Anda di halaman 1dari 7

Tugas Manajemen Konstruksi 3

PROSEDUR PENERIMAAN MATERIAL ON SITE PADA PROYEK


PADA PT. CITRA CONTRACTOR HAJASA

NAMA : MUTIARA NURUL FAADHILAH


KELAS : 3 SIPIL 2 PAGI
NIM: 1111020038

TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2013

PROSEDUR PENERIMAAN MATERIAL ON SITE PADA PROYEK


Prosedur Pembelian Material
Kabag Perencanaan bekerja sama dengan Kabag Pelaksanaan akan membuat rancangan anggaran dan biaya (RAB), yang
merupakan estimasi jumlah dan biaya kebutuhan material dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek. RAB
diserahkan kepada Kabag Anggaran & Akutansi untuk diotorisasi. Setelah diotorisasi, RAB didistribusikan ke Manager Proyek.
Manager Proyek kemudian merinci Bill of Material (daftar kebutuhan material untuk proyek sesuai RAB) untuk ditujukan kepada site
Manager dan Kassubag Pembelian.
Proses pembelian dimulai dari diterimanya Permohonana Permintaan Barang oleh Kasubbag Pembelian dari logistic
Lapangan /Logistik Kantor. Setelah melihat item material yang diminta maka Kasubbag Pembelian baru menentukan kemungkinana
cara pembelain material. Pembelian material bias dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Pembelian material secara kontrak
Pembelian material secara kontrak adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara membuat suatu
perjanjian kontrak atas harga material tertentu dengan pemasok yang berlaku selama jangka waktu yang telah ditentukan
bersama. Pengadaan kontrak ini biasanya dilakukan untuk pembelian material yang jumlah pemakaiannya relative banyak
seperti semen dan kawat besi. Pembelian secara kontrak ini biasanya dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya
kenaikan harga material secara tiba-tiba. Pengadaan kontrak ini biasanya dilakukan oleh perusahaan pada saat awal
pelaksanaan proyek.
2. Pembelian material secara D/O ke pemasok
Pembelian material secara D/O ke pemasok adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara membeli
material sejumlah kuantitas tertentu dan menitipkan material tersebut di gudang pemasok. Material tersebut akan dikirim
jika perusahaan membuat delivery order kepada pemasok. Pembelian material secara D/O biasanya dilakukan untuk material
yang membutuhkan kapasitas penyimpanan yang besar. Contoh material yang selalu dibeli secara D/O adalah pasir dan besi

beton. Dengan pembelian secara D/O maka perusahaan terbebas dari masalah kekurangan tempat untuk penyimpanan
material.
3. Pembelian material secara stok di gudang
Pembelian material secara stok di gudang perusahaan adalah pembelian yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
membeli material sejumlah kuantitas tertentu dan menyimpannya digudang perusahaan sampai pada saat material tersebut
dibutuhkan. Pembeliaan ini dilakukan untuk beberapa macam material bantu yang selalu distok di gudang perusahaan
seperti: timba cor, paku, bendrat dan oli. Pembelian ini biasanya dilakukan untuk material yang mempunyai ukuran kecil
sehingga mudah bagi perusahaan untuk mengatur tempat penyimpanannya.

Logistik Lapangan/Logitik Kantor

Kasubbag Pembelian

Kabag Keuangan & Administrasi

Prosedur Penerimaan Material


Prosedur Penerimaan material dimulai ketika pemasok mengirimkan material yang dipesan disertai surat jalan sebanyak 2
rangkap dan diterima oleh Logistik Lapangan/Logistik Kantor. Berdasarkan Bon Permintaan Barang rangkap ke-3 dan surat jalan,
Logistik Lapangan/Logistik Kantor akan mencocokkan jumlah dan spesifikasi material yang diterima dari pemasok apakah telah
sesuai dengan yang dipesan. Jika material tersebut telah sesuai jumlah dan spesesifikasinya, maka logistic lapangan/logistic kantor
akan menandatangani surat jalan tersebut dan mengembalikan rangkap ke-1 Surat Jalan kepada pemasok. Kemudian, Logistik
Lapangan/Logistik Kantor akan menyimpan dan mencatat penerimaan material ke Catatan Persedian dan mencopy rangkap ke-2
Surat Jalan sebanyak 1 rangkap untuk diberikan kepada Kasubbag Pembelian. Kemudian Surat Jalan rangkap ke-2 asli dan Bon
Permintaan Barang diarsip. Dengan menerima Surat Jalan tersebut maka Kasubbag Pembelian mengetahui bahwa material yang
dipesan sudah diterima oleh Logistik Lapangan/Logistik Kantor. Kasubbag Pembelian kemudian mencocokkan antar copy Surat Jalan
dengan Bon Permintaan Barang rangkap ke-2 dan kemudian copy Surat Jalan tersebut diserahkan ke Kabag Keuangan & Administrasi
untuk diarsip. Untuk lebih jelasnya mengenai proser penerimaan material dapat dilihat di flowchart dibawah ini :

Logistik Lapangan/Logistik Kantor

Kasubbag Pembelian

Kabag Keuangan
dan Administrasi

Prosedur Retur Pembelian


Prosedur retur pembelian dimulai ketika material yang diterima dari pemasok ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan yang
terdapat dalam Bon Permintaan Barang baik dari segi kuantitas,jenis material atau ditemukan adanya kerusakkan. Logistik
Lapangan/ Logistik Kantor akan mengkonfirmasikan adanya material yang perlu diretur. Kasubbag Pembelian menelepon ke
pemasok untuk mengkonfirmasikan mengenai kemungkinana retur material apakah dapat ditukar dengan material baru atau
langsung mengurangi nilai tagihan saja.
Kondisi pertukaran material, jika penukaran dapat dilakukan maka Logistik Lapangan/Logistik Kantor akan mengeluarkan Bon
Pengeluaran Barang sebanyak 2 rangkap. Rangkap ke-1 akan dikirimkan ke pemasok bersama material yang diretur. Rangkap ke-2
akan disimpan sebagai arsip oleh Logistik Lapangan/ Logistik Kantor. Logistik Lapangan/ Logistik Kantor kemudian akan mencatat
pengeluaran material pada Catatan Persediaan. Ketika menerima material yang ditukar maka Logistik Lapangan / Logistik Kantor
akan mencocokkan Bon Pengeluaran Barang rangkap ke-2 dengan Surat Jalan yang diterima dari pemasok untuk memastikan apakah
jumlah material yang ditukar sama kuantitasnya. Jika sesuai, maka Logistik Lapangan/ Logistik Kantor akan menandatangani Surat
Jalan dan mengembalikan Surat Jalan rangkap ke-1 kepada pemasok. Kemudian Logistik Lapangan / Logistik Kantor akan mencatat
penerimaan material ke catatan persediaan.

Anda mungkin juga menyukai