AMOXICILLIN
Amolin;
Amopenixin;
Amosine;
: 26787-78-0 (1,5,6,7,9,10)
: 248-003-8 (6,8,9,10)
: XH8300000 (7,8,9)
1.3.4. Nomor UN
:-
2. PENGGUNAAN (11)
Merupakan penisilin generasi kedua yang digunakan sebagai antibakteri Gramnegatif.
2.1. Indikasi dan Dosis
Secara umum diindikasikan untuk pengobatan sinusitis, faringitis, epiglotis,
bronkitis, pneumonia, infeksi gonokokal yang tidak rumit, meningitis, infeksi
saluran kemih, infeksi kulit, penyakit akibat Salmonella, otitis media akut
(infeksi telinga tengah), antraks kulit, demam tifoid, gonorrhea
(4)
.
1
Intramuskular:
a. Dosis untuk pasien usia <10 tahun yang tidak mendapatkan
anestesi umum adalah 500 mg IM dengan 2 mg/kg gentamisin
IM pada saat 15 menit sebelum tindakan.
b. Dosis untuk pasien usia <10 tahun yang mendapatkan anestesi
umum adalah 500 mg IM segera sebelum anestesi; juga
diberikan gentamisin pada penanganan gigi; diberikan 250 mg
secara oral pada saat 6 jam sebelum dosis pertama.
B. Dosis untuk orang dewasa
1) Infeksi saluran pernapasan bagian atas, saluran genitouritari, kulit,
dan jaringan lunak
Oral: 250 mg setiap 8 jam.
Jika terjadi infeksi parah atau strain bakteri kurang rentan, maka
diberikan dosis 500 mg setiap 8 jam.
Intravena/ intramuskular: 250 mg setiap 8 jam.
2) Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, otitis media akut (infeksi
telinga tengah)
Oral: 500 mg setiap 8 jam.
Jika terjadi infeksi yang parah atau infeksi purulen berulang
pada saluran napas, maka diberikan dosis 3000 mg sebanyak 2
kali sehari.
Intravena/ intramuskular: 500 mg setiap 8 jam
3) Infeksi saluran kemih bagian bawah akut tetapi tidak rumit
Oral: 3000 mg perhari sebagai dosis tunggal.
Intravena/ intramuskular: 250 mg setiap 8 jam.
4) Pencegahan endokarditis
Oral:
a. Dosis untuk pasien yang tidak mendapatkan anestesi umum
adalah 3000 mg pada saat 1 jam sebelum tindakan; dapat
diberikan dosis kedua setelah 6 jam kemudian jika diperlukan.
b. Dosis untuk pasien yang mendapatkan anestesi umum adalah
3000 mg pada saat 4 jam sebelum tindakan; 3000 mg pada saat
6 jam setelah pemberian dosis pertama.
3
Intramuskular:
a. Dosis untuk pasien yang tidak mendapatkan anestesi secara
umum adalah 1000 mg IM dengan 120 mg gentamisin pada saat
15 menit sebelum tindakan.
b. Dosis untuk pasien yang mendapatkan anestesi umum adalah
1000 mg IM segera sebelum anestesi; juga diberikan gentamisin
dengan dosis 120 mg pada penanganan gigi; diberikan 500 mg
secara oral pada saat 6 jam setelah dosis pertama.
atau
lesi)
dapat
menimbulkan
gangguan
meliputi
pembengkakan
limpa,
nyeri
dan
bahan
terakumulasi
di
dalam
tubuh.
dalam
jumlah
kecil
dapat
memicu
reaksi
4. TOKSIKOLOGI
4.1. Toksisitas
4.1.1. Data pada Hewan (4,5,6,7)
LD50 oral-tikus 15 g/kg; LD50 oral-mencit 25 g/kg; LD50 intraperitonealtikus 2,87 g/kg; LD50 intraperitoneal-mencit 3,59 g/kg; LD50 subkutantikus
>8000
mg/kg;
LD50
subkutan-mencit
>20
mg/kg;
LD50
terhadap
manusia,
maka
selama
kehamilan
sebaiknya
(5)
. Pada
pula
timbul
setelah
rute
paparan
lainnya.
Untuk
(4)
.
8
6.2. Dekontaminasi
6.2.1.
6.2.2.
Dekontaminasi Mata
-
6.2.3.
6.2.4.
yang
berbentuk
cairan
karena
risiko
yang
dapat
Kesehatan 3
Kebakaran 0
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
= Berbahaya
R42/43
S22
S36/37
= Berbahaya
Pernyataan bahaya
H317
H334
Pernyataan kehati-hatian
P261
P280
P342+P311
= Jika
mengalami
Hubungi
Sentra
gejala
pada
Informasi
pernapasan:
Keracunan
atau
dokter
Reaktivitas (5,6,7,8,9)
Stabil pada kondisi suhu dan tekanan normal atau sesuai rekomendasi.
8.2.
8.3.
10
Dekomposisi (5,7,8,9)
Dekomposisi dapat menghasilkan uap toksik berupa karbon monoksida,
karbon dioksida (CO2), oksida nitrogen (NOx), oksida sulfur (SOx), serta
produk pirolisis yang khas dari pembakaran bahan organik. Selain itu
dapat pula menghasilkan uap yang bersifat korosif.
8.5.
Polimerisasi (5,7)
Tidak akan terjadi polimerisasi.
Ventilasi (5)
Ventilasi harus memadai untuk kondisi penggunaan normal. Dapat pula
digunakan sistem ventilasi penghisap udara setempat jika kondisi kerja
menyebabkan konsentrasi uap bahan di udara cukup tinggi.
9.2.
9.3.
Pakaian (8)
Kenakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia serta disesuaikan
dengan kondisi potensi paparan.
9.4.
9.5.
Respirator (5,8)
Pada kondisi penggunaan yang normal tidak diperlukan pelindung
pernapasan. Jika timbul tumpahan dalam jumlah banyak, perlu digunakan
perlengkapan pernapasan yang memadai.
Gunakan respirator dan komponennya yang sesuai standard, seperti yang
disetujui NIOSH (US) atau CEN (EU). Jika diperlukan dapat digunakan
respirator pemurni udara yang dilengkapi masker debu tipe N95 (US) atau
P1 (EN 143).
11
2.
3.
https://www.rsc.org/Merck-Index/monograph/mono1500000574/
(diunduh
April 2014)
4.
5.
http://farmadvisor.com.au/sites/default/files/file-attachments/Bayer
Bomox
7.
8.
9.
http://images.mpbio.com/docs/msds/ansi/en/190145-EN-ANSI.pdf (diunduh
April 2014)
12