PEMBUATAN ASPIRIN
A.Tujuan
Mahasiswa dapat menjelaskan dan terampil dalam melakukan sintesis aspirin
dari asam saksilat, sekaligus menentukan % rendenan hasil sintesis dan dapat
menentukan kadar aspirin dalam suatu senyawa dengan menggunakan metode
titrasi asam basa (3 hal 24).
B. Dasar Teori
Aspirin atau asam asetilsaksilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari
saksilat yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau
nyeri ....., anti pirotik (terhadap demam) dan anti inflamasi (peradangan). Aspirin
juga memiliki anti koagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo
lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai
obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi di penderita flu sebagai obat ini telah
ada sejak awal mula peradaban manusia. Dimulai pada peradaban mesir kuno,
bangsa sumeria juga telah menggunakan senyawa yang serupa untuk mengatasi
berbagai penyakit. Hal ini tercatat dalam ukiran-ukiran pada bebatuan tersebut.
Barulah pada tahun 400 SM, filsafat hippocrotes menggunakannya sebagai tanaman
obat yang kemudian segera tersebar luas. Reveren Edward Stone di Chipping
Norton, inggris merupakan orang pertama yang mempublikasikan penggunaan
medis dari aspirin. Pada tahun 1763, ia telah berhasil melakukan pengobatan
terhadap berbagai penyakit dengan menggunakan senyawa tersebut. Pada tahun
1826, peneliti berkebangsaan Italia, brognatell dan Fontaca, melakukan uji coba
terhadap senyawa dari daun willom sebagai agen medis. Dua tahun berselang,
pada tahun 1828, seorang ahli farmasi asal Jerman Buchner, berhasil mengisolasi
senyawa tersebut dan diberi nama Salicin yang berasal dari bahasa latin Willow,
yaitu Salix. Senyawa ini memiliki aktifitas anti pirotik yang mampu menyembuhkan
demam. Penelitian mengenai senyawa ini berlanjut hingga pada tahun 1830 ketika
seorang ilmuan perancis bernama Leroux berhasil mengkristalkan Salicin. Penelitian
ini kemudian dilanjutkan oleh ahli farmasi Jerman bernama Marck pada tahun 1833
sebagai hasil penelitiannya, ia berhasil mendapatkan kristal senyawa salicin dalam
kondisi yang sangat murni. Senyawa asam salisilat sendiri baru ditemukan pada
tahun 1839 oleh Raffaele Piria dengan rumus Empiris C7H6O3. Boyer merupakan
perusahan pertama yang berhasil menciptakan senyawa aspirin (asam
asetilsalisilat). Ide untuk memodifikasi senyawa asam saksilat dilatar belakangi oleh
banyaknya efek negatif dari senyawa ini. Pada tahun 1945, Arthur Eichengron dari
perusahaan Boyer mengemukakan idenya untuk hecal bahkan gugus asetil dari
senyawa asam salisilat untuk mengurangi efek negatif sekaligus menigkatkan
efisiensi dan toleransinya. Pada tahun 1897, Felia Hoffnann berhasil melanjutkan
Gugus asetil
Spir
Spiraca
In
Hidrolisi aspire
(2 hal 82-83)
Reaction of salicylic acid with acetic an kydride yields thewidely used pain relieveraspirin.
(4 hal 663)
MANFAAT Asetosal adalah obat anti nyeri tertua (1899), yang sampai kini paling
banyak digunakan diseluruh dunia. Zat ini juga berkhasiat anti-demam kuat dan
pada dosis rendah sekali (60 mg) berdaya menghambat agregasi. Penggunaan :
selain merupakan acalgetikon asetosal dewasa ini banyak digunakan sebagai
alternatif dari anti koagulansia untuk obat pencegah infark kedua setelah terjadi
serangan. Resorpsinya cepat dan praktis lengkap, terutama dibagian pertama
duodenun. Namun, karena bersifat asam, sebagai zat diserap pula dilambung. Efek
samping yang paling sering terjadi berupa iritasi nukosa lambung dengan resiko
tukak lambung dan pendarahan samar (occult). Penyebabnya adalah sifat asam dari
asetasol, yang dapat dikurangi melalui kombinasi dengan suatu antasidium (MgO,
alumunium hidroksida, CaCO3) atau gunakan garam kalsiumnya (carbasalat) (1 hal
316).
100 %
2. Uji Aspirin
a. Uji reaksi pengkompleksan dengan Besi (III) klorida, FeCl 3
1) Disiapkan 3 buah tabung reaksi dan diberi label masingmasing : asam salisilat, iny Aspirin, yaitu hasil dari
sintesis yang dilakukan, dan komersial aspirin.
Ditempatkan masing-masing dalam sejumlah sampel
didalam tiap tabung reaksi sesuai dengan labelnya.
2) Ditambahkan dengan 20 tetes aqua dm didalam tiap
tabung dan digoyangkan untuk melarutkan sampel
didalam tabung.
F. Pertanyaan
1. Hitunglah hasil teoritis asam salisilat (dalam gram) berdasarkan
persamaan reaksi yang terdapat dalam penuntun perubahan Aspirin
(Kerapatan anhidrida asitat = 1.080 g/ml)!
Jawab :
Asam salisilat | anhidrida asetat.
C7H6O3 + C4H6O3 C9H8O4 + CH3COOH
a. Mencari mol C7H6O3 (asam salisilat)
Massa = 1.4 gr
Mr C7H6O3 = 138 gr/mol
Ditanya n = ?
n C7H6O3 =
massaC 7 H 6 O 3
Mr C 7 H 6 O3
1.4 gr
gr
138
mol
= 0.010145 mol
b. Mencari mol C9H8O4 (aspirin)
Jawab :
n C9H8O4 =
=
1
1
koefisienC 9 H 8 O 4
koefisien C 7 H 6 O 3
x n C7H6O3
x 0.010145 mol
= 0.010145 mol
c. Mencari massa C9H8O4 (aspirin)
Jawab :
n C9H8O4 =
massaC 7 H 6 O 3
Mr C 7 H 6 O3
% Rendenen =
=
1.352 gr
x
1.83 gr
100 %
100 %
= 73.87 %
Berdasarkan hasil perhitungan rendenen ini diperoleh % rendenen
negatif dimana % rendenen < 100 %, rendenen negatif menunjukan
bahwa terjadi KO-Presipistasi dari zat lain selain analit berupa inklusi,
dimana zat tersebut menggantikan aspirin dalam kisi ini lebih kecil,
sehingga menjadi lebih ringan dari seharusnya.
3. Jika anda memperoleh hasil sintesis sebanyak 1.934 gr, hitunglah
persen rendenen aspirin ! berikan penjelasan ilmiah terhadap hasil
ideal ini !
% Rendenen =
=
1.934 gr
x
1.83 gr
100 %
100 %
= 105.68 %
Berdasarkan hasil perhitungan rendenen ini diperoleh % rendenen
positif dimana % rendenen > 100 %, rendenen positif menunjukan
bahwa terjadi ada zat lain selain analit yang ikut mengendap akibat
memiliki sifat yang mirip dengan analit yang dianalisis. Hal ini juga
dapat terjadi karena kertas saring yang digunakan ikut tertimbang
sehingga mempengaruhi berat analit yang dihasilkan
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
perubahan aspirin dapat dilakukan dengan mereaksikan asam salisilat dengan
anhidrida asam asetat dengan katalis H2SO4. Dari hasil sintesis yang dilakukan
diperoleh % rendenen my aspirin sebesar 15.994%, dengan massa aspirin
percobaan sebesar 0.2927 gr dan massa aspirin teoritis sebesar 1.83 gr. Kemudian
berdasarkan titrasi asam-basa yang dilakukan terhadap sampel aspirin komersial
diperoleh kadar aspirin atau asam asetilsalisilat sebesar 11.66 grains atau 0.756 gr
yang menunjukan kadar aspirin dalam tablet aspirin komersial ini memenuhi
standar FDA.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agoes, H.A., 1998, Farmotologi Dasar dan Klinik Edisi VI, Penerbit buku
Kedokteran EGC ; Jakarta, hal 316
2. Gandjar, I.G., 2007, KIMIA Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar ; Yogyakarta, hal 8283
3. Pintaka, 2015, Penuntun Praktikum Kimia Organik 2, LAB FKIP KIMIA UNMUL ;
Samarinda, hal 24-29
4. Salomons, T.W., 1998, Organik Chemistry Fourth Edition United State Copyright,
United State of Amerika ; hal 663
5. Wikipedia, 2010, Aspirin, Http://id.wikipedia.org?wiki/Aspirin, hal 1-4.