Anda di halaman 1dari 9

Tahapan Penciptaan Manusia

dan
Amalan Terakhirnya

Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan dalam rahim ibu, selama empat


puluh hari berupa nutfah (sperma), lalu menjadi alaqah (segumpal darah) selama
itu pula, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian Allah
mengutus malaikan untuk meniupkan ruh dan mencatat empat perkara yang telah
ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal dan sengsara atau bahagianya.
Demi Allah, Dzat yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya ada diantara kalian
yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni surga hingga jarak antara dia
dengan surga hanya sehasta (dari siku sampai ke ujung jari), namun suratan
takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia melakukan perbuatan penghuni neraka, maka
ia pun masuk neraka.
Ada juga yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni neraka hingga jarak
antara dia dan neraka hanya sehasta. Namun suratan takdirnya sudah ditetapkan,
lalu ia melakukan perbuatan penghuni surga maka ia pun masuk surga. (HR
Bukhari dan Muslim)

Kandungan Hadits
1. Tahapan perkembangan janin
40 hari pertama: janin berbentuk nutfah
40 hari kedua : gumpalan darah
40 hari ketiga : ruh ditiupkan
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari satu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang
lalu tulang belulang itu kami bungkus sengan daging, kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta
yang paling baik (Al-Mukminun 12-14)

Peniupan Ruh
Ruh ditiupkan ketika janin berusia 120 hari; ketika janin
berusia 4 bulan penuh, masuk bulan ke lima.
Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia hidup.
Dan mereka bertanya tentang ruh. Katakanlah, hai
Muhammad. Bahwa ruh adalah urusan Tuhanku, dan
tidaklah kalian diberi ilmu kecuali sangat sedikit. (Al-Isra 85)

Larangan Aborsi
Aborsi adalah perbuatan haram, dan ada dua pendapat di
kalangan para ulama.
Pendapat yang lemah menyatakan bahwa sebelum ruh
ditiupkan, aborsi mungkin dilakukan.
Akan tetapi dalam kitab Ihya Ulumuddin, karya Al-Ghazali jilid
2 hal 51, mengharamkan perbuatan aborsi, karena ketika
sperma bertemu dengan ovum, penciptaan manusia
sesungguhnya telah dimulai. Merusak tahapan-tahapan ini
adalah kejahatan.

Allah Maha Mengetahui


Sesungguhnya Allah mengetahui kondisi manusia sebelum mereka diciptakan.
Keimanan, ketaatan, kekufuran, kemaksiatan, kebahagiaan atau
kesengsaraan, semuanya atas pengetahuan dan kehendak Allah SWT.
Rasulullah bersabda:
Tidaklah satu jiwa yang telah ditiupkan ruh ke dalamnya melainkan Allah telah
menetapkan tempatnya, di syurga atau di neraka. Jika tidak, maka Allah telah
menetapkan apakah ia bahagia atau ia celaka,
Meskipun takdir manusia telah ditetapkan sejak didalam rahim ibunya,
manusia tetap harus berikhtiar, beriman dan menaati perintah Allah SWT.
Allah berfirman,
Demi jiwa dan penyempurnaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Maka sungguh beruntung orang yang
mensucikan jiwa. Dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang
mengotorinya. (Asy-Syams 7-10)

Yang menjadi penentu adalah bagian akhir dari amal


perbuatan
Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya segala perbuatan ditentukan bagian akhirnya
(HR Bukhari)
Artinya, Allah SWT telah menetapkan bilamana seorang
manusia beriman ataupun fasik/kafir ketika akhir hayatnya.

Anda mungkin juga menyukai