Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Terhadap Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II
Hubungan Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Terhadap Angka Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon II
Disusun Oleh :
Ciptanti Cahyaningrum
20080310207
Rahmayani
20080310197
Nurliana Achmad
20080310223
20080310223
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
BAB I...................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A.
B.
Rumusan Masalah.....................................................................................3
C.
Tujuan Peneitian........................................................................................4
1.
Tujuan Umum............................................................................. 4
2.
Tujuan Khusus............................................................................4
D.
Manfaat Penelitian.....................................................................................4
BAB II.................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
A.
Landasan Teori..........................................................................................5
1.
Anemia...................................................................................... 5
2.
Anemia Kehamilan.....................................................................5
3.
4.
5.
Pencegahan............................................................................... 9
6.
Pengetahuan........................................................................... 10
7.
Sikap........................................................................................ 12
B.
Hipotesis..................................................................................................20
BAB III..............................................................................................................21
METODOLOGI PENELITIAN........................................................................21
A.
Desain Penelitian.....................................................................................21
B.
1.
Tempat..................................................................................... 21
ii
2.
Waktu...................................................................................... 21
C.
D.
1.
Variabel................................................................................... 22
2.
Definisi Operasional.................................................................23
E.
Instrumen Penelitian................................................................................24
Persiapan Penelitian................................................................24
2.
Pelaksanaan Penelitian............................................................24
3.
Tahap penyelesaian.................................................................25
G.
Kesulitan Penelitian.................................................................................25
H.
Etika Penelitian........................................................................................25
BAB IV..............................................................................................................27
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................27
A.
1.
Hasil Penelitian........................................................................................27
Karakteristik Responden..........................................................27
B.
Pembahasan.............................................................................................34
1.
Karakteristik responden...........................................................34
2.
3.
BAB V...............................................................................................................41
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................41
A.
Kesimpulan..............................................................................................41
B.
Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................43
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian.................................................................21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka kematian ibu atau AKI merupakan salah satu indikator target
keberhasilan Millenium Development Goals (MDGs). AKI mengacu pada
jumlah kematian ibu yang terkait dalam masa khamilan, persalinan dan nifas.
Survey demografi dan kesehatan indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa
AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan target
dalam millennium development goals (MDGs) yaitu sebesar 125 pada tahun
2015. Salah satu masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia disebabkan
oleh perdarahan (KEMENKES RI, 2011). Perdarahan tersebut dapat terjadi
pada ibu yang mengalami anemia.
Anemia
pada
kehamilan
merupakan
masalah
nasional
karena
wanita menyusui, wanita usia subur, dan wanita hamil (WHO, 2011). Wanita
hamil berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi karena kebutuhan zat
besi meningkat secara signifikan selama kehamilan (Waryana, 2010). Anemia
pada umumnya terjadi di seluruh dunia, perkiraan prevalensi anemia secara
global sekitar 51%, terutama di negara berkembang dan pada kelompok sosial
ekonomi rendah. Secara keseluruhan anemia terjadi 45 % wanita di negara
berkembang dan 13 % di negara maju. Berdasarkan laporan World Health
Organization (WHO) tahun 2008, prevalensi anemia pada ibu hamil di Asia
Tenggara 48,2%. Dari Profil Kesehatan DIY tahun 2005, prevalensi anemia
DIY tahun 2004 sebesar 73,9%. Dari laporan KIA Konprehensif Kabupaten
Bantul terjadi kenaikan kejadian anemia ibu hamil dari tahun 2004 ke tahun
2005. Dimana angka kejadian anemia ibu hamil pada tahun 2004 sebesar
6,98% dan pada tahun 2005 sebesar 8,24%. Prevalensi anemia ibu hamil saat
ini berkisar 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia, yang
disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi dan
kebutuhan yang meningkat, serta kehamilan berulang dalam waktu singkat .
Kejadian anemia memberikan kontribusi terhadap kematian ibu di Indonesia
sebesar 1,6% (Siswono, 2003).
Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu
terfokus pada pemberian tablet tambahan darah (Fe) pada ibu hamil.
Departemen Kesehatan masih terus melaksanakan progam penanggulangan
anemia defisiensi besi pada ibu hamil dengan membagikan tablet besi atau
tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap satu hari
B. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan angka
kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sewon II?
2. Adakah hubungan antara sikap ibu hamil dengan angka kejadian
anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sewon II?
3. Adakah hubungan antara perilaku ibu hamil dengan angka kejadian
anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sewon II?
C. Tujuan Peneitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil
dengan angka kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
Sewon II.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap
kejadian anemia pada kehamilan
b) Mengetahui sikap ibu hamil terhadap kejadian anemia pada
kehamilan
c) Mengetahui perilaku perilaku pola makan ibu hamil terhadap
kejadian anemia pada kehamilan
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi pendukung untuk evaluasi program pencegahan dan
penanganan anemia pada ibu hamil.
2. Untuk meningkatkan kualitas materi penyuluhan ibu hamil dengan
fakta-fakta yang ada di lapangan.
3. Sebagai bahan masukan bagi peningkatan pemberdayaan keluarga
terutama ibu hamil dalam upaya pencegahan anemia selama
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Wasnidar, 2007).
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin menurun sehingga
akan mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas pengangkutan
oksigen dalam darah berkurang (Dorland, 1999). Anemia adalah istilah yang
digunakan pada keadaan menurunnya kadar hemoglobin kurang dari 12 gr%
darah pada wanita tidak hamil dan hemoglobin kurang dari 10 gr% pada
wanita hamil (Nuritjojo, H.K., 1999).
Menurut WHO (1972), anemia pada ibu hamil dibagi menjadi tiga kategori
yaitu normal yang mana kadar Hb > 11gr%, anemia ringan 8-11gr%, anemia
berat < 8gr%.
2. Anemia Kehamilan
Anemia sering dijumpai dalam kehamilan. Hal ini disebabkan karena
kebutuhan akan zat-zat makanan bertambah dan terjadi perubahan-perubahan
dalam darah dan sumsum tulang pada kehamilan (Depkes, 2000; Katz, 2000).
Pada kehamilan dikenal istilah hidremia atau hemodilusi yaitu suatu keadaan
dimana volume darah bertambah banyak. Volume darah yang bertambah
banyak pada ibu hamil menyebabkan kurang lebih 50% konsentrasi sel darah
merah mengalami penurunan. Apabila konsentrasi sel darah merah turun
terlalu rendah menyebabkan penurunan hemoglobin sampai < 11gr%.
Penurunan konsentrasi darah atau pengenceran darah dianggap sebagai
penyesuaian diri secara fisiologi terhadap kehamilan dan bermanfaat bagi
wanita. Pertama, pengenceran tersebut akan meringankan beban jantung yang
harus bekerja lebih berat pada saat hamil, kerja jantung lebih ringan apabila
viskositas darah rendah, resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah
tidak naik. Kedua,saat terjadi perdarahan pada waktu persalinan, jumlah
unsur besi yang hilang akan lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah
itu tetap kental. Bertambahnya volume darah dalam kehamilan sudah mulai
sejak usia kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada usia 32
sampai 36 minggu (Hanifa, 1994).
Pada kehamilan janin menggunakan sel darah ibu untuk pertumbuhan dan
perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan. Apabila ibu telah
mempunyai cadangan zat besi dalam sumsum tulang belakang sebelum hamil
maka pada saat hamil cadangan zat besi dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan bayinya. Akan tetapi apabila pertumbuhan sel-sel darah tidak
sebanding dengan pertambahan plasma akan menyebabkan konsentrasi atau
kadar hemoglobin tidak mencapai normal dan akan terjadi anemia
(Arisman,M.B., 1998).
Pengambilan nilai sebesar 11 g/dl sebagai batas terendah untuk kadar Hb
dalam kehamilan. Ibu hamil yang memiliki kadar Hb < 11g/dl dinyatakan
menderita anemia dalam kehamilan. Oleh karena itu, para ibu hamil yang
memiliki Hb antara 11 dan 12 g/dl tidak dianggap sebagai anemia patologis,
akan tetapi anemia fisiologis atau pseudoanemia (Supariasa, 2001).
3. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala anemia antara lain nafsu makan turun atau anoreksia,
lemah, mengantuk, pusing, lelah, sakit kepala, mual dan muntah,
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil
a) Umur
Umur reproduksi yang optimal untuk ibu hamil berkisar antara
umur 20-35 tahun. Apabila terjadi kehamilan dibawah usia 20 tahun
akan meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan karena pada usia
muda organ-organ reproduksi pada wanita belum berkembang secara
sempurna serta perkembangan kejiwaannya belum siap untuk menerima
kehamilan
sehingga
cenderung
kurang
perhatian
terhadap
10
b) Memahami (comprehension)
Memahami merupakan kemampuan untuk menjelaskan secara benar
obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan hal tersebut secara
benar.
c) Aplikasi (application)
Aplikasi dapat diartikan bahwa orang tersebut mampu untuk
menerapkan materi yang telah dipahami sebelumnya ke dalam kehidupan
nyata (riil)
d) Analisis
Analisis merupakan kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi
atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e) Sintesis (synthesis)
Sintesis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen-komponen penegtahuan yang dimiliki.
f) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
penilaian terhadap suatu obyek tertentu.
11
merupakan
suatu
perilaku,
tendensi,
kesiapan
antisipatif,
12
13
a) Observasi perilaku
Untuk mengetahui sikap seseorang terhadapa sesuatu dapat dengan
memperhatikan perilakunya, sebab perilaku merupakan salah satu
indicator sikap individu. Perilaku yang kita amati bisa menjadi indicator
sikap dalam konteks situasional tertentu. Akan tetapi interpretasi sikap
harus hati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap
perilaku yang ditampilkan seseorang
b) Penanyaan langsung
Sikap seseorang dapat diketahui dengan menanyakan langsung
(direct questioning) pada orang yang bersangkutan. Asumsi yang
mendasari metode ini guna pengungkapan sikap pertama adalah asumsi
bahwa individu merupakan orang yang paling tahu mengenai dirinya
sendiri dan asumsi kedua adalah asumsi keterusterangan bahwa
manusia akan mengemukakan secara terbuka apa yang dirasakannya.
Metode ini akan menghasilkan ukuran yang valid hanya apabila situasi
dan kondisinya memungkinkan kebebasan berpendapat tanpa tekanan
psikologis maupun fisik.
c) Pengungkapan langsung
Metode pengungkapan
langsung
merupakan
pengungkapan
14
15
terwujud
dalam
bentuk
pengetahuan,
sikap
dan
tindakan
16
17
Pengetahuan
Pengukuran
18
kesehatannya.
Sedangkan,
secara
tidak
langsung
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental berbentuk survey
deskriptif yaitu dengan melakukan pengukuran Hb dan pengisian kuisioner
terhadap subyek.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sewon II Bantul dengan subyek
adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di KIA, Puskesmas
Sewon II.
2. Waktu
Penelitian dilakukan selama 3 hari pada hari Senin sampai dengan hari
Kamis pada tanggal 4 November 2013 dan 7 November 2013.
20
21
2. Definisi Operasional
Kadar Hb dalam penelitian merupakan pengukuran kadar hb pada ibu
hamil dengan interpretasi Hb di atas 11 gr% sebagai kondisi tidak anemia,
dan Hb di bawah 11 gr% sebagai kondisi anemia.
Tingkat Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang Anemia, seperti pengertian
anemia, penyebab, gejala, pengobatan, serta pencegahan anemia pada ibu
hamil. Pengetahuan diukur dengan menggunakan skala ordinal dengan ukuran
tinggi, sedang dan rendah.
Sikap dalam penelitian ini merupakan perilaku ibu hamil yang masih
tersembunyi atau tertutup yang belum merupakan tindakan nyata. Pertanyaan
yang diberikan menggunakan jawaban setuju, ragu-ragu, dan tidak setuju.
Perilaku dalam penelitian ini merupakan perilaku ibu hamil akan
pentingnya makanan dengan gizi seimbang serta pola hidup sehat. Pada
peneltian ini, perilaku subyek dikaji dalam beberapa aspek, yaitu pola makan,
makanan dengan gizi seimbang, dan rutinitas olahraga. Dari tiap tiap aspek
tersebut dimasukan dalam poin poin dalam kuisioner yang kemudian dibuat
skala ordinal yaitu baik, sedang dan buruk.
22
E. Instrumen Penelitian
Informed Consent
Kuisioner
Hasil pengukuran Hb
23
kuisioner,
melakukan
koding,
scoring
dan
25
BAB IV
No.
Jumlah
1.
Jenis Kelamin
Laki-laki
11
36,7%
Perempuan
19
63,3%
Total
2.
30
Umur Lansia
60-74 tahun
16
53,3%
75-90 tahun
14
46,7%
>90 tahun
Total
3.
30
Pendidikan
SD
18
60%
SLTP
23,3%
SLTA
10%
PT
6,7%
Total
4.
30
Pekerjaan
26
PNS
20%
Swasta
6,7%
Buruh
15
50%
23,3%
Total
30
27
Tabel 2 Hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku kepatuhan minum obat hipertensi
Kurang
Baik
frekuensi
frekuensi
frekuensi
13
43,3%
10%
16
53,3%
Tinggi
6,7%
12
40%
14
46,7%
Total
15
50%
15
50%
30
100%
28
Tabel 3 Uji korelasi tingkat pengetahuan dan perilaku kepatuhan minum obat hipertensi
Pearson
Signifikansi
Correlation
(p)
0, 733
0,000
Hubungan
Keterangan
pengetahuan
tentang
Total
Kurang
Sehat
Pengetahuan
frekuensi
frekuensi
frekuensi
10
33,3%
3,3%
11
36,7%
Tinggi
6,7%
17
56,7%
19
63,3%
29
Total
12
50%
18
60%
30
100%
Pearson
Signifikansi
Hubungan
Keterangan
Correlation
(p)
0.668
0.000
Gaya Hidup
pengetahuan
tentang
tentang hipertensi dengan gaya hidup yang adalah bermakna. Nilai korelasi
Pearson sebesar 0,688 menunjukkan bahwa arah korelasi positif dengan
kekuatan korelasi yang kuat sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan gaya hidup pasien dengan
30
Tidak rutin
Rutin
frekuensi
frekuensi
frekuensi
12
40%
6,7%
14
46,7%
Tinggi
10%
13
43,3%
16
53,3%
Total
15
50%
15
50%
30
100%
Tabel 7 Uji korelasi antara tingkat pengetahuan dan perilaku kontrol darah
Pearson
Signifikansi
Correlation
(p)
0.668
0.000
Hubungan
Keterangan
pengetahuan
tentang
perilaku kontrol
31
32
33
diperkenalkan.
Hasil penelitian Roger (1974) cit Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa
pengetahuan merupakan domain yang penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan sikap yang positif
maka perilaku tersebut akan bersifat lebih baik.
34
dari kepatuhan
35
antihipertensi tetapi juga dituntut peran aktif pasien dan kesediaannya untuk
memeriksakan kesehatannya ke dokter sesuai dengan jadwal yang ditentukan
serta perubahangaya hidup sehat yang dianjurkan (Burnier, 2001).
Hal ini didukung juga oleh pendapat Nazir (2008) berdasarkan
hasil studinya yang menyatakan bahwa kepatuhan pasien hipertensi dalam
mengontrol tekanan darah dan menghindari komplikasi penyakit dapat dilihat
dari perilaku pasien dalam mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur
sesuai dengan anjuran dokter, menghindari konsumsi garam yang berlebihan
dalam setiap masakan atau makanan dan rajin melakukan olahraga.
Kepatuhan pasien hipertensi melalui modifikasi gaya hidup menurut Evi
(2008) yaitu dengan menurunkan berat badan apabila kegemukan, membatasi
konsumsi minuman beralkohol, meningkatkan aktivitas fisik, menurunkan
konsumsi
sodium
(natrium),
mempertahankan
asupan
potassium,
tekanan
darahnya
bisa
normal,
dia
sering
menganggap
pasien
presentasenya
36
kecil, itu pun hanya sebatas prehipertensi atau hipertensi ringan. Maka yang
bisa dilakukan pasien adalah mengontrolnya dengan mengomsumsi obat
penurun hipertensi dan menjalankan gaya hidup sehat (Lawrance, 2002).
3. Alternatif jalan keluar
Tabel 8 Tabel alternatif jalan keluar
Masalah
Penyebab
Pendidikan
Mengenai HT
Pengkondisian dan
pengorganisasian tempat
Informasi
Pembagian Leaflet
Pembentukan KPH
Tingkat pengetahuan yang rendah
Umur
Pelatihan terhadap
Psikososial
Pengalaman
Konseling
Membuat promkes lebih
Minat
menarik (e.g Film, Senam)
Dari alternatif jalan keluar yang telah didaptkan, maka dibuatlah prioritas
jalan keluar, seperti di bawah ini.
37
Efektivitas
Jalan keluar
Cost MxIxV/C
Magnificense Importancy
Vulnerability
1. Penyuluha
3
18
2. Kursus
12
3. Leaflet
4. Pelatihan
20
5. Konseling
16
6. Film
7. FGD
16
38
BAB V
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, M.B. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC.
Azwar. 2000. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Azwar. 2003. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Damanik, R.E.L. 2009. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil dengan Pemeriksaan Haemoglobin Sewaktu Hamil di Puskesmas
Darussalam Kecamatan Medan Petisah. Medan: Usu Repository
Departemen Kesehatan R.I. 2000. Ditjen Kesehatan Masyarakat: Pedoman
Pemberian Besi bagi Petugas. Jakarta: Departemen Kesehatan 1-5
Depkes RI, 2010, Profil Kesehatan Indonesia 2009, Jakarta, p. 106-7.
www.DepkesRI.com
Dorland. 1999. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hanifa, S.T. 1994. Penyakit Darah dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 34: 448-493.
Katz, David. Nutrition in Clinical Practice. Philadelphia: Lippincot William &
Wilkians. 198-206. 2000.
Khatijah, S., Rosnah, dan Rahmah, 2010, Prevalen Anemia Semasa Mengandung
dan Faktor-faktor dan Mempengaruhinya di Johor Bahru, Malaysian
Journal of Public Health Medicine, vol.10 (1): 70-83.
Mulyati, R., Febri, R., dan Bahagiawati, H., 2007, Hubungan antara Pengetahuan
tentang Anemia dan Asupan Gizi Pada Ibu Hamil dengan Risiko Terjadinya
41
42
LAMPIRAN 1.
A. Identitas
Nama :
Usia :
Alamat:
;
tahun
Pendidikan terakhir :
Tidak sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD/
sederajat
Tamat SLTP/sederajat
Tamat SLTA/sederajat
Akademika/PT
B. Riwayat Kehamilan ;
Usia kehamilan
:
bulan
Jumlah anak :
Jumlah keguguran :
Hal apa saja yang dilakukan saat pemeriksaan
Penimbangan berat
badan
Pemeriksaan tinggi
fundus uteri
Pengukuran tinggi
badan
Pemberian imunisasi
tetanus
Pemeriksaan tekanan
darah
Pemberian tablet Fe
C. Pengukuran
;
Kadar Hb
Diperiksa tanggal
:
:
mg/dL
43
:
:
:
:
cm
kg
kg
cm
44
LAMPIRAN 2.
Jauh
Tidak tahu
manfaatnya
Sibuk dengan
pekerjaan
B. Tablet Tambahan Fe
Apakah ibu mengkonsumsi tablet penambah darah? Ya/ tidak
Jika tidak, apakah alasannya?
Puskesmas
Bidan
setempat
Rumah sakit
Membeli
sendiri
45
C. Penghasilan
Pekerjaan ibu
:
Pekerjaan suami
:
Kira-kira pengeluaran dalam sehari
: Rp.
D. Pengetahuan
Berilah tanda check list () pada kolom yang ibu sesuai
No.
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Benar
Salah
46
11.
12.
E. Sikap
Berilah tanda () pada kolom yang tersedia.
No.
Pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
TS
47
Keterangan:
F. Perilaku
1. Apakah ibu makan rutin 3 kali sehari? Ya/tidak
2. Apakah ibu sering makan nasi dengan lauk pauk, sayur mayor, serta
buah-buahan? Ya/tidak
3. Apakah ibu sering makan nasi dengan mie, jagung, atau kentang?
Ya/tidak
4. Apakah ibu suka makan gorengan? Ya/tidak
5. Apakah ibu memakai garam beryodium di rumah? Ya/tidak
6. Apakah ibu suka makan sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging,
hati ayam, telur, kacang hijau, dan kacang merah? Ya/tidak
7. Apakah ibu selalu sarapan? Ya/tidak
8. Apakah ibu memakai sumber air dari PDAM? Ya/tidak
9. Apakah ibu melakukan olahraga secara teratur? Ya/tidak
10. Apakah ibu minum minuman beralkohol? Ya/tidak
11. Apakah ibu sering makan makanan yang mengandung bahan
pengawet seperti MSG? Ya/tidak
48