Anda di halaman 1dari 17

1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kota Sibolga merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatra Utara,
Indonesia. Kota ini terletak di pantai barat Sumatra, membujur sepanjang pantai
dari utara ke selatan dan berada pada kawasan teluk yang bernama Teluk Tapian
Nauli, sekitar 350 km dari Kota Medan. Dengan batas-batas wilayah timur,
selatan, utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan barat dengan
Samudra Hindia. Letak wilayah yang strategis menjadikan Kota Sibolga sangat
cepat berkembang terutama sebagai tempat persinggahan para pelaut. Pulau-pulau
yang terhampar di depannya menjadi penyangga ombak dan gelombang dari
lautan lepas Samudera Hindia sehingga membuat pelabuhan Sibolga lebih aman
dan terlepas dari gangguan ombak yang tinggi sehingga untuk berbagai aktivitas,
khususnya aktivitas ekspor-impor pun menjadi tidak terhalang.
Pada masa sekarang ini, kehidupan masyarakat pantai barat Sumatera
Utara pada awal abad ke-20 sampai abad ke-21 mengalami perkembangan yang
cukup sangat mencolok. Terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat. Sebelumnya, adat istiadat masih kental antar sesama.
Namun sekarang ini banyaknya perubahan yang sangat mencolok, misalnya,
dalam hal kebahasaan, yakni Bahasa Batak. Dulu masyarakatnya sangat kental
akan Bahasa Batak dalam hal berkomunikasi. Bahkan para pendatang yang datang
harus belajar bahasanya dulu agar bisa bergaul dalam kehidupan masyarakatnya.
Perubahan yang cukup signifikan ini mungkin disebabkan oleh perubahan
sosialisi terhadap sistem keadatan masyarakatnya. Faktor yang menyebabkanya
antara lain adalah faktor globalisasi dan faktor yang terjadi dalam lingkungan
anak mudanya. Seperti adanya perkembangan gaya dan tren kebahasaan. Anak
mudanya tak lagi berbahasa daerah yang bersifat kekunoan, gengsi memakai
bahasa daerahnya, dan merasa ketinggalan zaman. Perubahan berikutnya dapat
juga disebabkan oleh perkembangan pemerintahan yang dulunya kecamatan
berubah menjadi sebuah kota kabupaten. Perubahan inilah salah satu faktor yang
mendukung adanya perombakan dalam sistem kebahasaaannya.
Dalam hal kebudayaan yang terjadi di Kota Sibolga juga mengalami
perubahan yang tidak begitu mencolok. Pada zaman dulu, Opung (Kakek) beserta
anak cucunya sangat tahu dalam beradat istiadat. Dalam hal ini mereka tahu status
mereka dalam lingkungan adatnya dan dengan siapa mereka berinteraksi dalam
lingkungannya. Namun di zaman sekarang, masyarakat tidak tau adatnya sendiri.
Sebagian masyarakat harus tahu adat istiadat tentang bagaimana berinteraksi
dalam lingkungan masyarakatnya. Dari perubahan tersebut, ada sebagian orang
yang masih faham akan pentingnya budayanya sendiri, dengan kata lain,
masyarakat yang faham dengan kebudayaannya, mereka mengingatkan pada
anaknya agar budayanya jangan hilang dimakan zaman, orang tua dapat menjadi
andil dalam proses perlestarian kebudayaannya tersebut, orang tua dapat

mewariskan apa yang ada, seluk beluk keluarganya dengan bahasa bataknya
martorombo, kepada anaknya untuk diwariskan, bahwa pentingnya sopan dan
kebudayaan batak tersebut.
Mungkin disatu sisi, ada juga perubahan yang terjadi di sibolga, salah
satunya pada zaman dulu, awal abad 20, masyarakatyang menghuni kota tersebut
hanya sebagian suku aja yang tinggal, diantaranya, batak dan nias, tapi dibeberapa
perputaran waktu yang terjadi, pada masa sekarang mmasyarakat yang tinggal di
sibolga tidak hanya suku batak dan nias saja tetap terdapat beberapa suku juga,
diantaranya, jawa,aceh dan minang. Hal inilah yang mendasari banyaknya
perubahan yang terjadi, banyaknya perubahan yang dialami kota tersebut dari
waktu ke waktu. Ada yang kawin beda suku, yah istilah kata bosan pada satu suku
sendiri, mungkin ada juga yang tertarik ke suku yang lain. Terjadilah percampuran
budaya yang terjadi pada masa ini. Percampuran inilah yang menyebabkan ragam
bahasa serta adat istiadatnya pun bercampur. Dengan datangnya pendatang luar,
tata bahasa pun mengalami sedikit perubahan, salah satunya bahasa bekko, atau
bisa juga disebut dengan bahasa pesisirr. Maka dari itu, masyarakatnya pun
mengalami perubahan yang agak cukup signifikan, dalam hal segi kebudayaan
juga mengalami perubahan yang mencolok, adat istiadatnya, serta tingkat
kesopanan dan mengingat budayanya sendiri .
Kehidpan anak mudanya pun sangat begitu besar mencoloknya, dengan
kata lain, pada masa dulu, masa akan adanya kebudayaan yang begitu kental,
kehidupan anak mudanya sangat disiplin, sangat patuh akan norma norma agama
dan adat istiadanya.yah apa yang dibilang orang tuanya sangat dipatuhi bahkan
sama sekali tidak dilanggar sedikitpun. Dengn kata lain, adat istiadat, kebudayaan
serta norma norma agamanya sangat kental, tapi pada zaman sekarang
perubahannya pun sangat mencolok sekali, banyaknya pemudanya sangat tidak
patuh pada orangtuanya, norma adatnya sangat terlupakan, bahkan
kebudayaannya pun begitu hilang bak diterjang angin puting beliung. Bahkan ada
jargon atau istilah yang menyatakan bahwa kehidupan masa dulu itu keras dibuat
orangtuanya, maka masa depannya pun cerah, dengan kata lain, tingkat
kedisplinan pada zaman dulu dijunjung tinggi untuk menggapai suatu cita cita,
tapi coba kita lihat sekarang, masa sekarang terlampau lembek, tidak adanya
norma dan adat yang diajari orangtuanya, apa yang diminta anaknya dikasih
orangtuanya (manja) sehingga masa depannya pun sangat tidak terjamin, orang
tuapun bahkan lepas tangan membingbing anaknya yanng lagi hancur masa
depannya, maaf dikata, mungkin sebagian masyarakat yang mengalami seperti itu,
tapi percayalah akan jargon dan istilah tersebut, sangat nyata apabila kita pikirkan
Perkembangan perekonomiannya pun berkembang dengan pesat, teringat
pada zaman dulu, kota ini merupakan kota mati, yang dimana diapit oleh gunung
dan laut, dari ujung ke ujung , masyarakatnya pun sangat sedikit untuk beraktifitas
aja, tingkat perekonomiannya pun tidak begitu sangat terlampau mencolok, sistem
lalu lintasnya, akomodasi bahkan tingkat kependudukanya, tapi dimasa sekarang,

perekonomiannya berputar sangat banyak, yang dimana perekonomian sangat


berkembang dengan pesat sekali, tingkat kepadatanya pun, infrasturnya banyak
yang berubah, banyaknya lowongan pekerjaan yang ada dikota tersebut, baik di
bank, Rumah sakit, perhotelan, bahkan kepariwisataannya pun berkembang
dengan pesat, faktornya pun sangat banyak, mungkin diantaranya adalah
banyaknya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya dikota tersebut.
Dengan kata laen investor melihat perkembangan kotanya yang sangat berubah
dengan pesat, sehingg sangat memungkinkan untuk menarik banyaknya
pelanggan serta mendapatkan margin keuntungan yang banyak.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada penjabaran hipotesis yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitaran
pelabuhan sibolga pada saat menjadi kota pelabuhan yang ramai?
2. Bagaimanakah penggabungan kebudayaan antara kebudayaan asli dengan
kebudayaan yang dibawa oleh bangsa pendatang?
3. Apakah kebudayaan itu masih dapat berkembang sesuai dengan keadaan
zaman sekarang ?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Mendiskripsikan kebudayaan masyarakat kota pelabuhan sibolga pada
masa kejayaan.
2. Menjelaskan pengabungan kebudayaan yang terjadi antara kebudayaan asli
dan kebudayaan asing.
3. Mendiskripsikan perkembangan kebudayaan yang sesuai dengan
perkembangan zaman hingga sekarang.

1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN


Luaran penelitian ini adalah laporan penelitian tentang pelabuhan sibolga :
kehidupan masyarakat pantai barat sumatra dalam pasang surut kota pelabuhan
awal abad 20 hingga awal abad 21. Hasilnya yaitu berupa karya sejarah kota yang
ditulis berdasarkan sejarah akademis berupa artikel atau buku. Hasil penelitian ini
diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat kota dan pemerintahan

untuk melestarikan kebudayaan yang pernah dimiliki pada masa lalu sehingga
dapat ditanamkan nilai-nilai positif untuk perkembangan dan kemajuan kota
sibolga khususnya daearah pelabuhan.
1.5 KEGUNAAN
Adapun manfaat yang diperoleh penelitian ini antara lain:
1. Timbulnya kesadaran bagi masyarakat bahwa pada masa lalu kota
pelabuahan sibolga menjadi bagian penting dalam perdagang dunia dengan
tetap mempertahankan kebudayaan dan ada pengabungan kebudayaan
dengan tidak menghilangkan kebudayaan asli.
2. Adanya kegiatan pelestarian kebudayaan yang didukung oleh masyarakat
yang difasilitasi oleh pemerintah kota, sehingga dapat menjadi icon
pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat
maupun pendapatan pemerintah kota.
3. Dengan adanya nilai pelestarian budaya dapat diharapkan generasi muda
dapat menanamkan nilai luhur bagi kepribadian yang berkarakter sehingga
dapat menyumbang kemajuan bangsa.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


Menurut Muhammad Nur, bandar Sibolga merupakan bandar yang
berorientasi maritim (pelayaran ), pusat perdagangan, dan pintu gerbang yang
menghadap ke Samudra Hindia, yang berada dalam pengawasan dan
kebijaksanaan pemerintah Hinda Belanda. Maka juga diperlukan pemahaman

tentang pelabuhan atau bandar dan kota pelabuhan atau kota bandar, dimana
Sibolga menjadi kota bandar atau kota pelabuhan (Muhammad Nur,2000:19)
Menurut Christine Dobbin kota pelabuhan atau kota bandar Sibolga telah
diatur sedemikian rupa oleh pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1842 melalui
perencanaan bandar, sehingga dapat menampung kegiatan dagang kala itu. Hal ini
dilakukan karena masyarakat kota bandar Sibolga ini bersifat heterogen dengan
berbagai suku bangsa, suku bangsa pendatang ini dapat berdampingan dengan
suku-suku asli Tapanuli lainnya. Sebagai bandar utama di pantai barat sumatra
pada abad ke-19, sibolga juga merupakan pintu gerbangtempat masuknya orang
asing ke Tapanuli, sebagai pedangang, penyebar agama, dan politik. Kepentingan
Belanda dalam mengatur bandar ini adalah untuk mendapatkan hasil-hasil daerah
pedalaman yang laku di pasaran Eropa (Christine Dobbin 1992:69).
Suasana kesibukan selalu terasa setiap waktu di pelabuhan sibolga.
Dermaga selalu penuh dengan sandaran kapal yang sedang berlabuh. Dalam
catatan Tome Pires menyebut bahwa bandar sibolga dan Barus telah didatangi oleh
para pedagang dari berbagai daerah. Hal ini tentu sangat membawa dampak bagi
perkembangan dan juga pertumbuhan budaya
masyarakat disekitar kota
pelabuhan atau kota bandar Sibolga khusunya. Dalam abad ke-19 keberadaan kota
bandar Sibolga sangat menonjol.
Kondisi kemerosotan dunia perdagangan di Sibolga dikarenakan
pembangunan jalan raya antara padangsidempuan-medan, yang biasa dilewati oleh
pedagang pedalam menuju medan tidak lagi melewati Sibolga. Namun sebaliknya
perkembangan pelabuhan Belawan di Medan semakin ramai dan berpengaruh dan
juga strategis yang dilalui jalur perdagangan Selat Malaka(Muhammad
Nur,2000:356). Penjualan kapur barus pun mengalami kemeosotan, salah seorang
Kepala Negeri di Tapanuli, mengharapkan harga kapur barus harus mendapat
harga yang baik, setelah mengadakan pertemuan dengan para saudagar kapur
barus yang ada di Sibolga. Namun tidak membuahkan hasil karena harga tetap tak
dapat dinaikkan. Hal ini tentu membawa dampak tehadap keadaan masyarakat
pada kota bandar Sibolga masa itu.Kondisi pantai barat sumatra dalam lintasan
historis, bandar utama memegang peranan penting di pesisir barat, dinamika
pantai barat dalam berhubungan dagang pedagang pribumi dan asing.
Keadaan jalan menuju kawasan pelabuhan pada masa sekarang sudah
sangat memprihatinkan sekali atau rusak parah tidak layak untuk digunakan
menurut salah seorang warga kondisi jalan di komplek pelabuhan Sibolga
hancur parah pada metro tapanuli.com tanggal 25 januari 2014,hal ini tentu
mempengaruhi sistem perekonomian masyarakat dan tidak terjadi lagi
pengakulturasian budaya, dimana pada saat menjadi bandar sangat banyak
penggabungan budaya yang terjadi di sekitaran kota pelabuhan Sibolga ini.

BAB 3. METODE PENELITIAN


Agar penelitian ini memperoleh hasil yang baik, maka perlu menggunakan
tahap-tahapan metodologis. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah
metode sejarah yang di dalamnya terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh
yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

Langkah pertama adalah heuristik (pengumpulan data atau sumber). Cara


yang digunakan adalah melakukan studi pustaka dan terjun ke lapangan untuk
mencari dan menemukan sumber-sumber yang menerangkan tentang keberadaan
letak geografis suatu wilayah yang menjadi tempat aktivitas manusia dan kondisi
sosial politik di masa lalu. Melakukan studi ke daerah kabupaten/kota, kecamatan
dan daerah sehingga lebih mendapatkan secara administrasi wilayah berdasarkan
sejarah. Melakukan studi lapangan dengan cara melakukan wawancara dan terjun
langsung ke daerah tempat penelitian.
Langkah kedua dari metode penelitian sejarah ini adalah kritik terhadap
sumber. Proses ini dimaksudkan untuk mendapatkan kebenaran dan kevalidan
sumber-sumber yang telah ada. Kritik ini terdiri dari dua bentuk yaitu kritik intern
dan kritik ekstern. Kritik ekstern ditujukan untuk melihat atau meneliti kertasnya,
tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapan kata-katanya, huruf
dan semua penampilan luarnya. Sedangkan kritik intern ditujukan untuk melihat
kredibilitas dari isi sumber tersebut.
Sumber-sumber tulisan dan lisan dibagi atas dua jenis: Sumber primer dan
sekunder. Sebuah sumber primer adalah kesaksian dari pada seorang saksi dengan
mata kepala sendiri atau saksi dengan pancaindera yang lain, atau dengan alat
mekanis separti diktafon, yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang
diceritakannya (disini selanjutnya secara singkat disebut pandanngan-mata).
Sebuah sumber sekunder merupakan kesaksian daripada siapapun yang bukan
merupakan saksi pandangan-mata, yakni dari seorang yang tidak pada peristiwa
yang dikisahkannya1.
Kemudian langkah ketiga setelah dilakukan kritik adalah interpretasi yang
berupa penafsiran-penafsiran yang merujuk pada fakta-fakta yang dihasilkan.
Fakta sejarah dapat didefinisikan sebagai suatu unsur yang dijabarkan secara
langsung atau tidak langsung dari dokumen-dokumen sejarah dan dianggap
kredibel setelah pengujian yang seksama sesuai dengan hukum-hukum metode
sejarah.2
Dilanjutkan dengan tahapan terakhir dari metode penelitian sejarah yaitu
penulisan atau historiografi. Pada tahap ini fakta-fakta yang ditemukan akan
dideskripsikan dalam bentuk penulisan yang sistematis.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya

1 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah,Universitas Indonesia( UI-PREES),


Jakarta: 1975, hal 35
25Ibid, hal 96

No
1
2
3
4

Komponen Biaya
Bahan Aus
Perjalanan/Transportasi
Pertemuan/Diskusi
Laporan/Publikasi
Total Biaya

Biaya (Rp)
2.472.000
6.528.000
700.000
2.650.000
12.350.000

4.2 Jadwal Kegiatan


No
1
2
3
4
5

Jenis Kegiatan
1
Persiapan
xxx
Pengumpulan
Data
Kritik Data
Interpretasi Data
Penulisan
dan
Penyusunan
Laporan
Seminar Hasil

Bulan Ke3
4

xxx
xxx
xxx
xxx

xxx

xxx

DAFTAR PUSTAKA
Dobbin. Christine, Kebangkitan Islam dalam Ekonomi Petani yang Sedang
Berubah, 1748-1847, Jakarta : INIS, 1992

Nur. Muhammad, Bandar Sibolga di Pantai Barat Sumatera pada Abad Ke-19
sampai Awal Abad Ke-20, Disertasi, Jakarta : Universitas Indonesia,
2000
Marsdem. William, Sejarah Sumatra, terj. A.S Nasution dan Mahyuddin Mendim,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999
Kartodirjo. Sartono, Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV, Jakarta: Depdikbud,
1975
WEBSITE
http://www.metrotapanuli.com/2011/04/sibolga-berslogan-pesisir.hmtl
pada 20 September 2014 pukul 15.00

diunduh

http://www.metrotapanuli.com/2014/01/kondisi-jalan-dikompleks-pelabuhansibolga-hancur-parah.html diunduh pada 20 September 2014 pukul 15.00

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Pembimbing

10

Biodata Diri Pengusul I


A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
2
Jenis Kelamin
3
Program Studi
4
NIM/NIDN
5
Tempat dan Tanggal Lahir
6
E-mail
7

Winda winarti
Perempuan
Ilmu Sejarah
1110712030
Sintuk 20 desember 1992
winda_belinda@yahoo.co
m
085274907086

Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD N 24 Lubuk
Alung
Masuk
1999lulus 2005

SMP
SMP
N
1
SINTOGA
Masuk
2005lulus 2008

SMA
SMA N 1 Lubuk
Alung
IPS
Masuk
2008lulus 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.
Padang, 24 September 2014
Pengusul,

Winda Winarti
NIM. 1110712030

Biodata Diri Pengusul II


A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)

Yunita Fadhila

11

2
3
4
5

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir

6
7

E-mail
Nomor Telepon/HP

Perempuan
Ilmu Sejarah
1110712007
Bukittinggi, 26 Juni
1993
fadh.dhila@yahoo.com
083181628706

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD
N
10
Kubang Putih
Masuk
1999lulus 2005

SMP
MTsN Kubang
Putih
Masuk
2005lulus 2008

SMA
SMA
N
2
Bukittinggi
IPA
Masuk
2008lulus 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.
Padang, 24 September 2014
Pengusul,

Yunita Fadhila
NIM. 1110712007

Biodata Diri Pengusul III


A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)

Roberto
Dungo
Parulian Sibarani

12

2
3
4
5
6
7

Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/HP

Laki-Laki
Ilmu Sejarah
1110712028
Sibolga, 6 Juli 1993
085275162077

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD
RK
1
Katolik Sibolga
Masuk
1999lulus 2005

SMP
SMP Fatima 1
Katolik Sibolga
Masuk
2005lulus 2008

SMA
SMA
Katolik
Swasta Sibolga
IPS
Masuk
2008lulus 2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.
Padang, 24 September 2014
Pengusul,

Roberto Sibarani
NIM. 1110712028

Biodata Diri Pengusul II


1
2
3
4

A. Identitas Diri
Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/NIDN

Reza Oktariani Putri


Perempuan
Ilmu Sejarah
1210712010

13

5
6

Tempat dan Tanggal Lahir


E-mail

Nomor Telepon/HP

Batu Sangkar, 4 Oktober 1994


reza_oktarianiputri@yahoo.co
m
082170402824

B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SD
SD N 31 Balai
Labuah Bawah
Batu Sangkar
Masuk
2000lulus 2006

SMP
MTsN
Sangkar

SMA
Batu SMA N 2 Batu
Sangkar

IPS
Masuk
2006- Masuk
2009lulus 2009
lulus 2012

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-Penelitian.
Padang, 24 September 2014
Pengusul,

Reza Oktariani Putri


NIM. 1210712010
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No Material
Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

2
3

Pembelian
Perekam

Alat Merekam
kegiatan
wawancara
Flasdisk 4 GB
Penyimpana
n data
Kamera Digital
Merekam
dan
menyimpan

Jumlah
(Rp)

2 buah

Harga
Satuan
(Rp)
350.000

4 buah

200.000

800.000

1 unit

1.500.000

1.500.000

700.000

14

Buku Penunjang

dokumentasi
Bahan
5
bacaan dan eksemplar
referensi

Sub Total (Rp)


2. Bahan Habis Pakai
No Material
Justifikasi
Pemakaian
1

Kertas HVS

ATK

Tinta Print

Sub Total (Rp)


3. Perjalanan
No Material

1
3

Transportasi 4 Orang
(PP)
Konsumsi 4 Orang x
30 hari x 3 kali

60.000

3.300.000
Kuantitas

Pencatatan
5 rim
dan
print
data
Pengumpula 7 set
n data
Mencetak
8 kotak
laporan

Harga
Satuan
(Rp)
40.000

Jumlah
(Rp)

30.000

210.000

25.000

200.000

Fotocopy Pedoman
Wawancara
2
Pertemuan
dan
diskusi
3
Biaya Komunikasi
Sub Total (Rp)
Rekapitulasi Biaya
No Komponen Biaya
1
Peralatan Penunjang
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan

200.000

610.000
Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Transportasi 4
ke lokasi
Konsumsi
360
selama di
lokasi

Harga
Satuan
(Rp)
600.000

Jumlah
(Rp)

15.000

5.400.000

Sub Total (Rp)


4. Lain-lain
No Material

300.000

2.400.000

7.800.000

Justifikasi
Pemakaia
n

Kuantitas

4
eksemplar
5 kali
5 bulan

Harga
Satuan
(Rp)
10.000

Jumlah
(Rp)

40.000

200.000

100.000

500.000
740.000

40.000

Biaya (Rp)
3.300.000
610.000
7.800.000

15

Lain-lain
Total Biaya

740.000
11.450.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No

Nama/NIM

Program
Studi

Winda Winarti

Ilmu
Sejarah

Yunita Fadhila

Ilmu
Sejarah

Roberto Sibarani

Ilmu
Sejarah

Ilmu
Sejarah

Alokasi
Uraian Tugas
Waktu
(jam/minggu
)
10 jam / Mengelola,
mencari
minggu
referensi,
dan
menganalisis data
10 jam / Pembukuan,
mencari
minggu
referensi,
dan
menganalisis data
10 jam / Wawancara,
mencari
minggu
referensi,
dan
menganalisis data
10 jam / Publikasi,
mencari
minggu
referensi,
dan

16

menganalisis data

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN ILMU SEJARAH
PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH
Kampus Limau Manis, Padang 25163
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Winda Winarti
NIM
: 1110712030
Program Studi : Ilmu Sejarah
Fakultas
: Ilmu Budaya
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul :

17

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilaman di kemudian hari ditemukan ketidak-sesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Padang, 24 September 2014
Mengetahui,
Pembantu Rektor
Bidang Kemahasiswaan,

Yang menyatakan,

(.......................................)
NIP.

Winda Winarti
NIM. 1110712030

Anda mungkin juga menyukai