r
+ +
F
F
• kembali ke menu utama • next>>
Secara matematis dirumuskan :
Q1.Q2
Fl = k
r2
Dengan :
Q1,Q2 = muatan listrik (C)
r = jarak kedua muatan (m)
k = permeabilitas ruang hampa
= 9 . 109 Nm2/C2
- Q3
r13
F13 FR
α
Q1 + - Q2
r12
F12
ANIMASI + -
Arah medan disuatu titik sama dengan arah gaya yang dialami
muatan uji + bila di tempatkan dititik itu.
P Ep
+ +
• kembali ke menu utama • next>>
Besar medan listrik disebut kuat medan listrik (E):
r P Ep
Q +
Q
Ep = k
r2
r
R rA B c C
A
Q
EB = k
r2
+++++++++++++++
- A = luas penempang plat (m2)
-
- Q = muatan listrik (C)
A E - A E = kuat medan listrik (N/C)
-
Maka rapat muatan pada masing-masing
- keping adalah :
-
Q Q σ = Q/A
σ εo = permitivitas udara
E= εo
= 8,85 . 10-12 C2/Nm2
Q
+ r P VP = k r
Q
Qq
EP = k
r
Dengan :
EP = energi potensial (joule)
Q = muatan sumber (C)
q = muatan uji (C)
r = jarak muatan uji ke muatan sumber (m)
r1
q
Usaha untuk membawa muatan q dari suatu titik ke titik yang lain
memenuhi :
3. Rangkaian Kapasitor
a. Rangakain Seri
V1 V2
V1 + V2 = Vtotal
C1 C2 Q1 = Q2 = Q total
V 1 = 1 + 1 +...
Cs C1 C2
• kembali ke menu utama • next>>
b. Rangakain paralel
V = V1 = V2 Pada rangkaian paralel berlaku:
V1 = V2 = Vtotal
C1
Cp = C1 + C2 + ...
Q1 + Q2 + ...= Qtotal,
C2
c. Energi Kapasitor dengan Q1 = C1.V, Q2 = C2.V
Keterangan :
W = ½ Q.V
W = energi yang tersimpan pada
W = ½ C.V2
kapasitor
W = ½ Q2/C
Q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)
• kembali ke menu utama • next>> •Contoh soal
Contoh soal
Dikrtahui :
QA = - 2 μC = 2 . 10-6 C
QB = + 3 μC = - 3 . 10-6 C
QC = - 4 mC = - 4 . 10-6 C
r1 =3m
r2 = 4 m
Ditanya : FB …………….?
QBQC
FBC = k
r2 2
2 . 10-6 . 4 . 10-6
= 9.10 9
42
= 4,5 . 10-12 N
r P
+
Q
Dikrtahui :
Q = + 20 μC = 2 . 10-5 C
r = 10 cm = 10-1 m
Ditanya : Ep...........?
Jawab :
Q Ep = 18 . 109 . 10-5 . 10-2
Ep = k
r2
Ep = 9 . 10 . 2 . 10 -5
9
Ep = 18 . 102 N/C
(10-1)2
r P
+
Q
Dikrtahui :
Q = 30 μC = 3 . 10-5 C
r = 18 cm = 1,8.10-1 m
Ditanya : Vp...........?
Jawab :
Q
Vp = k
r
= 9 . 109 . 3. 10-5
18.10-2
= 1,5 . 102 volt
I = Q/t
Dengan :
I = kuat arus (A)
Q = muatan listrik (C)
t = waktu (s)
ε /i= konstan = R
ρt = ρo (1+αΔt)
Sehingga hambatan kawat juga berubah jika suhu berubah
dengan ditunjukkan persamaan :
Rt = Ro (1+αΔt)
Dengan :
ρt = hambat jenis pada suhu t (per oC)
ρo = hambat jenis mula-mula (per oC)
α = tetapan suhu (per oC)
Δt = perubahan suhu (oC)
Rt = hambatan penghantar pada suhu t (ohm)
Ro = hambatan penghantar mula-mula (ohm)
a. Susunan Seri
R1 R2 R3
V1 V2 V3
i2 R2
R3
i3
i1 + i2 + i3 = i
1 1 1 1
= + +
R p R 1 R2 R 3
R4 R3 R4
R3
R1 R2
R5
R3 R4
R5
R3 R4
Cara menentukan hambatan pengganti :
Bila R1 X R3 = R2 X R4, maka R5 tidak dialiri arus, sehingga
rangkaian diatas menjadi:
R1 R2 R1,2
R3 R4 R3,4
Sehingga dengan cara seri dan paralel rangkaian diatas dapat
diselesaikan dengan mudah.
• kembali ke menu utama
Cara menentukan hambatan pengganti :
Bila R1 X R3 ≠ R2 X R4, maka R5 ikut diperhitungkan dengan cara
perubahan bentuk Δ menjadi “Y” sebagai berikut :
R11 Rc R2
Ra
R55
Rb
R44 R3
R1.R4 R1.R5
Ra = Rc =
R1 + R 4 + R 5 R 1 + R 4 + R5
R4.R5
Rb =
R1 + R 4 + R 5
• kembali ke menu utama
2. Susunan Sumber Tegangan
a. Susunan Seri
i ε,r ε,r
R
Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian :
nε
i=
R + nr
ε,r
ε,r
ε,r
R
Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian :
ε
i=
R + r/n
b. Hukum Kirchoff II
“ Dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya
gerak listrik (ggl) sama dengan jumlah aljabar penurunan
potensial listriknya”
Σε=ΣiR
• kembali ke menu utama
1) Rangkaian dengan Sebuah Loop
ε1,r1 ε2,r2
Langkah-langkah penyelesaian :
a) Tentuka arah loop dalam rangakaian!
i
b) Tentukan arah arus dalam rangkaian !
R3 c) Bila dalam penelusuran loop sumber
tegangan ketemu kutub positif dulu
maka ggl-nya diberi tanda negatif(-),
dan sebaliknya.
R1 R2 d) Bila arah arus searah dengan
penelusuran loop, maka arus diberi
tanda positif (+), dan sebaliknya
Dari hukum kirchoff II:
e) Bila dalam perhitungan terakhir kuat
arus ketemu positf, maka
Σε=ΣiR perumpamaan arah arus adalah benar.
ε1 + ε2 = i R1 + i R2 + i R3
i3
R3
Loop I Loop II
Q
R1 R2
Loop I: Loop II:
Σε=ΣiR Σε=ΣiR
ε2 – ε1 = - i1R1 – i3 R3 ε3 = i2R2 + i3 R3
= - i1R1 – (i1+i2)R3 = i2R2 + (i1+i2)R3
ε2 – ε1 = - i1(R1-R3) – i2R3 .....1) = i2R2 + i1R3 + i2R3
= i2(R2+R3) + i1R3........2)
• kembali ke menu utama
D. Sumber Arus Searah
1. Elemen Primer
Elemen primer adalah elemen yang memerlukan
penggantian bahan-bahan pereaksi setelah digunakan. Contoh
elemen primer adalah : elemen volta, elemen daniel, elemen kering,
dsb.
a. Elemen Volta S
S
+ Cu Zn - + Cu Zn -
i
H2
-
H2so4 SO4
S
S Bejana berpori
+ Cu -Zn + Cu -Zn
H2so4 encer
Larutan Cuso4
Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2
Depolarisator mengikat gas hidrogen yang terbentuk sehingga tidak
menutupi anoda, sehingga elemen akan mengalirkan arus lebih lama.
H2 + CuSO4 H2SO4 + Cu
c. Elemen Kering
Elemen kering adalah nama ilmiah batu baterai yang kita gunakan sehari-
hari.
Komponen batu baterai terdiri dari :
•Batang karbon sebagai anoda (kutub +)
•Campuran serbuk karbon dan mangan oksida sebagai depolarisator
•Amonium klorida (pasta) sebagai elektrolit
•Selubung seng sebagai katoda (kutub -)
Zn (kutub -)
Jawab :
i = Q/t
= 200 / 30
= 6,67 A
a. Rp = 24 / 24 = 1 A
b. i • kembali ke menu utama
Contoh Soal
5. Perhatikan rangkaian hambatan pada gambar berikut!
R 1= 6 Ω R =4Ω2
R5 = 5 Ω
R3 = 3 Ω R4 = 2 Ω
Hitung hambatan pengganti dari rangkaian di atas !
Penyelesaian :
Diketahui : gambar diatas adalah rangkaian jembatan Wheatstone.
Ditanya R pengganti…?
Jawab :
Karena R1 x R4 = R2 x R3, maka R5 tidak dialiri arus. Sehingga
rangakaian bisa diubah menjadi :
= 50/15
= 3,3.. Ω
R34 = 5 Ω
RP