Arif Jauhari
Persiapan penggunaan pesawat sinar-x dan alat pemroses film yang harus
dikerjakan sebelum memulai program pengawasan mutu (quality control).
Hal ini menjadi penting agar prosedur yang dilakukan dan penanganan yang
dikerjakan mampu mengatasi persoalan yang ada sebelum dilakukan
program pengawasan mutu.
A. Kamar Gelap
Bersihkanlah setiap bagiannya, termasuk tangki-tangki, lemari penyimpanan, bilik pengering dan
lakukan program kerja secara berkelanjutan. Jaga agar jangan sampai timbul fog pada film yang
disebabkan oleh cahaya lampu dan radiasi sinar-x ataupun cahaya remang dari lampu pengaman
(safe light). Ingatlah bahwa merokok di dalam kamar gelap itu dilarang karena bisa
mengakibatkan bahaya fog pada film akibat cahaya api yang dipancarkan rokok.
Sadarilah bahwa tingginya fog pada film akibat dari penyimpanan film yang tidak baik akan
berakibat pada jeleknya gambar hasil. Kesalahan ini tidak dapat diperbaiki.
1. Safelight (lampu remang) harus diperiksa untuk mengetahui:
a. Apakah daya bola lampu susu yang dipasang sudah benar, yaitu
menggunakan daya 15 watt. Kalau tidak tersedia, bola lampu
berdaya 25 watt bisa digunakan. Tetapi jika menggunakan bola
lampu berdaya 25 watt, sangat penting untuk diperiksa apakah ia
akan menimbulkan fog yang disebabkan oleh lampu remang.
Lampu remang hendaknya dipasang dengan jarak sekitar 130 cm
di atas meja film atau 230 cm di atas lantai. Boleh meninggikan
letak lampu remang apabila pada ketinggian yang disarankan
masih menimbulkan fog pada film. Hal ini sering terjadi apabila
digunakan lampu berdaya agak tinggi.
b. Jangan memasang lampu remang dengan jarak yang berimpit,
agar tidak terjadi pertumbukan cahaya. Jika tempat bagian
patokan
kesalahannya.
Tetapi
jika
alat
tersebut
Jika
tidak
tersedia
jam
pengatur
waktu,
patokan
waktu
pembangkitan
dari
beberapa
film
yang
sudah
diproses
dan
g. Bersihkan dan sikat sambungan pipa air dan ganti bila sudah
rusak.
h. Tempatkan kembali semua tangki pada posisi yang benar dan
sambungkan kembali pada masing-masing pipanya.
i. Aduk larutan developer dan fixer sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuat. Gunakan tongkat pengaduk yang berbeda untuk
kedua larutan tersebut dan hati-hati pada waktu menuangkannya
ke dalam tangki yang telah disediakan, jangan sampai terjadi
tumpahan developer ke dalam cairan fixer.
j. Nyalakan tombol pemanas atau pendingin setelah pipa air diisi
kembali.
k. Bersihkanlah bagian luar tangki dengan lap kasar agar sisa-sisa
tumpahan dan percikan cairan tidak menempel pada tangki.
l.
wadah tabung yang juga bertujuan untuk proteksi, contoh yang lainnya adalah dinding ruangan
sinar-x dan pada sarung tangan khusus serta apron yang digunakan selama proses fluoroskopi.
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana yaitu unsur yang
mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih banyak dibanding lempengan
yang tipis pada satu unsur yang sama. Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga
mempunyai kesamaan efek, contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih banyak dibanding 2,5
cm es karena berat timbangan es akan berkurang 2,5 cm per kubik dibanding air.
Mengingat pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus dipahami
bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai
perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk. Hal
ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang lebih banyak
menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih banyak menyerap dibanding
udara (paru-paru). Lebih jauh lagi pada struktur organ yang sakit akan terjadi perbedaan
penyerapan sinar-x dibanding dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur
pasien juga mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang sudah
kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x dibanding tulang-tulang di usia
yang lebih muda.
Hubungan diantara intensitas sinar-x pada daerah yang berbeda gambarannya didefinisikan
sebagai kontras subjek. Kontras subjek tergantung pada sifat subjek, kualitas radiasi yang
digunakan, intensitas dan penyebaran radiasi hambur, tetapi tidak tergantung terhadap waktu,
mA, jarak dan jenis film yang digunakan.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Gambaran
1.Pengaruh Milliampere (mA)
Peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-x, dan penurunan mA akan mengurangi
intensitas. Sehingga semua intensitas sinar-x atau derajat terang/brightness akan bertambah
sesuai dengan peningkatan intensitas radiasi sinar-x di titik fokus. Oleh sebab itu, derajat terang
dapat diatur dengan mengubah mA. Perlu juga dipahami bahwa intensitas sinar-x yang bervariasi
akan terus membawa hubungan yang sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Pengaruh Jarak
Sekali lagi, intensitas sinar-x dari suatu pola bisa diatur menjadi sama dengan cara merubah
semua hal, bukan dalam hal-hal yang menyangkut kelistrikan, tapi dengan menggerakkan tabung
mendekati atau menjauhi objek. Dengan kata lain, jarak tabung ke objek mempengaruhi
intensitas gambaran.
Hal ini dapat dibuktikan dengan demontrasi yang sederhana. Tanpa penerangan lain dalam
ruangan, pindahkan lampu yang menyala mendekati kertas bercetak. Anda akan melihat bahwa
semakin dekat cahaya ke buku, makin terang halaman itu terkena cahaya. Hal yang sama juga
berlaku pada sinar-x: pada saat jarak objek ke sumber radiasi dikurangi, intensitas sinar-x pada
objek meningkat; pada saat jaraknya ditambah intensitas radiasi pada objek berkurang. Semua ini
merupakan kesimpulan dari faktor bahwa sinar-x dan cahaya merambat dalam pancaran garis
lurus yang melebar.
Perubahan jarak hampir sama dengan perubahan mA dalam hal efeknya terhadap semua
intensitas gambaran. Terhadap banyaknya perubahan intensitas gambaran keseluruhan bila mA
atau jarak diubah adalah merupakan suatu kaidah hitungan aritmetika sederhana.
3. Pengaruh Kilovolt (kV)
Perubahan kV menyebabkan beberapa pengaruh. Pertama, perubahan kV menghasilkan
perubahan pada daya tembus sinar-x dan juga total intensitas berkas sinar-x akan berubah. Hal
ini terjadi dengan tanpa perubahan pada arus tabung.
Kesimpulan
Intensitas keseluruhan dari satu gambaran dipengaruhi oleh tiga faktor, mA, jarak dan kV. Bila
mA atau jarak digunakan sebagai faktor pengontrol intensitas maka perubahan kontras subyek
(bahan) tidak terjadi. Tetapi bila kV digunakan sebagai faktor pengontrol intensitas maka
terjadinya perubahan kontras subyek selalu muncul dalam hubungannya dengan perubahan
intensitas.(C)
[+/-] Selengkapnya...
Posted by JoeHarry 13 Pertanyaan
Mutu citra (image quality) yang dihasilkan mencakup semua factor yang mampu
memperlihatkan struktur tubuh bagian dalam manuasia secara jelas dan tepat. Karena, tujuan
umum dari kebanyakan prosedur pencitraan adalah hal tersebut ditambah lagi bila terdapat
kelainan anatomi.
Untuk itu perlu diperhatikan lima factor yang menjadi penentu dalam jaminan mutu citra
radiografi. Sehingga mutu citra dan kenampakan struktur anatomi bagian dalam dapat di
perlihatkan dengan jelas. Factor tersebut adalah:
Kekaburan (blurring).
Bercak (artefak).
Umumnya factor yang berpengaruh terhadap mutu citra pada berbagai macam metode akan
mempunyai pengaruh langsung terhadap kepada satu atau lebih dari factor di atas. Diperlukan
pemahaman tambahan untuk dapat menjadikan pengaturan dan penjagaan mutu citra radiografi
dapat tercapai. Pemahaman tersebut adalahSelanjutnya marilah kita bahas satu diantara
pemahaman tersebut.
Batasan dari kenampakan citra radiografi. Hal pertama yang menentukan karakteristik dan mutu
citra radiografi adalah metode pencitraan dan teknologi yang dipakai untuk menghasilkan citra
radiografi. Untuk pencitraan medik terdapat banyak pilihan:
Fluoroskopi.
CT-Scanning.
US-Imaging.
MR-Imaging.
Teknologi citra medik sebenarnya merupakan perpanjangan daya penglihatan mata kita. Sama
seperti kalau kita ingin melihat jasad renik melalui bantuan mikroskop, mengamati benda yang
jauh melalui teleskop atau mentrasformasikan benda dilain tempat melalui televise. Begitu pula
citra medik dan peralatannya menjadi alat Bantu kita dalam mengamati benda an organ bagian
dalam tubuh manusia yang tidak terlihat dengan mata telanjang.
Sebagai upaya untuk mengecek kemampuan dan daya penglihatan kita (karena hal ini bisa
disamakan dengan kemampuan untuk mengevaluasi mutu citra medik), coba perhatikan gambar
di bawah ini. Gambar ini berisi beberapa huruf yang letaknya acak. Pertanyaannya, apakah anda
dapat melihat huruf G, H, I? coba perhatikan baik-baik. Ketika kita mengamati huruf itu satu
persatu, maka kita dapati beda huruf akan beda tingakt kejelasannya. Itulah yang disebut dengan
kontras. Bila kontrasnya tinggi maka huruf tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas, tetapi bila
sebaliknya maka akan semakin sulit kita lihat. Nah derajat kemampuan kita untuk melihat suatu
huruf dengan jelas itu disebut dengan sensitifitas kontras.
Inilah salah satu cara yang paling efektif untuk menilai kemampuan kita dalam melihat sesuatu.
Di dalam citra medik sangat diperlukan kemampuan untuk dapat melihat struktur terkecil dan
tersamar dari bagian tubuh manusia. Sekarang perhatikan lagi gambar yang sama tetapi telah
diubah nilai kontrasnya, dapatkah anda membedakannya?
Factor lain yang harus kita perhatikan adalah bagaimana suatu gambar radiografi dihasilkan.
Sesungguhnya bila kita perhatikan terdapat dua fungsi yang terjadi, yaitu:
Transfer dari kontras yang terdapat di dalam tubuh menjadi kontras yang terdapat pada
citra medik (gambar).
Hubungan yang pertama ditentukan oleh proses sensitifitas kontras. Sensitifitas kontras adalah
istilah yang dipakai untuk menyatakan kontras fisik terendah yang mampu menghasilkan kontras
gambar yang dibutuhkan untuk dapat diamati. Sedangkan resolusi kontras adalah peristilahan
yang biasa digunakan menyatakan ciri umum dari proses penggambaran citra medik.
Kontras fisik dari citra medik sinar-x
Obyek dan struktur di dalam tubuh memiliki berbagai kontras fisik sehingga keadaan ini akan
tergambar dalam kontras tampak dari citra medik. Kontras fisik berbeda pada setiap tempat di
jaringan atau organ tubuh. Ciri fisik untuk menghasilkan kontras mata/tampak dari citra medik
akan berbeda pada setiap modalitas imajing yang digunakan. Untuk citra medik sinar-x termasuk
pemindai CT terdapat dua sumber kontras fisik, yaitu:
Radiograf sinar-x dan pemindai CT biasanya memperlihatkan perbedaan densitas unsur di dalam
tubuh. Karena banyak terdapat udara di dalam paru maka akan terdapat banyak perbedaan
densitas di dalam gambar sinar-x rongga dada. Pada citra CT juga terdapat perbedaan densitas
dari organ yang ditampilkan, tetapi ia memiliki sensitifitas kontras yang sangat tinggi bila
dibandingkan dengan citra medik radiografi konvensional dan dapat ditampilkan sebagai
perbedaan densitas jaringan yang lebih kecil (sebagai contoh pada gambaran kepala).
Ketika tidak terdapat perbedaan densitas yang memadai dari struktur tubuh pasien untuk
menghasilkan kontras tampak yang baik (antara cairan dan jaringan lunak) maka dapat
ditambahkan unsur barium atau yodium agar terjad kenaikan nilai kontras fisik dan pada
akhirnya menyebabkan kenaikan kontras tampak/gambar. Unsur barium dan yodium merupakan
unsur penyerap sinar-x yang baik. Hal ini disebabkan oleh karena nomor atom dari unsur
tersebut, bukan oleh karena densitasnya (kerapatan).
Memadukan antara sensitifitas kontras dengan kontras fisik
Sensitifitas kontras dari prosedur pencitraan medik harus diatur berdasarkan nilai kontras fisik
dari bagian anatomi/organ tertentu. Teknik radiografi yang mempunyai sensitifitas kontras
rendah diterapkan pada pencitraan rongga dada (thorax) karena ia mempunyai tingkat kontras
fisik yang tinggi (perbedaan densitas).
Teknik mammografi membutuhkan sensitifitas kontras yang tinggi karena kontras fisiknya
sangat rendah (jaringan lunak dada). Terdapat beberapa faktor yang menentukan sensitifitas
kontras dari teknik radiografi atau mamografi. Factor utamanya adalah pengaturan nilai kV.
Kontras Fisik pada Modalitas Ultrasound
Terdapat dua sumber utama kontras fisik yang dapat digambarkan, yaitu:
Gema (Echo) yang dihasilkan oleh perbedaan impedansi akustik jaringan tubuh.
Gerakan (Motion) biasanya dihasilkan karena gerakan dari sel darah merah.
Diperlukan metode penggambaran yang berbeda terhadap dua tipe kontras fisik tersebut, yaitu:
Proton Density.
T1.
T2
Sensitifitas kontras pada cirri jaringan tertentu diatur melalui nilai factor pengatur tertentu. Tiga
bentuk gerakan cairan adalah cirri fisik yang lain yang dapat dijadikan sumber kontras di dalam
MRI. Penggambaran ketiganya memerlukan teknik tertentu.
Kekaburan menurunkan nilai ketajaman (sharpness) struktur dan obyek citra medik.
Sehingga ketidaktajaman (unsharpness) sering digunakan sebagai pengganti istilah
kekaburan (blurring).
Kekaburan menurunkan karakteristik citra medik yang disebut resolusi bagian (spatial
resolution). Resolusi adalah pengaruh dari kekaburan yang dapat diukur dengan mudah
dan digunakan untuk mengevaluasi dan menentukan karakteristik kekaburan dari system
dan komponen citra medik. Resolusi digambarkan sebagai banyaknya jumlah pasang
garis (LP) yang tampak dalam setiap satuan mm. Menaikkan nilai LP/mm biasanya
berhubungan dengan menaikkan detil citra medik. Oleh sebab itu resolusi bagian yang
tinggi (baik) menandakan kenampakan (visibility) detil anatomi yang akurat.
Pemilihan factor teknik dan protocol dari masing-masing modalitas citra medik tersebut.
Blur Summary
Ada tiga pengaruh yang spesifik dari kekaburan pada pencitraan medik, yaitu:
Jumlah (ukuran) dari kekaburan pada prosedur pencitraan medik tertentu ditentukan oleh:
Sehingga kita ketahui bahwa kekaburan itu mempunyai bentuk yang berbeda tergantung dari
sumber kekaburannya.
Noise Citra
Bandingkanlah dua citra medik di samping, perbedaan apa yang dapat anda lihat? Esungguhnya
setiap citra medik memiliki sejumlah noise tampak (visual noise). Noise adalah suatu ciri citra
medik yang tidak diinginkan tampil (undesirable image characteristic) dan menurunkan
visibilitas obyek dan struktur tertentu.
Citra medik pada gambar samping yang sebelah kiri mempunyai jumlah noise yang relative
rendah dan yang masih dapat diterima sebagai hasil citra medik untuk diagnosis klinis.
Sedangkan citra medik sebelah kanannya memiliki noise yang tinggi dan semestinya tidak dapat
diterima (ditolak) untuk diagnosis klinis.
Efek dari Noise Tampak
Setiap kolom pada gambar di samping mempunyai seri rentang kontras dari mulai yang tinggi
(bagian bawah) sampai yang mempunyai kontras rendah (bagian atas). Terdapat tiga tingkatan
(rendah, medium dan tinggi) noise pada ketiga kolom gambar disamping. Ingat! Efek dari noise
adalah untuk menurunkan visibilitas dari obyek yang memiliki dengan kontras rendah.
Membandingkan Efek dari Noise dan Kekaburan (Blur)
Baik blur maupun noise sebenarnya merupakan ciri umum unsur yang tidak diinginkan pada
citra medik karena bisa menurunkan visibilitas obyek tertentu. Ilustrasi gambar disamping
menunjukkan Diagram Kontras-Detil. Ingat! Obyek dirancang menurut penurunan ukuran (detil)
dari kiri ke kanan, dan menurut penurunan kontras dari bawah ke atas.
Bagian yang besar dan tinggi nilai kontras obyek di dalam wilayah kiri bawah harus terlihat
sebagai gambaran umum kondisi citra medik yang semestinya. Anggaplah noise dan kekaburan
(blur) adalah dua hal yang secara bersama menghasilkan tabir ketidaktampakan (curtain of
invisibility)". Noise menurunkan visibilitas obyek dengan kontras rendah. Sedangkan blur
menurunkan visibilitas obyek yang ukurannya kecil. Biasanya, kebanyakan obyek dengan ukuran
anatomi yang kecil akan mempunyai nilai kontras yang relative rendah dan visibilitasnya
menurun karena factor noise dan blur.
Noise pada Citra Medik CT
Sumber noise yang paling utama pada radiografi dengan sinar-x (termasuk CT) dan radiografi
kedokteran nuklir (termasuk SPECT dan PET) adalah foton energi yang bergerak atau keluar
secara acak.
Noise menurunkan citra medik melalui konsentrasi foton yang besar yang biasanya dibarengi
dengan dosis radiasi yang tinggi terhadap pasien. Tingkat noise juga dipengaruhi oleh pemilihan
nilai tertentu dari factor protocol pencitraan (di sini dicontohkan pada CT).
Prosedur penataan pencitraan yang mampu menurunkan nilai noise biasanya selalu disertai
dengan kenaikan nilai paparan pasien atau kebalikannya berpengaruh terhadap salah satu dari
karakteristik gambar, seperti blur.
Tampilan Citra Medik
Kebanyakan citra medik menampilkan salah satu dari ketiga kemungkinan tampilam yang
tampak dari tubuh manusia, yaitu:
Proyeksi (Projection).
Tomografi (Tomographic).
3 Dimensi
Ukuran (relative).
Bentuk.
Pada radiografi, kebanyakan distorsi dihasilkan dari variasi magnifikasi obyek yang berlainan
tempat dan arah dari obyek tersebut terhadap berkas sinar-x.
Posisi Distorsi pada Radiografi
Ukuran relative dan posisi dari obyek mengalami distorsi oleh karena metode proyeksi
pencitraan medik yang biasa digunakan pada prosedur radiografi dan floroskopi.
Magnifikasi Geometri pada Radiografi
Magnifikasi obyek ditentukan oleh perbandingan jarak sebagaimana digambarkan pada gambar
kanan atas. Jarak dari focal spot ke reseptor yang sepanjang 150 cm biasanya digunakan untuk
pemeriksaan thorax agar menghasilkan magnifikasi yang sedikit dan juga untuk menghindari
terjadinnya distorsi.
Kesimpulan
Kualitas citra medik secara umum ditentukan oleh kombinasi dari lima karakteristik
utama pencitraan.
Setiap karakteristik akan mempunyai pengaruh terhadap visibilitas struktur dan obyek
yang terdapat di dalam tubuh. W