair

II.
1.
2.
3.
4.
5.

TUJUAN

ALAT-ALAT

Stopwatch
Statip dengan pegas skala
Ember dan keping beban
Pipa U dan papan berskala
Mistar saku ( gulung )

III.
1.

2.
3.

TEORI

Bila sebuah pegas dikerjakan sebuah gaya,maka perpanjanga pegas


akan sebanding dengan gaya itu ( selama batas elastisitas pegas belum
dilampaui ).
F = k.x
k = tetapan gaya pegas
x = pertambahan panjang
Grafik antara gaya f dan perpanjangan x merupakan garis lurus.Dengan
grafik itu dapat dicari harga k.
Pegas yang digantungi sebuah beban dan beban itu ditarik melampaui titk
setimbangnya,kemudian dilepaskan .pegas tersebut akan bergetar
dengan waktu getar

4.

Disisi M merupakan massa total yang menyebabkan gaya pegas,dalam


percobaan ini
M = M beban + M ember + M pegas dengan f = suatu harga antara 0 dan 1
Jadi :

5.
6.

( 3)

Grafik antara T dan M beban merupakan garis lurus. Dengan grafik ini
dapat kita cari harga k
Harga k ini dapat digunakan untuk menghitung harga f

Page|3

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


( Untuk F = gaya dan x = perpanjanganya )
No

x
l-l0

y
F = m.g

x.y

1
2
3
4
5
6

0
100
150
175
195
205

0
23
33
37
40
42
175

0
980
1470
1715
1911
2009
8085

0
22540
48510
63455
76440
84378
295323

0
529
1089
1369
1600
1764
6351

Titik Koordinat
x

Sumbu
koordinat
( x,y)

0
23
33
37
40
45

0
980
1470
1715
1911
2009

(0;0)
( 23;980 )
(33;1470)
(37;1715)
(40;1911)
(42;2009)

Page|4

TABEL HASIL ANALISA PRAKTIK


( Untuk M beban dan T (s)
No

t(s)

T
periode

x
m ( gram )

y
T ( s )

x.y

1
2
3
4
5
6

0
6,3
6,7
6,9
7,3
7,5

0
0,315
0,335
0,345
0,365
0,375
1,735

0
100
150
175
195
205
825

0
0,099225
0,112225
0,119025
0,133225
0,140625
0,604325

0
31,5
50,25
60,375
71,175
76,875
290,175

0
10000
22500
30625
38025
42025
143175

Titik Koordinat
x

Sumbu
koordinat
( x,y)

0
100
150
175
195
205

0
0,099
0,112
0,119
0,113
0,14

0
(100;0,099)
(150;0,112)
(175;0,119)
(175;0,113)
(205;0,14)

Page|5

HARGA ( K )
Dari rumus

1.

F = k.x
b=k

k=b

Harga ( k ) terhadap F ( gaya ) dan x ( perpanjanganya )

2.

Harga ( k ) terhadap T Vs M beban

KESIMPULAN
Semakin berat massanya maka akan semakin lama periode waktunya karena
pertambahan berat massanya akan mempengaruhi panjang pegas.

Page|6

Anda mungkin juga menyukai