Anda di halaman 1dari 4

PIT33-OS-001

PENGUKURAN SESAR MENGGUNAKAN METODE CSAMT DI AREA GEOTHERMAL


KAMOJANG
Awwaludin Assalam1
Program Study Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada
Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

SARI
CSAMT adalah metode elektromagntik yang menggunakan
sumber elektromagnetik ( EM ) buatan yang dapat

1.

Pendahuluan

dikontrol frekuensinya guna mendapatkan sinyal EM yang

Kamojang merupakan lapangan geothermal yang pertama

lebih kuat dari sinyal EM alam. Survey CSAMT dengan

di

jangkauan frekuensi 10 Hz 92 KHz telah dilakukan untuk

menghasilkan listrik sejak 1983. Area

menggambarkan resistivity bawah permukaan yang dapat

Kamojang terletak di pegunungan tinggi di Kabupaten

mencapai kedalaman sekitar 1 Km. Survey CSAMT ini

Bandung, Jawa Barat, Indonesia dengan ketinggian sekitar

dilakukan pada tanggal 20 23 Januari 2008 di Area

1500 m di atas permukaan laut.

Indonesia

yang

telah

dieksploitasi

dan

telah

Geothermal

Geothermal Kamojang, Jawa Barat.


Reservoir pada area geothermal ini terletak pada kedalaman
Pengukuran dilakukan disekitar Gunung Jahe yang dengan
0

sekitar 544 m sampai 1700 m. Permeabilitas pada reservoar

arah lintasan N 140 E. Sistem pengukuran yang dilakukan

sebagian besar disebabkan oleh sesar turun dan kekar

terdiri dari komponen penerima, Stratagem Geometric

kekar yang berasosiasi.

Model 267160.01 dan komponen pemancar dengan daya


400 Am2 . Data yang terdiri dari 5 titik pengukuran

Salah satu sesar adalah Sesar Kendang yang merupakan

dianalisa menggunakan analisis 1D dan 2D menggunakan

target dari Survey CSAMT ini. Terdapatnya lapisan dengan

software imagem kemudian menghasilkan pseudo section

resistivitas rendah (0 - 40 ohm meter ) pada kedalaman 0

dari harga resistivitas.

200 m yang tidak kontinyu dapat dipredisi sebagai sesar.

Hasil dari pengolahan menunjukan bahwa resistivitas

2. Data dan Metode Penelitian

rendah pada kedalaman 0 200 m dapat diprediksi sebagai

2.1 Data Penelitian

perlapisan yang tidak kontinyu, sehingga ini diprediksi

Data yang digunakan dalam penilitian ini berupa peta

sebagai Sesar Kandang yang merupakan target dari survey

geologi, peta topografi, dan data resistivitas. Peta geologi

CSAMT ini.

ini berfungsi sebagai sumber informasi geologi pada daerah


penelitian, dan juga sebagai acuan dalam menentukan

Key

Words

Hydrothermal, Sesar.

Geothermal,

Resistivitas,

Mineral

lintasan survey
digunakan

dan interpretasi geologi. Peta topografi

untuk

mengetahui

geomorfologi

daerah

penelitian, sedangkan data resistivitas adalah data yang

337

diperoleh

dari

hasil

pengukuran

dilapangan.

Data

resistivitas ini digunakan untuk menentukan struktur bawah

2.2 Metode Penelitian


2.2.1 Metode Pengambilan Data

permukaan bumi.

Pengambilan data CSAMT di daerah Kamojang dilakukan


selama tiga hari yaitu pada tanggal 20 23 Januari 2008.

2.1.1 Geologi Regional


Kamojang merupakan lapangan geothermal yang pertama
di

Indonesia

yang

telah

dieksploitasi

menghasilkan listrik sejak 1983. Area

dan

telah

geothermal

kamojang terletak di pegunungan tinggi di Kabupaten


Bandung, Jawa Barat, Indonesia dengan ketinggian sekitar
1500 m di atas permukaan laut.

Reservoir pada area geothermal ini terletak pada kedalaman


sekitar 544 m sampai 1700 m. Batuan reservoir terdiri dari
interbedded pyroclastic dan lava yang komposisinya berupa
andesit dengan beberapa basaltic andesite dan lacustrine

Pengambilan data CSAMT ini menggunakan komponen


transmitter dan receiver Stratagem versi 2671-01 REV.D.
Dalam satu hari diperoleh tiga titik pengukuran dengan
spasi 150 m. Pengambilan data dilakukan pada 3 band
frekuensi yaitu :
Band 1

: 10 Hz 1kHz

Band 4

: 500 Hz 3 kHz

Band 7

: 750 HZ 100 kHz

Secara otomatis alat Stratagem akan melakukan penapisan


sebanyak empat, tujuh atau empat belas segmen untuk
setiap band dan memerlukan waktu sekitar lima menit.
2.2.2 Instrumentasi

tuffs.

Instrumentasi yang digunakan adalah komponen receiver


Pada

area

geothermal

ini

terdapat

dua

mineral

hydrothermal, yaitu mineral yang dihasilkan oleh fluida


asam dan fluida netral. Mineral yang dihasilkan oleh fluida
asam berada pada kedalaman rendah ( kedalaman sekitar

Stratagem versi 2671-01 REV.D yang terdiri dari :


-

4 batang patok elektroda stainlessstel

1 batang patok ground dan kabel ground

4 buah sambungan elektroda dengan kabel-kabel


telluric 2 meter

100 -300 m ) dan terdiri dari kaolin, smectite, alunite,


kuarsa, cristobalite, dan pyrite (Utami, 2000). Sedangkan
mineral yang dihasilkan oleh fluida netral berada pada
kedalaman yang lebih dalam, terdiri dari kuarsa, adularia,

1 buah modul analog front end (AFE )

2 buah kumparan medan magnetik

2 buah kabel penghubungan kumparan / AFE


standard

albite, epidote, titanite, wairakite, laumantite, calcite,


siderite, hematite, pyrite, anhydrite, smectite, chlorite, illite,
dan interlayered clays. Kedua jenis mineral ini, baik
mineral yang disebabkan oleh fluida asam dan fluida netral
menunjukan bahwa fluida alterasi adalah liquid (Utami,
2000).

Area geothermal kamojang merupakan vapor dominanted


system tetapi mineral hydrothermal menunjukan bahwa
batuan yang teralterasi fluida secara dominan adalah liquid
(Utami, 2000)

1 buah console pemroses sinyal startagem

1 buah keyboard kompatible

1 buah kabel daya console

1 buah aki 12 volt

Peta dan kompas

Alat pendukung lainnya ( log book dan alat tulis


sendiri )

2.2.3 Metode Pengolahahan Data


Survey geofisika metode magnetoteluric ini menggunakan
Stratagen ( Geometrics ) yang di dalamnya telah terdapat

338

rutin rutin pengolahan data . Rutin pengolahan data ini


memungkinkan menampilkan data hasil pengukuran dalam
bentuk koherensi, resistivitas, serta beda fasenya. Hasil
akhir dari pengolahan data berupa sebaran nilai true
resistivity dalam fungsi kedalaman.
Adapun rutin pengolahan data magnetoteluric secara garis
besar adalah :
-

Melakukan pengukuran komponen E dan H


dalam arah tegak lurus yang memiliki rentang
frekuensi tertentu

Melakukan analisis frekuensi ( spektrum )

Melakukan pemilihan sinyal sinyal pengukuran

Jarak (m)
Gambar 1. Hasil pengolahan data yang menunjukan sebaran nilai
resistivitas dalam fungsi kedalaman

pada spektrum tertentu ( yang dianggap mewakili


kedalaman tertentu )
-

Melakukan

perhitungan

nilai

resistivitas

berdasarkan nilai E dan H yang bersesuain


-

Melakukan perhitungan kedalaman oleh suatu


frekuensi melalui persamaan skin depth

Hasil akhir dalam nilai resistivitas untuk berbagai


frekuensi ( atau kedalaman ) diplot sebagai nilai
resistivitas terhadap kedalaman.

Pada alat Stratagem Geometrics ini, langkah langkah


tersebut kemuadian dinntegrasikan dengan algoritma
Bostik, analisa koherensi, korelasi, dan sebagainya untuk
Gambar 2. Nilai resistivitas dalam fungsi kedalaman diplotkan
dengan topografi titik ukur

mendapatkan hasil terbaik.


3. Hasil dan Diskusi

Berdasarkan hasil pengolahan data dari menggunakan

3.1 Hasil Pengolahan CSAMT

imagem maupun surfer dapat diketahui bahwa daerah

Pengukuran dengan Metode CSAMT akan diperoleh data

dengan kedalaman 0-200 didominasi harga resistivitas

yang bersifat sounding. Data dianalisis secara 1D dan 2D

rendah 0-40 ohm meter, pada kedalaman 200-350 m

menggunakan

ditemui harga resistivitas yang lebih tinggi (40-100 ohm

software imagem kemudian

diperoleh

pseudo section dari nilai resistivitas ( Gambar 1 ),

meter),pada kedalaman 400 1000 m

kemudian hasil tersebut diolah di software surfer dan

resistivitas tinggi (100-650 ohm meter), sedangkan pada

diplotkan beserta data topografi dari titik titik pengukuran

kedalaman lebih dari 1000 m diperoleh nilai resistivitas 650

( Gambar 2 )

950 ohm meter .

ditemui harga

339

Berdasarkan informasi geologi yang diketahui, Area

endapan mineral hydrothermal ( Utami, 2000). Adanya

Geothermal Kamojang terdapat dua mineral hydrothermal,

endapan mineral hydrothermal ini dapat menyebabkan nilai

yaitu mineral yang dihasilkan oleh fluida asam dan fluida

resistivitas menjadi rendah sehingga pada lapisan pertama

netral. Mineral yang dihasilkan oleh fluida asam berada

ditemui lapisan yang tidak menerus dengan nilai resistivitas

pada kedalaman rendah ( kedalaman sekitar 0 -300 m ) dan

yang rendah ( 600 m di sumbu X ). Itu diperkirakan sebagai

terdiri dari kaolin, smectite, alunite, kuarsa, cristobalite,

sesar Kendang yang menjadi target dari survei CSAMT.

dan pyrite. Sedangkan mineral yang dihasilkan oleh fluida


netral berada pada kedalaman yang lebih dalam (Utami,

4. Kesimpulan

2000). Reservoir pada Area Geothermal Kamojang terletak

Dari data resistivitas dan informasi geologi yang diperoleh,

pada kedalaman sekitar 544 m sampai 1700 m terdiri dari

maka dapat disimpulkan bahwa pada kedalaman 0 200 m

interbedded pyroclastic dan lava yang komposisinya berupa

yang mempunyai nilai resistivitas sikirar 0 40 ohm meter

andesit dengan beberapa basaltic andesite dan lacustrine

merupakan zona yang didominasi lempung (jenis smectite,

tuffs ( Utami, 2000 )

koalin). Pada kedalaman 200 350 m, mempunyai nilai


resistivitas 40 100 ohm meter dapat diperkirakan sebagai

Resistivitas dari zona smectite ditentukan oleh tipe dan

zona transisi (chlorite plus smectite atau illite, chlorite plus

intensitas dari alterasi, perubahan saturasi, suhu, pada

interlayered clays). Pada kedalaman lebih 400 m dapat

umumnya zona ini mempunyai nilai resistivitas 1- 10 ohm

diperkirakan masih cap rock (lempung illite dan chlorite).

meter. Pada suhu yang lebih tinggi, jumlah smectite

Pada lapisan pertama terdapat lapisan yang tidak menerus

menurun,resistivitas akan naik, zona transisi ini mempunyai

dengan nilai resistivitas yang rendah ( 600 m di sumbu X )

nilai resistivitas 20 100 ohm meter ( Anderson et al, ).

diperkirakan sebagai zona sesar Kendang.

Hasil pengolahan data CSAMT ini dapat diinterpretasi

5. Daftar Pustaka

berdasarkan informasi geologi. Berdasarkan informasi

Utami, P.,2000, Characteristic of The Kamojang

geologi maka dapat diperkirakan bahwa pada kedalaman 0

Geothermal Reservoar ( West Java )as Revealed by Its

200 m yang mempunyai nilai resistivitas sikirar 0 40

Hydrothermal Alteration Mineralogy, UGM.

ohm meter merupakan zona yang didominasi oleh mineral


lempung (jenis smectite, kaolin). Pada kedalaman 200

Anderson, E,.Crosby,D.and Ussher,G.,As Plain as the

350 m, mempunyai nilai resistivitas 40 100 ohm meter

Nose on Your face Geothermal Systems Revealed.

dapat diperkirakan sebagai zona transisi (chlorite plus


smectite atau illite, chlorite plus interlayered clays). Pada

Ussher,G.,Harvey,C.,Johnstone,R. and Anderson,E.,

kedalaman lebih 400 m dapat diperkirakan masih cap rock

2000,Understanding The Resistivity Observed in

(lempung illite dan chlorite).

Geothermal Systems.PB Power GENZL Division,New


Zealand.

Pada informasi geologi menerangkan bahwa permeabilitas


pada batuan reservoar sebagian besar disebabkan oleh
adanya sesar turun dan kekar kekar yang saling
berasosiasi. Sesar dan kekar kekar tersebut terisi oleh

340

Anda mungkin juga menyukai