Perancangan Modulator Dan Demodulator Pada DPSK
Perancangan Modulator Dan Demodulator Pada DPSK
DPSK
Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas matakuliah Elektronika Telekomunikasi pada
semester genap 2010/2011
Disusun Oleh:
1. Putu Laksmi Mas Pratiwi
(0810630018)
2. Dewi Yolanda
(0810630044)
(0810633040)
4. Michella Yessica
(0810633062)
Fakultas Teknik
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2011
DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modulasi dan Demodulasi ...............................................................................2
2.1.1 Pengertian Modulasi ...................................................................................................2
2.1.2 Pengertian Demodulasi .............................................................................................12
2.2 Differensial Phase Shift Keying (DPSK) ........................................................................12
BAB III. PERANCANGAN MODULATOR DAN DEMODULATOR DPSK
3.1 Modulator DPSK .............................................................................................................16
3.1.1 Pre Amplifier ......................................................................................................... 17
3.1.2 ADC ....................................................................................................................... 18
3.1.3 Multiplekser ........................................................................................................... 20
3.1.4 Serial to Paralel ...................................................................................................... 21
3.1.5 Delay D-FF ............................................................................................................ 22
3,1,6 Balance Modulator ................................................................................................. 22
3.1.7 Oscilator ................................................................................................................. 23
3.1.8 Penggeser Fasa
................................................................................................ 25
................................................................................................ 34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan informasi saat ini semakin meningkat. Berbagai teknologi baru
direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang memegang peranan penting dari semua
pengiriman informasi adalah tetap pada pengirim dan penerimanya.
Dalam system transmisi, agar suatu informasi dapat tersampaikan, perlu dilakukannya proses
modulasi. Modulasi ini menyebabkan informasi yang kita kirimkan dapat sampai ke penerima
walaupun dalam jarak yang jauh. Proses modulasi dilakukan di sisi transmitter atau pengirim.
Alat yang digunakan disebut dengan modulator. Sedangkan, pada sisi penerima atau receiver
terdapat proses demodulasi pada alat yang disebut dengan demodulator.
Seiring dengan kemajuan teknologi pula, informasi yang dikirimkan tidak hanya dalam
bentuk sinyal analog. Dengan informasi yang sudah dalam bentuk digital, maka proses
transmisinya juga harus mendukung. Mulai dari proses modulasinya hingga peralatannya,
contohnya modulator dan demodulator. Maka, dalam makalah ini penulis membahas tentang
modulator dan demodulator digital.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan modulasi dan demodulasi
2. Mengetahui yang dimaksud dengan modulasi digital dan jenis-jenisnya
3. Mengetahui yang dimaksud dengan DPSK
4. Mengetahui bagaimana perancangan modulator dan demodulator DPSK
BAB II
PEMBAHASAN
b. FM (frekuensi modulation)
Amplitudo dan fasenya tetap, yang berubah hanya frekuensinya. Yaitu
penumpangan sinyal informasi pada sinyal carier dimana frekuensi sinyal
pembawa berubah sesuai amplitudo sinyal informasinya.
c. PM (phase modulation)
Amplitudo dan frekuensinya tetap, yang berubah hanya fasanya. Yaitu
penumpangan sinyal informasi pada sinyal carier dimana fasa sinyal pembawa
berubah sesuai amplitudo sinyal informasinya.
2. Modulasi digital
Modulasi digital adalah modulasi yang sinyal informasinya berbentuk digital namun
sinyal pembawanya berbentuk analog.
Modulasi digital terdiri dari 3 macam:
a. Amplitude shift keying (ASK)
Amplitude Shift Keying (ASK) atau pengiriman sinyal berdasarkan pergeseran
amplitude, merupakan suatu metoda modulasi dengan mengubah-ubah amplitude.
Dalam proses modulasi ini kemunculan frekuensi gelombang pembawa
tergantung pada ada atau tidak adanya sinyal informasi digital. Keuntungan yang
diperoleh dari metode ini adalah bit per baud (kecepatan digital) lebih besar.
Sedangkan kesulitannya adalah dalam menentukan level acuan yang dimilikinya,
yakni setiap sinyal yang diteruskan melalui saluran transmisi jarak jauh selalu
dipengaruhi oleh redaman dan distorsi lainnya. Oleh sebab itu meoda ASK hanya
menguntungkan bila dipakai untuk hubungan jarak dekat saja. Dalam hal ini
faktor derau harus diperhitungkan dengan teliti, seperti juga pada sistem modulasi
AM. Derau menindih puncak bentuk-bentuk gelombang yang berlevel banyak dan
membuat mereka sukar mendeteksi dengan tepat menjadi level ambangnya.
Gambar 2.3 ASK dan Rangkaiannya (a) Pemancar dan (b) Penerima
Sumber http://iitg.vlab.co.in
menghasilkan output logika high, sedangkan frekuensi input yang kurang dari
frekuensi tengah akan menghasilkan output logika low. Rangkaian
demodulator FSK dapat dilihat pada gambar 2.
Spesifikasi dari rangkaian FSK demodulator ini, yaitu :
2.QPSK
Kadang - kadang dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK,
QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu
lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal
ini berarti dua kali dari BPSK. Analisa menunjukkan bahwa ini mungkin
digunakan untuk menggandakan data rate jika dibandingkan dengan sistem
BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang sebagai sebagai suatu modulasi
quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature carriers yang
termodulasi tersendiri. Dengan penafsiran ini, maka bit yang digunakan untuk
mengatur komponen phase pada sinyal carrier ketika digunakan untuk mengatur
komponen quadrature-phase dari sinyal carrier tersebut. BPSK digunakan pada
kedua carrier dan dapat dimodulasi dengan bebas.
2.1.2
Pengertian Demodulasi
Demodulasi adalah suatu proses penterjemahan kode-kode dari sinyal yang telah
diterima, dan biasanya mengalami kerusakan akibat noise.
2.2
encoding
adalah
bebas dari
ambiguitas fasa jika konstelasi diputar oleh efek dalam saluran komunikasi
di mana sinyal lewat. Masalah ini dapat diatasi dengan merubah data
merubah
gelombangnya.
dari pada
skema pengkodean
seperti
digambarkan
pada Gambar
terjadi
dari satu
konstelasi ke konstelasi yang lain, atau setiap simbol DQPSK akan berada di salah
satu dari delapan titik pada diagram konstelasi. Hal ini menjamin bahwa selalu ada
perubahan fasa pada masing-masing simbol, membuat pemulihan jam lebih mudah.
Data dikodekan dalam besar dan arah pergeseran fasa, bukan dalam posisi yang
absolute pada konstelasi.
Gambar 2.13 Diagram Konstelasi DPSK dengan kode gray yang identik dan
dirotasi 450
Sumber: digilib.its.ac.id
Tabel 1.1 hubungan antara input dibits dengan perubahan fasa pada modulasi DPSK
Sumber: digilib.its.ac.id
2.2.2
Aplikasi DPSK
Aplikasi DPSK digunakan pada jaringan serat optik yang menggunakan EDFA,
berikut ini skemanya:
Dan dari skema di atas dapat kita ketahui performansinya melalui eye pattern
Gambar 2.15 Diagram performansi penggunaan DPSK pada jaringan serat optik
Sumber digilib.its.ac.id
BAB III
PERANCANGAN MODULATOR DAN DEMODULATOR DPSK
rangkaian serial to parallel ini yaitu untuk memberi sinyal masukan data yang akan
dimodulalsi sebanyak dua bit yaitu dengan pola sinyal keluarannya 00, 01, 10, 11. Sinyal
ini yang akan membentuk sinyal keluaran menjadi empat fasa.
Selanjutnya sinyal data d(t) dari serial to parallel ini diolah menggunakan
gerbang XNOR dua masukan, dan satu masukan lainya diambil dari keluaran gerbang
XNOR yang di delay dengan waktu Tb dialokasikan untuk 1 bit delay, pada masukan
kedua ini adalah b(t-Tb). Pada proses inilah pengkodean DPSK terbentuk, sehingga pada
penerima (Demodulator 4-DPSK) tidak memerlukan simyal pembawa recovery yang
berfungsi untuk membangkitkan dan mengembalikan lagi simyal pembawa yang
termodulasi menjadi simyal pembawa tanpa termodulasi.
Oscillator berfungsi untuk membangkitkan frekuensi sinyal pembawa yang
berfungsi sebagai sinyal pembawa yang di jadikan sebagai inputan untuk Balance
Modulator, namun untuk mendapatkan sinyal keluaran 4-DPSK maka salah satu dari
Balanced Modulator digeser fasanya 90o dengan menggunakanpenggeser fasa agar
sinyal 4-DPSK terbentuk, keluaran dari output kedua Balanced Modulator dijumlahkan
menggunakan rangkaian penjumlah linier dan dikuatkan sehingga terbentuklah sinyal
output 4-DPSK.
3.1.2 ADC
ADC berfungsi mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital dimana pada
modulasi 4-DPSK ini menggunakan input suara (analog) sehingga harus diubah
menjadi digital agar dapat dimodulasi. Rangkaian ADC yang digunakan pada
modulasi 4-DPSK ini adalah resolusi 23 = 8 bit dengan menggunakan IC0804,
mudahnya mendapatkan referensi dan murahnya biaya dalam pembuatan rangkaian
ini menjadi pilihan dalam perancangan modulasi 4-DPSK.
3.1.3 Muktiplekser
Muktiplekser berfungsi untuk meloloskan satu output dari banyak inputan
yang di keluar oleh ADC.Untuk mendapatkan rangkaian Muktiplekser maka
penulis menggunakan multiplekser 8 ke 1. Multiplekser 8 ke 1 menggunakan IC
TTL 74LS151 dimana IC ini mempunyai 8 input dan 1 output. Masukan dari
rangkaian ini adalah keluaran dari ADC 0804.
dikeluarkan mencapai 500 KHz, dan sedikit komponen yang digunakan. Oscillator
yang digunakan dalam merancang modulasi 4-DPSK adalah seperti gambar di
bawah ini
Di dalam perakitan rangkaian ini tidak ditemukan komponen R yang nilainya sesuai
dengan perhitungan di atas sehingga R tersebut digantikan dengan variable resistor
(VR) dengan nilai tahanan 1 K . Ini dilakukan agar memudahkan dalam
pengukuran untuk mencari frekuensi 500 KHz. Dan variable resistor (VR) 50 K
berfungsi untuk mengatur amplitudo.
cut off akan ditahan dan terjadi penurunan gain. Karena frekuensi input yang
dikirim adalah frekuensi suara, maka pada perancangan kali ini frekuensi yang akan
diloloskan oleh LPF sebesar 4000 Hz. Berikut perancangan rangkaian dan
perhitungannya:
Karena nilai R 3980.89 yang tidak terdapat dipasaran, maka digunakan variable
resitor (VR) sebesar 10 K.
Karena nilai R 199 K yang tidak terdapat dipasaran, maka digunakan variable
resitor (VR) sebesar 500 K.
Maka, dari nilai resistor di atas yang telah didapat dari perhitungan ditetapkan nilai
Variable Resistor (VR) sebesar 1 K.
3.2.6 Komparator
Pada perancangan sistem modulasi digital ini membutuhkan suatu rangkaian
yang dapat mengubah bentuk sinyal analog menjadi sinyal digital. Untuk itulah
dirancang sebuah komparator agar pada saat percobaan dilakukan pada
demodulator yang dirancang ini, memiliki keluaran digital sesuai dengan
karakteristik modulasi digital. Komparator merupakan rangkaian pengubah sinyal
sinusoidal menjadi sinyal kotak, tegangan yang masuk ke rangkaian komparator
dibandingkan dengan tegangan referensi yang ada di rangkaian komparator
sehingga output sinyal pada rangkaian komparator berbentuk kotak.
Fungsi rangkaian DAC pada perancangan ini ialah megubah data digital yang
keluar dari komparator menjadi bentuk analog, hal ini dimaksudkan agar suara yang
dikirim oleh modulator dapat dikeluarkan di demodulator melalui penguat daya dan
speaker.karena pada perancangan ini sinyal yang akan dikeluarkan berupa suara
yang memilki format sinyal analog.
3.2.8 Demutiplekser
Rangkaian demultiplekser yang digunakan pada perncangan demodulator 4DPSK ini adalah IC TTL 74138, yang mana dapat nengeluarkan 8 bit keluaran.
Pemilihan IC ini sebagai rangkaian demultiplekser dikarenakan untuk input DAC
yang dirancang memilki 8 buah masukan.
3.2.9 Rangkaian Penguat Daya
Rangkaian penguat di bawah ini yang ditunjukkan pada Gambar 3.23,
berfungsi untuk menguatkan daya yang dikirim oleh modulator agar suara yang
telah difilter dan terdapat noise diharapkan dapat terbaca oleh penerima dan
dikeluarkan kembali sebagai suara melalui speaker yang terdapat pada rangkaian
penguat daya itu sendiri. Berikut adalah rangkain penguat daya yang digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carier
sehingga sebagian karakteristik dari sinyak pembawa berubah sesuai dengan nilai
sesaat dari sinyal informasi. Demodulasi adalah proses pemisahan dari sinya
termodulasi menjadi sinyal carrier dan sinyal informasi
2. Modulasi digital adalah modulasi yang sinyal informasinya berbentuk digital namun
sinyal pembawanya berbentuk analog. Jenisnya ada tiga yaitu: ASK, FSK, dan PSK.
3. DPSK adalah varian dari skema modulasi 4-QPSK yang ditambahkan differential
encoding ke pengkodean bit sebelum terjadinya
Diferensial berarti bahwa informasi tersebut tidak
melainkan dibawa oleh transisi antara keadaan.
4. Proses perancangan DPSK terdiri dari perancangan:
a. Modulator DPSK, yang terdiri dari rangkaian:
Pre Amplifier
ADC
Multiplekser
Serial to parallel
Delay D-FF
Balance Modulator
Oscillator
Penjumlah linier
Catu daya
multivibrator
LPF
proses
dilakukan oleh keadaan
modulasi.
mutlak,
Balance demodulator
BPF
Komparator
Demultiplekser
Penguat daya
HASIL DISKUSI
PERTANYAAN
1. Apa perbedaan antara BPSK dan QPSK ? (Baskoro Adiguna)
2. Pada modulasi digital, sinyal informasi berupa sinyal digital dan sinyal carrier berupa
sinyal analog. Apakah tidak ada sinyal carrier digital? (Ichwan Maulana)
3. Catu tegangan pada modulasi digital berupa tegangan simetris DC. Apa yang dimaksud
tegangan simetris DC? Bisakah menggunakan tegangan asimetris DC? (Dyah Retno P.)
4. Dalam penjumlahan linier, apakah yang dijumlahkan? Apakah sinyalnya sudah sefasa?
(M. Riza F.)
JAWABAN
1.
a. BPSK
BPSK adalah format yang paling sederhana dari PSK. Menggunakan dua tahap
yang dipisahkan sebesar 180 dan sering juga disebut 2-PSK. Modulasi ini paling
sempurna dari semua bentuk modulasi PSK. Akan tetapi bentuk modulasi ini hanya
mampu memodulasi 1 bit/simbol dan dengan demikian maka modulasi ini tidak cocok
untuk aplikasi data-rate yang tinggi dimana bandwidthnya dibatasi.
b. QPSK
Dikenal sebagai quarternary atau quadriphase PSK atau 4-PSK, QPSK
menggunakan empat titik pada diagram konstilasi, terletak di sekitar suatu lingkaran.
Dengan empat tahap, QPSK dapat mendekode dua bit per simbol. Hal ini berarti dua kali
dari BPSK. Analisa menunjukkan bahwa ini mungkin digunakan untuk menggandakan
data rate jika dibandingkan dengan sistem BPSK. Walaupun QPSK dapat dipandang
sebagai sebagai suatu modulasi quaternary, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua
quadrature carriers yang termodulasi tersendiri.
2.
Tidak ada pembawa sinyal digital karena pentransmisian sinyal digital dapat dilakukan
tanpa sinyal pembawa. Untuk pentransmisian jarak jauh, sinyal digital ditumpangkan
pada gelombang elektromagnetik yang merupakan sinyal analog.
3.
Catu tegangan DC simetris adalah DC murni, jadi bukan merupakan DC step. Jika
menggunakan catu daya DC asimetris maka akan merusak sistem dimana sinyal
keluarannya tidak stabil.
4.
Rangkaian penjumlahan linier adalah rangkaian penjumlahan atau summing pada kedua
output dari Balanced Modulator yang sinyalnya telah termodulasi dan terjadi penguatan
sehingga keluaran dari kedua Balanced Modulator menjadi satu sinyal yaitu sinyal 4DPSK. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan frekuensi sinyal pembawa yang
berfungsi sebagai sinyal pembawa yang di jadikan sebagai inputan untuk Balance
Modulator, namun untuk mendapatkan sinyal keluaran 4-DPSK maka salah satu dari
Balanced Modulator digeser fasanya 90o dengan menggunakanpenggeser fasa agar sinyal
4-DPSK terbentuk, keluaran dari output kedua Balanced Modulator dijumlahkan
menggunakan rangkaian penjumlah linier dan dikuatkan sehingga terbentuklah sinyal
output 4-DPSK. Sinyal yang dijumlahkan sudah sefasa.
DAFTAR PUSTAKA