Anda di halaman 1dari 12

1

SOAL V DARI VII


PPh OP dan SPT PPh OP

PILIHAN GANDA (Bobot 20%):


Pilihlah jawaban yang Anda tentukan paling benar dengan memberi tanda silang
(X) pada jawaban a, b, c, atau d; pada masing-masing soal berikut ini :
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan telah
mengalami perubahan 4 (empat) kali yakni tahun-tahun :
a. 1983, 1991, 2001, 2008
b. 1994, 1997, 1999, 2008
c. 1991, 1994, 2000, 2008
d. 1991, 1994, 2001, 2008
Jawaban
:C
Penjelasan : Undang-Undang Undang-Undang - 10
Undang-Undang - 17
Undang-Undang - 36

7 Tahun 1991
Tahun 1994
Tahun 2000
Tahun 2008

2. Imam Santosa status bujangan tanpa tanggungan melakukan kegiatan


usaha dagang bahan bangunan merek usaha Serba Guna mulai usaha
bulan

Februari

2010,

dengan

penghasilan

netto

bulan

Februari

Rp50.000.000,00 mendaftarkan diri ke KPP dan memperoleh NPWP bulan


Agustus.

Pada

bulan

Agustus

Rp40.000.000,00

jumlah

penghasilan

Rp75.000.000,00

Dalam

tahun

menderita

2010

netto

kerugian

bulan

tersebut,

sebesar

September

berkenaan

2010

dengan

kewajiban membayar angsuran PPh pasal 25 :


a. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa Agustus, sejak bulan
terdaftar sebagai wajib pajak
b. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa Februari, sejak bulan
diperolehnya penghasilan
c. Angsuran PPh pasal 25 dimulai sejak masa September, karena bulan
Agustus menderita kerugian
d. Tidak wajib membayar angsuran PPh Pasal 25 karena SPT Tahunan
tahun sebelumnya tidak ada
Jawaban

:D

2
Penjelasan : Penghitungan PPh pasal 25 akan dilakukan setelah mulai
periode Januari 2011, karena usaha Imam Santosa baru mulai
ditahun pertama, sedangkan dasar penghitungan PPh 25
dilihat dari net income tahun sebelumnya.
3. Berdasarkan data tahun pajak 2010 tersebut pada no.2 di atas, besarnya
angsuran PPh Pasal 25 adalah :
a. Nihil, karena rugi
b. Rp10.020.666,00
c. Rp17.520.666,00
d. Tidak ada jawaban benar
Jawaban
:D
Penjelasan : Penhitungan PPh Pasal 25 bagi usaha Imam Mustofa belum
dimulai, baru akan dimulai pada Periode 2011

4. Darmanto, status kawin, tanpa tanggungan adalah seorang pengusaha


pada bidang persewaan tanah dan bangunan, menghibahkan sebidang
tanah senilai Rp800.000.000,00 kepada Yanti, adik iparnya, karyawati
perusahaan

swasta.

Sejak

kecil

Yanti

ikut

kakaknya.

Tanah

yang

dihibahkan oleh Daramanto tersebut bagi Yanti merupakan penghasilan


yang menjadi objek pajak. Hubungan keluarga antara Darmanto dan Yanti,
dalam UU PPh dikenal dengan :
a. Semenda dalam garis keturunan ke samping satu derajat
b. Semenda dalam garis keturunan lurus satu derajat
c. Semenda dalam garis keturunan lurus
d. Sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat
Jawaban
:A
Penjelasan : Hubungan Darmanto dan Yanti, adalah kesamping satu
derajat (hubungan adik-kakak) namun bukan merupakan saudara kandung
namun semenda
5. Lina, karyawati PT BBN, status kawin, tanggungan 1 (satu), ibu kandung.
Suami Lina Endratno karyawan Pemda DKI. Besarnya PTKP Tahun Pajak
2009 untuk Lina karyawati PT BBN, adalah
a. Rp15.840.000,00
b. Rp18.480.000,00
c. Rp19.800.000,00
d. Rp17.160.000,00

3
Catatan : Istri tidak memiliki NPWP sendiri, tidak mempunyai kewajiban
menyampaikan SPT
Jawaban

Tahunan PPh

:A

Penjelasan : PTKP Lina, berasal dari status karyawannya sebesar


Rp15.840.000,00. Sedangkan pajak tanggungan (Ibu Lina) telah
ditanggung oleh Suami Lina. Hal ini dikarenakan Lina belum
memiliki

NPWP

sehingga

kewajiban

pajak

Lina

digabung

bersama suami.

6. Anton, status bujangan, karyawan PT DDG. Berdasarkan bukti potong PPh


Pasal 21, penghasilan bruto tahun 2009 Rp54.580.000.000,00. Memiliki
penghasilan lain dalam tahun 2009 berupa sewa rumah Rp 30.000.000,00.
Rumah yang disewakan tersebut berasal dari warisan orang tuanya.
Kewajiban perpajakan Anton pada akhir tahun adalah :
a. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770 SS, karena penghasilan dari
pekerjaan kurang dari Rp60.000.000,00 setahun
b. Tidak mengisi SPT Tahunan tersebut karena merasa telah membayar
pajak melalui pemotongan PPh oleh pemberi kerja, serta warisan
rumah yang disewakan bukan objek pajak
c. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770 S, karena penghasilan diperoleh
dari pekerjaan, dan mempunyai penghasilan lain berupa sewa rumah
yang pengenaan PPh nya bersifat final
d. Mengisi SPT Tahunan PPh Form 1770, karena penghasilan yang menjadi
dasar penghitungan penghasilan kena pajak tidak hanya dari pekerjaan
saja tetapi termasuk penghasilan dari menyewakan rumah
Jawaban
:C
Penjelasan : Anton mengisi Form 1770 S karena mempunyai dua sumber
pendapatan (karyawan PT DDG dan sewa rumah, selain itu
pendapatan yang berasal dari sewa rumah tersebut pengenaan
PPh-nya bersifat Final. Bisa dilihat pada pasal 4 ayat 2 UU PPh

7. Fatah seorang wajib pajak, status duda menanggung sepenuhnya 1 anak


kandung yang bernama Fahri. Kegiatan usaha di bidang perdagangan
mebel dengan merek Nyamame. Dalam menjalankan kegiatan usahanya

4
dibantu dengan Fahri. Status Fahri bujang, umur 20 tahun. Merasa belum
mampu, Fahri menyerahkan pengelolaan usahanya kepada pamannya,
Indra, status kawin tanpa tanggungan. Penghasilan netto usaha dagang
mebel dalam tahun pajak 2009 sebesar Rp400.000.000,00. Jumlah
Penghasilan Kena Pajak bagi Fahri atas usaha dagang mebel Nyamame
untuk tahun pajak 2009 adalah :
a. Rp400.000.000,00
b. Rp348.160.000,00
c. Rp382.840.000,00
d. Tidak terutang pajak karena hasil usaha berasal dari warisan bukan
objek pajak
Jawaban
Penjelasan

:B
: Diasumsikan

Fahri

mempunyai

NPWP

dan

telah

berpenghasilan, sehingga Penghasilan Kena Pajaknya Fahri


dipisah dari Ayahnya. Jadi Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak Fahri adalah Penghasilan dikurangi PTKP Karyawan
(Rp400.000.000,00-Rp15.840.000,00)

8.

Farthoni mempunyai usaha dagang tekstil menyelenggarakan pembukuan


periode 1 Januari 2009 31 Desember 2009. Data SPT tahun pajak 2009
yang disampaikan ke KPP tanggal 28 Maret 2010, menunjukkan PPh
terutang

Rp50.000.000,00,

sedangkan

jumlah

kredit

pajaknya

Rp25.500.000,00, sehingga terdapat kurang bayar, PPh pasal 29 sebesar


Rp 24.500.000,00, maka kekurangan pembayaran pajak tersebut harus
dilunasi :
a. Selambat-lambatnya tanggal 28 Maret 2010, sebelum disampaikan SPT
Tahunan ke KPP pada tanggal yang sama
b. Selambat-lambatnya sebelum tanggal 28 Maret 2010
c. Selambat-lambatnya tanggal 25 Maret 2010
d. Tanggal 31 Maret 2010, batas akhir penyampaian SPT Tahunan WP
orang Pribadi
Jawaban

:A

5
Penjelasan : Pelunasan Pajak Kurang Bayar harus dilunasi sebelum waktu
pelaporan (penyampaian SPT)

Data untuk soal Nomor 9 dan nomor 10


Budiyanto adalah salah seorang anggota dari Fa. Dinto. Dalam Tahun Pajak
2009

memperoleh

bagian

keuntungan

sebagai

anggota

FA.

Dinto

Rp100.000.000,00. Herlina, Istri Budiyanto, adalah seorang pedagang besar


karpet/permadani, yang dalam tahun pajak 2009 memperoleh penghasilan
netto fiscal dari usaha dagangnya sebesar Rp400.000.000,00.
Disamping itu, pada bulan Desember 2008, Herlina menerima warisan berupa
rumah dan pekarangannya di Jalan Kenanga Indah 265, Jakarta Barat yang
bernilai RP1.000.000.000,00. Rumah tersebut mulai bulan Januari 2009
disewakan dengan harga sewa Rp60.000.000,00 untuk 2 tahun. Kontrak sewa
ditandatangani 5 Januari 2009. Uang sewa diterima penuh pada saat
penandatanganan kontrak
Anggota keluarga yang menjadi tanggungan Budiyanto adalah sebagai
berikut :
Akmal, anak kandung, lahir 23 Oktober 1998
Tita, anak kandung, lahir 10 Januari 1999
Taufik, adik kandung, tanggungan penuh kuliah di Universitas GN
Mirna, adik ipar, tanggungan penuh, calon pegawai PT DDG
Catatan : Istri, Herlina tidak memiliki NPWP sendiri, tidak mempunyai
kewajiban menyampaikan SPT Tahunan PPh.
Berdasarkan data diatas maka :
9. Penghasilan yang dilaporkan dalam rangka menhitung Penghasilan Kena
Pajak dari Budiyanto sebagai WP OP adalah :
a. Rp400.000.000,00
b. Rp500.000.000,00
c. Rp460.000.000,00
d. Rp430.000.000,00
Jawaban
Penjelasan

:B
: Penghasilan

Pajak

Budiyanto

adalah

dari Penghasilan

Budiyanto sendiri sebagai Karyawan di Firma Dinto ditambah


dengan Penghasilan Istrinya sebagai Pengusaha Kena Pajak ;
Karena Istri Budiyanto, Herlina belum mempunyai NPWP, jadi

6
Digabung

dengan

Rp400.000.000,00

suaminya;
=

(RP100.000.000,00

Rp500.000.000,00).

Sedangkan

penghasilan yang berasal dari kontrak sewa rumah termasuk


sebagai

Pajak

Final,

jadi

harus

dikeluarkan

dan

tidak

dimasukkan kedalam Penghitungan Penghasilan Kena Pajak


Budiyanto.
10.Besarnya PTKP yang diperkenankan dalam menghitung Penghasilan Kena
Pajak Budiyanto sebagai WP OP tahun pajak 2009 adalah :
a. Rp18.480.000,00
b. Rp32.320.000,00
c. Rp35.640.000,00
d. Rp19.800.000,00
Jawaban

:C

Penjelasan : Penghitungan Penghasilan Kena Pajak Budiyanto adalah


sebagai berikut ;
PTKP Budiyanto sebagai Karyawan
PTKP Herlina sebagai Karyawan
PTKP Tanggungan 3 Orang Anak
1.320.000,00
Total PTKP Budiyanto-Herlina

Rp15.840.000,00
Rp15.840.000,00
@Rp
Rp35.640.000,00

ESSAY (Total Bobot 30%)


Soal 1 (Bobot 15%)
Dediyanto bergerak di bidang usaha jasa servis dan pemeliharaan jasa
kendaraan bermotor, mempunyai seorang Istri Sinta dan 2 orang anak kandung,
Arif dan Syahrul yang pada awal tahun 2009 masing-masing telah berumur 25
dan 20 tahun. Arif bekerja pada usaha ayahnya dan setiap bulan menerima gaji
sebesar Rp30.000.000,00 (jumlah wajar).
Syahrul

mahasiswa

kedokteran

Universitas

Trisakti,

Jakarta.

Dalam

menyelenggarakan usahanya Dediyanto menyelenggarakan pembukuan. Sinta


membuka usaha rumah makan di samping usaha suaminya.

7
Dari pembukuan diketahui jumlah penghasilan netto kegiatan usaha jasa servis
dan pemeliharaan kendaraan bermotor yang diperoleh dalam tahun 2009
sebesar

Rp450.000.000,00.

Jumlah

tersebut

sudah

menghitung

pengeluaran/biaya untuk mendapatkan penghasilan termasuk biaya gaji Arif


sebesar Rp36.000.000,00. Penghasilan netto dari kegiatan usaha rumah makan
istrinya sebesar Rp120.000.000,00
Pertanyaan :
Diminta kepada saudara untuk menghitung :
1. Besarnya PPh terutang atas nama Dediyanto untuk tahun pajak 2009 dan
hitung kurang/lebih bayar pada tahun 2009. Jumlah angsuran PPh pasal 25
tahun pajak 2009 sebesar Rp96.000.000,00 (Rp8.000.000,00 per bulan)
2. Besarnya angsuran PPh pasal 25 untuk Tahun pajak 2010, apabila SPT
tahunan PPh tahun 2009 Catatan : Sinta tidak memiliki NPWP.

Jawaban :
1. Berdasarkan

sistem

pengenaan

pajak

berdasarkan

UU

PPh

yang

menempatkan keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis dimana penghasilan


atau kerugian dari seluruh anggota keluarga digabungkan sebagai satu
kesatuan yang dikenakan pajak dan pemenuhan kewajiban pajaknya dilakukan
oleh keluarga, maka untuk menghitung besarnya PPh terutang atas nama
Dediyanto perlu diadakan penggabungan penghasilan dari dirinya sendiri
dengan anggota keluarga yang lain.
Karena Sinta tidak memiliki NPWP, maka penghasilannya (dari usaha rumah
makan) ikut digabungkan, begitu juga dengan Arif, karena Arif sendiri masih
bekerja dan mendapatkan penghasilan dari usaha ayahnya. Maka penghasilan
neto keluarga Dediyanto:

Dediyanto

Rp 450.000.000,00

Sinta

Rp 120.000.000,00

Arif

Rp 36.000.000,00

Total Pendapatan Neto

Rp 606.000.000,00

Sementara untuk penghasilan tidak kena pajak, Dediyanto sendiri termasuk


dalam kelompok status WP K/I/- , dimana penghasilan istrinya digabung
dengan pendapatannya. Selain itu karena Arif walaupun sudah berpenghasilan
namun dari usaha ayahnya dan Syahrul masih mahasiswa, maka tetap
menjadi tanggungan Dediyanto. Maka besar PTKP adalah:
Untuk Dediyanto

Rp 15.840.000,00

Tambahan status kawin

Rp 1.320.000,00

Tambahan untuk penghasilan istri digabung

Rp 15.840.000,00

Tambahan untuk tanggungan 2 orang anak kandung


Jumlah Seluruh PTKP
Maka

Penghasilan

Kena

Rp 2.640.000,00

Rp 35.640.000,00
Pajak

sebesar

Rp

606.000.000,00

Rp

35.640.000,00 = Rp 570.360.000,00

Maka Pajak Penghasilan yang terutang menurut Tarif PPh orang pribadi (Pasal
17 UU No.36 Tahun 2008 tentang PPh) :
5% x Rp 50.000.000,00

Rp 2.500.000,00

15% x Rp 200.000.000,00

Rp 30.000.000,00

25% x Rp 250.000.000,00

Rp 62.500.000,00

30% x Rp 70.360.000,00

Rp 21.108.000,00

Total PPh terutang

Rp 116.108.000,00

Karena jumlah angsuran PPh pasal 25 pada tahun 2009 adalah Rp


96.000.000,00 sementara total PPh terutang lebih besar, maka masih ada
kurang bayar sebesar = Rp 116.108.000,00 Rp 96.000.000,00 = Rp
20.108.000,00

9
2. Karena besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk
bulan-bulan sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan adalah sama besarnya
dengan angsuran pajak untuk bulan terakhir pajak yang lalu (Desember),
maka besar angsuran per bulan untuk bulan Januari dan Februari (sebelum
penyampaian SPT) adalah Rp 8.000.000,00. Sementara untuk bulan-bulan
setelah penyampaian SPT, maka besar angsuran per bulan dihitung kembali
dari besar PPh terutang tahun 2009, yaitu dari Rp 116.108.000,00.

Soal 2 (Bobot 15%)

Hidayat pedagang palawija mempunyai kendaraan truk, yang dibeli tanggal 25


Maret 2007 seharga Rp300.000.000,00. Pada tanggal 23 November 2009 truk
tersebut dijual Rp160.000.000,00. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan,
truk termasuk harta kelompok 2. Penyusutan fiskal menggunakan metode saldo
menurun. Periode pembukuan Januari-Desember.
Pertanyaan :
Hitung besarnya penyusutan fiskal dan laba-rugi penjualan untuk tahun pajak
2009.

JAWAB:
Kelompok 2 = 8 Bulan
100%/8 = 12.5% x 2 = 25%
Depresiasi 2007 = 10/12 x (25%x300.000.000) = Rp 62.500.000
Depresiasi 2008 = 2/12 x (25%x300.000.000) = Rp 12.500.000

10
= 10/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000)) = Rp 46.875.000
Depresiasi 2009 = 2/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000)) = Rp 9.375.000
= 8/12 x (25%x(300.000.000-75.000.000-(46.875.000+9.375.000))
= Rp 28.125.000
Jadi, besarnya penyusutan fiskal tahun pajak 2009 = Rp 9.375.000 + Rp
28.125.000 = Rp 37.500.000

Laba-rugi Penjualan
Cash

160.000.000

Accumulated Depreciation
Truk
Gain

159.375.000
300.000.000
19.375.000

Pengisian SPT Tahunan PPh OP (Bobot 50%)

A. Identitas Wajib Pajak


Cahyadi, seorang pengusaha di bidang perdagangan kain/tekstil, tinggal di
Mega Kebon Jeruk Blok F No. 207-209, Kelurahan Meruya Utara,
Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat 11620, telepon No. 5858302,
terdaftar di KPP Pratama Jakarta AA dengan NPWP 07.883.602.3.0xx.000.
Istrinya, Ayu Martani, mempunyai kegiatan usaha penjahit pakaian wanita
dan anak-anak merek usaha Cantyke dengan lokasi usahanya di Jalan
Panjang 433, Jakarta Barat.
Ayu Martani dalam melakukan kegiatan usahanya menyelenggarakan
pembukuan, dan pemenuhan kewajiban dan hak perpajakannya dilakukan
terpisah dari suami. Terdaftar pada KPP Pratama Jakarta AA, dengan NPWP.
08.766.890.3.0xx.000.
Lokasi Usaha perdagangan kain/tekstil Cahyadi, pada pusat perbelanjaan
yang tersebar di beberapa wilayah kerja KPP Pratama Jakarta dengan
merek Cantyke yaitu di :
Melawai Plaza, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta BB
Plaza Senayan, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta CC
Mal Mangga Dua, termasuk wilayah kerja KPP Pratama Jakarta DD

11
Data anggota keluarga yang menjadi tanggungan Cahyadi, dalam tahun
2009, adalah sebagai berikut :
N

Nama

Tanggal

Hubungan

Keterangan

o
1

Winda

Lahir
11-06-92

Keluarga
Anak Kandung

SMA

h
Endah

23-07-95

Anak Kandung

SMP, tgl 5 November 2009


Meninggal dunia

B. Data Kegiatan Usaha Cahyadi dan Penghasilan Lainnya


1. Utang Usaha
Dalam
menjalankan
kegiatan
usahanya
menyelenggarakan
pembukuan. Dari pembukuan diketahui jumlah penghasilan netto
tahun 2009 untuk masing-masing lokasi usaha sebagai berikut :

(Dalam Rp-,00)

No

Uraian

Lokasi Usaha di Mal/Plaza


Melawai
Senayan
Mangga

Jumlah

Penjualan

650.000.0

460.000.00

Dua
840.

1.950.

Potongan

00
30.000.00

0
30.000.000

000.000
40.

000.000
100.

Penjualan
Penjualan

0
620.000.0

430.

000.000
800.

000.000
1.850.

Netto
Harga

00
380.000.0

000.000
200.

000.000
470.

000.000
1.050.

Penjualan
Laba Kotor

00
240.000.0

000.000
230.

000.000
330.

000.000
800.

Biaya

00
170.000.0

000.000
195.

000.000
205.

000.000
570.

00

000.000

000.000

000.000

Pokok

Umum

San
Administrasi

12
Penghasilan
Netto

70.000.00

35.

125.

230.

000.000

000.000

000.000

Anda mungkin juga menyukai