4. Teknik Penjualan
Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam
rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan teknik penjualan, yaitu:
(1) Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah terlebih dahulu diadakan semacam
pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan konsumen, misalnya barang atau
jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa jumlahnya, siapa yang
membutuhkan dan kapan mereka memerlukan?
(2) Pilihlah Pasar sasaran Khusus
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a) Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada individu-individu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan
kecil dan menengah.
b) Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu,
misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok
untuk perusahan kecil.
c) Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yeng menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen
tertentu, misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi, kelas pelanggan
berpendapatan sedang dan kelas pelanggan berpendapatan rendah. Konsumen dikelompokan
berdasarkan geografis (desa, kota), demografis (jenis kelamin, usia,pendaptan, tingkat
pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor perilaku.
(3)Tetapkan Posisi Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus menentukan osisi yang ingin
diduduki segmen tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah menyusun produk ditempat yang
lebih jelas, khas, sehingga menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran
konsumen daripada produk sejenis yang lain.
(4)Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran sebagai strategi dalam
pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi penawaran produk,penetapan
harga, metode promosi, dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok konsumen
tertentu.
(5)Pilih Strategi penjualan yang paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran, produk, harga,promosi,
dan distribusi tadi. Untuk melakukan program penjulan harus dilakukantahapan-tahapan
sebagai berikut.
5. Tahapan melakukan program penjualan
Untuk melakukan program penjualan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1) Persiapan sebelum penjualan
Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan
pengertian tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
(2) Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari
lokasi inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
(3) Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon
pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang
digunakan dan bagaimana reaksi pembeli? Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk
mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli,
Bila pembeli extrovert atau penggemar bola tentu saja akan lebih lepas dengan orang yang
extrovert atau penggemar bola juga. Seorang introvert atau penggemar video game akan lebih
suka bicara dengan introvert atau penggemar video game juga. Orang Madura akan excited
bila bertemu orang yang bisa berbahasa Madura. Karena itu seorang penjual harus dapat
merubah dirinya menjadi serupa dengan calon pembelinya (Tentu saja bukan berarti Penjual
harus jadi orang Batak untuk mendekati Calon Pembeli yang orang Batak). Terdapat di
Psychology of Selling atau Neuro Language Program (NLP) atau sejenisnya yang
mengajarkan teknik teknik mempelajari karakter si calon pembeli dan teknik teknik adaptasi/
menyesuaikan diri.
3. Perusahaan tidak membutuhkan penjual yang bermental pegawai, tetapi Penjual yang
memiliki jiwa Enterpreneurship.
Beberapa penjual mengeluh fix income yang kekecilan atau komisi yang kekecilan. Dia
mungkin lupa bahwa perusahaan tidak membutuhkan seorang bermental pegawai yang
mengharapkan penghasilan tetap. Mereka melakukan segementasi, analisa pasar yang
prospektif, melakukan seleksi dan menentukan target yang tepat, lalu melakukan pendekatan
pendekatan terlebih dahulu dengan melakukan langkah 1 & 2 diatas. Mereka berani
mengorbankan waktu dan biaya terlebih dahulu dengan penuh perhitungan bahwa diakhir
mereka akan mendapatkan berlipat lipat dari apa yang telah mereka korbankan danhasilnya
adalah keberhasilan.
4. Nasabah tetap membutuhkan si Penjual setelah transaksi terjadi.
Walaupun perusahaan telah memberikan nomor Customer Care namun Nasabah tetap
membutuhkan si Penjual. Ini salah satu sifat orang Indonesia yang masih melekat. Jadi jangan
tinggalkan nasabah setelah transaksi. Berilah mereka terus perhatian. Tanyakan apakah ada
komplain dengan barang atau jasa yang telah dibeli serta berikan bantuan apabila nasabah
membutuhkan. Ini kiat Personal Selling. Jangan tinggalkan nasabah setelah transaksi
terjadi.
5. Nasabah tidak suka dibohongi.
Penjual harus mengerti betul dengan produk atau jasa yang mau dijual. Jangan memberikan
informasi yang salah karena kurang pengetahuan atau membohongi. Apapun alasan penjual
biarpun, bila ada yang tidak sesuai dengan janji, nasabah akan merasa dibohongi dan akan
menjadi kiamat bagi penjual dan perusahaan. Hukum Word Of Mouth akan berlaku.
Komplain nasabah akan lebih kencang 10 kali tersebar dari pada kepuasan nasabah tersebut.
Jadi, jangan memberi janji bila tidak dapat menepati.
6. Ilmu mudah didapat.
Begitu banyak teknik teknik menjual yang tersebar di jagat raya. Baik itu di buku, koran, TV,
seminar, internet. Antara lain Creative Selling, Hypno Selling, Super Selling,
Psichology of Selling, Exceptional Selling, Emotional Selling, Spiritual Selling, dan
materi-materi kiat menjadi kaya.
7. Percaya pada potensi diri.
Seorang sales yang sukses tidak perlu mencari modal kesuksesan di orang lain karena diri
kita sendiri sudah punya semua. Tinggal menyingkirkan hal hal yang tidak perlu, seperti rasa
pesimis dan rendah diri.
8. Jangan Ragukan Kekuatan Doa.
8. Strategi marketing dan Personal selling
5 Penyebab utama penolakan membeli produk
Personal Selling adalah bagian dari Strategi marketing perusahaan yang merupakan langkah
konkret dalam membangun penjualan langsung dan bertujuan bertemu dengan masyarakat.
Dalam kaitan ini sang sales atau pelaku marketing mempunyai kesempatan untuk secara
langsung mengetahui sejauh mana produk atau layanan direspon secara cepat oleh
masyarakat entah itu dalam bentuk penolakan atau persetujuan membeli.
Di bawah ini ada 5 alasan utama masyarakat menolak produk atau layanan:
1. Harga
Harga merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan penolakan sebuah produk.
Memang harga bisa dikompromi, secara umum kompromi ada 2, pertama kompromi teradap
harga, wujudnya diskon, namun diskon bukanlah faktor utama pelangkap harga. Kedua pola
pembayaran, kredit satu sampai 3 kali, merupakan bentuk toleransi terhadap harga, dan secara
umum kredit 3 bulan dari sisi perusahaan mungkin tidak secara langsung mengurangi harga,
namun secara perputaran uang sebenarnya menambah beban efektitas perputaran modal,
return of investment.
2. Loyalitas pada pemasok lama
Ketika dalam proses penawaran yang bersifat personal selling, maka uji coba produk
langsung merupakan langkah yang baik dalam strategi memarketing kanproduk. Karena
masyarakat terkadang lebih nyaman dengan pemasok lama yang proses transaksi terbukti
dalam sekian waktu. Loyalitas terhadap pemasok lama merupakan tantangan yang nyata saat
ini, kecuali barang adalah benar-benara baru dan belum lama diketahui oleh masyarakat.
Strategi lain dilapangan berikut kejutan, bahwa anda sebagai pemasok kedua tetap dapat
memberikan layanan sebaik pemasok sebelumnya plus bonus yang ditambahkan, bonus tidak
harus uang.
3. Tak mampu membuat keputusan
Sales yang paham betul akan kaedah-kaedah personal selling sangat memahami bahwa ketika
menawarkan kepada masyarakat sering terjadi penolakan sesaat karena tidak mampunya
calon pelanggan untuk memutuskan, untuk itu jangan terlalu memaksa, dan ada kesan
mengejar, cobalah dengan mencari tahu kemungkinan pelaung pertemuan kedua, ketiga baik
dengan mengkoleksi no hp,email, alamat rumah dan sahabatnya.
4. Faktor Produk yang kurang kompetitif
Banyak produk yang ditawarkan ke masyarakat adalah produk inovasi yang hebat, namun
bukan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Produk yang hebat adlah produk
yang mampu bersaing saat ini dank an dating, kenapa karena tolak ukur kompetensi barang di
era sekarang adalah pembuktian, visualisasi dan penjelasan teknis. Untuk itu jika produk anda
masih baru atau belum popular, maka pahamilah kualifikaasi teknis dan speknya, agar dengan
memahami 2 hal tersebut mampu jadi alas an untuk membujuk, selain dari fisik barang
tersebut. Misal produk obat herbal, bahwa anda paham ganggang di Afrika adalah yang
terbaik karena steril dan jauh dari pemukiman,sedang ganggang Indonesia kurang steril. Dari
ruang kontroversi itu ketika anda menjual obat dari bahan ganggang,maka sales sudah
mempunyai 2 senjata, dan kondisi akan berbeda jika hanya mengetahui bsatu hal yaitu bahwa
ganggang Afrika adalah yang terbaik. Produk yang kurang kompetitif, bisa dikamuflase
dengan faktor lain yang kompetitif walau itu sekedar informasi tambahan.
5. Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya
Ketika sebuah perusahaan menerapkan strategi marketing dengan memproduksi produk yang
berbeda-beda sampai 5 produk , maka ketika salah satu produk bermasalah dan terbukti
membuat masyarakat resah maka kemungkinan 4 produk lainnya akan memancing respon
dari masyarakat, dan bisa saja respon itu negative, takut memkonsumsi 4 lainnya.