Perka Tata Cara Konsultasi Penyusunan PRTR Final
Perka Tata Cara Konsultasi Penyusunan PRTR Final
Mengingat
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
TENTANG TATA CARA KONSULTASI PENYUSUNAN PETA
RENCANA TATA RUANG.
BAB I . . .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:
1. Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan
yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek
atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem
koordinat tertentu.
2. Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah
data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,
dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas
permukaan bumi.
3. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG
adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan,
pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan
yang berhubungan dengan ruang kebumian.
4. Peta adalah suatu gambaran dari unsur-unsur alam dan
atau buatan manusia, yang berada di atas maupun di
bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatu
bidang datar dengan skala tertentu.
5. Ketelitian Peta adalah ketepatan, kerincian dan
kelengkapan data, dan/atau informasi georeferensi dan
tematik, sehingga merupakan penggabungan dari sistem
referensi geometris, skala, akurasi, atau kerincian basis
data, format penyimpanan secara digital termasuk kode
unsur, penyajian kartografis mencakup simbol, warna,
arsiran dan notasi, serta kelengkapan muatan Peta.
6. Peta Dasar adalah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial.
7. Peta Tematik adalah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial.
8. Pemohon adalah kementerian/lembaga atau pemerintah
daerah.
9. Pejabat . . .
Pasal 5 . . .
Pasal 5
Tim Konsultasi Pemetaan Tata Ruang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ditetapkan oleh Kepala.
BAB II
TATA CARA KONSULTASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Konsultasi
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
3
dilaksanakan melalui:
a. permohonan konsultasi;
b. pelaksanaan konsultasi; dan
c. penerbitan surat keterangan persetujuan Peta Rencana
Tata Ruang.
Bagian Kedua
Permohonan Konsultasi
Pasal 7
(1) Permohonan konsultasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 huruf a diajukan Pemohon kepada Pejabat Tinggi
Pratama dengan tembusan Pejabat Tinggi Madya.
(2) Permohonan konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan tertulis secara resmi, melalui:
a. faximili;
b. pos;
c. kurir; dan/atau
d. surat elektronik.
Pasal 8 . . .
Pasal 8
(1) Pejabat Tinggi Pratama memberikan jawaban terhadap
Permohonan konsultasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7.
(2) Jawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi
tentang persetujuan dan jadwal pelaksanaan konsultasi.
(3) Jawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak surat permohonan
diterima oleh Pejabat Tinggi Pratama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dibuktikan dengan tanda
terima sesuai prosedur kearsipan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Konsultasi
Pasal 9
Pelaksanaan konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf b dilakukan melalui:
a. penyerahan data;
b. verifikasi;
c. penerbitan berita acara konsultasi; dan
d. perbaikan.
Pasal 10
Penyerahan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf
a diserahkan Pemohon kepada Tim Konsultasi Pemetaan Tata
Ruang meliputi:
a. DG;
b. rancangan peraturan perundang-undangan; dan
c. data lain yang diminta oleh Tim Konsultasi Pemetaan Tata
Ruang.
Pasal 11 . . .
Pasal 11
Verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b
dilaksanakan terhadap:
a. basisdata geospasial;
b. manajemen data digital;
c. Peta Dasar yang digunakan;
d. Peta Tematik yang digunakan;
e. data geospasial rencana tata ruang;
f. rancangan Peta Rencana Tata Ruang; dan
g. kesesuaian antara rancangan peraturan perundangundangan dengan Peta Rencana Tata Ruang.
Pasal 12
(1) Penerbitan
berita
acara
konsultasi
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 huruf c dilaksanakan setiap
akhir dari proses verifikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11.
(2) Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat:
a. waktu dan tempat pelaksanaan verifikasi;
b. materi verifikasi;
c. rekomendasi perbaikan; dan
d. tanda tangan Tim Konsultasi Pemetaan Tata Ruang
dan Pemohon.
Pasal 13
(1) Perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf d
dilaksanakan berdasarkan berita acara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12.
(2) Perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Pemohon.
(3) Hasil Perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikonsultasikan
kembali
kepada
Tim
Konsultasi
Pemetaan Tata Ruang sesuai dengan pelaksanaan
konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.
Bagian Keempat . . .
Bagian Keempat
Penerbitan Surat Keterangan Persetujuan Peta Rencana Tata Ruang
Pasal 14
Penerbitan surat keterangan persetujuan Peta Rencana Tata
Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c
diterbitkan setelah seluruh tahapan konsultasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 dipenuhi.
Pasal 15
(1) Rancangan surat keterangan persetujuan Peta Rencana
Tata Ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14
disiapkan oleh Tim Konsultasi Pemetaan Tata Ruang.
(2) Surat keterangan persetujuan Peta Rencana Tata Ruang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh
Pejabat Tinggi Pratama.
(3) BIG menyerahkan surat keterangan persetujuan Peta
Rencana Tata Ruang kepada Pemohon.
BAB III
LAIN-LAIN
Pasal 16
(1) Setelah penyerahan surat keterangan persetujuan Peta
Rencana Tata Ruang kepada Pemohon sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) dan setelah Peta
Rencana Tata Ruang disahkan, Pemohon wajib
menyerahkan kepada BIG berupa:
a. peta digital;
b. peta cetak; dan
c. dokumen peraturan daerah rencana tata ruang.
(2) Peta digital sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
berbentuk digital tertentu yang dapat diakses dengan
perangkat keras dan perangkat lunak tertentu.
(3) Peta cetak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
berbentuk lembaran dan album peta yang telah
diundangkan.
BAB IV . . .
BAB IV
PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Cibinong
pada tanggal 6 Mei 2014
KEPALA
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,
ttd.
ASEP KARSIDI