OLEH
KELOMPOK IV:
1. LENI ARNI DWIMAWAN
(F1B1 11 063)
(F1B1 11 060)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta generasi
penerusnya hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul Mitigasi Bencana Banjir Rob di Jakarta Utara ini
disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Mitigasi Bencana Alam, Fakultas Ilmu
dan Teknologi Kebumian, Universitas Halu Oleo Kendari. Makalah ini berisi tentang
bentuk-bentuk mitigasi yang dilakukan oleh Masyarakat maupun Pemerintah dalam
mengurangi dampak atau risiko bencana angin puting beliung.
Disadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini mendapat bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Abdul Manan, M.Si, selaku Dosen mata Kuliah Mitigasi Bencana Alam yang dengan
sabar membimbing, mengarahkan serta memberikan ilmunya kepada penulis.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
terkait dan yang paling penting adalah bermanfaat bagi masyarakat. Kritik dan Saran
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................... 3
BAB II Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 4
2.1 Pengertian Banjir ...................................................................................... 4
2.2 Penyebab Terjadinya Banjir ..................................................................... 4
2.3 Dampak yang Ditimbulkan Banjir ........................................................... 5
2.4 Penanggulangan Banjir ............................................................................ 6
BAB III Pembahasan............................................................................................... 8
3.1 Bencana Banjir Rob di Jakarta Utara ....................................................... 8
3.2 Mitigasi Bencana Banjir ........................................................................... 10
BAB IV Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 18
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 18
4.2 Saran ......................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah
teritorial luas, memiliki banyak gunung api aktif, terletak diantara dua lempengan
geologi besar yang selalu bergerak, memiliki dua musim yaitu musim penghujan
dan musim kemarau. Kondisi tersebut mempunyai sisi positif yaitu membawa
keuntungan seperti tanah yang subur, sumber daya manusia melimpah, sumber
daya air yang cukup dan kekayaan budaya, tetapi di samping itu juga mempunyai
sisi negatif yang membawa kerugian seperti seringnya terjadi bencana gunung
meletus, gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, gelombang tsunami,
serta banjir rob (pasang).
Fenomena banjir rob terjadi hampir sepanjang tahun baik pada musim
kemarau maupun penghujan di sepanjang pesisir pantai. Hal ini menunjukan
terjadinya banjir rob tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat intensitas curah hujan
tetapi lebih dipengaruhi kepada gaya gravitasi bulan. Gaya gravitasi bulan inilah
yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut. Ketika bulan sedang purnama,
maka saat itulah terjadi pasang maksimal yang akan menyebabkan terjadinya
banjir rob. Selain itu juga karena pengaruh angin laut, angin yang dimaksud disini
adalah angin badai yang dapat menyebabkan air laut membanjiri daratan di
sekitarnya.
Fenomena banjir rob ini sering terjadi di daerah pesisir. Tidak hanya
pesisir-pesisir kota kecil tetapi pesisir ibukota pun juga ikut terkena banjir rob tiap
tahunnya, khususnya di daerah pesisir Jakarta Utara. Jakarta Utara merupakan
bagian dari ibukota yang mengalami perkembangan wilayah yang pesat setiap
tahunnya. Perkembangan serta pembangunan infrastruktur yang berbasis kota
megapolitan menyebabkan masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan
urbanisasi sehingga terjadi kepadatan penduduk yang ekstrim di ibukota yang
ditandai dengan meningkatnya pembangunan gedung-gedung bertingkat serta
meningkatnya aktivitas penduduk, yang mana secara tidak langsung hal ini
banjir
rob.
Sehingga,
diperlukan
suatu
upaya
penyelenggaraan
mengenai
bencana banjir
rob
di
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Membantu mahasiswa untuk mengetahui cara mitigasi bencana banjir
2. Memaparkan peran penting mitigasi bencana terhadap rantai kehidupan
masyarakat
3. Menjadi sarana pengetahuan tentang cara mitigasi bencana banjir bagi
mahasiswa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
baik
infrastruktur
transportasi,
permukiman,
perumahan,
10
Kegiatan saat terjadi bencana yang mencakup kegiatan tanggap darurat untuk
meringankan penderitaan sementara, seperti kegiatan search and rescue
(SAR), bantuan darurat dan pengungsian.
11
Tidak menggunakan dataran retensi banjir untuk permukiman atau untuk hal
hal lain diluar rencana peruntukkannya.
b. Mitigasi
Mitigasi bencana banjir dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu mitigasi
sebelum, saat dan sesudah banjir.
Mitigasi Sebelum Terjadi Banjir
Ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum terjadinya bencana
banjir sebagai tahap kesiap-siagaan, diantaranya :
Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi
bencana banjir.
Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi banjir.
12
terjadinya
banjir,
ada
beberapa
hal
yang
perlu
kita
waspadai/perhatikan, yaitu :
Jangan panik.
Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan bencana
banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan terus terjadi tidak
henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati untuk mengantisipasi halhal yang tidak diinginkan.
Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan harus
dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban serta mencegah
memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang terkena bencana. Pada
tahapan tanggap darurat, energi yang cukup besar biasanya dicurahkan untuk
evakuasi korban.
Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir. segera
selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju tempat yang tinggi.
Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang bisa
mengapung sebisanya.
Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar untuk
tindakan selanjutnya.
13
Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).
Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap bekerja pada
saat terjadi banjir.
Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan menyalakan
listrik kecuali telah dinyatakan aman.
Membersihkan lumpur
Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari sumur
terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah terkena air banjir
harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.
yang
dilakukan
adalah
14
meningkatkan
kesiapsiagaan
dan
disediakan
pada
lokasi-lokasi
yang
diperkirakan
rawan/kritis;
8. Penyediaan peralatan berat (backhoe, excavator, truk, buldozer, dan lainlain) dan disiapsiagakan pada lokasi yang strategis, sehingga sewaktuwaktu mudah dimobilisasi;
9. Penyiapan peralatan dan kelengkapan evakuasi, seperti: speed boat,
perahu, pelampung, dan lain-lain.
15
Metode lainnya.
6. Komunikasi
Sistim komunikasi digunakan untuk kelancaran penyampaian
informasi dan pelaporan, dapat menggunakan radio komunikasi, telepon,
faximili, dan sarana lainnya.
7. Gawar/Pemberitaan Banjir (Pemberitaan)
Gawar/pemberitaan banjir dilakukan dengan sirine, kentongan,
dan/atau sarana sejenis lainnya dari masing-masing pos pengamatan
berdasarkan informasi dari posko banjir.
2. Kegiatan Saat Terjadi Bencana
Tanggap Darurat
Tanggap darurat ditujukan untuk meningkatkan kemampuan mengatasi
keadaan darurat akibat banjir, dilakukan dengan cara:
16
b. Rekonstruksi
Rekonstruksi bencana banjir yang dilakukan antara lain sebagai
berikut:
1. Pembangunan kembali secara permanen prasarana dan sarana permukiman,
pemerintahan dan pelayanan masyarakat (kesehatan, pendidikan dan lain-lain),
2. Pembangunan kembali prasarana dan sarana ekonomi (jaringan perhubungan,
air bersih, sanitasi dan drainase, irigasi, listrik dan telekomunikasi dan lainlain),
3. Pembangunan kembali prasarana dan sarana sosial (ibadah, budaya dan lainlain.)
17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Banjir Rob di Jakarta Utara terjadi karena beberapa factor yaitu; intensitas
curah hujan, topografi, jenis tanah, kenaikan muka air laut, perubahan tata
guna lahan, perubahan garis pantai, perubahan penggunaan lahan, penurunan
muka tanah, pertumbuhan dan perkembangan kota yang cepat dll.
2. Pengelolaan bencana alam seperti banjir rob dapat dilakukan dengan tindakan
mitigasi. Tindakan mitigasi memiliki 2 sifat, yaitu mitigasi pasif serta mitigasi
aktif. Mitigasi pasif lebih cenderung bersifat non fisik. Sedangkan mitigasi
aktif, merupakan suatu upaya yang sifatnya fisik.
Secara umum kegiatan manajemen bencana dapat dibagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu:
a. Kegiatan pra bencana.
b. Kegiatan saat terjadi bencana
c. Kegiatan pasca bencana
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan
masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Jakarta.
Sebaiknya seluruh warga membuat musyawarah dalam penanganganan masalah
banjir seperti tindakan kesiap siagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang
seharusnya dilakukan di setiap rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan
tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir
dan setelah banjir kepada seluruh warga jakarta.
18
DAFTAR PUSTAKA
19