Anda di halaman 1dari 43

ah

al ne
j
S
a i
M nl TI
O A

R
G

BAWAH TANAH
Mengungkap yang Tak Terungkap

No VIII/April/2010

10 MOST AMAZING
LOST CITIES
POMPEII DAN HERCULANEUM :
TERKUBUR LEDAKAN GUNUNG
VESUVIUS

PETRA : PUSAT KOMERSIAL


YANG BINASA

BABYLON :
PERADABAN DAN KEKUASAAN

THE LOST CITIES

EVERYTHING

YOU KNOW IS

WRONG

SEMAKIN BANYAK
YANG MEMBACA
SUARA BAWAH TANAH

SEBARKAN !
LAWAN PERBUDAKAN INFORMASI

WE GO ONLINE !

Posting Terakhir :
GLOBAL WARMING HOAX - 141 Ilmuwan
Klimatologi Sedunia Mengirim Surat Kepada Sekjen
PBB Mempertanyakan Validitas Ilmiah Isu
Pemanasan Global
Konspirasi Isu Pemanasan Global - Mempertanyakan
Motif Al Gore
Seorang Ilmuwan Pro Pemanasan Global Akhirnya
Mengakui Tidak Ada Bukti Kuat

Kunjungi Blog Kami

http://masbatin.blogspot.com
Mohon Berpartisipasi Dalam Polling yang Terdapat di Halaman Blog Kami

Majalah Online Gratis

NEWS FLASH
Rumah Pemimpin Redaksi Voxnyc.com digerebek 40 Agen !
Kami menerima email dari Vox Fux (nama samaran), pemimpin redaksi web voxnyc.com yang digerebek
puluhan agen gabungan. Berikut emailnya :
Terima Kasih sebelumnya,
Pada pukul 10 pagi ini (23 Maret 2010), sekitar 40 agen gabungan dari Secret Service,CIA, FBI,
dan Major Crimes unit, mengepung rumah saya di Long Island New York (beruntung saya tidak berada
di tempat), mereka menggeledah rumah serta menahan seorang penyewa yang tinggal karena dekat
dengan tempat kerjanya. Saya kini tengah menghubungi penasehat saya dari NY Civil Liberties Union
(NYCLU), bapak Norm Seigal.
Saya berusaha untuk terus memperbaharui web dan artikel-artikelnya. Namun sejauh ini saya
pun berharap seseorang dapat mengarsipkan sebanyak mungkin artikel dari voxnyc.com secepatnya.
Saya mohon maaf pada seluruh rekan-rekan karena kini saya dalam pelarian dan mengalami saat-saat
yang mengerikan. Saya tidak ingin email ini dipublikasikan setelah saya berhasil bertemu dengan konsul
dari NYCLU dua atau tiga hari ke depan.
.
Vox Fux adalah nama pena seorang penulis esay politik (mohon maaf kami tidak bisa
mempublikasikan nama aslinya-red), yang banyak menuliskan artikel-artikel berisi tema-tema konspirasi
dan penggelapan-penggelapan fakta yang dilakukan tokoh-tokoh politik Amerika Serikat. Dari informasi
yang kami terima, tetangganya sendiri terheran-heran dengan penggeledahan tersebut berpendapat, tidak
mungkin dia seorang teroris.Dia orang baik-baik, saya tidak percaya sedikitpun.Saya telah mengenalnya
selama tujuh belas tahun.Ini benar-benar tolol.
Berikut beberapa tulisan yang telah memerahkan telinga penguasa Paman Sam dan jaringan lobi
Yahudi-nya :
BUSH IS A FRAUD
MASS MURDERER KISSINGER
ROCKEFELLER CIA KNIGHTS OF MALTA
ASSASSINATION STATE
LINCOLN ROOSEVELT KENNEDY WARN OF BUSH
PAUL WELLSTONE ASSASSINATED
Tulisan-tulisan di atas dapat diakses di : http://www.mail-archive.com/ctrl@listserv.aol.com/.
Penggeledahan rumah voxfux adalah pelanggaran kebebasan sipil dan kemerdekaan berpikir yang
dilindungi Konvensi Jenewa, sekaligus membuktikan sebenarnya Amerika Serikat adalah Police State
yang gemar memberangus komponen-komponen yang berseberangan dengan dalih national
security,atau war on terror.
"The lie can be maintained only for such time as the State can shield the people from the
political, economic and/or military consequences of the lie. It thus becomes vitally important for
the State to use all of its powers to repress dissent, for the truth is the mortal enemy of the lie,
and thus by extension, the TRUTH becomes the greatest ENEMY OF THE STATE." -- Dr. Joseph
M. Goebbels/berlin

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

10 Most Amazing Lost Cities


Kisah-kisah kota yang hilang sebenarnya nyata, mereka
memiliki kehidupan yang makmur, populasi yang teratur, dan
tertib. Meski kemudian alam memusnahkan mereka dalam
sekejap hingga bekas-bekasnya pun hilang. Kebanyakan dari
kota-kota yang hilang tersebut sebagian besar berhasil
ditemukan dan dikaji dengan seksama oleh para ilmuwan.
Walaupun apa yang ditemukan hanyalah sedikit dari banyak
peradaban-peradaban kuno yang hilang sejak berabad-abad
lalu.
1. Machu Picchu (Peru) : Kota Hilang Suku Inca
Machu Picchu (Old Peak) merupakan kota Inca pra
Kolombia yang berada di ketinggian 2.430 meter di atas
permukaan laut, tepatnya di punggung gunung di atas lembah
Urubamba Peru, dekat Cusco. Machu Picchu mungkin
symbol kejayaan Inca paling popular yang kerap disebut
dengan The Lost City of the Incas. Machu Picchu
ditetapkan sebagai Keajaiban Dunia tahun 1983 sebagai
karya arsitektur terbaik dan kesaksian unik peradaban Inca.

dari Virgin of the Sun.

2. Angkora (Kamboja) : Monumen Relijius Terbesar


Angkor merupakan pusat kerajaan Khmer abad 9-15
masehi. Lebih tepatnya, periode Angkor dimulai sejak tahun
802 ketika monarki Hindu Khmer Jayavarman II
mendeklarasikan diri sebagai Monarki Universal dan
Raja Mandataris Tuhan rakyat Kamboja hingga tahun
1431, ketika bangsa Thai menginvasi ibukota Khmer dan
membuat rakyatnya mengungsi ke wilayah Phnom Penh.
Reruntuhan kota Angkor berlokasi di tengah-tengah
hutan pesawahan sebelah utara danau besar, Tole Sap dan
berada di selatan bukit Kulen, dekat kota Siem Reap
(1324N, 10351E), kini menjadi wilayah perlindungan
UNESCO. Kuil-kuil di wilayah Angkor berjumlah lebih dari
seribu buah, yang bertumpuk menyebar melintasi pesawahan
menuju kuil terbesar Angkor Wat, yang disebut sebagai
monument relijius terbesar di dunia. Banyak kuil di Angkor
telah direstorasi dan ditetapkan sebagai arsitekture terbaik
rakyat Khmer. Kuil itu kini dikunjungi hamper sejuta turis
setiap tahun.
Ta h u n 2 0 0 7 , t i m p e n e l i t i i n t e r n a s i o n a l
menggunakan photografi sateit dan teknologi modern
lainnya, menyimpulkan bahwa Angkor adalah kota
praindustrial terbesar di dunia seluar 1.150 mil. Kota lain
dengan luas di bawah Angkor adalah Tika peninggalan suku
Maya Guatemala, 50 mil.

Machu Picchu dibangun sekitar 1450 saat-saat emas


kejayaan Inca dan hancur kurang dari 100 tahun kemudian
ketika kerajaan Indian tersebut runtuh seiring penaklukan
Spanyol. Walaupun benteng kota hanya berjarak 50 mil dari
Cuso, ibukota Inca, namun sisa-sisa benteng tidak ditemukan
dan dihancurkan oleh pasukan Spanyol, termasuk kota-kota
Inca lainnya. Selama berabad-abad,
hutan tumbuh
mengelilingi kota yang hancur dan lama orang tidak
mengetahui keberadaannya. Tahun 1911, ahi sejarah dan
peneliti
Yale Hiram Bingham berhasil mengungkap
keberadaan kota tersebut pada dunia. Birham menduga
bahwa benteng kota Machu Picchu merupakan tempat
kelahiran tradisional rakyat Inca atau pusat spiritual dari
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Di bawah kekaisaran Romawi, Alexandria tetap


menjadi kota paling penting dan Memphis sebagai kota
kedua di Mesir hingga berdirinya kota Fustat (Fostat) tahun
641. Memphis kemudian runtuh dan ditinggalkan dengan
kondisi batu-batu yang berserakan. HIngga abad ke-12
masehi, reruntuhan kota Memphis masih dapat dijumpai,
hingga kemudian yang tersisa hanya sebagian kecil puingpuing batu yang berserakan. Namun, sisa-sisa kuil Ptah dan
Apis berhasil disingkap begitupun beberapa patung,
termasuk patung pualam Ramses II setinggi dua-empat
meter. Diketahui pula, kota Saqqara Necropolis merupakan
kota terdekat dengan Memphis.

3. Memphis (Mesir) : Ibu Kota Kuno Peradaban Mesir


Memphis merupakan ibukota kuno peradaban Mesir
lama sejak berdirinya 2200 SM hingga beberapa periode
Kerajaan Baru. Kota itu menjadi pusat pemerintahan dalam
setiap periode peradaban Mesir, sebelumnya bernama Ineb
Hedj (The White Walls). Nama Memphis adlaah istilah
Yunani dari nama piramida dinasti ke-6 Mesir, Pepi. Menurut
Herodotus, kota Memphis didirikan sekitar tahun 3100 SM
oleh Menes yang berhasil menyatukan dua kerajaan Mesir.

4. Petra(Yordania) : Konstruksi Pahatan Batu Cadas


Petra yang berarti Rock atau batu berada di lereng
gunung Hor, Yordania, tepatnya dalam cekungan
pengunungan yang mengapit Arabah (Wadi Arabah), sebuah
lembah besar yang memanjang dari Laut Mati ke teluk
Aqabah. Kota ini dikenal karena memahat dinding-dinding
gunung batu sebagai rumah atau gedung bercita rasa
arsitektur tingkat tinggi. Kota yang telah lama hilang ini
berhasil diungkap seorang peneliti Swiss, Johann Ludwig
Burckhardt tahun 1812. Petra dijuluki kota mawar merah
yang sama tua separuhnya dengan waktu dalam sebuah
ajang penghargaan Newdigate yang dimenangkan John
William Burgon. Burgon sendiri tidak pernah berkunjungi
Petra, yang waktu itu hanya dapat diakses oleh peneliti Eropa
berikut pemandu lokal bersenjata hingga akhir Perang Dunia
I. lokasi kota tua Petra ditetapkan UNESCO sebagai cagar
budaya tahun 1985.

Para ahli berbeda pendapat soal populasi kota


Memphis, menurut T. Chandlerm, Memphis memiliki
30.000 penduduk, populasi terbesar di dunia sejak kota itu
didirikan hingga 2250 SM, dan tahun 1557-1400 SM.
Memphis mencapai punjak kejayaannya dibawah dinasti ke6 sebagai pusat pemujaan Ptah, sebelum akhirnya jatuh
seiring kebangkitan suku Thebes dan dihidupkan kembali
ketika berada dibawah kekuasaan gubernur Persia, lalu
merosot menjadi kota kedua mengiringi pendirian kota
Alexandria (Iskandariyah).

Dikelilingi oleh menara-menara cadas dan diairi


oleh air tanah dari atas gunung, Petra tidak hanya unggul
karena rumah kuat laksana benteng, sekaligus mengatur rute
perdagangan utama yang melewati kota itu menuju Gaza di
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

barat, Basra dan Damaskus di utara, menuju Aqaba dan Leuce


di Laut Merah, hingga menyebrangi gurun ke Teluk Persia.
Kejayaan Petra menurun saat dibawah kekuasaan Romawi,
karena adanya pengaturan ulang rute perdagangan laut.
Tahun 363 M, sebuah gempa menghancurkan bangunanbangunan dan system saluran air di atasnya. Reruntuhan
Petra menjadi obyek keingintahuan di abad pertengahan dan
pernah dikunjungi oleh Sultan Baibar dari Mesir menjelang
akhir abad ke-13 masehi.

5. Palmyra (Syria) : Pengantin Padang Pasir


Palmyra dieranya merupakan kota penting di pusat
Syria, sebagai pusat transit dan peristirahatan para kafilah
dagang yang melintasi padang pasir Syria. Dokumendokumen terdahulu menyebut kota ini dalam bahasa praSemit kuno : Tadmor, Tadmur, atau Tudmur yang tercatat
dalam prasasti Babylonia yang ditemukan di Mari. Palmyra
adalah sebutan bangsa Yunani untuk kota Tadmur, yang
berarti Palm, karena saat itu kota Tadmur rindang dikelilingi
pohon Palm. Inilah yang membuat para kafilah sangat betah.

Tahun 634, Muslim pertama mulai tiba di Palmyra.


Tahun 636, Palmyra dikuasai oleh Khalid bin Walid, dan
pada abad ke-6, kastil Fakhrudin al Maani dibangun di atas
gunung mengarah ke kota oasis tersebut. Kastil yang
dikelilingi oleh parit dengan akses hanya melalui jembatan
gantung. Palmyra tetap dalam dalam keadaan utuh, hingga
sesudah tahun 800 orang-orang mulai mengabaikan kota
tersebut.

6. Pompeii (Italia) : Dikubur Ledakan Gunung Vesuvius


Bersama dengan kota Hercaluneum, Pompeii yang
dekat dengan Naple dihancurkan dan terkubur oleh bencana
letusan gunung Vesuvius selam dua hari berturut-turut sejak
24 Agustus tahun 79 M. Gunung berapi berhasil mengubur
gedung tertinggi di Pompeii dan menenggelamkan kota
tersebut bermeter-meter di bawah abu dan batu apung selama
1700 tahun sebelum ditemukan tanpa sengaja di tahun 1748.
Sejak itu, penggalian terus memperlihatkan detildetil peninggalan kota maju di bawah kekuasaan Romawi.
Kini, Pompeii menjadi pusat tujuan wisata Italia dan
ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya.
Baca selengkapnya tentang Pompeii hal.12.

Tadmur berubah menjadi pangkalan Romawi yang


pada akhirnya menjadi provinsi Romawi pada abad I Masehi
di bawah kaisar Tiberius. Tadmur muncul dengan kokoh pada
masa pemerintahan Raja Uzainah yang tunduk pada Romawi.
Ia berhasil mengembalikan wilayah-wilayah imperium
Romawi dari tangan Persia. Sesudah Uzainah terbunuh,
istrinya, Zanubiya (Barat menyebutnya dengan Zenobiya),
naik memegang tampuk kekuasaan dan berhasil memperluas
daerah kekuasaannya sampai ke Mesir. Ia mencetak mata
uang di sana dengan gambar putranya sendiri. Zanubiya jatuh
di tangan penguasa Romawi, Orlean yang merampas Tadmur
pada tahun 271 Masehi dan menghancurkannya. Orlean
membawa Zanubiya sebagai tawanan ke Roma. Diantara
sisa-sisa peninggalan terpenting dari Palmyra adalah kuil
Matahari (Ba'al).
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Putera Pakal, Chan Bahlum II meneruskan ekspansi


politik dan ekonomi ayahnya, berikut pembangunan karya
seni maupun arsitektur seperti kuil Grupo de la Cruz,
menempatkan jajaran batu besar dan indah. Anda dapat
melihat pengaruh arsitektur Palenque pada kota suku Maya
lainnya, Tikal. Persaingan dan permusuhan dengan kota
Maya lainnya, Tonina, mungkin menjadi factor utama
kejatuhan kota Palenque setelah kematian Chan Bahlum II
tahun 702. Sejumlah sumber menyebutkan adanya serangan
membinasakan pasukan Tonina terhadap Palenque terjadi
tahun 730. Setelah abad ke-10, kota Palenque benar-benar
telah diabaikan banyak orang. Di area dengan curah hujan
tertinggi di Mexico, reruntuhan kota tersembunyi hingga
abad ke-18. Frans Blom, peneliti awal hingga medio abad ke20 menegaskan : Kunjungan pertama ke Palenque benarbenar mengesankan. Obsesi untuk tinggal sementara waktu
di tengah-tengah reruntuhan kota begitu kuat.

7. Palenque (Mexico) : Kota Maya yang Luhung


Palenque merupakan kota kunosuku Maya dekat
dengan sungai Usumacinta di provinsi Chiapas, Mexico.
Kota yang berupa karya-karya arsitektur,pahatan, dan atapatap batu. Kota kuno suku Maya ini, dengan setingan rimba
raya dan dekorasi arsitektur yang elok, merupakan keajaiban
negeri Mexico. Pertama kali dikuasai tahun 100 SM dan
berkembang sekitar 600-700 M, sebagai era keemasan kota
tersebut. Kota itu dikenal saat berada dibawah kekuasaan raja
Pakal yang bertahta dari tahun 615-682 Masehi,
dilambangkan dengan hieroglyph Matahari dan Perisai,
Pakal pun disebut dengan Tameng Matahari. Selama
kekuasaan Pakal, banyak plaza dan bangunan, termasuk
Mausoleumnya dibangun di Palenque.

8. Vijayanagar (India) : Ibukota Kerajaan Hindu


Terbesar.
Vijayanagar, ibukota kerajaan Hindu terbesar di
dunia, didirikan oleh dinasti Sangama, pangeran Harihara
dan Bukka tahun 1336. Puncak kejayaan kerajaan itu dicapai
saat Krishnadevaraya memerintah tahun 1509-1529, yang
menguasai hamper seluruh semenanjung selatan sungai
Krishna dan Tungabhadra. Dibandingkan dengan Delhi di
abad 14, kota ini dengan populasi hampir setengah juta
mencapai luas 33 km persegi dikelilingi tembok benteng.
Kekayaan kota diperoleh dari control perdagangan rempahrempah dan industri katun. Kota ini memiliki pasar yang
sibuk seperti yang digambarkan oleh pengelanan Portugis
Nunez dan Paes, sebagai pusat komersial antar Negara.
Kerajaan hancur akibat pertempuran dengan
Talikota tahun 1565 ketika kota dirampok oleh armada
konfederasi para Sultan (Bidar, Bijapur, Gloconda,
Ahmednagar dan Berar), yang sekaligus memulai
penaklukan India selatan oleh Muslim.
Reruntuhan kota terdiri dari batu-batu terukir
dengan daya magis yang tinggi, sebagai gambaran refleksi
spiritual Hinduisme. Diabad ke-16, kuil Vittala dipandang
sebagai monument kelas dunia yang dulu mulai dibangun
oleh Krishnadevaraya namun tidak pernah tuntas. Ukiran
dan pahatannya merupakan puncak seni kota Vijayanagar,
pilar-pilar terluarnya dikenal dengan pilar musik yang akan
bergema ketika ditepuk. Sebuah ornament kereta perang batu
terletak di halaman kuil dengan image Garuda.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

9.
Ephesus (Turki) : Salah Satu Kota Terpenting
Permulaan Kristen.
Ephesus merupakan peninggalan Yunani di wilayah
Anatolia, didirikan oleh koloni dari Athena pada abad ke-10
SM. Kota yang terletak di Ionia, dimana sungai Cayster
(Kucuk Menderes) mengalir ke laut Aegea, dan bagian dari
liga Panionia. Ephesus memiliki satu dari tujuh gereja di Asia
seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian (2:1-7). Kota itu
pun memiliki sisa-sisa lapangan arena Gladiator.
Ephesus merupakan kota penting di awal Kristen.
Paulus menggunakannya sebagai basis penyebaran agama,
yang mulai dikacaukan dengan silang sengketa dengan
tukang batu, yang hidupnya tergantung dengan keberadaan
kuil Artemis.

10. Sanchi (India) : Monumen Agama Budha Terbaik dan


yang Lestari.
Warisan budaya yang satu ini terletak di India tengah
dekat sungai Betwa, Sanchi berada tepat di atas puncak bukit
yang datar, 90 meter diatas pinggiran desa, satu-satunya
komplek agama Budha terbesar di dunia. Yang paling besar
adalah The Great Stupa, yang ditemukan tahun 1818.
Komplek ini mungkin dibangun oleh Raja Asoka, salah satu
raja India yang beragama Budha di pertengahan abad ke-3
Masehi dan kemudian diperluas. Secara keseluruhan padat
dipagari jejeran pilar-pilar batu yang memiliki empat
gerbang yang diukir dengan riwayat hidup Budha.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Stupa sendiri terdiri dari pilar-pilar dasar yang


memikul kubah besar sebagai ilustrasi syurga yang
melingkupi bumi. Kubah iikat oleh susunan batu kotak
simbolisasi gunung dunia, yang tepat dipuncaknya muncul
tiang kapal sebagai gambaran poros kosmik.Tiang kapal
itu terdapat payung sebagai representasi lapisan-lapisan
langit. Kompleks kuil lainnya berupa beberapa stupa yang
lebih kecil, aula (caitya), pilar prasasti Asoka, dan beberapa
biara (abad 4-11 M). Sejumlah barang peninggalan seperti
keranjang dan lebih dari 400 catatan epigrafis berhasil
ditemukan.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Pompeii dan Herculaneum : Terkubur Ledakan


Gunung Vesuvius
Sejarah Ringkas
Pompeii adalah kota tua yang terkubur dekat dengan Naples
provinsi Campania Italia. Bersama dengan kota
Herculaneum, Pompeii hancur dan benar-benar terkubur
dalam bencana alam meledaknya gunung Vesuvius tahun 79
M yang berlangsung selama dua hari.

Ledakan vulkanik mengubur kedua kota hingga 20


meter (66 feet) di bawah tanah dan hilang selama 1.600 tahun
hingga ditemukan tanpa sengaja tahun 1592. sejak itu,
penggalian telah banyak menunjukkan detil-detil
menakjubkan kehidupan kota tersebut di bawah kejayaan
Romawi. Saat ini, reruntuhan dua kota tercatat oleh
UNESCO World Heritage Site yang mamapu menarik
wisatawan hingga 2.500.000 pengunjung setiap tahunnya.
Sementara itu, Herculaneum (Ercolano dalam
bahasa Italia modern) bernasib sama seperti Pompeii, terletak
di wilayah komunitas Ercolano, Italia. Reruntuhannya dapat
ditemukan dalam koordinat
404821N 142051E,
provinsi Campania, di kaki gunung Vesuvius.

Kota yang dikenal sebelum dan sejak hilang,


bersama dengan Pompeeii, Stabiae, dan Oplontis oleh
gunung Vesuvius 24-26 Agustus 79 Masehi. Terkubur
selama ribuan tahun, kota-kota itu diawetkan oleh debu
dan lumpur vulkanik yang mengeras. Kota
Herculaneum pertama kali ditemukan dengan adanya
tulang-belulang pada tahun 1980, sekitar 150 belulang
digali waktu itu. Dibandingkan Pompeii, Herculaneum
adalah kota yang lebih kecil namun penduduknya lebih
sejahtera dari Pompeii di era yang sama.

Pompeii didirikan pada abad ke7-6 SM oleh Osci


atau Oscans, rakyat Italia tengah, sebuah persimpangan
penting antara Cumae,Nola dan Stabiae. Pompeii pernah
digunakan sebagai pelabuhan aman oleh pelaut-pelaut
Yunani dan Phunisia. Menurut Strabo, Pompeeii dikuasai
oleh bangsa Estruscan, bahkan dalam penggalian terakhir
menunjukkan peninggalan inskripsi Estruscan dan sebuah
necropolis abad ke-6 SM. Pompeei pertama kalinya dikuasai
oleh koloni Yunani dari Cumae, bersekutu dengan Syracuse
pada 525-474 SM.
Pada abad ke-5 SM, bangsa Samnite menaklukan
Pompeii dan kota-kota lainnya di wilayah Campania.
Penguasa baru memperkenalkan gaya arsitektur Samnite dan
memperluas kota. Setelah perang dengan bangsa Samnite
(abad ke-4 SM), Pompeii dipaksa menerima status sebagai
bagian dari wilayah Roma, meski diperkenankan tetap
memelihara otonomi pemerintahan dan bahasa loka. Pada
abad ke-4 SM, kota itu dikelilingi benteng, sebagai upaya
Romawai mempertahankan wilayahnya pada perang Punisia
II.
Pompeii berperan dalam perang saat kota-kota
wilayah Campania mulai melawan Roma, namun ditahun 89
SM, kota itu dikepung oleh bangsa Sulla. Walaupun pasukan
Liga Sosial pimpinan Lucius Cluentius turut membantu
mempertahankan Pompeii dari serbuan Roma, pada tahun 80
SM, Pompeii harus menyerah setelah penaklukan Nola, dan
banyak veteran Sulla yang menyerahkan tanah maupun
propertinya pada kekuasaan Roma. Pompeii tetap menjadi
koloni Roma dengan nama Colonia Cornelia Veneria
Pompeianorum. Kota itu menjadi pusat angkutan barangbarang dari laut menuju Roma dan Italia selatan sepanjang
jalur Appian.
Selain itu, pertanian, minyak dan anggur merupakan
komoditas Pompeii yang sangat penting, yang diairi dari
Aqua Augusta (Naples) dibangun sekitar abad ke-20 SM oleh
Agrippa, yang mensuplai ke beberapa kota besar lainnya
hingga markas angkatan laut di Misenum.
Di era itu, Pompeii mengalami banyak kemajuan.
Terdapat theater kecil dan satu ampitheater besar. Kota dan
bangunan-bangunan di dalamnya dilengkapi dengan saluran
air yang dibangun oleh Roma. Terdapat kolam renang besar,
pusat kebugaran (gymnasium), dan sekurangnya 4
pemandian umum. Selain itu, terdapat pula kuil, forum, hotel
dan banyak restoran.Itu hampir 2000 tahun lalu, tetapi
Pompeii terasa seperti sebuah kota jasa yang sangat maju
seperti hari ini. Hidup memang tidak jauh berbea.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Ketika kota itu hancur tahun 79 M, Pompeii memiliki


penduduk sekitar 20.000 jiwa dan berada dalam kekuasaan
Romawi. Saat itu Pompeii adalah kota terkenal untuk wisata
liburan.
Herculaneum
Menurut legenda, Herculaneum didirikan oleh
Hercules, putera dewa Zeus. Meski Pompeii lebih terkenal,
Herculaneum memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih
baik, meski kota itu lebih kecil. Salah satu villa terkenal di
Herculaneum adalah Villa of the Papyri yang kini dikenal
sebagai tempat mundur armada laut Lucius Calpurnius Piso
Caesoninus, mertua Julius Caesar. Kota itu membentang ke
laut dalam empat level teras. Piso, seorang pujangga dan
filsuf membangun perpustakaan di Herculaneum, bangunan
yang mampu bertahan. Gulungan-gulungan naskah dari villa
kini tersimpan di Perpustakaan Nasional Naples. Naskah itu
terkarbonisasi parah, namun sebagian besar dari mereka
berhasil dibuka gulungannya, dengan tingkat keberhasilan
yang bervariasi.

Kehidupan Warga Pompeii


Hasil penggalian arkeologis di lokasi kota Pompeii
merepresentasikan sebuah pengecualian tentang kehidupan
sehari-hari warga kota itu dibawah kekuasaan kaisar Tito dari
Romawi. Ahli sejarah menuliskan kehidupan warga Pompeii
era Romawi, rutinitas yang tidak jauh berbeda dengan
kebiasaan kita. Berikut beberapa kebiasaan salam satu hari
yang dilakukan warga Pompeii.
HORA PRIMA DIURNA (4.27-5.42): Karena
belum ada listrik, kehidupan warga didasarkan pada ritme
matahari, maka warga harus bangun sangat pagi untuk mulai
bekerja. Hanya sedikit rumah yang memiliki air dan rata-rata

Hanya sedikit rumah yang memiliki air dan rata-rata


penduduk harus mengambil air dari kolam public. Air sangat
penting bagi kota, karenanya harus digunakan dengan hemat.
Untuk perawatan pribadi dan mandi, Romawi memanfaatkan
teknik mandi panas atau mandi uap. Saat sarapan pagi, warga
biasa memakan roti dan keju, mungkin ditambahi sayuran
atau lainnya. Sejumlah salon mulai buka ketika matahari
terbit, tempat ini pun menjadi ajang nongkrong, ngobrol dan
bersantai.
HORA SECUNDA (5.42-6.58): Waktu dimana
semua orang sibuk bekerja, mulai dari saudagar terhormat
hingga para budak. Toko-toko buka, pasar pun siap, dan para
petani giat berladang. Setiap orang serius menjalankan
tugasnya masing-masing.
HORA QUARTA (8.13-9.29): Jalanan kota sibuk,
pasar pun penuh dengan transaksi jual-beli. Di forum, orangorang berjalan maupun berbicara, mendiskusikan persoalanpersoalan kota.
HORA SEPTIMA (12.00-13.15): Waktunya untuk
rehat sejenak. Kadang-kadang, ningrat kaya menawarkan
pertunjukkan gladiator di kota sehingga orang-orang pergi ke
ampitheater saat itu. Gladiator adalah pertunjukkan yang
mengerikan dank eras. Sebagian ahli sejarah menilai
gladiator mirip dengan pertandingan bila sekarang.
Pendukung saling bertarung seperti para supporter bola hari
ini. Setelah tawuran massal yang mengerikan antara fans dari
Pompeii dengan fans dari Nocera yang menewaskan
beberapa orang, pertunjukkan gladiator dilarang selama
beberapa tahun. Kaisar Nero memperbolehkan kembali
setelah menerima Poppea utusan dari Pompeii, karena
momen gladiator bagi warga Pompeii merupakan ajang
khusus yang berharga untuk membuat roti, kue, maupun
menjual ikan, buah-buahan dan lainnya.
HORA OCTAVA (13.15-14.31): Saatnya mandi
uap dengan tariff yang murah sehingga seorang budak pun
dapat menggunakannya. Sebuah cara yang menyenangkan
untuk mandi, relaksasi dan bersenang-senang dimana tidak
setiap rumah menyediakan air. Rata-rata harapan hidup
selama era Romawi adalah 35 tahun, lebih panjang dari
periode sebelum dan sesudahnya. Romawi belum menyadari
bahwa factor penting untuk kesehatan manusia adalah
kebersihan. Jaman sekarang kita tentu tidak mengerti
menga[a orang Pompeii setelah mandi air panas langsung
beralih ke air dingin. Namun, mandi uap era PompeiiRomawi telah dijadikan untuk ajang lobi-lobi bisnis maupun
politik. Warga pun berlatih dalam fasilitas tersebut : mens
sana in corpore sano.
HORA DECIMA (15.46-17.20): Waktu yang
singkat sebelum matahari terbenam, bangsa Romawi makan
malan dengan menu minyak zaiton dan telur, jika ada, dapat
ditambahkan dengan ikan, daging atau kue. Mereka tidak
memiliki mencari hiburan di jalanan yang tidak aman. Maka
warga segera tidur begitu hari gelap.
Ekonomi dan Industri
Dari hasil penggalian kota Pompeii, para pakar
menyimpulkan setidaknya terdapat 6 kegiatan ekonomi kota,
meski mereka pun sepakat mayoritas warga kota adalah
petani.
A.
Agrikultur/Nelayan
Ekonomi kota Pompeii maupun Herculaneum pada
dasarnya adalah pertanian dan sejumlah kecil perdagangan
dan kerajinan. Pompeii telah dipandang sebagai pusat
komersial yang sibuk, terlihat pada sebuah rumah di
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Berbeda dengan Pompeii, Hercualenum sebuah kota


yang lebih tenang sebagai tempat memancing. Meski
penggalian di bekas Herculaneum tidak seluas di Pompeii,
para sejarawan bersepakat bahwa beberapa fasilitas di
Pompeii dipastikan tidak terdapat di Herculaneum, seperti
forum dan amphitheater. Kegiatan ekonomi utama
Herculaneum adalah memancing (nelayan), dibuktikan
dengan penemuan fosil-fosil pancing, jarring, tulang ikan,
dan perahu. Ditemukannya bangunan dengan gerbang
struktur kayu melengkung, diperkirakan bekas penyimpanan
perahu.
Mayoritas warga Pompeii dan Herculaneum
tergantung pada produksi anggur dan minyak zaitun sebagai
sumber devisa utama mereka. Lading anggur tumbuh
melimpah di lereng gunung Vesuvius yang subur. Dari
Anggur, minuman diporduksi dan dijual local, mengingat
permintaan anggur sangat tinggi di Pompeii, terlihat dari 130
bar dan penginapan yang terdapat di dalam kota. Ke tempattempat itulah para petani anggur memasok minuman.
Komoditas agrikultur kedua kota yaitu anggur dan
gandum, Villa Regina di Boscoreale, Pompeii berhasil digali
sejak tahun 1977, disana terdapat 18 guci penyimpanan
anggur, total 10.000 liter, pemeras buah anggur, dan sisa-sisa
195 galah maupun 300 rongga tanaman anggur.
Produksi minyak zaitun pun tidak kalah vital,
minyak diproduksi di tempat yang sama di pengolahan
anggur. Boscoreale memiliki sejumlah guci penyimpanan
minyak zaitun dengan kapasitas total 5910 liter. Minyak
zaitun diproduksi dalam jumlah besar oleh petani di Pompeii
dan Stabiae. Minyak tersebut kemudian dibeli oleh sejumlah
toko di pusat kota lalu digunakan untuk memasak,
penerangan, mandi dan parfum.

Photo atas : kumpulan guci penyimpan anggur. Bawah : alat


pemeras anggur
Lereng gunung Vesuvius di abad pertama Masehi
ditutupi oleh lading-ladang anggur kualitas tinggi, yang
memproduksi minuman terkenal. Para sesepuh di Campania
mencatat bahwa anggur tidak berhenti tumbuh. Wilayah
lereng Vesuvius dibagi menjadi beberapa wilayah ladang
sereal dan anggur. Sejauh ini, anggur Pompeii dan
Herculaneum diproduksi dan disalurkan domestik, tidak
terdapat bukti anggur diekspor ke Roma ataupun lainnya
dalam jumlah besar.
Anggur memiliki peran penting dalam kehidupan
bangsa Romawi, seperti yang ditunjukkan dalam sejumlah
graffiti pada dinding kedai-kedai, termasuk dalam ekonomi
kota Pompeii dan Herculaneum.
Sementara itu, gandum dipanen dengan dihancurkan
oleh batu menjadi tepung untuk industri roti, industri yang
tumbuh subur di kedua kota (Pompeii dan Herculaneum),
dimana setidaknya ada 30 toko atau pembuat roti di Pompeii.
Oven dari bata dan penggilingan dari batu lava diputar oleh
seekor keledai, dimana tengkorak hewan tersebut ditemukan
di dalam penggilingan di Herculaneum.
Produksi gandum yang pesat di lahan-lahan subur,
sebagai salah satu elemen vital bagi kedua kota yang telah
menyediakan banyak lapangan kerja. Roti merupakan salah
satu produk hasil pengolahan gandum di Pompeii dan
Herculaneum. Terdapat sekitar 30 pristina (toko roti)
ditemukan di Pompeii lengkap dengan oven bata dan
penggilingan.

Alat penghancur gandum


Sebagai kota yang dekat dengan laut, tentu
memancing atau nelayan adalah sumber pendapatan utama
warga Herculaneum dan Pompeii. Macellum, adalah sebuah
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

pasar yang terletak di utara Forum, dimana buah-buahan,


sayuran, dan ikan dijual. Para arkeolog masih menemukan
sisa-sisa tulang ikan di lokasi itu dan lukisan dinding dalam
sebuah rumah di Herculaneum yang menggambarkan
seorang nelayan membawa ikan ke perahu. Saus ikan dan
garum pun diproduksi di Pompeii yang terbuat dari isi perut
ikan seperti Sardin. Garum pun menjadi produk yang popular
hingga pembuatnya, Marcus Umbricius Scaurus dibuatkan
patungnya di Forum.
Sejumlah besar jarring ikan, pengait, batu ladung,
dan rangka ikan ditemukan di Herculaneum, begitupun
banyak jasad dalam bangsal perahu, diduga mereka terjebak
saat hendak menyelamatkan diri dari ledakan gunung
Vesuvius.

Abbondanza. Pada pintu masuk terdapat mesin untuk


mempress kain tunik, bak di atrium digunakan untuk
mencuci. Di belakang bangunan, halaman disimpan bak
untuk mencelup kain dengan zat cair seperti air seni atau
lainnya. Pada bak yang lebih kecil di sebelah kiri, budakbudak mempress pakaian dengan kaki mereka. Sementara
untuk pengumpulan air seni, pot-pot dijejerkan di luar
bangunan maupun sudut jalanan, untuk menampung air seni
siapa saja yang lewat.

Lukisan mosaiz di dinding bangunan Pompeii dan


Herculaneum, menandakan mata pencaharian sebagian
penduduknya sebagai nelayan.
B.

Jasa
Selain kota agribisnis, Pompeii dan Herculaneum
memiliki kegiatan industri yang cukup sibuk. Salah satu yang
paling pesat adalah penenunan dan pencelupan kain.
Kambing-kambing yang diternak di lereng Vesuvius diambil
bulunya untuk dijadikan kain. Prosesnya tentu memakan
banyak tahapan, seperti wool mentah dicuci dengan
campuran tanah, air seni manusia lalu diinjak-injak oleh
budak, kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga
kering. Kain dicelup menggunakan pewarna yang diolah dari
mineral atau sayuran. Salah satu pusat penenunan dan
pencelupan kain terdapat di Eumachia, dekat dengan Forum
Pompeii.

Tenun dan Pencelupan


Pusat tenun dan celup Stephanus salah satu yang
terkenal di Pompeii, awalnya rumah tinggal yang dirubah
menjadi pusat pemutihan dan pencelupan kain. Tanki, basin,
dan bak digunakan untuk mencuci atau mencelup pakaian
dengan cara dinjak-injak oleh para pekerja.

Rumah Stephanus pun menjalankan bisnis cuci


pakaian (laundry) di kawasan hunian Via dell'

Prostitusi
Pelacuran adalah bisnis yang cukup besar di Pompeii dan
Herculaneum, dimana setiap keuntungannya dikenai pajak.
Warga kedua kota telah biasa mengunjungi tempat-tempat
penginapan dan kedai-kedai lengkap dengan penari-penari
wanitanya. Namun, tidak seorang pun pria diperbolehkan
berhubungan seks dengan gadis atau janda wanita dari
kalangan non budak, kecuali seorang pelacur. 26 penginapan
ditemukan di Pompeii dengan lukisan dinding maupun
fresco erotis di dalamnya. Jasa pelacur disediakan dalam
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

produk makanan yang paling banyak dibeli warga. Garum


adalah saus ikan fermentasi sebagai salah satu penyedap
makanan. Guci-guci tembikar penyimpan garum digunakan
dalam perdagangan ataupun penyimpanan saus ikan di
seluruh kota Pompeii dan Herculaneum. Mitra dagang kedua
kota tersebut adalah Spanyol, Sisilia dan Kreta., terbukti
ditemukannya guci garum Pompeii di Perancis. 70%
konsumsi garum untuk kebutuhan local, sisanya diimpor dari
Spanyol.
Terdapat sekitar 200 tempat minum dan makan di
Pompeii. Tabernae (toko) terletak di rute komersial utama
seluruh Pompeii, mengelilingi Amphitheater hingga gerbang
kota. Bar dan penginapan di Herculaneum rata-rata
ditemukan bersebrangan dengan Palaestra.
Ladang anggur ditemukan ditepian kota, sekitar
2014 lubang bekas akar pohon anggur ditemukan dekat
ampitheater. Kebanyakan anggur diproduksi di Villa
Rusticae dengan ruang pemerasan dan permentasi. Terdapat
tong anggur terkubur dan sebuah toko anggur di dekat jalan
utama Herculaneum yang memuat catatan dan tanggal
pembuatan anggurnya di dinding.

sebuah kamar kecil yang remang-remang, pinggir jalan, atau


rumah orang kaya. Sebaliknya, kota Herculaneum tidak
terlalu menonjol dalam bisnis haram ini.
Berkunjung ke pemandian adalah kebiasaan seharihari dalam kultur Romawi yang menghabiskan beberapa jam.
Fasilitas pemandian di Herculaneum didanai oleh Marcus
Nonius Balbus, berupa kompleks yang elegan, setiap
pengunjung didampingi budak-budak membawa minyak,
soda, dan membantu melucuti pakaian tuannya.
Dari graffiti erotis yang ditemukan, menunjukkan
bahwa para pelacur berasal dari kelas sosial yang rendah.
Grafiti di pusat pemandian Stabiae, Pompeii dan
Herculaneum menunjukkan para pengunjung dapat
berkelompok membawa makanan maupun pelacur ke tempat
pemandian. Bahkan, di dinding banyak penginapan di
Pompeii, tertera nama pelacur berikut klien-klien yang
berkencan dengannya.

Dipan-dipan batu di pemandian air panas. Seringkali para


klien ditemani pelacur di sini.
Makanan dan Minuman
Graffiti di Pompeii menunjukkan daftar belanja yang
sering dibeli penduduk Pompeii dan Herculaneum adlaah
roti. Setelah roti, Garum menduduki urutan kedua dalam

Sebuah meja yang di duga bar atau kafe.


Toko Roti
Pada sebuah ruang resepsi di salah satu rumah,
terdapat lukisan dinding yang menggambarkan seorang
tukang roti memberikan roti pada langganannya. Namun,
gambar itu pun dapat ditafsirkan seorang kandidat senator
tengah membagi-bagikan roti ke masyarakat saat kampanye.
Hal ini ditunjukkan toga yang dikenakannya tentu bukanlah
pakaian yang biasa dipakai seorang tukang roti. Teori ini
didukung oleh tulisan dinding yang mendesak masyarakat
memilih Gaius Julius Polybius,
denga tajuk Dia
Memberikan Roti yang Bagus. Michael Grant lebih lanjut
menyimpulkan lukisan di atas adalah seorang pejabat
Pompeii mencari popularitas dengan membagi-bagikan roti
secara cuma-cuma.
C.Agama Warga Pompeii
Sebagaimana Romawi umumnya, keyakinan warga
Pompeii dan Herculaneum menyembah banyak berhala dari
berbagai sumber keyakinan, karena bangsa Romawi telah
mengadopsi sistem-sistem keyakinan dari peradaban
terdahulu, seperti Yunani dan Mesir. Sebagian dari dewadewi itu, khususnya yang berasal dari Yunani diberi nama
Romawi.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Artemis
Banyak penyembahan Artemis dilakukan atau
melibatkan gadis-gadis muda, bagi mereka Artemis adalah
sang pelindung. Bukti-bukti yang ada, ketika festival, para
gadis berpakaian ala beruang untuk bermain drama. Pria pun
menyembah Artemis, beberapa diantaranya berjanji
dihadapan para pendeta, lalu dikebiri. Selain itu, para
pemburu pun menyembah Artemis dan sering memberikan
persembahan terutama ketika hasil berburu sangat baik.
Salah satu fungsi penting Artemis dalam keyakinan
Yunani kuno yaitu membimbing masa transisi wanita muda
dari saat perawan (parthenos) menuju saat dewasa dan
kematangan (gyne), termasuk transisi dari kelahiran hingga
membesarkan anak. Artemis pun memainkan peran bagi
pemuda karena Artemis terlibat dalam ritual perjalanan ke
kedewasaan, berburu, dan peperangan. Keyakinan ini sangat
kuat khususnya di kota Sparta, ketika Artemis dipanggil
Artemis Orthia.
Penyembahan Artemis oleh bangsa Yunani kuno
sangat popular, khususnya di Ephesus, asal muasal mitologi
Artemis. Santo Paulus menggambarkan pernah mengunjungi
kota Ephesus dan mendapati pemujaan pada Artemis sangat
kuat hingga enggan beralih ke iman Kristiani. Kuil Artemis
pun terdapat di Pompeii.

Hercules dan Omphale

Lukisan di atas memperlihatkan Hercules berdiri di


samping Ratu yang bertahta, Omphale. Di atas Hercules
adalah malaikat bersayap Nike, dan seorang anak dewa
memegang satu set pipa. Di khaki Omphale terdapat seekor
elang, singa, dan bayi seorang pahlawan, Telephos sedang
menyusu pada seekor kijang betina.
Banyak sumber-sumber penting dalam jumlah yang
banyak di kota Herculaneum dan Pompeii yang
menggambarkan pemujaan pada Hercules maupun
Omphale, berikut sebuah kuil segitiga bergaya Doric
dipersembahkan pada keduanya.
Isis
Pemujaan pada dewi Mesir, Isis, ternyata menyebar
di Pompeii dan Herculaneum. Diyakini penyebaran ini
berasal dari hubungan dagang dengan Mesir atau wanita
asing yang diperistri warga Pompeii. Kuil Isis berada dekat
Theater, merupakan kuil pertama yang direkonstruksi pasca
gempa 62 Masehi.
Pemujaan
terbuka dilakukan pria-wanita. Kota
Herculaneum pun sangat memuja Isis meski tidak ditemukan
satu pun kuil di sana.
Penyembahan Isis tergambar pada
lukisan-lukisan dinidng di Heculaneum. Pada beberapa
fresco, digambarkan ritual dan praktek-praktek pemujaan
yang menunjukkan adanya penyembahan Isis di kota
tersebut.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Artemis
Banyak penyembahan Artemis dilakukan atau
melibatkan gadis-gadis muda, bagi mereka Artemis adalah
sang pelindung. Bukti-bukti yang ada, ketika festival, para
gadis berpakaian ala beruang untuk bermain drama. Pria pun
menyembah Artemis, beberapa diantaranya berjanji
dihadapan para pendeta, lalu dikebiri. Selain itu, para
pemburu pun menyembah Artemis dan sering memberikan
persembahan terutama ketika hasil berburu sangat baik.
Salah satu fungsi penting Artemis dalam keyakinan
Yunani kuno yaitu membimbing masa transisi wanita muda
dari saat perawan (parthenos) menuju saat dewasa dan
kematangan (gyne), termasuk transisi dari kelahiran hingga
membesarkan anak. Artemis pun memainkan peran bagi
pemuda karena Artemis terlibat dalam ritual perjalanan ke
kedewasaan, berburu, dan peperangan. Keyakinan ini sangat
kuat khususnya di kota Sparta, ketika Artemis dipanggil
Artemis Orthia.
Penyembahan Artemis oleh bangsa Yunani kuno
sangat popular, khususnya di Ephesus, asal muasal mitologi
Artemis. Santo Paulus menggambarkan pernah mengunjungi
kota Ephesus dan mendapati pemujaan pada Artemis sangat
kuat hingga enggan beralih ke iman Kristiani. Kuil Artemis
pun terdapat di Pompeii.

Lukisan di bawah ini menggambarkan Isis menerima


Io di Canopus, dimana Io dibawa dia tas pundak seorang
dewa Mesir berkulit gelap. Isis bermahkotakan sepasang
tanduk sapi, duduk bersama seekor ular berbisa yang
melingkari tangannya. Di samping Isis, Harpokrates dengan
jari yang menekan bibirnya.

Hercules dan Omphale

Bacchus
Mosaik di
berikut
adalah prtret dari
dewaberdiri
Yunani,
Lukisan
atas memperlihatkan
Hercules
di
Dionysus
yangyang
diberibertahta,
nama Romawi
Dewa
samping Ratu
Omphale.: Bacchus.
Di atas Hercules
kesuburan
dan kemurnian
popular di
wilayahadalah malaikat
bersayap yang
Nike,sangat
dan seorang
anak
dewa
wilayah
perkebunan
anggur.
Senat
Romawi
membatasi
memegang
satu set pipa.
Di khaki
Omphale
terdapat
seekor
pemujaan
pada
Bacchus
karena pahlawan,
sifatnya yang
penuh rahasia
elang, singa,
dan
bayi seorang
Telephos
sedang
dan
eksesif,
walaupun
pemujaan
Bacchus tidak sepenuhnya
menyusu
pada
seekor kijang
betina.
dilarang.Banyak
Kuil Dionysus
sumber-sumber
dapat ditemukan
penting dalam
di luar jumlah
dindingyang
kota
Pompeii.
banyak di kota Herculaneum dan Pompeii yang
menggambarkan pemujaan pada Hercules maupun
Omphale, berikut sebuah kuil segitiga bergaya Doric
dipersembahkan pada keduanya.
Isis

Fresco lainnya menggambarkan seorang pendeta Isis


membaca gulungan naskah papyrus, menunjukkan kostum
pendeta Isis saat mempraktekkan pemujaan Isis. Lukisan
tersebut salah satu dari banyak fresco yang menggambarkan
pendeta Mesir berkepala plontos di dinding-dinding kota
Pompeii dan Herculaneum.

Pemujaan pada dewi Mesir, Isis, ternyata menyebar


di Pompeii dan Herculaneum. Diyakini penyebaran ini
berasal dari hubungan dagang dengan Mesir atau wanita
asing yang diperistri warga Pompeii. Kuil Isis berada dekat
Theater, merupakan kuil pertama yang direkonstruksi pasca
gempa 62 Masehi.
Pemujaan
terbuka dilakukan pria-wanita. Kota
Herculaneum pun sangat memuja Isis meski tidak ditemukan
satu pun kuil di sana.
Penyembahan Isis tergambar pada
lukisan-lukisan dinidng di Heculaneum. Pada beberapa
fresco, digambarkan ritual dan praktek-praktek pemujaan
yang menunjukkan adanya penyembahan Isis di kota
tersebut.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Artemis
Apollo
Banyakcahaya,
penyembahan
Artemis
dilakukan
atau
Dewa
berasal dari
keyakinan
Yunani kuno
melibatkan
muda,
bagi
mereka
Artemis
adalah
yang masuk gadis-gadis
ke Pompeii pada
abad
ke-6
SM. Kaisar
Romawi,
sang
pelindung.
Bukti-bukti
ada,dewa
ketikayang
festival,
para
Augustus
mengadopsi
Apolloyang
sebagai
dikaitkan
gadis
berpakaian
alaAugustus.
beruang untuk bermain drama. Pria pun
dengan
zaman emas
menyembah
Artemis,
beberapa
berjanji
Kuil Apollo
sangat
pentingdiantaranya
bagi kota Pompeii,
dihadapan
parabarat
pendeta,
dikebiri. Selain itu, para
berada di ujung
Forum lalu
kota itu.
pemburu pun menyembah Artemis dan sering memberikan
persembahan terutama ketika hasil berburu sangat baik.
Salah satu fungsi penting Artemis dalam keyakinan
Yunani kuno yaitu membimbing masa transisi wanita muda
dari saat perawan (parthenos) menuju saat dewasa dan
kematangan (gyne), termasuk transisi dari kelahiran hingga
membesarkan anak. Artemis pun memainkan peran bagi
pemuda karena Artemis terlibat dalam ritual perjalanan ke
kedewasaan, berburu, dan peperangan. Keyakinan ini sangat
kuat khususnya di kota Sparta, ketika Artemis dipanggil
Artemis Orthia.
Penyembahan Artemis oleh bangsa Yunani kuno
sangat popular, khususnya di Ephesus, asal muasal mitologi
Artemis. Santo Paulus menggambarkan pernah mengunjungi
kota Ephesus dan mendapati pemujaan pada Artemis sangat
kuat hingga enggan beralih ke iman Kristiani. Kuil Artemis
pun terdapat di Pompeii.
Mars dan Venus
Fresco berikut mengilustrasikan Venus (Aphrodite)
Dalam genggaman Mars (Ares), sang dewa perang. Anaknya,
Cupid (Eros) dan Formido (Phobos), bermain-main jemari
ayahnya.
Lukisan tersebut sangat mempertegas kemiripan
sistem keyakinan Romawi dengan Yunani, dimana banyak
berhala Yunani telah diadopsi bangsa Romawi sebagai
bagian dari keyakinan mereka.

Hercules dan Omphale

Sabazius adalah dewa vegetasi dari wilayah Thrace


(Yunani utara) dan Phrygia (Asia Minor). Beberapa patung
tangan perunggu
di atas ditemukan
di berdiri
Pompeii
Lukisan di seperti
atas memperlihatkan
Hercules
di
maupun
Herculaneum.
Tangan
perunggu
samping Ratu
yang bertahta,
Omphale.
Di atasditafsirkan
Hercules
sebagai
tangan mantik,
tangan anak
ritual dewa
yang
adalah malaikat
bersayapyaitu
Nike,sebuah
dan seorang
digunakan
dalam
Jemariterdapat
diatur seekor
dalam
memegang satu
set prosesi
pipa. Di ramalan.
khaki Omphale
gestur
dan seorang
telapak tangannya
patung
elang, memberkati
singa, dan bayi
pahlawan, ditempati
Telephos sedang
Sabazius.
menyusu pada seekor kijang betina.
Fresco
di bawah ini penting
merepresentasikan
Banyak sumber-sumber
dalam jumlah kisah
yang
Pejanjian
Pengadilan
Sulaiman yang
(the
banyak diLama
kota tentang
Herculaneum
dan Pompeii
Judgement
of Solomon),
beberapa
menunjukkan
menggambarkan
pemujaan
pada grafiti
Hercules
maupun
kehadiran
di Pompeii
Herculaneum
Omphale, Judaisme
berikut sebuah
kuildan
segitiga
bergayasebelum
Doric
bencana.
dipersembahkan pada keduanya.
Isis

Sabazius dan Judaisme


Terdpat pula sejumlah bukti keyakinan lain diluar
akar Yunani dan Mesir pada masyarakat Pompeii maupun
Herculaneum. Dari sejumlah objek pemujaan yang
ditemukan di Pompeii, penyembahan Sabazius adalah salah
satu agama lain yang ada di sana. Selain itu, terdapat pula
berbagai bukti keberadaan Judaisme termasuk grafiti namanama Yahudi, fresco, dan kehadiran komunitas Yahudi di
wilayah-wilayah terdekat. Banyak spekulasi yang
berkembang, hadirnya sedikit komunitas Kristen di kota itu.
Practiced, walaupun hal ini tidak didukung cukup bukti.

Pemujaan pada dewi Mesir, Isis, ternyata menyebar


di Pompeii dan Herculaneum. Diyakini penyebaran ini
berasal dari hubungan dagang dengan Mesir atau wanita
asing yang diperistri warga Pompeii. Kuil Isis berada dekat
Theater, merupakan kuil pertama yang direkonstruksi pasca
gempa 62 Masehi.
D. Kehancuran
Pompeiidilakukan
dan Herculaneum
PemujaanKotaterbuka
pria-wanita. Kota
Herculaneum
punAgustus
sangat memuja
Isis meski
ditemukan
Pada awal
tahun 79M,
matatidak
air dan
sumursatu
punmengering.
kuil di sana. Getaran-getaran
Penyembahangempa
Isis tergambar
pada
sumur
ringan mulai
lukisan-lukisan
dinidng 79diM,Heculaneum.
beberapa
terjadi pada 20 Agustus
dan menjadi Pada
semakin
sering
fresco,empat
digambarkan
ritual dan
praktek-praktek
pemujaan
pada
hari berikutnya,
namun
peringatan-peringatan
yangtidak
menunjukkan
adanya
di kota
itu
disadari orang,
dan penyembahan
pada sore hariIsis
tanggal
24
tersebut. sebuah letusan gunung berapi yang mematikan
Agustus,
terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur
Pompeii dan daerah-daerah pemukimanlainnya. Kebetulan
tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api
Romawi.
Laporan saksi mata satu-satunya yang bertahan dan
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Artemis
Dapat
diandalkan tentang peristiwa ini dicatat oleh Plinius
Muda dalam
Banyak
dua penyembahan
pucuk surat kepada
Artemis
sejarahwan
dilakukan
Tacitus.
atau
melibatkan
Dari rumahgadis-gadis
pamannya muda,
di Misenum,
bagi mereka
sekitar
Artemis
35 km
adalah
dari
sang
gunung
pelindung.
berapi itu,
Bukti-bukti
Plinius melihat
yang ada,
sebuah
ketika
gejala
festival,
luar biasa
para
gadis
yang terjadi
berpakaian
di atas
alaGn.
beruang
Vesuvius:
untuk sebuah
bermainawan
drama.
gelap
Priayang
pun
menyembah
besar berbentuk
Artemis,
seperti pohon
beberapa
pinus
diantaranya
muncul dariberjanji
mulut
dihadapan
gunung itu. para
Setelah
pendeta,
beberapa
lalu
lama,
dikebiri.
awan itu
Selain
dengan
itu,segera
para
pemburu
menuruni pun
lereng-lereng
menyembah
gunung
Artemis
dan menutupi
dan seringsegala
memberikan
sesuatu
persembahan
di sekitarnya, terutama
termasukketika
laut yang
hasil
diberburu
dekatnya.
sangat baik.
Salah
"Awan"
satu
yang
fungsi
digambarkan
penting Artemis
oleh Plinius
dalam keyakinan
Muda itu
Yunani
kini dikenal
kunosebagai
yaitu membimbing
aliran piroklastik,
masa transisi
yaitu awan
wanita
gasmuda
yang
dari
sangatsaat
panas,
perawan
debu, dan
(parthenos)
batu-batumenuju
yang meletus
saat dewasa
dari sebuah
dan
kematangan
vulkano. Plinius
(gyne),
mengatakan
termasuk bahwa
transisibeberapa
dari kelahiran
gempahingga
bumi
membesarkan
terasa pada saatanak.
letusanArtemis
itu dan diikuti
pun memainkan
oleh getaranperan
bumi yang
bagi
pemuda
dahsyat. karena
Ia jugaArtemis
mencatat
terlibat
bahwa
dalam
deburitual
jugaperjalanan
jatuh dalam
ke
kedewasaan,
bentuk lapisan-lapisan
berburu, dan
yang
peperangan.
sangat tebal
Keyakinan
dan desa ini
tempat
sangat
ia
kuat
beradakhususnya
harus dievakuasi.
di kota Sparta,
Laut pun
ketika
tersedot
Artemis
dan dipanggil
didorong
Artemis
mundur oleh
Orthia.
suatu "gempa bumi", sebuah gejala yang disebut
oleh para
Penyembahan
ahli geologi
Artemis
modern
oleh bangsa
sebagai
Yunani
tsunami.
kuno
Gambarannya
sangat popular, lalu
khususnya
beralihdikepada
Ephesus,fakta
asalbahwa
muasal matahari
mitologi
tertutup
Artemis.oleh
Santo
letusan
Paulus
itumenggambarkan
dan siang hari menjadi
pernahgelap
mengunjungi
gulita.
kota Ephesus
Lapisan
dandebu
mendapati
tebal menutupi
pemujaan dua
padabuah
Artemis
kotasangat
yang
lokasinya
kuat hinggadekat
enggan
dengan
beralihkaki
ke iman
gunung
Kristiani.
Vesuvius,
Kuil sehingga
Artemis
kedua
pun terdapat
kota inidimenjadi
Pompeii.
hilang dan terlupakan. Kemudian kota
Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii
pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu
tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan
lukisan dinding yang masih utuh.
Ilmuwan muslim, Harus Yahya menggambarkan
bencana itu terjadi sangat cepat dan tidak di duga oleh seluruh
warga, sehingga mereka tidak sempat melarikan diri atau
mengungsi ke tempat yang aman. Rata-rata mereka mati di
tempat mereka beraktifitas saat itu, rumah, jalan, kedai,
theater, forum, ladang, dan tempat pelacuran.

Hercules dan Omphale

Orang ini berusaha melarikan diri ke lubang, namun


awan panas dengan cepat menghentikan usahanya.

Lukisan di atas memperlihatkan Hercules berdiri di


samping Ratu yang bertahta, Omphale. Di atas Hercules
adalah malaikat bersayap Nike, dan seorang anak dewa
memegang satu set pipa. Di khaki Omphale terdapat seekor
elang, singa, dan bayi seorang pahlawan, Telephos sedang
menyusu pada seekor kijang betina.
Banyak sumber-sumber penting dalam jumlah yang
banyak di kota Herculaneum dan Pompeii yang
menggambarkan pemujaan pada Hercules maupun
Omphale, berikut sebuah kuil segitiga bergaya Doric
dipersembahkan pada keduanya.
Isis
Pemujaan pada dewi Mesir, Isis, ternyata menyebar
di Pompeii dan Herculaneum. Diyakini penyebaran ini
berasal dari hubungan dagang dengan Mesir atau wanita
asing yang diperistri warga Pompeii. Kuil Isis berada dekat
Theater, merupakan kuil pertama yang direkonstruksi pasca
gempa 62 Masehi.
Pemujaan
terbuka dilakukan pria-wanita. Kota
Herculaneum
pun sangat
memujayang
Isis meski
Konon, ini adalah
satu keluarga
tewastidak ditemukan
satu pun kuil di sana.
Penyembahan Isis tergambar pada
lukisan-lukisan dinidng di Heculaneum. Pada beberapa
fresco, digambarkan ritual dan praktek-praktek pemujaan
yang menunjukkan adanya penyembahan Isis di kota
tersebut.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Berikut adalah fresco dan lukisan dinding yang menunjukkan pemujaan pada kejantanan, dan
seks

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Petra : Pusat Komersial yang Binasa


Dua ribu tahun lalu, Petra berada di persimpangan jalan
kuno Timur Dekat. Caravan onta penuh dengan
komoditas berharga seperti rempah-rempah, tekstil, dan
kemenyan melintasi kota itu dari wilayah yang sangat
jauh. Warga kota Petra, bangsa Nabatea mengambil
untung dari rute transit karavan-karavan dagang
tersebut.
Hari ini para arkeolog berhasil menemukan
banyak petunjuk kehidupan warga Petra. Obyek-obyek
spektakuler terlihat di sana, yang menunjukkan tingkat
kebudayaan dan peradaban yang sangat maju.
Reruntuhan kota di tempat yang terpencil selalu
mengundang imajinasi manusia. Petra berhasil menarik
perhatian para pengelana Eropa abad ke-19, seorang
penjelajah Swiss bernama Burckhardt. Kota kuno yang
tidak pernah tergambar dalam peta sebelumnya hingga
penemuan Burckhardt, kini ramai dibicarakan.
Lokasi kota Petra terletak di tanah Jordania,
Muslim-Kristen dan Yahudi telah menganggap Petra
bagian dari sejarah perkembangan agama, dimana
diyakini ke kota itu telah diutus Nabi Shaleh.
Sejarah Ringkas
Kisah kota Petra sangat dipenuhi misteri,
dimulai ketika sekelompok klan Arab nomaden,
Nabatea, yang hidup sebagai pedagang gurun. Petunjukpetunjuk yang ada tidak cukup mengungkapkan asalmuasal suku tersebut, namun jelas klan Nabatea
mengontrol perdagangan rempah-rempah di seluruh
semenanjung Arabia pada abad pertama Sebelum
Masehi.
Yang masih berlum jelas bagi para sejarawan
maupun arkeolog, mengapa suku nomaden tersebut
beralih menjadi suku yang menetap (urban). Sebagai
kota berpenduduk besar (20.000 jiwa), suku Nabatea
berbangga diri atas kemakmuran yang melimpah.
Mereka menulis inskripsi-inskripsi pada batu memuat
persembahan relijius berupa emas tau perak, termasuk
memahat makam di Petra dan kota Hegra, yang
menujukkan monumentasi kesejahteraan dan kekuasaan
suku Nabatea. Petra adalah mahkota mutiara, ibukota
yang subur bangsa Nabatea.
Bermula sebagai pertahanan dan perlindungan
kekayaan dan keluarganya, Petra berkembang menjadi
pusat komersial pada abad pertama sebelum masehi.
Bangsa Nabatea berhasil mengendalikan karavan
dagang yang menuju wilayah Laut Tengah. Saat bisnis
berkembang, para saudagar membutuhkan pusat
penghubung, dan Petra dengan lokasi yang strategis
berada dipertemuan dua rute komersial menjadi pilihan.
Satu rute menuju Barat dari Asia, dan lainnya menuju ke
utara dari selatan jazirah Arabia.
Layaknya graffiti di perkotaan modern, inskripsi
batu Nabatea memuat pandangan sekilas tentang siapa
penulis asli naskah inskripsi tersebut. Prasasti-prasasti
tersebut biasanya ditulis dalam bahasa Aramaik, bahasa

mayoritas di Timur Dekat. Selain itu, bBangsa Nabatea


menulis gulungan naskah terbuat dari daut papyrus maupun
kulit. Informasi yang berhasil diungkap dari prasasti dan
naskah kuno Petra menuliskan siapa sesungguhnya yang
telah membangun monumentasi kota tersebut, identitas
orang yang terkubur dalam pusara dan kini dihormati serta
disembah bangsa Nabatea.
Lebih dari 80 persen prasasti yang diperoleh di Petra
adalah berupa tanda tangan. Diantaranya ditemukan
berkelompok di kuil atau tempat-tempat ritual, dimana
partisipan menuliskan namanya sebagai catatan permanent
aktifitas relijius.
Kehidupan Kota Petra
Disamping kehebatan pusara dan kuilnya, Petra
mengungguli kota-kota yang ada saat itu. Ditinggali sekitar
20.000 penduduk, disinggahi saudagar-saudagar penting dari
seluruh dunia, termasuk bangsa Romawi, lembah dan
pinggiran kotanya penuh dengan penduduk dan aktifitas
bisnis. Dan ketika pahatan gunung menarik perhatian para
peneliti pertama, tim arkeolog kiwari lebih focus pada
bagaimana kehidupan sehari-hari kota Petra.
Kesejahteraan penduduk Petra memungkinkan
mereka bergelimang kemewahan. Penggalian terbaru
membuka villa-villa bangsa Nabatea bergaya Romawi dan
dinding stucco. Bangsa itu sangat jenius dalam mengelola
sumber air yang memastikan keberlangsungan suplai air
dengan pipanisasi dan kanalisasi.
Warga Petra memiliki keterampilan kriya seperti
membuat berbagai perabotan dari tanah liat yang banyak
menghiasi rumah dan penginapan di sana. Bahkan, berbagai
obyek berharga dari luar negeri didatangkan untuk
memuaskan cita raya mereka.
Sebelum memilih hidup menetap di Petra, suku
Nabatea tidak tertarik dengan barang pecah belah seperti
guci atau piring. Sebaliknya seperti kebanyakan suku
nomaden mereka cukup puas dengan tekstil dan perhiasan
yang tidak mudah pecah. Sekalipun begitu, ketik produksi
barang pecah belah dilakukan di Petra pada medio abad
pertama sebelum masehi, tradisi pembuatan keramik mulai
berkembang pesat. Hanya dalam waktu beberapa dekade,
bangsa Nabatea menjadi pengrajin keramik yang handal,
menyaingi peradaban yang lebih tua seperti Yunani dan
Romawi.

Petra
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Kota ini tetap memproduksi keramik hingga


dianeksasi menjadi wilayah keprovinsian Romawi tahun 106
Masehi, namun sayangnya para pengrajin seperti kehilangan
bakat alamiahnya dalam inovasi desain maupun teknologi.
Mereka tidak pernah lagi mencapai kualitas perangkat
keramik di saat peradaban sedang maju.
Penduduk Petra telah terbiasa makan dan minup dari
produk keramik local. Untuk kedua aktifitas tersebut, para
pengrajin menggunakan tanah liat murni yang diperoleh di
pinggiran kota.
Ketika bangsa Nabatea mulai membuat keramik di
medio abad pertama sebelum masehi, kultur Laut Tengah
lainnya telah mengembangkan kerajinan serupa selama
berabad-abad. Yunani dan Romawi bahkan telah
meninggalkan teknik mewarnai keramik dengan tangan dan
menggantinya dengan teknik celupan atau
menggelindingkan keramik ke atas tinta.

Ekonomi Petra
Petra menjelma menjadi tempat berkumpul para
pedagang Nabatea menjual dupa, rempah dan parfum
sepanjang dua rute utama kafilah dagang. Lalu lintas
komersial dari dan menuju Petra terus meningkat sejak abad
pertama sebelum masehi dengan peningkatan permintaan
barang-barang mewah di Roma, Yunani, dan Mesir. Selama
periode itu, kota tersebut menjelma menjadi sentra komersial
internasional maupun budaya.
Pengakutan komoditas dari Arabia ke Laut Tengah
memiliki resiko bisnis yang membutuhkan pemahaman
wilayah gurun, terutama diman terdapat air. Bangsa Nabatea
mampu memenuhi kebutuhan air para kafilah termasuk
tempat bernaung secara cuma-Cuma di sepanjang rute
karavan. Para pedagang asing pun membayar bea masuk
jalanan kota Petra (tol) dan pajak sebagai kompensasi
perlindungan para kafilah selama di Nabatea dan sekitarnya.
Keuntungan tersebut membantu mendanai kerajaan bisnis
Petra, membangun ibukota yang megah dengan taman yang
hijau, rumah berhias dan monument-monumen besar.
Di abad ke empat sebelum masehi, perdagangan
antara wilayah Laut Tengah dan Asia eksis meskipun dalam
skala kecil. Namun semenjak era Alexander Agung yang
berusaha menaklukkan timur, dia membuka rute
perdagangan baru sepanjang rute ekspansi militernya.
Komoditas Asia yang eksotik segera memenuhi karavan
menuju ke Arabia, Mesir dan Yunani. Namnun impor dari
Asia tidak terbatas pada barang-barang tertentu, kontak
dengan Timur membawa gagasan cultural baru bagi Petra,
dan bangsa Nabatea segera menggabungkan seluruh elemen
ke dalam karya seni dan arsitekturnya.Seperti gajah Asia,
sejak era Alexander oleh rakyat Petra dijadikan salah satu
hiasan dalam pahatan gedung dan monumennya.
Komoditas popular seperti dupa dan mirah
mengisyaratkan para pedagang untuk mengangkutnya ke
utara dari selatan Arabia sejak 700 SM. Romawi, Yunani, dan
Mesir adalah konsumen terbesar dua komoditas tersebut.
Mereka pun menggunakannya sebagai obat-obatan. Bangsa
Nabatea menjadi kaya setelah kendali penuhnya tas rute
perdagangan di tahun 100 SM, dimana setiap satu karavan
dapat menghasilkan keuntungan sebesar $4000 jika
dikonversikan dengan mata uang hari ini.
Berdagang dengan Asia telah memenuhi kantongkantong laba kota itu. Sutera China, rempah-rempah,
mutiara, gading, dan tekstil dari India berikut makanan dan
bahan mentah seperti beras masuk ke Petra. Selain melalui
jalur darat, bangsa Nabatea dan pedagang lainnya melintasi
jalur laut dari dan menuju Asia. Kembali margin keuntungan
meraka semakin meningkat tajam.
Dupa, tekstil, rempah, gading dan logam mulia yang
mengalir melalui Petra. Berjalan jauh dan luas, para
pedagang Nabatea berkunjung ke banyak wilayah asing dan
menyaksikan banyak karya seni yang eksotik dan
perlengkapan rumah tangga.
Bersama dengan hadirnya komoditas-komoditas
asing ini, terjadinya pertukaran budaya dan gagasan.
Contohnya, tradisi Yunani turut menginspirasi seni,
arsitektur dan keyakinan Petra. Bahkan dalam bahasa dan
penulisan pun, selain Aramaik, warga Petra mulai
menggunakan bahasa Yunani dan kemudia Latin untuk
dokumen-dokumen resmi. Bangsa Nabatea mulai
mengembangkan mata uang sendiri dengan mengambil
model koin Yunani saat itu.

Kerajinan dari tanah liat dan keramik khas Petra


No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Masa Dua Imperium


A. Imperium Romawi
Selama berabad-abad, Petra tumbuh di lembah yang
jauh, kota besar kaya dan kerajaan yang merdeka. Namun
ketika ia berkembang, kekuatan adidaya mengumpulkan
kekuatan dan kekuasaan 1500 mil bergerak menuju barat.
Roma, dengan kekayaannya mulai melebarkan sayap dengan
ke negeri-negeri Timur Dekat. Dan ketika imperium itu mulai
mengeskpansi belahan timur, aneksasi Petra hanya soal
waktu. Pada tahun 106 Masehi, kaisar Trajan mengklaim
seluruh Nabatea dan menyebutnya dengan kado Petra Arabia.
Bagi Roma, Nabatea adalah kepingan terakhir puzzle
besar yang ditemukan. Saat kota itu dianeksasi, seluruh
perdagangan Laut Tengah dikendalikan imperium Romawi.
Provinsi baru pun berperan melayani Roma dalam kampanye
perang dengan Parthia, sebuah kerajaan di wilayah Iran.
Dengan berkuasanya Romawi di Nabatea, Petra tumbuh lebih
baik, karena setiap jalur perdagangan mampu dijaga dengan
aman oleh legion Roma. Hingga tiga abad mendatang, takdir
kota padang pasir itu tergantung nasib Romawi.
Masuknya Petra ke wilayah Romawi, memberikan
kesempatan bangsa Nabatea mempelajari teknik pengolahan
perunggu yang telah lama dilakukan orang-orang Romawi,
Petra mulai memasuki era besi dan logam. Sejumlah
penggalian memperlihatkan sisa-sisa patung
maupun
perabotan rumah tangga dari perunggu, perak atau besi biasa.
B. Era Byzantium
Dua ratus tahun setelah Petra tunduk dibawah
kekuasaan Romawi, perubahan radikal menyapu seluruh
negeri. Tahun 330 M, kaisar Romawi Kristen pertama,
Konstantin I, mengalihkan ibu kota Negara ke timur, yaitu
Byzantium yang kemudian diganti nama menjadi
Konstantinopel (Kota Konstantin). Di era Byzantium, gereja
mulai berdiri di Petra.
Walaupun Petra pada dasarnya meyakini agama
pagan, pelan-pelan ajaran Kristen mulai mengakar. Pada
tahun 350 M, Petra telah memiliki keuskupan sendiri dan satu
abad kemudian banyak berdiri gereja di sana. Dengan
beralihnya rute perdagangan, Petra telah kehilangan sumber
kekuatannya, kota itu mulai menghitung mundur
kehancurannya. Peralihan rute komersial ini menurut
sejarawan dilakukan atas kebijakan Konstantin yang ingin
membuat rute baru perdagangan sekaligus penyebaran ajaran
Katolik.
Terlepas dari itu, gereja-gereja di Petra memiliki
struktur yang luar biasa, besar dan dekoratif. Struktur tersebut
disusun oleh batu-batu yang diimpor langsung dari Yunani,
Mesir dan lainnya. Para pembangun kerap menggunakan
kembali bagian-bagian dari monument lawa Romawi dan
Nabatea dalam konstruksi gereja Petra.
Kota-kota Kristen pun menggunakan kembali
bangunan-bangunan sebelumnya, seperti kuil suci Nabatea,
Ed-Deir dijadikan gereja dengan ditambahkan lukisan salib
pada dindingnya. Tidak hanya itu, pusar-pusara tua bangsa
Nabatea dimodifikasi menjadi seolah-olah makam kaum
Kristiani, dengan menambahkan beberapa corak arsitektur
dan ornament Byzantium-Kristen.
Meski berstruktur megah dan besar, katedral Petra
tidak mampu bertahan dari bencana alam yang menimpa kota
itu. Para arkeolog menemukan lebih dari 4000 potongan
keramik di reruntuhan katedral, bahkan para ahli menemukan
adanya kobaran api yang menyebar di struktur katedral pada
akhir tahun 500 M. Beruntung, api tidak sempurna melumat

140 naskah papyrus, walaupun sebagian besar telah rusak,


yang tersimpan di salah satu ruangan katedral. Salah satu
manuskrip yang paling penting sejak penemuan Naskah Laut
Mati (Dead Sea Scrolls), dokumen telah tersebut
memperjelas kehidupan social ekonomi Petra era
Byzantium.
Agama Rakyat Petra
Walaupun telah mempelajari warga Nabatea sejak
20 tahun terakhir, sejumlah ilmuwan belum bias memastikan
apa keyakinan relijius kota tersebut. Sejumlah peninggalan
arkeologis maupun naskah-naskah kuno menunjukkan
bahwa Petra dikelilingi tradisi keyakinan dari berbagai
wilayah : Arabia utara, Edom, Syria, dan Mesir. Sebagian
wilayah Laut Tengah dipengaruhi kuat oleh tradisi dan
keyakinan Yunani, yang berpusat pada dua kekuatan
metafisik : Dewa dan Dewi. Di Petra, mereka disebut dengan
Dushara dan Al-'Uzza, meski sebagian orang Nabatea
menyebutnya dengan nama lain. Dushara adalah dewa
universal dan tertinggi syurga, sejajar dengan Zeus dalam
keyakinan Yunani. AL-'Uzza adalah dewi kesuburan dan
kesejahteraan, yang kemudian oleh Greco-Roman
diidentifikasi sebagai Aphrodite/Venus.
A. Zodiak
Penyembahan pada tubuh yang abadi merupakan
sentral agama bangsa Nabatea. Dugaan adanya koneksi
'ilahiyah' antara langit dan bumi telah diyakini sejak 1000
tahun sebelum bangsa Nabatea dengan menciptakan system
prediksi kejadian-kejadian di bumi dengan memplot
pergerakan matahari, bulan dan planet-planet terhadap
gugusan bintang. Teknik itu kini dikenal dengan zodiac, yang
kemudian menyebar ke wilayah Hellenis di Timur Dekat.
Dengan hadirnya keyakinan pada zodiac, banyak lambinglambang astrologi kemudian menjadi ornament bangunanbangunan di Petra.
System zodiac tersebut terdiri dari 12 konstelasi
bintang, dimana symbol-simbol zodiac menggambarkan
batasan bintang itu sendiri. Ketika divisualisasi dalam bagan,
setiap symbol terletak 30 derajat dalam sebuah lingkaran 360
derajat. Bangsa Romawi selanjutnya meneladani system
zodiac Nabatea dan memahat symbol-simbol zodiac
mengelilingi dewa perbintangan yang melambangkan
control 'ilahiyah' seluruh kosmos.

Panel Zodiak
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Tannur adalah tempat berziarah atau kontemplasi.


Meja diagram zodiac ditemukan di kuil Khirbet et
Tannur, symbol-simbol zodiac ditampilkan dalam susunan
yang tidak biasa. Gambar-gambar tersebut ditampilkan
dalam posisi saling berlawanan dari atas ke bawah. Susunan
yang membelah dua ini menandakan bahwa kalender
Nabatea terdiri dari dua siklus tahunan : tahun baru natural
dimulai dengan musim semi dan tahun baru
kewarganegaraan yang dimulai dengan musim gugur.
Kesejahteraan kota Petra melapangkan
penghormatan pada dewa-dewi melalui karya-karya
arsitektur yang monumental. Kota itu berkembang pesat di
sekitar kuil terbesarnya, Qasr al-Bint yang didedikasikan
untuk menghormati dewa tertinggi Dushara. Dekat dengan
kuil Dushara berdiri kuil Singa Bersayap yang dijadikan
tempat pemujaan dewi kota, Al-'Uzza. Para pemuja
berkeliling menawarkan persembahan pada dewa-dewi yang
disimpan di altar yang tinggi dan terbuka ke langit, biasanya
puncak gunung.
Pemimpin dewa-dewa Petra adalah Dushara,
mungkin nama itu diambil dari Shara, sebuah gunung di
tenggara kota. Para ahli sedikit mengetahui karakter Dushara
tersebut, namun kurang lebih mensyaratkan kuasa surgawi
era kuno dewa petir Timur Dekat, yang mengatur hujan dan
perputaran musim serta tumbuhan.
Dushara dianggap sebagai pelindung rumah raja,
manuskrip kerajaan menyebutnya The God of Our Lord.
Melalui perdagangan pemujaan Dushara menyebar ke luar
Petra hingga Phoenisia, Asia Kecil dan Italia. Penyebaran
tersebut menandakan keunggulannya sebagai tuhannya
bangsa Nabatea.

C.Khirbet ed Dharih
Di luar Petra, sejumlah perkampungan bangsa
Nabatea yang memiliki tempat-tempat suci, Khirbet ed
Dharih, adalah salah satunya. Terletak 70 kilometer sebelah
utara Petra, cukup dekat dari puncak bukit kuil Khirbet et
Tannur. Penggalian terbaru di Dharih menunjukkan sisa-sisa
kota bangsa Nabatea berikut komplek kuil monumentalnya.
Kontras dengan Khirbet et-Tannur yang kering, lokasi
Khirbet ed Dharih dekat dengan wilayah yang subur oleh
perkebunan dan irigasi. Sejak awalnya, terdapat peternakan
kuda, perkampungan dan menjadi kota yang makmur di era
Nabatea.
Kehancuran Petra
Ketidakjelasan riwayat di tahun-tahun terakhir kota
Petra masih cukup menyelimuti penelitian para sejarawan.
Athogenes, uskup kota Petra akhir tahun 500-600
menuliskan referensi historis kota tersebut beserta populasi
Byzantine. Kesenyapan kisah di Byzantine dan kedatangan
ajaran Islam menunjukkan pengaruh cultural dan relijius
Petra mulai memudar.
Di awal tahun 600-an Masehi, Muslim Arab tiba di
Petra dari selatan, dekat Mekkah, walaupun dampaknya bagi
Petra masih belum jelas bagi para ahli. Benturan pertama
antara Muslim dengan Kristen, terjadi saat peperangan di
Mu'tah, 50 mil timur laut Petra. Namun peperangan itu tidak
menjadi transisi ke kekuasaan Islam di selatan Jordania,
justru wilayah Petra dan sekitarnya menurut sejarawan tetap
damai sebagai refleksi sikap toleransi Islam terhadap Kristen
waktu itu.
Tahun 1276 Masehi, seorang Sultan bernama Baibar
berhenti tepat di Petra, lebih dari lima abad sebelum
petualang Swiss Johann Burckhardt tiba di lokasi yang
sama. Baibars mengisahkan kembali penemuannya yang

Dushara
B. Khirbet et Tannur
Petra adalah ibu kota perdagangan bangsa Nabatea,
namun banyak kampong-kampung lain di wilayah yang
subur sepanjang rute karavan. Setiap kota memiliki kuil dan
altar sendiri yang didedikasikan pada satu atau lebih dewadewi Nabatea. Lay out dan gaya arsitektural plus karakter
dewa-dewi yang dipuja biasanya merefleksikan pengaruh
tradisi dari wilayah sekitar Petra.
Khirbet et-Tannur merupakan kuil yang cukup
terpencil, tempat itu berada di puncak gunung Jebel Tannur,
setinggi 300 meter, 70 kilometer sebelah utara Petra.
Tempatnya yang jauh dari sumber air menunjukkan bahwa
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

membuat perhatian dunia luar terhadap wilayah bekas bangsa


Nabatea semakin tinggi.
Petra dilanda banyak gempa bumi dalam sejarahnya.
Kota tersebut berada di dekat batas lempeng Arabia, salah
satu lempeng besar yang membentuk jazirah tersebut.
Wilayah dimana lempengan-lempengan saling bertemu akan
sangat rawan gempa bumi. Di timur Laut Tengah, tiga
lempeng bumi bertemu, maka Petra dan sekitarnya
merupakan wilayah beresiko tinggi.
Sebuah gempa yang terjadi pada 19 Mei 363 Masehi
tampaknya telah meluluh lantakkan Petra. Catatan-catatan
kontemporer mengklaim setengah kota hancur, dipastikan
oleh arkeolog bahwa gempat tersebut telah merusak theater
besar di Petra, kuil utama (termasuk Qasr al-Bint) dan jalanjalan arteri. Lebih buruk lagi, gempa menghancurkan system
suplai air di kota itu. Ketangguhan ekonomi Petra pun hancur,
terlebih setelah perubahan jalur perdagangan sebelumnya
yang melemahkan vitalitas kota. Pada tahun 363 Masehi,
Petra telah hilang.
Tahun 1976, para arkeolog di Petra menggali sebuah
rumah kecil yang hancur oleh gempa bumi, dan menemukan
sejumlah perabotan rumah tangga dan 85 keping koin
perunggu diantara tembikar. Seluruh koin bergambar kaisar
Romawi Konstantius II dan diperkirakan dicetak tahun 354
M. Gempa yang telah mengubur kota tersebut, pasti terjadi
setelah tahun tersebut.
Bukti-bukti tambahan turut memperjelas ketika
sejumlah ilmuwan meneliti arsip-arsip kuno, mereka
menemukan naskah Cyril, seorang uskup Jerussalem tahun
350-386 M, surat itu mencatat efek luar biasa gempa bumi
rejional. Menurut surat tersebut, hampir setengah Reqem
(bahasa Nabatea untuk Petra) hancur, pada jam tiga dan
sebagian lagi pada jam sembilan malam 19 Mei 363 M. Tahun
tersebut menurut Cyrill bukanlah gempa bumi utama,
melainkan gempa susulan yang sangat dahsyat.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Akkad, Ibukota Terakhir Bangsa Akkadia


Bangsa Akkadia lebih banyak disebut dalam film-film yang
menceritakan sejarah bangsa di wilayah Mesopotamia kuno,
sehingga serasa fiksi. Namun keberadaan bangsa itu sempat
tercatat dan menguasai wilayah yang cukup luas.

Peristiwa tersebut terjadi jauh sebelum era Raja Sargon, yang


dalam Daftar Raja-Raja Sumeria disebutkan telah
membangun kembali kota Agade atau Akkad.
Kota Akkad disebut pula dalam Tanakh - Book of
Genesis 10:10, And the beginning of his Nimrod's

Kerajaan Akkadia (2334-2083 SM) berpusat di kota


Akkad seputar wilayah Irak kuno (Mesopotamia).Monarki
Akkadia merupakan pendahulu peradaban Babylonia dan
Assyria, selama berabad-abad budaya Akkadia bersinergi
dengan kultur bangsa Sumeria. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaannya pada abad ke-24 dan ke-22 SM setelah
penaklukkan oleh Raja Sargon yang dinobatkan sebagai
manifestasi pertama kerajaan Akkadia dalam sejarah.
Selama millenium awal, terdapat simbiosis kultural
yang intim antara bangsa Akkadia dengan bangsa Sumeria,
seperti penyebaran tradisi bilingual. Pengaruh Sumeria
terhadap budaya Akkadia, begitu pun sebaliknya, terlihat
dalam setiap area kehidupan, dari peminjaman kosa kata,
hingga penyatuan phonologi. Terbukti dari penyebutan para
sejarawan terhadap budaya Sumeria dan Akkadia waktu itu
dengan Sprachbund.
Bangsa Akkadia secara bertahap akhirnya
menggunakan bahasa Sumeria sebagai alat pergaulan seharihari wilayah Mesopotamia sekitar millenium 3 dan 2 SM.
Meskipun bahasa Sumeria akhir hanya digunakan untuk halhal sakral, seremonial, dan ilmuah di Mesopotamia hingga
abad pertama sebelum Masehi.
Melalui asimilasi linguistik, kota Akkad turut
mempengaruhi dialek khas bahasa Semit : bahasa Akkadia
dari Mesopotamia, yang merfleksikan penggunaan bahasa
Akkadia - akkad di periode tua Babylonia yang

kingdom was Babel, and Erech, and Accad, and Calneh,


in the land of Shinar (KJV). Bangsa Yunani mengeja
LXX dengan Archad.

menandakan teks-teks Sumeria berbahasa Semit.


Bahasa Akkadia pun akhirnya menjadi bahasa
peradaban Babylonia, Assyria, Mari dan Eshnunna.
Kota Akkad
Banyak nama kota yang mendahului catatan
kota Akkadia, salah satunya Agade, yang diambil dari
bahasa Sumeria, kata yang membentuk turunan
Akkad. Para ahli masih memperdebatkan sisi bahasa
dari Agade yang kemungkinan berasal dari Aga.De
: Mahkota Api, sebuah gambaran untuk Ishtar-The
Brilliant Goddess yang penyembahannya ditemukan
dalam awal periode Agade. Berabad-abad kemudian,
raja neo-Babylonia, Nabonidus menyebutkan bahwa
pemujaan Ishtar di Agade kemudian digantikan oleh
Dewi Anunit, yang tempat sucinya berada di Sippar,
kota lainnya. Walaupun sejumlah pencarian dilakukan,
kota Agade tidak pernah berhasil ditemukan. Satu teori
menyatakan bahwa Agade berseberangan dengan
Sippar di tepi kiri sungai Euphrates, dan mungkin adalah
bagian tua dari kota Sippar. Teori lain menyebutkan
bahwa reruntuhan kota Akkad ditemukan terbenan di
bawah kota Baghad modern, mungkin hancur setelah
invasi bangsa Gutia yang megiringi kejatuhan kerajaan
Akkadia.
Penyebutan pertama kota Akkad terdapat dalam
prasasti Enshakushanna dari Uruk, dimana diklaim telah
berhasil menaklukkan Agade, mengindikasikan

Kisah Raja Sargon


Sargon beberapa kali disebutkan sebagai raja
yang berhasil mempersatukan kerajaan Akkad dan
Sumer, walaupun data mengungkapkan adanya
ekspansi Sumeria oleh raja-raja terdahulu seperti LugalAnne-Mundu dari Adab, Eannatum dari Lagash, dan
Lugal-Zage-Si.
Kemashuran para pendiri awal supremasi
bangsa Semit diburamkan oleh kisah raja Sargon of
Akkad (Sharru-kin = "legitimate king", gelar setelah
menjadi raja) abad ke-23 SM, yang berhasil
mengalahkan raja Lugal-Zage-Si, dan menundukkan
kerajaannya.
Catatan-catatan paling awal dalam bahasa
Akkadia soal era raja Sargon, yang mengklaim sebagai
anak dari Laibum atau Itti-Bel, seorang tukang kebun
yang sederhana, dan mungkin seorang pelacur atau
pendeta wanita kuil Ishtar atau Inanna.
Satu legenda yang berkaitan dengan Sargon di
era neo-Assyria menyebutkan :
Ibuku seorang yang selalu berubah, Ayah setahuku
tidak. Kakak dari ayahku sangat mencintai bukit.
Kotaku Azurpiranu (ladang di hutan belantara), yang
berada di tepi sungai Euphrates.Ibuku secara diamdiam mengandung dan melahirkanku, dia
menyimpanku dalam keranjang lalu menghanyutkan
aku di sebuah sungai yang arusnya tenang. Sungai
membawaku ke Akki, penjaga pintu air. Akki merawat
dan mengangkatku sebagai anaknya. Akki menunjukku
sebagai tukang kebunnya. Saat menjadi tukang kebun
Ishtar, aku mewarisi cintanya dan selama empat tahun
aku mempelajari soal-soal tata kerajaan.

Wilayah kekuasaan Akkadia

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Mula-mula sebagai pembawa cawan raja Kish, Ur


Zababa, Sargon pun menjadi seorang tukang kebun yang
bertanggung jawab dalam membersihkan saluran irigasi.
Tugas yang membuat Sargon berhubungan dengan berbagai
satuan-satuan kerja yang disiplin, yang nantinya menjadi
prajurit pertama Sargon. Menggantikan Ur-Zababa, tahta
kemudian dialihkan pada Sargon, yang mulai melakukan
ekspanse ke luar negeri. Empat kali Sargon menginvasi Syria
dan Kanaan, menghabiskan tiga tahun menundukkan
negara-negara di barat untuk disatukan dengan Mesopotamia
dalam satu kerajaan.
Bagaimanapun, Sargon melanjutkan langkahnya,
menaklukkan wilayah-wilayah sekitar Akkadia, membangun
kerajaan yang mencapai tepi Laut Tengah dan Anatolia,
memperluas kekuasaannya hingga Elam dan Magan (Oman)
selama 56 tahun. Perdagangan diperluas dari pertambangan
perak di Anatolia ke tambang Lapis Lazuli di Afghanistan,
perkebunan pohon Cedar di Lebanon dan tambang tembaga
di Oman. Konsolidasi negara-negara kota Sumer dan Akkad
merefleksikan pertumbuhan ekonomi maupun politik di
Mesopotamia. Sistem agrikultur kerajaan menggunakan
sistem tadah hujan di utara Mesopotamia dilindungi oleh
rentengan benteng untuk melindungi produksi gandum.
Gambaran Sargon memanjang dari pantai Laut
Tengah, menandai banyak kemenangannya,kota-kota dan
istana dibangun dari reruntuhan tanah taklukan. Elam dan
bagian utara Mesopotamia (Subarlu) yang dulu selalu
membangkang dan memberontak pada kerajaan Sumeria,
berhasil ditaklukan.
Seluruh riwayat hidup Sargon, memperlihatkan
penghormatan pada dewa-dewi bangsa Sumeria, khususnya
Inanna, patron dirinya, dan Zababa, kesatria tuhan dari Kish.
Dia menyebut dirinya dengan Imam dari Anu dan Ensi
Agung Enlil. Puterinya, Enheduanna seorang penyair
terkenal, telah ditetapkan sebagai pendeta wanita di Nanna.
Sargon sesumbar telah menundukkan empat sudut
wilayah yang mengelilingi Akkad : Subartu (utara), Sumer
(selatan), Elam (timur) dan Martu (barat). Sejumlah catatan
awal menyebut Sargon telah membangun kembali Babylon
(Bab-ilu) di lokasi baru. Namun yang akhir, sejumlah peneliti
justru menyatakan bahwa sumber-sumber diatas merujuk
pada Sargon II dari kerajaan Neo Assyria, bukan Sargon dari
Akkadia.
Sejumlah catatan Babylonia menyebut bahwa ketika
Sargon telah uzur, banyak wilayah bangkit memberontak dan
menyerang raja yang telah tua itu di kota Akkad. Namun,
Sargon dengan gagah berani berbalik menyerang dan
mengalahkan pasukan aliansi tersebut.
Subartu, suku pegunungan di wilayah tinggi, dalam
serangan baliknya, Sargon berhasil menghancurkan tempat
tinggal mereka dan memukulnya dengan menyedihkan.

Konflik politik dan militer kembali mencuat saat


putra Sargon, Rimush berkuasa. Revolusi pecah selama 9
tahun kekuasaan Rimush yang susah payah
mempertahankan kerajaannya. Hal yang sama dialami kakak
Rimush, Manishtushu yang harus menghadapi peperangan
laut menghadapi 32 raja yang berkoalisi menentangnya.
Manishtushu menjalani 15 tahun peperangan. Kedua putera
Sargon itu pun terbunuh.
Naram-Sin
Naram-Suen (Beloved of Sin), cucu Sargon yang
menerima gelar Raja Empat Penjuru. Layaknya Sargon,
dipuja sebagai Tuhan kota Agade (Sumeria=Din,
Akkadia=Ilu), Naram Sin pun menghadapi revolusi dan
pemberontakan sejak mula ia menjadi raja.
Naram-Sin tercatat sebagai raja yang menaklukkan
Ebla dan Armanum. Untuk menjaga wilayah tersebut, Naram
Sin membangun kediaman raja di Tell Brak, persimpangan di
jantung Khabur. Naram Sin memiliki pasukan sebesar
360.000 prajurit, terbesar dijamannya. Kekuatan militer
yang memungkinkan dirinya melakukan ekspansi ke Magan
di semenanjung Arabia dan menangkap rajanya Mandannu.
Kekuatan yang cukup mampu menangkal setiap
pemberontakan di wilayah kerajaannya.
Di era Naram Sin, ekonomi sangat terencana.
Setelah mengembangkan kekuatan Akkadia di Tell Brak dan
menguasai wilayah Tell Leilan sekitar 100 acre, pasukan
Naram Sin menghancurkan desa-desa terdekat lalu
membangun sistem pertanian dan kendali distribusi yang
birokratik. Bulir-bulir padi dibersihkan dan rasio antara bulir
padi dan minyak disalurkan dalam kapal-kapal dengan
standar kemasan dalam tembikar. Pajak pun dipungut dari
setiap produksi dan buruh di gerbang kota,
Dalam naskah-naskah Babylonia terbaru,nama
Akkad, bersama Sumer, tampak dalam titel kerajaan seperti
dalam bahasa Sumeria LUGAL KI.EN.GIRKI URUKI atau
Akkadia ar mt umeri u Akkadi yang berarti King of
Sumer and Akkad. Gelar yang diberikan pada raja yang
memegang kendali penuh Nippur, sentra reliji dan intelektual
di selatan Mesopotamia.
Pemerintahan
Pemerintahan Akkadia membentuk standar klasik
seluruh kerajaan di Mesopotamia yang akan datang. Secara
tradisional, Ensi adalah fungsionaris tertinggi negara kota
Sumeria, dan dalam tradisi selanjutnya, seseorang menjadi
Ensi dengan menikahi dewi Inanna yang melegitimasi
kekuasaan secara ilahiyah.
Pada mulanya,sistem kerajaan lugal (lu=man,
gal=great) merupakan subordinat dari sistem kependetaan
Ensi, dan ditunjuk saat terjadi masalah namun kemudian
menjadi sistem dinasti dimana Lugal memiliki peran
menonjol, membangun istana yang terpisah dari kuil. Di era
Mesalim, yang dinastinya mengendalikan kota Kish dikenal
dengan ar kiati (king of Kish), yang menguasai Sumer,
mungkin karena adanya dua sungai yang mengapit kota. Kish
mengatur sistem irigasi seluruh kota-kota di hilir.
Sargon memperluas penaklukannya dari wilayah
laut Persia menuju Laut Tengah, hal ini dipandang bahwa
Sargon telah seluruhnya menangklukan negeri-negeri di
bawah langit, atau dari arah matahari terbit hingga tempat
matahari terbenam. Di era Sargon, Ensis secara keseluruhan
memperoleh posisinya kembali, meskipun sebatas gubernur
provinsi. Gelar ar kiati dikenal dengan arti "lord of the
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

the universe". Sargon pun tercatat telah melakukan ekspedisi


laut ke Dilmun (Bahrain) dan Magan (Oman), ekspedisi
militer laut pertama dalam sejarah. Dia pun berhasil
mencapai Laut Tengah, tepatnya kerajaan Kaptara (Cyprus).
Di era Naram-Sin, cucu Sargon ini melangkah lebih
jauh, raja tidak lagi bergelar Raja Empat Penjuru Bumi,
juga mengangkat derajat para dewa dengan memiliki kuil
sendiri. Jika para raja menjadi dewa setelah wafat, seperti
Gilgamesh, namun raja-raja Akkadia sejak Naram-Sin dipuja
sebagai dewa sejak hidup.
Salah satu strategi yang diadopsi baik oleh Sargon
maupun Naram-Sin dalam mengendalikan negeri, yaitu
dengan menempatkan puteri mereka Enheduanna dan
Enmenanna sebagai pendeta tinggi untuk Sin, dewi bulan
bangsa Akkadia. Anak laki-laki mereka diangkat sebagai
Ensi disetiap provinsi yang strategis termasuk
menikahkannya dengan puteri penguasa wilayah tersebut.
Ekonomi dan Budaya
Populasi kota Akkad, layaknya semua negara pra
modern, sangat tergantung dengan sistem agrikultural, yang
memiliki dua pusat : pertanian di selatan Irak yang
menghasilkan 30 butir gandum dari setiap butir gandum
yang ditanam, menjadikannya lebih produktif.
Wilayah selatan Irak dalam periode Akkadia
memiliki curah hujan kurang dari 20 mm per tahun, ini
menyebabkan seluruh hasil pertanian tergantung pada irigasi.
Sebelum periode Akkadia, produksi pertanian tidak disokong
dengan sistem irigasi yang baik, telah mengurangi panen
gandum di selatan negeri tersebut dan hanya menghasilkan
jawawut.
Populasi penduduk pada 2.600 SM telah mencapai
puncak kepadatan dan tekanan ekologis sangat tinggi, fakta
demografi yang mendukung kebijakan peningkatan personil
militer sebelum periode Akkadia. Peperangan antar negara
kota telah menyebabkan turunnya populasi penduduk.
Semenjak pengaturan sistem pertanian dan irigasi
oleh bangsa Akkadia, produktifitas di wilayah selatan
berkembang pesat yang memungkinkan meningkatnya
populasi penduduk sekaligus pengembangan personil militer.
Permukaan air bawah tanah di wilayah ini sangat
tinggi, biasanya pada musim dingin di hulu sungai Tigris dan
Euphrate sejak Oktober hingga Maret, saat salju mulai
mencair dibulan Maret hingga Juli. Tingkat banjir yang stabil
sejak tahun 3000-2.600 SM, berhasil diturunkan di era
Akkadia hingga satu meter. Meskipun tanah negeri yang ratarata datar atau ketidakpastian cuaca membuat banjir sangat
sulit diprediksi. Banjir besar seperti telah menjadi peristiwa
yang biasa di negeri itu, membutuhkan pemeliharaan konstan
parit-parit dan sistem drainase kota.
Banyak petani yang direkrut menjadi resimen militer
sejak Agustus-Oktober , sebuah periode kekurangan pangan
dimana banyak petani yang menganggur. Rekruitmen
tersebut mirip sebagai penanggulangan ledakang penganggur
di Akkadia, sekaligus pengembangan kekuatan militer.
Menurut sebagian ahli, tugas pertama Sargon sebelum
menjadi raja, adalah merekrut banyak petani untuk menjadi
prajurit. Inilah kesempatan Sargon belajar mengatur banyak
orang.
Di Akkadia, panen biasanya di akhir musim dingin
dan dalam bulan-bulan musim panas yang kering. Suku
pengembara Martu (Amorites) dari barat laut akan
menggembalakan kambing dan sapinya ke padang rumput
yang diairi oleh sungat dan saluran irigasi. Atas fasilitas
tersebut, para petani dan peternak diwajibkan

membayar pajak berupa wool, daging, susu maupun keju


pada kuil yang akan didistribusikan ke seluruh tingkat
birokrasi dan kependetaan. Dalam musim yang baik, seluruh
produk dapat dijadikan alat pembayaran pajak, namun ketika
musim memburuk, padang rumput akan sedikit dan para
penggembala akan mencari rerumputan lainnya, ini akan
menyebabkan konflik dengan petani. Kekurangan pangan
dan rerumputan ini dapat ditanggulangi dengan impor
gandum dari utara negeri.
Hasilnya, bangsa kota Sumer dan Akkad memiliki
surplus produk pertanian, namun kekurangan sumber daya
lain seperti bijih metal, kayu, dan batu. Semua itu harus
diimpor dari luar negeri. Wilayah-wilayah Akkadia adalah
penghasil perak, cedar (Lebanon),dan tembaga (Magan).
Dalam satu prasasti disebutkan, bahwa ekspansi Akkadia
kepada wilayah-wilayah penghasil perak, tembaga dan besi
didorong motivasi pemenuhan kebutuhan sumber daya
tersebut di dalam negeri.

Murex bearing the name of Rimush, king of Kish, ca. 2270


BC, Louvre, traded from the Mediterranean coast where it
was used by Canaanites to make a purple dye
Bangsa Akkadia sangat menyukasi syair, khususnya
para pendeta kuil.Enheduanna (2285-2250 SM), puteri
Sargon dan istri dari Nanna (Dewa Bulan bangsa Sumeria)
adalah seorang pujangga yang terkenal, dirinya telah banyak
menuliskan hymne untuk Inanna, seperti Exaltation of
Inanna (In-nin sa-gur-ra), Temple Hymns (kumpulan hymne
yang memuja kuil-kuil suci).
Secara teknologi pun, bangsa Akkadia memiliki
teknik peleburan perunggu yang dipercaya kemudian
dikembangkan oleh bangsa Yunani.
Seluruh kerajaan disatukan oleh sistem jalan raya
kota yang memiliki semacam kantor pos. Sebuah segel tanah
liat pengganti perangko ditemukan bertuliskan nama Sargon
dan anaknya. Kerajaan Akkadia pun mempraktekkan survei
pendataan pemilikan tanah, seperti di wilayah Amurru dekat
Syria dan Kanaan. Terdapat pula perpustakaan yang berisi
data-data observasi astronomi dan meteorologi dibuat
khusus untuk Sargon. Selain itu bangsa Akkadia memiliki
sistem kalender yang disebut Limmu yang digunakan oleh
seluruh peradaban di Mesopotamia.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Babylonia : Peradaban dan Kekuasaan


Babylon (Akkadia: Babilu, , Arab : Babil, Ibrani: Babel)
adalah ibukota kerajaan Babylonia, dimana sisa-sisanya
masih dapat ditemukan di Al Hillah, provinsi Babil, Irak
sekitar 85 kilometer selatan Baghdad. Seluruh sisa-sisa
kota tersebut berupa reruntuhan bebatuan bangunan di
dataran subur Mesopotamia antara sungai Tigris dan
Euphrate. Walaupun kini telah direkonstruksi, para ahli
sejarah mengatakan bahwa pada mulanya Babylon
merupakan kota kecil, yang berkembang pada awal
milenium pertama sebelum Masehi. Babylon mencapai
puncak keunggulan politik seiring naiknya dinasti
pertama Babylonia. Kota yang disucikan sejak 2300 SM
dan pusat kerajaan Neo Babylonia dari 612 SM. Taman
Gantung Babylonia merupakan salah satu dari tujuh
keajaiban dunia.
Kata Babylon adalah turunan bahasa Yunani
yang diadopsi Akkadia, Babilu yang berarti Gateway
of the god(s), ditranslasi ke bahasa Sumeria menjadi
Ka.dingir.ra. Dalam Injil Ibrani, nama itu tersebut
dengan Babel (), ditafsirkan dalam Book of Genesis
11:9 yang berarti kebingungan (secara bahasa), dari
k a t a k e r j a b a l b a l , u n t u k
mengacaukan/membingungkan.
Penyebutan paling awal Babylon mungkin
berasal dari prasasti yang mengisahkan bertahtanya raja
Sargon dari Akkad, abad ke-24 SM. Prasasti yang
disebut Riwayat Weidner, sesuai nama penemunya,
menyatakan bahwa Sargon menggali kotoran dari
lubang kecil di Babylon, dan membuat kota tandingan
yaitu Agade,(ABC 20:18-19). Baru-baru ini, sejumlah
peneliti menyatakan bahwa prasasti tersebut merujuk
pada Sargon II dari kerajaan Neo-Assyria, bukan Sargon
dari Akkad.
Sejumlah pakar, termasuk ahli lingustik I.J.
Gelb, mengajukan bahwa nama Babil adalah gema dari
kota besar terdahulu. Menurut Ranajit Pal, kota tersebut
berada di timur. Herzfed menulis tentang Bawer di Iran,
yang diyakini didirikan oleh Jamshid, nama Babil bisa
jadi adalah gema dari Bawer. David Rohl meyakini
bahwa asal Babylon harus diidentifikasi dengan Eridu.
Injil Genesis 10 mengindikasikan bahwa
Nimrod/Namrudz adalah pendiri Babel (Babylon). Joan
Oates mengklaim dalam bukunya bahwa Babylon
sebagai Gateway of the gods tidak lagi disepakati para
pakar modern.
Selama bertahun-tahun, kekuasaan dan populasi
Babylon terus menyusut. Sejak abad ke-20 SM, wilayah
itu dikuasai oleh bangsa Amorites, suku pengembara
dari Barat yang berbahasa Semit seperti Akkadia,
namun tidak memiliki sistem pertanian yang baik, selain
menggembala kambing.

wilayah di sekitar kota, hingga Babylon menjadi pusat


kerajaan Hammurabi (abad ke-18 SM). Seterusnya, Babylon
tetap menjadi ibu kota wilayah yang dikenal dengan
Babylonia, walau selama penguasaan bangsa Kassites 400
tahun lamanya (15301155 SM), Babylon berganti nama
menjadi Karanduniash.
Hammurabi pun dikenal atas kodifikasi hukum
Babylonia yang dikenal dengan Hukum Hammurabi (Code
of Hammurabi) yang mempengaruhi teori dan pemikiranpemikiran hukum modern.
Kota Babylon sendiri dibangun di atas sungai
Euphrate dan terbagi sama besar pada sisi kiri maupun kanan
sungai tersebut berikut tanggul curam untuk menangkal
banjir musiman. Babylon tumbuh dalam luas dan
kejayaannya dari waktu ke waktu, namun secara bertahap
mulai tunduk pada kekuasaan Assyria.
Telah diperkirakan bahwa Babylon merupakan kota
terbesar di dunia sejak 1770-1670 SM dan 612-320 SM.
Mungkin kota pertama yang mencapai populasi penduduk di
atas 200.000 jiwa.
Periode Assyria
Dalam kekuasaan Sennacherib raja Assyria,
Babylonia selalu dikisruhkan oleh revolusi dan
pemberontakan, salah satunya dipimpin oleh MushezibMarduk yang baru berhasil ditaklukkan dengan
menghancurkan seluruh kota Babylon. Tahun 689 SM,
dinding, kuil dan istana diruntuhkan. Puing-puingnya
dilemparkan ke Arakhtu, laut yang membatasi Babylonia
awal di selatan. Tindakan itu membangkitkan kesadaran
rakyat di wilayah Mesopotamia, pembunuhan Sennacherib
oleh dua puteranya adalah penebusan atas tindakan
penghancuran Babylon. Putera makhota, Esarhaddon segera
membangun kembali kota tersebut, termasuk membangun
istana dan tempat tinggalnya di Babylon. Saat wafatnya,
Babylonia diserahkan pada anak Shamash-shum-ukin
s e b a g a i g u b e r n u r, y a n g k e m u d i a n m e m i m p i n
pemberontakan tahun 652 SM terhadap kakanya di Nineveh,
Assurbanipal.
Kembali, Babylon dikepung oleh pasukan Assyria
dan diblokade ekonominya hingga menyerah. Assurbanipal
memurnikan kota dengan merayakan "service of
reconciliation." Menjelang keruntuhan Assyria, rakyat
Babylonia melihat contoh lain balas dendam suci.

Periode Babylonian Lama


Dinasti pertama Babylonia didirikan oleh Sumuabum, namun negara kota itu mengontrol sedikit
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Kerajaan Neo-Babylonia Khaldea


Dibawah kekuasaan Nabopolassar, Babylon
meminggirkan pengaruh Assyria tahun 612 SM dan menjadi
ibu kota kerajaan Neo-Babylonia-Khaldea.
Seiring kembalinya kemerdekaan Babylonia, era
baru pembangunan arsitektural berjalan, dan anak
Nabopolassar, Nebukhadnezzar II (604-561 SM) menjadikan
Babylon sebagai salah satu kehebatan dunia
kuno.Nebukhadnezzar memerintahkan rekonstruksi
sepenuhnya taman kerajaan, termasuk membangun kembali
ziggurat Etemenanki dan Gerbang Ishtar, gerbang agung dari
delapan gerbang yang mengelilingi pinggiran Babylon.
Rekonstruksi Gerbang Ishtar kini berada di musium
Pergamon Berlin, dimana gerbang aslinya telah hancur.
Nebukhadnezzar pun dihargai atas jasanya membangun
Taman Gantung Babylon, raja membangun taman tersebut
atas permintaan istrinya Amytis yang selalu rindu kampung
halaman. Meskipun keberadaan taman gantung masih
diperselisihkan, sebuah penggalian oleh arkeolog Jerman
Robert Koldewey berusaha menemukan fondasi taman
tersebut, banyak sejarawan yang tidak sepakat dengan
lokasinya. Mereka beralasan taman gantung mungkin
dibingungkan dengan taman di Nineveh.
Pendudukan Persia
Tahun 539 SM, kerajaan Neo-Babylonia jatuh ke
tangan Cyrus Agung, raja Persia, dalam sebuah pertempuran
yang dikenal dengan Pertempuran Opis. Tembok Babylon
yang termashur karena sukar ditembus, menyisakan satusatunya jalan masuk hanya gerbang kota atau sungai
Euphrate. Di sungai itu terdapat gerbang besi yang berfungsi
mencegah sungai masuk ke kota, ini memungkinkan jalan
masuk ke dalam kota asal mampu menahan napas cukup
lama. Cyrus dan jendralnya menyusun rencana
memanfaatkan sungai Euphrate sebagai pintu masuk ke
Babylon, menempat sejumlah besar pasukan di setiap titik
dan siap menunggu sinyal. Sabar menanti festival sore
Babylonia, pasukan Cyrus berjalan di sungai yang telah
disurutkan hingga setinggi paha orang dewasa, berbaris di
bawah dinding kota. Pasukan Persia, berhasil menaklukan
wilayah-wilayah pinggiran Babylon, sementara penduduk di
pusat kota lalai akan hal itu. Cyrus menaklukan kota dengan
berjalan melalui gerbang Babylon tanpa perlawanan berarti
dari rakyat Babylonia yang tengah mabuk dan berpesta.
Cyrus kemudian mengeluarkan dekrit yang
mengizinkan tawanan termasuk Yahudi untuk kembali ke
tanahnya masing-masing (disebutkan dalam Perjanjian
Lama), termasuk mengizinkan ummat Yahudi membangun
kembali kuil-kuil mereka di Yerussalem.
Di bawah Cyrus dan khususnya Darius Agung,
Babylon menjadi ibukota Satrapy ke-9 (Babylonia di selatan
dan athura di utara), pusat pengembangan pengetahuan dan
pendidikan. Di era Achaemenid, seni Babylonia kuno,
astronomi, dan matematika direvitalisasi serta digalakkan.
Para waktu itu para sarjana Babylonia berhasil membuat peta
gugusan bintang-bintang.
Babylon pun dijadikan pusat pemerintahan Persia,
memainkan peran penting dalam sejarah kawasan itu selama
lebih dari dua abad. Banyak penemuan arkeolog modern
menunjukkan bukti-bukti kemajuan dan pentingnya kota
Babylon.
Raja-raja Persia terdahulu berusaha
mempertahankan tradisi seremonial keyakinan Marduk,
namun saat Darius III berkuasa, beban pajak yang tinggi,
perang yang berkepanjangan mengakibatkan kemunduran

dan pembusukan yang mengakibatkan pecahnya disintegrasi


wilayah sekitar pusat Persia. Sebagai gambaran, terdapat tiga
pemberontakan di tahun 522 SM, 521 SM, dan 482 SM,
namun kota Babylon tetap solid di bawah kekuasaan Persia
selama dua abad hingga kedatangan Alexander Agung tahun
331 SM.
Periode Hellenis
Tahun 331 SM, Darius III dikalahkan oleh kekuatan
Yunani pimpinan Alexander Agung dalam peperangan di
Gaugamela, dan pada bulan Oktober, Babylon jatuh ke
tangan penakluk muda itu.
Di bawah Alexander, Babylon kembali berjaya
sebagai pusat pengetahuan dan niaga. Namun setelah
kematian Alexander tahun 323 SM di istana
Nebukhadnezzar, kerajaan terpecah dalam beberapa fraksi
pimpinan jendral-jendralnya sendiri, pertempuran puluhan
tahun pun segera dimulai dengan Babylon terjebak di tengahtengah konflik.
Huru-hara yang terus terjadi telah mengosongkan
kota Babylon. Prasasti tertanggal 275 SM menyebutkan
penduduk Babylon mengungsi ke Seleucia, dimana sebuah
istana dibangun termasuk kuil dengan nama Esagila. Dengan
deportasi besar-besaran penduduknya, riwayat Babylon
praktis berakhir, walau satu abad kemudian, ditemukan ritual
pengurbanan manusia tetap dilakukan pada kuil-kuil
Babylon. Tahun 141 SM, ketika kerajaan Parthia mengambil
alih wilayah tersebut, Babylon sepenuhnya hancur dan tidak
menentu.
Berakhirnya era Parthia, melajutkan kekuasaan
Persia dinasti Sassanid di Babylon yang menetapkan kota itu
sebagai provinsi Persia selama sembilan abad hingga 650 M.
Keragaman budaya masih menjadi ciri khas kota Babylon,
salah satunya bahasa penduduk kota itu sangat beragam :
Aramaik, Ibrani, maupun Semit. Termasuk keyakinan
penduduknya waktu itu seperti iman Talmud (Yahudi),
Mandea, dan agama warisan nabi Mani. Kristen datang ke
Mesopotamia pada abad ke-1 dan ke-2 Masehi, Babylon
kemudian ditetapkan sebagai pusat keuskupan Gereja Timur.
Rekonstruksi Babylon
Tahun 1983, Saddam Hussein mulai membangun
kembali kota Babylon tepat di atas reruntuhan kota kuno
tersebut, menyebabkan seluruh artifak maupun temuantemuan arkeologi lainnya kini tertutup kembali. Saddam
mengukir namanya di setiap batu bata sebagai imitasi dari
Nebukhadnezzar. Setiap prasasti itu selalu berisi kalimat

Detail Gerbang Ishtar


No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Kota ini dibangun oleh Saddam Hussein, putera


Nebukhadnezzar, untuk memuliakan Irak. Tingkah Saddam
itu mengingatkan pada ziggurat di Ur, dimana masingmasing batu bata dituliskan nama Ur Nammu, Raja Ur, yang
telah membangun kuil Nanna. Ketika rejim Saddam jatuh,
batu bata Saddam menjadi buruan
kolektor, dan
reruntuhan kota Babylon tidak pernah dibangun kembali.
Bahkan, Saddam memasang photo dirinya berdampingan
dengan Nebukhadnezzar di gerbang Babylon, tepat di atas
rute prosesi suci menuju taman besar tempat patung Singa
Babylon, yang terbuat dari batu hitam 2.600 tahun lalu.
Ketika Perang Teluk I berakhir, Saddam ingin
membangun istana modern dan memperbaiki reruntuhan
kota lama, istana ini dibangun dengan gaya piramid mirip
dengan ziggurat Sumeria, yang Ia menyebut piramid
tersebut dengan Bukit Saddam. Tahun 2003, Saddam telah
siap memulai pembangunan jalur trem melintasi Babylon,
ketika invasi Sekutu dimulai dan menghentikan proyek
tersebut.
Sebuah artikel yang terbit bulan April 2006
menyatakan bahwa pejabat PBB dan elit-elit Irak telah
berencana merestorasi Babylon dan akan dijadikan pusat
kebudayaan. Kemudian pada bulan Mei 2009, pemerintahan
wilayah Babil membuka kembali Babylon untuk para turis.
Dampak Pendudukan Militer Amerika
Militer AS dibawah pimpinan Jendral James T.
Conway dari 1st Marine Expeditionary Force dikritik keras
karena membangun markas militer Camp Alpha berikut
sejumlah fasilitas dan helipad di atas reruntuhan Babylon
begitu invasi militer ke Irak dilancarkan tahun 2003.
Militer Amerika telah menduduki wilayah Babylon
untuk beberapa waktu yang menyebabkan kerusakan parah
dan tidak dapat diperbaiki kembali pada sejumlah temuantemuan arkeologi. Dalam sebuah laporan departemen Timur
Dekat British Museum, Dr. John Curtis menggambarkan
bagaimana bagian-bagian situs arkeologi diratakan untuk
membuat landasan helikopter maupun area parkir sejumlah
kendaraan berat. Curtis menuliskan :
"Sebab-sebab kerusakan substansial Gerbang Ishtar,
salah satu monumen kuno ternama...kendaraan berat
militer AS menghancurkan trotoar batu bata berumur
2.600 tahun, fragmen-fragmen arkeologis berserakan di
setiap sudut lokasi situs, lebih dari 12 parit diubah
menjadi tempat penyimpanan. Keseluruhan, militer telah
merusak situs arkeologi itu untuk generasi ilmuwan masa
depan. Sebagai tambahan, sembilan
bata cetak
bergambar naga di Gerbang Ishtar pun telah dicopot
prajurit Amerika dari dinding gerbang.

dijual ke pasar gelap yang marak semenjak invasi Amerika


ke Irak tahun 2003.

Panoramic view over the reconstructed city of Babylon

US Marines in front of the rebuilt ruins of Babylon, 2003.

Seorang juru bicara militer Amerika mengklaim,


bahwa tengah mendiskusikan proyek konstruksi dengan
Kepala musium Babylon.
Kepala Iraqi State Board for Heritage and
Antiquities, Donny George, berkata Kekacauan Babylon
kini membutuhkan waktu berdekade lamanya untuk
diselesaikan. Pada bulan April 2006, Kolonel John
Coleman, mantan Chief of Staff for the 1st Marine
Expeditionary Force, berusaha mengeluarkan pembelaan
atas kerusakan Babylon oleh personil militer Amerika
dibawah komandonya. Coleman mengklaim, kehadiran
militer AS telah menghalangi penjarahan lebih besar dari
bandit-bandit gurun.
Diakuti atau tidak, sejumlah benda-benda antik telah
hilang sejak berdirinya Camp Alpha, yang dipastikan telah
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Nineveh : Peradaban Tua di Mosul


Nineveh dalam bahasa Akkadia : Ninua; Ibrani: ,
Nnew; Yunani: ; Latin: Nineve; Arab: ,
Nanuwa), sebuah "Kota Agung Tak Berbatas, seperti
yang tersebut dalam Kitab Jonah, berada di tepi timur
sungat Tigris Assyria kuno, seberamng kota Mosul hari
ini dan bagian dari gubernuran Ninawa Irak.
Reruntuhan Nineveh seperti Kouyunjik dan
Nab Ynus berada di dataran dekat persimpangan
sungat Tigris dan Khosr seluas 1.800 acre (7 km2) yang
dibatasi oleh benteng bata sepanjang 12 kilometer.
Nineveh adalah persimpangan penting rute
komersial yang menyebrangi sungai Tigris. Memiliki
posisi sentral rute sibuk antara Laut Tengah dan Lautan
India, sekaligus mempersatukan Timur dan Barat,
kemakmuran mengalir ke kota itu dari berbagai sumber
yang meningkatkan kedudukan kota Nineveh sebagai
kota terbesar di wilayah tersebut.
Teks-teks dari era Hellenistik yang kemudian
menyebut Ninus sebagai pendiri Nineveh, sejarah kota
itu dimulai sekitar
1800 SM sebagai pusat
penyembahan Ishtar. Patung dewi pernah dikirimkan ke
Amenhotep III di Mesir pada abad ke-14 SM sebagai
perintah dari Raja Mitanni. Kota Nineveh menjadi
pengikut Mitanni hingga pertengahan abad ke-14 SM,
ketika raja Assyria, Assur merebut kembali kota itu dan
menjatuhkan kerajaan Mitanni.
Tidak terdapat bukti nyata yang menunjukkan
kerajaan Assyria telah melakukan pembangunan besarbesaran Nineveh dalam kurun millenium kedua
Sebelum Masehi, dan tampaknya menjadi asal ibu kota
provinsi Assyria. Kerajaan-kerajaan setelahnya yang
tercatat dalam prasasti sempat menguasai kota itu
adalah Shalmaneser I dan Tiglath-Pileser I, keduanya
merupakan pembangu kota Assur (Ashur).
Kota Nineveh sendiri sempat mengharapkan
kehadiran raja baru Assyria, khususnya sejak era
Ashurnasirpal II (883-859 SM) demi adanya ekspansi
arsitektural baru. Kemudian setelah itu, raja-raja
seterusnya terus memperbaiki dan mendirikan istana,
kuil Sn, Nergal, ama, Ishtar, dand Nabiu di Borsippa.
Raja Sennacherib-lah yang telah membuat
Ninever benar-benar menjadi kota yang maju (700 SM).
Ia membangun jalan-jalan raya dan alun-alun lalu
membangun istana megah di tengah-tengahnya. Master
plan kota Nineveh tersebut sebagian besar berhasil
ditemukan dengan luas sekitar 242-503 meter. Terdiri
dari sedikitnya 80 ruang, rata-rata berlapis ukiran yang
indah. Sejumlah besar tulisan huruf paku
ditemukan dalam kompleks istana. Fondasi istana
dibuat dari balok-balok batu gamping dan bata lumpur
keringmencapai total 2.680.000 kubik meter bata (160
juta bata).Istana itu sendiri mencapai tinggi 22 meter.
Beberapa pintu utama diapit oleh patung batu kolosal
seberat 30.000 kilogram, termasuk patung singa
bersayap atau banteng berkepala manusia.

Pahatan batu dinding memuat sejumlah peristiwa


perang, seperti pasukan Sennacherib berbaris membawa
rampasan perang. Sennacherib pun membual soal
penaklukannya, ia menulis soal Babylon : Penduduk kota
itu, tua dan muda, tidak Aku ampuni. Seluruh jalan kota
dipenuhi mayat-mayat mereka. Sennacherib kemudian
menuliskan peperangan di Lachish, Dan Hezekiah Judah
yang menolak membayar upeti, Aku bungkam dirinya di
Yerussalem, mirip burung dalam sangkar emas. Setiap orang
yang hendak keluar dari gerbang kota Yerussalem ,
kuwajibkan membayar atas kejahatan rajanya sendiri. Kota
itu telah aku taklukan dan deteritorialisasi kedaulatan pun
berhasil.
Pada era itu, total luas wilayah Nineveh mencapai 7
kilometer persegi , memiliki sebelas gerbang besar di dinding
kota. Pengembangan delapan belas sistem kanalisasi
membawa air dari bukit ke kota, dan beberapa bagian saluran
air Sennacherib ditemukan di Jerwan, sepanjang 65
kilometer. Wilayah kota itu memiliki penduduk hingga
100.000-150.000, dua kali dari jumlah penduduk Babylon
dalam kurun yang sama.
Kebesaran Nineveh ternyata berumur pendek,
sekitar tahun 630 SM, kerajaan Assyria mulai menunjukkan
tanda-tanda kemunduran. Nineveh kemudian diserang oleh
bangsa Mede yang berkoalisi dengan Babylonia, Scythia,
dan Elamite tahun 625 SM. Nineveh jatuh pada tahun 612
SM dan diratakan dengan tanah. Rakyat di kota itu yang tidak
mampu melarikan diri ke benteng terakhir Assyria di barat
dibantai atau dideportasi. Banyak tulang-belulang manusia
tak terkubur ditemukan oleh arkeolog di lokasi itu. Kerajaan
Assyria berakhir, bangsa Mede dan Babylonia membagibagi wilayah provinsi diantara mereka.
Setelah kekalahan ditahun 612 SM, kota itu sebagian
besar terbengkalai tanpa tuan selama berabad-abad hingga
periode Sassanid, walaupun sisa-sisa bangsa Assyria tetap
hidup di sekitar wilayah tersebut hingga hari ini. Kota
Nineveh tersebut kembali dalam pertempuran Nineveh tahun
627 M, antara kerajaan Romawi Timur dengan Sassanid
Persia. Sejak penaklukkan bangsa Arab tahun 637 SM hingga
era modern, kota Mosul di seberang sungai Tigris menjadi
pelanjut kebesaran Nineveh.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Dinding dan Gerbang Kota


Reruntuhan Nineveh dikelilingi oleh sisa-sisa bata
dan dinding batu sejak, dengan panjang sekitar 12 kilometer,
sistem dinding yang terdiri dari batu Ashlar menopang
hingga 6 meter dilapisi dengan batu lumpur kering sekitar 10
meter dan tebal 15 meter. Dinding itu memiliki menara setiap
18 meter.
Dinding kota Nineveh memiliki lima belas gerbang
monumental yang berfungsi salah satunya sebagai
checkpoint lalu lintas dari dan keluar kota. Struktur tersebut
kemungkinan digunakan pula sebagai barak atau gudang
senjata. Begitu pintu dalam dan bagian luar tertutup, gerbang
kota secara permanen terlindungi. Basis dari dinding
perlintasan dan ruang dalam gerbang dilapisi dengan batu
setinggi 1 meter. Sebuah tangga dibangun dari ruang dalam
tersebut menuju atas benteng.
Lima dari lima belas gerbang telah berhasil
ditemukan oleh para ahli arkeologi :
A. Gerbang Mashki.
Berarti "Gate of the Watering Places", mungkin
menggambarkan pentingnya sungai Tigris bagi kehidupan
kota yang mengalir sepanjang 1.k kilometer menuju barat.
Gerbang ini telah direkonstruksi dengan benteng bata lumpur
kering hingga menyusun jalur perlintasan di atas benteng.
Bangsa Assyria mungkin aslinya telah melapis dan
memberikan ornamentasi pada gerbang tersebut.
B. Gerbang Nergal.
Diambil dari nama dewa Nergal, gerbang ini
dibangun untuk kepentingan seremonial. Satu-satunya
gerbang yang diapit oleh dua patung batu kerbany berkepala
manusia yang bersayap (Lamassu). Proses rekonstruksi
berusaha mendekati bentuk aslinya, mengingat gerbang
ditemukan sangat hancur oleh Layard di pertengahan abad
ke-19, lalu direkonstruksi pada medio abad ke-20.
C. Gerbang Adad.
Seperti gerbang Nergal, nama gerbang ini diambil
dari dewa Adad. Rekonstruksi dimulai tahun 1960 oleh
bangsa Irak, namun tidak selesai. Hasilnya berupa campuran
rumit beton dan bata lumpur,yang
meskipun begitu
memberikan gagasan tentang struktur aslinya. Beruntung,
para penggali meninggalkan sejumlah hal tak tergali,
membuat ilmuwan melihat konstruksi asli khas Assyria.
Pembangunan bata di bagian luar jalur perlintasan terekspos
dengan baik, sebagaimana pintu masuk tangga memutar ke
lantai atas.

D. Gerbang Shamash.
Berasal dari nama dewa matahari Shamash, gerbang
itu mengarahkan jalan ke Arbil, berhasil digali oleh Layard
diabad ke-19. Bebatuan masih menahan dinding dan bagian
bata lumpur direkonstruksi tahun 1960-an. Rekonstruksi
bata lumpur tersebut memburuk siginifikan. Dinding batu
menempel di bagian luar sekitar 20 meter dari baris dinding
utama setebal 70 meter. Satu-satunya gerbang dengan ukuran
yang begitu besar, tumpukan reruntuhan menara masih
terdapat di lokasinya. Dari ukuran dan desainnya, gerbang
Shamash adalah gerbang terpenting era Neo Assyria.

Dinding dan gerbang timur, Shamash.


E. Gerbang Halzi.
Dekat dengan ujung selatan tembok kota bagian
timur, eksplorasi dilakukan oleh tim ekspedisi Universitas
California 1989-1990. Ditemukan projeksi luar dari dinding
kota meski tidak berhasil diungkap semua bagiannya seperti
gerbang Shamash. Jalur masuk perlintasan menyempit
sekitar 2 meter oleh lapisan dinding bata lumpur seperti di
gerbang Adad. Sisa-sisa belulang manusia dari pertempuran
terakhir di Nineveh ditemukan di jalur ini.
Temuan-Temuan Arkeologi
Hari ini, lokasi Nineveh ditandai oleh dua gundukan
tanah, Kouyunjik dan Nab Ynus "Prophet Jonah", dan sisasisa dinding kota dengan keliling sepanjang 12 kilometer.
Gundukan-gundukan tanah Kouyunjik telah diekplorasi
besar-besaran, sementara gundukan Nab Ynus, berlum
dieksplorasi mengingat tempat itu dijadikan tempat suci
ummat Muslim sebagai penghargaan pada Nabi Yunus yang
telah diutus ke kota itu.

Kouyunjik - gundukan reruntuhan setinggi 20 meter yang


telah tertutupi tanah ini cukup luas (800x500 m). Lapisan
teratasnya telah banyak dieksplorasi dan ditemukan
beberapa sisa-sisa kuil dan istana Neo-Assyria. Sensor
gelombang yang dilakukan oleh Max Mallowan
mengungkapkan bukti-bukti adanya populasi sejak
milenium 6 SM. Kini, sangat sedikir bukti-bukti penggalian
terdahulu selain gundukan tanah dan terowongan yang
lapuk. Ditahun 1990, sisa-sisa peradaban Assyria yang masih
terlihat yaitu pintu masuk keraton dan kamar istana yang
rusak parah oleh para penjarah maupun huru hara di wilayah
itu.Porsi pahatan relief yang terdapat dalam kamar istana
yang sempat terungkap tahun 1990 kini ditemukan di pasar
barang antik tahun 1996. Photo-photo kamar yang dibuat
tahun 2003 menunjukkan banyak relief-relief berharga telah
hancur menjadi puing-puing.

Gerbang Mashki, hasil rekonstruksi


No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Nebi Yunus - berada sekitar 1 kilometer dari Kouyunjik,


adalah gundukan kedua di Nineveh. Berdasarkan teks-teksi
Sennacherib, situs tersebut secara tradisional diidentifikasi
sebagai gudang senjata Nineveh dan ditemukan sebuah
gerbang dan jalan berlapis dalam penggalian oleh beberapa
ilmuwan Irak tahun 1954 yang diperkirakan sebagai bagian
dari kompleks gudang senjata Nineveh. Penggalian pada
tahun 1990 mengungkap sebuah jalur masuk monumental
yang terdapat sejumlah besar ukiran dinding dan patung
Manusia-Kerbau, sebagian diantaranya tampak belum
selesai.

Bagian kepala patung kerbang berkepala manusia, ditemukan


oleh arkeolog Irak di gundukan Nebi Yunus.
Tahun 1842, Konsulat Jendral Perancis di Mosul,
Paul-mile Botta memulai ekspedisi pencarian sepanjang
sisi lain sungai Tigris. Pekerja Arab yang terlibat dalam
penggalian berhasil menemukan reruntuhan bangunan di
gundukan Khorsabad, yang dalam penggalian selanjutnya,
berhasil menemukan istana Raja Sargon II (bukan Sargon
dari Akkad-red), berikut patung-patung dan peninggalan
berharga lainnya.
Tahun 1847, pengembara muda asal Inggris, Sir
Austen Henry Layard berhasil mengekplorasi reruntuhan
kota di Kouyunjik. Disana, Layard menemukan kembali
istana Sennacherib yang terdiri dari 71 ruangan dan relief
kolossal. Layard pun menemukan istana dan perpustakaan
ternama Ashurbanipal beserta 22.0000 buah prasasti huruf
paku. Kebanyakan temuan Layard dikirim ke British
Museum, namun dua potong prasasti besar diberikan pada
Lady Charlotte dan akhirnya sampai di Metropolitan
Museum. Kajian arkeologi kota Nineveh menunjukkan
kemakmuran dan kejayaan peradaban kuno Assyria dibawah
raja-raja seperti Esarhaddon (681-669 SM) dan Ashurbanipal
(669-626 SM), sekaligus membuka fakta sejarah bahwa Nabi
Yunus diutus pada masyarakat yang maju untuk mengajarkan
agama Tauhid.

Proses eksplorasi dipimpin oleh Geroge Smith,


Homuzd Rassam dan lainnya, berhasil menemukan sejumlah
peninggalan berharga bangsa Assyria yang digali untuk
musium-musium di Eropa. Istana demi istana ditemukan
beserta dekorasi dan patung-patungnya, mengungkap
kehidupan dan perilaku masyarakat kuno tersebut, teknik
peperangan, bentuk keyakinan, ciri arsitekturalnya, maupun
kebesaran kerajaannya.
Gundukan Kouyunjik kembali digali oleh arkeolog
dari British Museum pimpinan Leonard William King awal
abad ke-20. Upaya mereka difokuskan pada situs Kuil Nabu,
dewa tulisan dan pengetahuan, dimana lokasi tersebut diduga
terdapat perpustakaan kuno. Meskipun tidak satu pun
perpustakaan berhasil ditemukan, kemungkinan hancur oleh
aktifitas penduduk yang ada di wilayah itu.
Penggalian dimulai kembali tahun 1927, dibawah
arahan Campbell Thompson yang pernah terlibat dalam
ekspediri Raja sebelumnya. Sejumlah eksplorasi dijalankan
di luar Kouyunjik, seperti gundukan Nebi Yunus dan
sepanjang dinding luar kota. Disini, dekat sudut dinding
barat laut, diatas jalan berlapis, para arkeolog menemukan
hampir 300 potongan prisma yang mencatat kejadiankejadian era raja Sennacherib, Esarhaddon, dan
Ashurbanipal, bahkan prisma raja Esarhaddon dalam
keadaan hampir utuh.
Setelah Perang Dunia I, beberapa penggalian
dilakukan arkeolog Irak, tahun 1951-1958 Mohammad Ali
Mustafa menggali situs tersebut. Penggalian dilanjutkan
tahun 1967-1971 oleh Tariq Madhloom, Manhal Jabur (1980
dan 1987), rata-rata mereka menggali situs Nebi Yunus.
Baru-baru ini, arkeolog Inggris dan pakar Assyria
Professor David Stronach dari Universitas California,
Berkeley, melakukan serangkaian survey dan penggalian di
situs sejak tahun 1987-1990, fokus pada beberapa gerbang
dan dinding lumpur kering, termasuk sistem penyaluran air
ke kota ketika mengalami pengepungan.

Bronze lion from Nineveh.


Raja Assyria berburu singa di Istana Utara Nineveh. Kini
terdapat di British Museum
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Persepolis : Wujud Kejayaan Imperium Persia


Persepolis, dalam bahasa Persia kuno: Prsa,
merupakan pusat seremonial imperium Persian selama
dinasti Achaemenid (550-330 SM). Persepolis berada di
70 km timur laut kota Shiraz, provinsi Fars, Iran kini.
Dalam Persia kontemporer, situs itu dikenal dengan
Takht-e Jamshid (Tahta Jamshid) dan Parseh. Ikhtisar
yang mencatat peninggalan Persepolis tertanggal 515
SM, bagi Persia kuno, kota itu disebut dengan Prsa,
yang berarti "Kota Rakyat Persia". Kata Persepolis
sendiri adalah bahasa Yunani : (Perss
polis: "Kota Persian"). UNESCO menjadikan
Persepolis sebagai warisan kebudayaan dunia sejak
tahun 1979.
Sejumlah temuan arkeologis menunjukkan
bahwa sisa-sisa terdahulu Persepolis berasal dari abad
515 SM. Arkeolog Perancis, Andr Godard yang
menggali Persepolis di awal 1930-an, percaya bahwa
Cyrus Agung yang memilih lokasi, namun Darius
Agung lah yang membangun kota dan istana besar.
Darius memerintahkan proses konstruksi istana
Apadana dan Aula Dewan (Tripylon atau Aula Tiga
Gerbang), adalah peninggalan berharga kerajaan Persia.
Proyek tersebut diselesaikan saat putera Darius, Xerxes
Agung naik tahta. Konstruksi bangunan dilanjutkan
hingga jatuhnya dinasti Achaemenid.
Orang Eropa pertama yang mengunjungi
reruntuhan Persepolis adalah Antonio de Gouveia dari
Portugal, yang kemudian menulis tentang naskahnaskah huruf paku setelah kunjungannya tahun 1602.
Artikel pertamanya tentang Persia, The Jornada, terbit
tahun 1606.
Penggalian ilmiah pertama di Persepolis
dilakukan oleh Ernst Herzfeld dan Erich F Schmidt
ilmuwan dari Oriental Institute of the University of
Chicago. Mereka melakukan penggalian hingga
delapan musim sejak 1930 termasuk menggali situssitus terdekatnya.

Lokasi Persepolis

Herzfeld meyakini alasan dibalik pembangunan


Persepolis adalah kebutuhan atmosfir kejayaan dan
keagungan, simbol imperium dan selebrasi even-even
khusus, terutama hari Nowruz. Demi alasan historis,
Persepolis dibangun dimana Dinasti Achaemenid didirikan,
meski Persepolis bukan pusat kerajaan saat itu.
Arstektur Persepolitan terkenal karena
menggunakan kolom-kolom kayu. Arsitek kota itu memilih
konstruksi batu hanya jika ukuran kayu Cedar dari Lebanon
maupun kayu Jati India ukurannya tidak memenuhi
kebutuhan minium. Dasar kolom sendiri dibuat dari batu,
bahkan pada bagian cerukan, penggunaan konstruksi kayu
tetap dipertahankan.
Bangunan-bangunan di Persepolis terdiri dari tiga
kelompok besar : kompleks militer, perbendaharaan, dan
aula resepsi termasuk rumah istirahat raja. Struktur-struktur
yang menonjol seperti Tangga Agung, Gerbang Bangsa
(Xerxes Agung), Istana Apadana Darius, Aula Seratus
Kolom, Aula Tripylon, Istana Tachara Darius, Istana Hadish
Xerxes, Istana Artaxerxes III, Perbendaharaan Kerajaan,
Istal Kerajaan, dan Gedung Kereta Perang.
Situs Persepolis
Persepolis berada dekat sungai Pulwar yang
mengalir ke sungai Kur (Kyrus). Situs yang terdiri dari teras
seluas 125.000 meter, sebagian dibuat sisanya dengan
memotong puncak bukit yang sisi timurnya menyender pada
punggung Kuh-e Rahmet ("the Mountain of Mercy"). Tiga
sisi lainnya terbentuk oleh keliling dinding yang bervariasi
ketinggiannya.
Sekitar tahun 518 SM, pembangunan jalur tangga
yang lebar dimulai. Jalur tersebut direncanakan sebagai pintu
utama ke teras setinggi 20 meter di atas tanah. Tangga
rangkap yang dikenal dengan Tangga Persepolitan
dibangun simetris di sisi barat tembok besar. 111 anak tangga
dengan masing-masing setebal 10 centimeter dan lebar 6.9
meter menciptakan efek megah sebelum masuk ke kota. Pada
mulanya, setiap anak tangga dirancang agar mampu
menopang kedatangan raja-raja dan ningrat diatas kuda atau
kereta. Teori lain, cukup rendahnya setiap anak tangga
diperuntukkan bagi para ningrat agar tetap dapat berjalan
mendongak sekaligus menjaga kewibawaannya saat berjalan
menaiki tangga. Puncak tangga mengarah ke sebuah
halaman kecil di sisi timur laut teras, berseberangan dengan
Gerbang Bangsa.

Plan of Persepolis
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Batu gamping abu-abu menjadi bahan utama


bangunan yang digunakan di Persepolis. Pelataran dibangun
dengan terlebih dulu menimbun dan menyusun batu-batu
yang diratakan, sejumlah terowongan besar limbah digali di
bawah konstruksi batu tersebut. Sebuah tanki besar
penyimpanan air dipahat sebelah timur haki gunung.
Professor Olmstead menduga tanki cadangan air itu
dibangun bersamaan dengan pembangunan menara kota.
Konstruksi fondasi yang tidak seimbang dari teras
laksana benteng bersudut yang memungkinkan prajurit
membidik setiap bagian luar kota. Diodorus menuliskan
bahwa Persepolis memiliki tiga dinding benteng berikut
menara pengawas, dinding pertama setinggi 7 meter, dinding
kedua setinggi 14 meter, dan ketiga yang mengelilingi empat
penjuru, setinggi 27 meter.
Reruntuhan beberapa bangunan besar berserakan di
teras, semuanya terdiri dari konstruski marmer abu-abu tua.
Lima belas pilarnya masih utuh, namun tiga lainnya patah
dan sempat dipasangkan kembali tahun 1970. Beberapa
bangunan lain coba direkonstruksi namun tidak selesai. F
Stolze telah memperlihatkan bahwa beberapa pecahan batu
masih tersisa. Reruntuhan itu, yang bernama Chehl Minar
(Empat Puluh Kolom) dapat dilacak penemuannya pada
abad ke-13, yang kini dikenal sebagai Takht-e Jamshid
("Tahta Jamshid"). Sejak era Pietro della Valle, kehancuran
empat puluh menara itu menggambarkan pendudukan dan
penghancuran Persepolis oleh Alexander Agung.
Di belakang Takht-e Jamshid terdapat tiga tiang batu
yang melintang di sisi bukit. Fasade tiang-tiang tersebut tidak
sempuran, rata-rata berhiaskan relief. Sekitar 13 km timur
lau, seberang dari Pulwar, terentang tembok batu tegak lurus
dan terdapat empat pusara. Persia modern menyebut tempat
ini dengan Naqsh-e Rustam atau Nakshi Rostam ("Gambar
dari Rostam"), berasal dari relief era Sassanid tentnag mitos
kepahlawanan Rostam. Hal ini disimpulkan dari dugaan
penghuni ketujuh pusara itu adalah raja. Sebuah prasasti di
salah satu pusara menyebutkan Darius Hystaspis, seorang
raja dari dinasti Achaemenid.
The Gate of All Nations
Gerbang ini sebagai subjek kerajaan, terdiri dari alua
besar dengan panjang 25 meter berikut empat kolom dan
pintu masuk dari dinding barat. Terdapat dua lagi pintu, satu
di selatan yang mengarah ke halaman istana Apadana,
sisanya mengarah ke jalan panjang menuju timur. Sebuah alat
berporos ditemukan di sudut dalam seluruh pintu yang
menunjukkan kota itu menggunakan 2 daun pintu, mungkin
terbuat dari kayu dilapisi kain atau logan berhias.
Sepasang Lamassu, kerbau berkepala manusia
berjanggut mengapit pintu sebelah barat. Pasangan lainnya
dengan sayap (Gopt-Shh), mengapit pintu timur sebagai
perlambang kekuatan kerajaan.

Persepolis (R)
Nama Xerxes tertulis dalam tiga bahasa dipahat di
pintu masuk, menginformasikan pada semua orang bahwa
dirinya lah yang memerintahkan pembangunan.
Istana Apadana
Darius Agung telah membangun istana megah di sisi
barat Persepolis. Istana itu disebut dengan Apadana, akar
kata Persia modern, ayvan. Maharaja Darius
menggunakan Apadana sebagai tempat audiensi resmi.
Pengerjaan dimulai tahun 515 SM, dan diselesaikan oleh
puteranya Xerxes I 30 tahun kemudian. Istana itu memiliki
aula besar berbentuk segi empat, setiap sisi sepanjang 60
meter memiliki 72 kolom, tiga belas diantaranya masih utuh
hingga sekarang. Setiap kolom memiliki tinggi 19 m dan
mampu menopang atap yang berat. Bagian atas kolom
dipahat berbagai ragam binatang seperti kerbang berkepala
dua, singa atau elang. Kolom-kolom itu disatukan oleh balok
kayu oak atau cedar yang dibawa langsung dari Lebanon.
Dinding dilapisi lumpur atau semen setebal 5 cm sebagai
pengikat bata, dan dilapisi lagi dengan bata kehijauan
diseluruh istana. Pada bagian barat, utara, dan timur istana
terdapat beranda segi empat yang memiliki dua belas kolom
terbagi dalam dua baris, masing-masing enam kolom. Di sisi
selatan aula besar terdapat rangkaian kamar-kamar yang
dibangun sebagai penyimpanan. Dua jalur tangga besar
Perspolitan dibangun simetris satu sama lain dan
berhubungan fondasi batu. Untuk melindungi atap dari erosi,
saluran vertikal dibuat melalui dinding bata. Di empat sudut
Apadana, empat menara dibangun menghadap ke luar.

Representation palace of Darius at Persepolis


No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Dinding istana dihiasi dengan relief-relief


singa,banteng, dan bunga. Darius memerintah agar namanya
dan detil kerajaannya ditulis dalam lempeng emas maupun
perak, lalu disimpan di kotak batu fondasi empat sudut istana.
Dua tangga Persepolitan dibangun di utara dan timur istana
secara simetris. Dua jalur tangga lain berada di tengah-tengah
bangunan. Tampilan luar dari istana berupa gambar-gambar
kaum abadi, satuan elit penjaga raja. Tangga di utara selesai
dibangun saat kekuasaan Darius, namun tangga lainnya baru
selesai setelah ia turun tahta.
Aula Singgasana Raja
Setelah Apadana, bangunan kedua terbesar yaitu
Aula Singgasana Raja atau Aula Kemulyaan Angkatan
Perang Kerajaan, disebut juga dengan Istana Seratus Tiang.
Bangunan ini berukuran 70x70 meter mulai dibangun era
Xerxes dan diselesaikan oleh puteranya Artaxerxes I akhir
abad ke-15 SM. Delapan batu jalan masuk sisi utara dan
selatan dihiasi dengan relief
gambaran raja tengah
memerintah, sementara di sisi timur dan barat, jalur masuk
dihiasi relief gambaran raja dalam peperangan melawan
monster. Dua patung banteng besar terbuat dari batu
mengapit serambi utara. Kepala salah satu patung banteng itu
kini terdapat di Oriental Institute in Chicago.
Pada awal kekuasaan raja Xerxes, Aula Singgasana
digunakan kebanyakan untuk resepsi para komandan militer
dan perwakilan seluruh wilayah kerajaan. Kemudian Aula
Singgasana difungsikan sebagai musium kerajaan.
Istana dan Struktur Lainnya
Masih terdapat istana lain yang dibangun, termasuk
istana Tachara yang dibangun oleh Darius I, dan
perbendaharaan kerajaan yang mulai dibangun oleh Darius
tahun 510 SM dan selesai oleh Xerxes tahun 480 SM. Istana
Hadish yang dibangun Xerxes I memiliki teras paling tinggi
di atas lapisan bebatuan. Aula Dewan, Aula Tryplion, Istana
D, G, H (digunakan huruf karena ilmuwan belum mengetahui
namanya), Gudang, Kandang Kuda, Gerbang yang belum
selesai dan sejumlah kecil struktur di Persepolis dekat sudut
tenggara tepatnya di gunung.
Makam Raja-Raja
Umum difahami bahwa Cyrus Agung dikubur di
Pasargadae. Jika benar bahwa jasad Cambyses II dibawa
pulang ke rakyat Persia, pusaranya tentu berada disamping
kuburan ayahnya. Terdapat kebiasaan bagi para raja untuk
menyiapkan pusaranya semasa masih hidup. Karenanya,
raja-raja dikebumikan di Naghsh-e Rustam mungkin Darius

Detail of a relief of the eastern stairs of the Apadana

The Apadana Palace, northern stairway (detail)


Agung, Xerxes I, Artaxerxes I dan Darius II. Xerxes II, yang
sempat berkuasa tetapi tidak lama dan gagal menyelesaikan
penaklukan Sogdianus (Secydianus), tidak dikubur di sana.
Dua kuburan yang ada di Takhti Jamshid kemungkinan
adalah Artaxerxes II and Artaxerxes III. Sementara satu
pusara yang tidak selesai mungkin milik Arses, yang
berkuasa dua tahun, atau kalaupun tidak, pusara itu milik
Darius III (Codomannus), salah satu dari jasad raja yang
dituliskan kembali ke rakyat Persia.
Kelompok reruntuhan lain dengan ciri yang sama
ditemukan di desa Hajjibd, Pulwar, satu jam perjalanan
kaki di atas Takhti Jamshid. Komplek ini membentuk
bangunan tunggal yang masih utuh hingga 900 tahun lalu,
dan digunakan sebagai masjid menggantikan kota Ishtar.
Cyrus Agung dikburkan di Pasargadae, yang
disebutkan oleh Ctesias sebagai kota miliknya. as his own
city. Sejak saat itu, dinilai dari catatan-catatan kuno yang ada,
bangunan di Persepolis berawal dari Darius I, cabang
kediaman raja dibangun dan Persepolis menjadi ibukota
yang sepantasnya. Sebagai kediaman penguasa kerajaan,
tempat yang jauh di wilayah sulit seperti Alpen sangat tidak
menyenangkan. Ibu kota sesunggah kerajaan Persia adalah
Susa, Babylon dan Ecbatana. Hitungan ini mengingat fakta
bahwa Yunani tidak mengenal kota Persepolis hingga
Alexander Agung menghancurkan kota tersebut.
Ketika Alexander membakar istana, secara umum
dipercayai bahwa reruntuhan yang ada yaitu Takhti Jamshid.
Menurut investigasi Stolze, terlihat bahwa setidaknya, satu
dari sekian banyak kuil yang dibangun oleh Xerxes telah
hancur dilalap api.
No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Kehancuran Persepolis
Setelah menginvasi Persia, Alexander mengirim
pasukan utamanya ke Persepolis tahun 330 SM, pasukan
Alexander mengguncang gerbang Persia di pegunungan
Zagros kini, lalu dengan cepat merebut Persepolis sebelum
barang berharganya dijarah. Api menyala di timur istana
Xerxes dan menyebar ke bagian lain kota. Peristiwa ini tidak
jelas, apakah ketidaksengajaan salah satu serdadu yang
mabuk hingga membakar kota atau perintah Alexander
sebagai balasan atas pembakaran kota Acropolis oleh Persia
pada periode kedua perang Persia-Hellenik. Banyak pakar
sejarah meragukan ketika pasukan Alexander merayakan
kemenangan dengan simposium yang memutuskan
pembalasan terhadap bangsa Persia. Alexander membakar
sebagian besar simbol-simbol keyakinan Persia,
menghancurkan monumen dan karya arsitektur di
pegunungan Istakhr, kini dikenal sebagai mesjid Sulaiman
bin Daud. Beberapa teks kuno Zoroastrian menggambarkan
peristiwa itu sebagai jejak api dimana-mana.

Apadana Hall, Persian and Median soldiers

Cuneiform inscription from the Gate of All Nations in


Persepolis

Head of a bull that once guarded the entrance to the


Hundred-Column Hall in Persepolis. Now at the Oriental
Institute, Chicago.

Persepolis in 1827

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Panoramic view from Persepolis

Panoramic view from Persepolis

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Setetes air
MENTALITAS BUDAK DAN MENTALITAS TIRAN
Oleh : Mas Batin
Dalam konteks sosial, manusia atau masyarakat, kehidupannya dibentuk melalui pola-pola hubungan
yang diatur dalam institusi-institusi, struktur, adat atau tradisi yang mengikat segenap anggotanya.
Perangkat-perangkat tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kondisi masyarakat yang tertib serta
senatiasa berjalan menuju cita-cita bersama.
Perangkat-perangkat sosial di atas memang diadakan dalam rangka merekayasa masyarakat melalui
sebuah proses yang disebut pembangunan, agar menjadi lebih maju, makmur dan berperadaban (civilized).
Konsekuensinya, perangkat-perangkat ini memiliki kekuatan untuk 'memaksakan kehendak' terutama bila
berhadapan dengan anggota yang dinilai tidak tertib, dari sinilah lahir hukum dan aparatur penegakkannya yang
bersifat polisionil.
Perkembangan perangkat-perangkat tersebut seiring sejalan dengan tingkat budaya atau perkembangan
masyarakatnya sendiri. Pada masyarakat primitif perangkat-perangkat sosial telah nyata ada, meski dalam format
yang sangat sederhana. Misalnya, dengan adanya hirarki kepemimpinan dalam masyarakat purba dan kedaulatan
teritorial yang haram dijamah oleh komunitas asing.
Dari pemaparan ini, kita dapat mengukur tingkat budaya suatu masyarakat dari perangkat-perangkatnya,
begitu pula kita dapat mengetahui perangkat-perangkat sosial dari tingkat budaya masyarakat yang berkembang
saat itu. Sebagai ilustrasi, tingkat budaya konstituen suatu parpol besar yang begitu mengkultuskan
pemimpinnya,sehingga kehilangan daya kritis, nalar sehat, impulsive (meledak-ledak) khususnya ketika
pemimpinnya itu dikecam maupun fanatisme sempit yang dianut. Pola kepemimpinan kharismatik seperti itu
hanya cocok di masyarakat yang mayoritas tidak terdidik, sehingga dimanfaatkan untuk membentuk
kepemimpinan yang menekankan figuritas, kharisma tanpa mengindahkan visi, missi, platform jangka panjang
yang terukur. Sebaliknya dari budaya seperti itu, dapat dilihat pola atau manajemen yang diterapkan dalam parpol
tersebut ternyata sangat birokratis, sentralistik, tidak transparan dan biasanya anti kritik serta bagaimana kata
'Ibu.
Tingkat budaya seperti ini sangat rentan, mengapa ? Dengan model system atau perangkat social yang
dibangun ditambah kualitas budaya yang irasional (tidak cerdas, mistis dsb) memiliki peluang untuk melahirkan
dua bahaya social, yaitu : mentalitas budak dan mentalitas tiran. Mentalitas yang pertama dimiliki oleh lapisan
akar rumput (rakyat) dengan bersikap menjilat, membebek (cari aman), fanatik dan ketaatan buta. Pola mental
tersebut, secara massal memproduksi kebudayaan bisu. Kebudayaan yang menbungkam kesadaran dan kehendak
berubah masyarakatnya. Masyarakat ditenggelamkan dalam buaian-buaian yang membutakan dan mentulikan
mereka melalui berbagai media atau perangkat-perangkat sosial seperti birokrasi, lembaga ekonomi (pasar dsb),
budaya, pendidikan dan agama. Masyarakat terpenjara dalam sesuatu yang menistakan kemanusiaan dan
kemerdekaan manusia. Kesadaran kritis dalam system seperti ini adalah tindakan 'subversif' yang menghidupkan
perlawanan.
Poros mentalitas ini sangat buta melihat kesalahan, khususnya apabila kesalahan itu dilakukan oleh
pimpinan yang sangat dihormati. Apa pun perbuatannya, sang pemimpin haram disentuh atau diganti, apalagi
dijatuhkan. Mentalitas budak pun gagal menangkap pesan-pesan kebajikan dengan enggan mengkoreksi
kesalahan diri sendiri maupun institusinya, alih-alih legowo mengakui kekhilafan, mereka justru rame-rame
membungkus kesalahannya dengan apologi, retorika dan pengalihan isu.
Dititik ini perangkat-perangkat sosial dibuat bukan untuk memajukan masyarakat, tetapi memproduksi
kebodohan kolektif yang terstruktur dan terencana. Perangkat seperti birokrasi, ekonomi, pendidikan dan agama,
memiliki peran yang signifikan dalam proses penjinakkan budaya dan pemenangan politik segelintir elit.
Mengapa hal ini terjadi ? Karena semua perangkat-perangkat tersebut telah diambil alih oleh manusia-manusia
bermental tiran.
Mentalitas tiran merupakan produk dari sistem dominasi dimana ia memiliki kecenderungan untuk menjadi
otoriterdan korup meski dalam skala kekuasaan yang kecil. Profil seperti demikian merupakan turunan dari budaya primitif
yang mengutamakan perut sendiri atau keluarganya. Misalnya ketika ia memiliki kewenangan dalam suatu organisasi yang

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Setetes air

sekalipun, tetapi bila melihat celah yang cukup menguntungkan, tidak segan-segan akan berperilaku seperti lintah darat yang
menghisap. Seperti tiran pada umumnya, kewenangan itu dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan keluarga dan
kelompoknya, bahkan segala celah bagi munculny kritik ditutup dengan manajemen yang tidak transparan, birokratis, dan
sedikit ancaman, sehingga jarang yang berani bersuara lantang terhadap dirinya. Produknya adalah nepotisme, manajemen
tertutup, sentralistik, dan penundukkan-penundukkan terhadap fihak oposisi.
Sederhananya, ketika reformasi bergulir, kita melihat sekelompok pemuda berseragam satgas parpol bertindak
arogan tanpa pikir panjang, ini salah satu bukti benih-benih mental tiran telah lama bersemayam tanpa disadari. Perhatikan,
bagaimana seorang pedagang, semena-mena menaikkan harga dan enggan menurunkannya kembali; tukang ojeg yang
memark up tarif pada orang baru yang tidak kenal wilayah tersebut. Tokoh Komunis Internasional (Komintern), Rosa
Luxemburg dalam kongres Komintern mewanti-wanti kaum Proletar Bolshevik agar tidak menjadi kelas baru penguasa
setelah mereka berhasil menumbangkan Tsar II. Prediksi Rosa pun terbukti, rejim Komunis Soviet sama lalimnya dengan
Tsar dahulu, melihat bahwa kaum Komunis di Komintern hanyalah kelas-kelas baru, Rosa pun keluar dari Komintern.
Perhatikan pula, sepeninggalnya rejim Orde Baru, kita menyaksikan serial panjang tindak-tanduk manusia bermental tiran di
parlemen maupun lembaga Negara lainnya seperti yudikatif dan eksekutif.
Dua mentalitas diatas ibarat dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisahkan karena masing-masing saling
ambil untung. Untuk merubahnya tidak saja diperlukan revolusi mentalitas dari sikap membebek menjadi kritis, dari pasif
menjadi progressif, dari lesu tanpa darah menjadi penuh semangat dan kehendak berubah. Hijrah mentalitas ini pun harus
didukung dengan revolusi institusi, yaitu membongkar semua perangkat-perangkat sosial-politik-ekonomi yang dominatif
demi mencapai sebuah sistem sosial yang memperkenankan masyarakatnya menjadi merdeka dan berbudaya. Revolusi
budaya adalah kemestian sejarah dan tuntutan paling manusiawi dari fitrah manusia.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Majalah Online Gratis

Terbit Bulan Mei 2010

SESAT-SESAT KAPITALISME
Gaung ekonomi kapitalisme dan pasar bebas selama berabadabad telah mencengkeram banyak negara di dunia. Pasca
kejatuhan komunisme, kekuatan kapitalisme berlari tanpa
saingan didesakkan ke setiap negara, khususnya dunia ketiga
oleh Barat. Istilah Negara Maju dan Negara Berkembang adalah
wujud dari kampanye ekonomi pasar bebas ke negara-negara
dunia ketiga.
Tanpa dipungkiri, kapitalisme pada satu sisi mampu
mendongkrak taraf kehidupan, namun sisi gelap yang cenderung
diabaikan dan tidak diungkap adalah eksploitasi, kesenjangan
dan intrik.
Banyak kemakmuran yang dinikmati adalah hasil pemerasan dan
perlakukan semena-mena terhadap sumber daya yang ada,
melahirkan kelas sosial pinggiran, serta konspirasi menampilkan
kemakmuran meski sejatinya tidak.
Kapitalisme yang diagungkan memiliki banyak koreng,
kemakmuran yang digembar-gemborkan sebenarnya penuh
dengan tipuan (scam), penggelapan (fraud), dan manipulasi.
Edisi Mei kali ini mencob mengungkapkan beberapa fakta, bukan
teori, kebohongan-kebohongan tersebut. Maka tajuk yang kami
usung edisi mendatang adalah FALSE ECONOMY (Ekonomi
Palsu).
Selengkapnya di Suara Bawah Tanah Edisi Mei 2010.
Segeralah Berlangganan!

INGIN BERLANGGANAN ?
Sangat mudah, kirim email dengan subjek Mohon Berlangganan ditujukan kepada email redaksi
(masbatin@live.com). Kami akan mengirimkan majalah online gratis Suara Bawah Tanah langsung
ke email anda setiap bulan.

No. VIII/April/2010

SUARA BAWAH TANAH

Anda mungkin juga menyukai