Anda di halaman 1dari 9

FDA PREGNANCY CATEGORIES

Category A
Study yang terkontrol secara baik dan adekuat telah gagal untuk
menunjukan resiko terhadap janin pada trimester pertama kehamilan
(tidak ada bukti resiko pada trimester berikutnya)
Category B
Study reproduksi pada hewan telah gagal menunjukkan resiko
terhadap janin dan tidak ada study yang terkontrol secara baik dan
adekuat pada wanita hamil
Category C
Study reproduksi pada hewan telah menunjuk efek yang merugikan
pada janin dan tidak ada study yang adekuat dan terkontrol secara
baik

pada

manusia,

tetapi

manfaat

potensial

dapat

menjamin

penggunaan obat-obatan pada ibu hamil meskipun berisiko.


Category D
Terdapat bukti positif terhadap resiko kematian manusia berdasarkan
data reaksi merugikan dari investigasi atau pengalaman marketing
ataupun studi pada manusia tetapi manfaat potensial dapat menjamin
penggunaan obat-obatan pada ibu hamil meskipun berisiko.
Category X
Studi pada hewan dan manusia telah menunjukkan ketidaknormalan
terhadap fetal dan/atau terdapat bukti positif pada kematian janin
berdasarkan data reaksi merugikan dari investigasi atau pengalaman

marketing, dan secara jelas terdapat resiko penggunaan obat-obatan


lebih banyak dari pada manfaat potensial pada ibu hamil.
Obat-obatan yang tidak boleh diberikan untuk ibu hamil :
1. ACE inhibitors ( benazepril, captopril, enalapril, fosinopril, lisinopril,
moexipril, quinapril, ramipril, trandolapril)
2. Aminopterin
3. Hormone androgen
4. Busulfan
5. Chlorobiphenyls
6. Coumarin anticoagulants
7. Cyclophospamide
8. Diethylstilbestrol
9. Fluconazole (dosis tinggi)
10.
Isotretinoin
11.
Methotrexate (methylaminopterin)
12.
Penicillamine
13.
Phenytoin
14.
Tetracyclines
15.
Thalidomide
16.
Trimethadione
17.
Valproic acid
Possible teratogens :
1. Carbamazepine
2. Disulfiram
3. Ergotamine
4. Glucocorticoids
5. Primidone
6. Quinine (letal dose)
7. Streptomycin
8. Vitamin A (dosis tinggi)
9. Zidovudine
10.
Zinc Deficency

Drug of choice in Dentistry Antibiotics


Rekomendasi pemilihan antibiotic dalam kedokteran gigi terbagi menjadi dua
kategori yaitu : 1.Localized Pulpitis, terdapat lesi di gambaran radiografi
atau terdapat pembengkakan yang ringan.
2. Spreading Pembengkakan yang sedang sampai berat, pembengkakan
yang luas sampai ke daerah mata, pembengkakan pada nasolabial fold,
pembengkakan intra-oral yang mengganggu artikulasi.
Localized

infection

dan

pasien

tidak

alergi.

Penicillin

dan

Amoxicilin menjadi pilihan pertama untuk keamanan dan keefektifan


melawan inferksi oral. Keduanya memiliki spectrum yang sama untuk
melawan infeksi akan tetapi Amoxicillin lebih efektif untuk perawatan
endodontic dan infeksi periodontal dengan dosis 500 mg. Jika pasien tidak
mengalami

penyembuhan

setelah

tiga

hari

maka

dianjurkan

untuk

menggunakan amoxicillin dan metronidazol. Metronidazole merupakan obat


yang efektif untuk melawan bakteri yang anerob yang resisten serta bekerja
dengan

baik

jika

digunakan

bersamaan

dengan

amoxicillin.

Selama

pemakaian metronidazole dilarang menkonsumsi alcohol karena dapat


menyebabkan

gastric

cramping

yang

berat.

kontraindikasi jika digunakan dengan Coumadin.

Metronidazole

juga

Localized infection dan pasien alergi. Pilihan obat pertama pada


kondisi ini adalah Doxycycline 100 mg, obat ini absorbable dengan makan
(Tetracycline tidak mampu) dan memiliki sedikit efek samping (Erythromycin
memiliki efek samping terhadap Gastro Intestinal).
Spreading infection dan pasien non alergi. Pilihan obat pertama
pada kondisi adalah Augmentin 875 mg, memiliki efek samping seperti diare.
Spreading infection dan pasien alergi. Pilihan obat pertama pada
kondisi ini adalah Clarythromycin dan Azithromycin yang mana obat ini
merupakan generasi kedua dari Erythromycin. Obat ini efektif untuk
melawan oral patogen dan memiliki sperktrum luas seperti Augmentin. Obat
ini digunakan sebanyak 2x sehari untuk hari pertama dan hari berikutnya
digunakan 1x sehari selama 5 hari. jika pasien tidak memiliki riwayat alergi
terhadap penisilin tetapi memiliki masalah diare yang disebabkan oleh
penggunaan antibiotik maka dapat diberikan azithromycin

daripada

augmentin untuk menghindari efek samping tsb.


Obat-obat yang tidak direkomendasikan untuk infeksi oral.
Celephalosporins bukan obat pilihan yang tepat untuk infeksi yang
berasal dental. Sebenarnya obat ini memiliki spectrum yang sama seperti
penisilin. Ciprofloxacin juga tidak direkomendasikan pemberiannya untuk
usia di bawah 18 tahun.
Pilihan antibiotic lain yang dapat digunakan.
Clindamycin dapat digunakan pada beberapa pasien yang allergi
terhadap penisilin tetapi bukan menjadi pilihan pertama secara rutin. Obat

ini tergolong mahal sehingga tidak ekonomis. Jika penggunaan obat ini
menyebabkan

diare

maka

pasien

disarankan

untuk

mengehentikan

pemakaian obat serta berkonsultasi ke dokter. Dosis yang biasa digunakan


adalah clindamycin 150 mg atau untuk infeksi berat clindamycin 300 mg.

Type Infeksi
Antibiotik
Localized
Amoxicillin 500 mg
Localized
;
alergi Doxycycline 100 mg
penicillin

Comments

Baik
Dapat
digunakan
bersamaan
dengan
makanan
Spreading
Augmentin 875 mg
Diare
Spreading;
alergi Azithromycin
200-400 Spectrum
luas
dan
penicillin
mg
anaerob
Ceftin 250-500 mg
Alternatif obat lain
Clyndamycin
150-300 Digunakan
jika
mg
amoxicillin
dan
azithromycin
tidak
bekerja; efek samping
obat
menyebabkan
colitis; penggunaan obat
tidak boleh bersamaan
dengan
alkohol;
digunakan
bersama
amoxicillin.
Drug of choice in Dentistry Analgesic
Oral

pain

biasanya

berhubungan

dengan

pulpitis,

periodontitis,

pericoronitis, abses, trauma serta kondisi lainnya seperti kelainan TMJ dan

kelainan pada otot pengunyahan. Nyeri dapat muncul ketika mediator


inflamasi seperti bradikinin, histamine, leuketrine, dab prostaglandin E2
dilepaskan ke dalam jaringan.
Klasifikasi analgesic :
1. Antipyretics
a. Asetaminopen merupakan antipiritek analgesic tanpa efek anti
inflamasi. Dosis yang biasanya digunakan sebanyak 500 mg 3-4 kali
sehari. Dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 2-4 gram
sehari.

Penggunaan

jangka

lama

dan

dosis

besar

dapat

menyebabkan kerusakan hati. Penggunaan obat ini tidak boleh


disertai dengan konsumsi alcohol.
b. Asam asetil salisilat (Aspirin) biasanya digunakan sebagai antipiretik
dan analgesic. Tetapi jika dosis yang digunakan lebih dari 4 gram
sehari akan memberikan efek anti-inflamasi. Selain itu, aspirin
memiliki efek yang sangat dalam menghambat agregasi fungsi
platelet

dan

dapat memperpanjang waktu

pendarahan serta

menyebabkan iritasi mukosa lambung. Biasanya aspirin merupakan


obat kontraindikasi setelah bedah intraoral
2. NSAID (non Steroid anti-inflammatory drugs)
Menurut FDA, indikasi penggunaan obat ini untuk acute pain
(ringan-sedang), chronic pain (osteoarthritis atau rheumatoid arthritis),
angkylosing spondylitis, bursitis atau tendinitis dan nyeri haid. Namun,

menurut FDA tidak semua NSAID merupakan indikasi untuk dental


pain.
Tabel dibawah ini merupakan NSAID yang diindikasikan untuk
dental pain (menurut FDA) :
Kategori
Propionic
Acids

Asam
salisilat

Nama obat
Orudis
(ketoprofen) 25-;
50-;75-mg caps
Actron 12.5 mg
caps
Dolobid
(diflunisal)
Trilisat

Indoleacetic Clinoril
Acids
and Indocin
Related
Compound
Lodine
Oxicam
COX-2
Targeted
Agents

Analgesik
lainnya

Dosis
75 mg tid atau
50mg qid
Actron 1 caplet
q4-6h
500-1000
mg
q12h
1000-1500
mg
bid
150-200 mg bid
Dosis
berbeda
untuk
tiap
kondisi
200-400 mg q68h
20 mg bid

Feldene
(piroxicam) 10;20
mg caps
Vioxx (rofecoxib) 50 mg qd
12.5; 25; 50-mg
tabs
200mg qd atau
Celebrex
100mg bid
(celecoxib) 100;
200- mg caps
Tylenol
500 mg 3-4 kali
(Acetaminophen) sehari;
dosis
maksimal 4 gr
sehari

3. Analgesik Opiod

Baik
dental
(ringan
sedang)

untuk
pain

Tidak
direkomendasika
n untuk dental
pain
Tidak
direkomendasika
n untuk dental
pain
Tidak
untuk
acute pain
Direkomendasik
an untuk acute
dental pain.
Tidak
direkomendasika
n untuk dental
pain.
Baik
untuk
dental pain jika
NSAID
merupakan
kontraindikasi.

Obat ini merupakan pilihan untuk nyeri sedang yang tidak dapat
diatasi dengan golongan NSAID. Opoid mampu merubah persepsi sakit
pada pasien di otak. Opoid terbagi menjadi dua yaitu enogenous opiod
(enkephalin, endorphins) dan eksogenous opiod (morphin).
Kombinasi antara NSAID dengan opiod memiliki efek yang
sinergis sehingga dapat menurunkan dosis opiod yang digunakan.
Penggunaan

opiod

dosis

tunggal

tidak

diresepkan

untuk

menghilangkan rasa nyeri akut pada gigi karena dosis yang dibutuhkan
terlalu tinggi sehingga menyebabkan banyak efek samping.
Tabel berikut merupakan penggunaan kombinasi antara NSAID
dan opiod yang digunakan dalam manajemen dental pain.

Combine
NSAID/Opiod

Other:
Central
analgesic
(not
considered a
narcotic)

Nama obat
Vicodine
(Oxicodone/acetaminoph
en)

Dosis
Comments
Vicodin ES: Nyeri sedang1-2 tabs q4- berat
6h; Vicodin
HP: 1 tab
q4-6h
Nyeri sedang1 tab q4-6h berat

Vicoprofen
(hydrocodone/ibuprofen):
7.5/200 mg
Mild
to
Tylenol
with
codeine 1-2 tab q4- moderately
phosphate
6h
severe dental
(codein/acetaminophen)
pain
Nyeri sedang
Lorcet
(hydrocodone/acetamino 1-2 tabs q4phen)
6h
Ultram (tramadol) 50 mg 1-2 tabs q4- Moderate to
tabs
6h
moderately
severe pain

Anda mungkin juga menyukai