Gudang Bahan Peledak
Gudang Bahan Peledak
Bahan peledak harus disimpan pada gudang khusus untuk bahan peledak
yang memiliki persyaratan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, meliputi
perizinan, persyaratan fisik gudang, jenis-jenis gudang bahan peledak,
jarak aman dari fasilitas umum, dan tata cara penyimpanan bahan
peledak dalam gudang.
a.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
b.
(2)
Apabila dua atau lebih gudang berada pada satu lokasi setiap
gudang harus memenuhi jarak aman minimum
(3)
c.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(8)
Pengaturan ruangan
(2)
(3)
Ruangan gudang bahan peledak dari jenis lainnya dapat terdiri dari
satu ruangan tetapi harus disediakan tempat khusus untuk
pemeriksaan dan atau menghitung bahan peledak yang letaknya
berdekatan tetapi tidak menjadi satu dengan gudang tersebut.
b.
(3)
c.
Gudang transit
(2)
(4)
lantai tidak terbuat dari kayu atau bahan lain yang dapat
menyerap lelehan Amonium Nitrat;
d.
Gudang utama
(2)
(3)
e.
Jarak aman
(2)
3
4
50
100
500
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
8.000
9.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
JARAK (meter)
I
60
71
120
152
191
219
240
260
263
266
270
282
293
339
383
420
455
509
545
557
567
581
II
24
29
48
56
63
71
75
78
81
83
84
86
87
102
114
126
137
153
164
167
170
174
III
45
53
90
113
142
164
180
194
206
217
227
236
244
280
308
331
352
388
418
444
467
489
90.000
100.000
125.000
150.000
597
609
647
700
180
183
195
225
509
527
567
650
CATATAN:
I.
Bangunan yang didiami orang, rumah sakit, bangunan-bangunan
lain/kantor-kantor
II. Tempat penimbunanbahan baker cair, tangki, bengkel, dan jalan umum
besar
III. Rel kereta api, jalan umum kecil
(3)
BERAT
MAKSIMUM
YANG
DIPERKENANKAN
UNTUK BAHAN
PELEDAK PEKA
DETONATOR
(kilogram)
50
50
300
500
800
1.00
1.500
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
8.000
10.000
GUDANG
RAMUAN
BAHAN
PELEDAK
GUDANG
BAHAN
PELEDAK PEKA
PRIMER
JARAK
MINIMUM
ANTARA
GUDANGGUDANG
BAHAN
PELEDAK PEKA
DETONATOR
(meter)
(meter)
(meter)
1
1,5
2
2
2,5
3
3
3,5
3,5
4
4,5
4,5
5
5,5
4
3,5
6
7
8
10
11
12
13
14
16
17
18
19
5
8
10
12
14
15
17
19
21
24
26
27
30
32
12.500
15.000
17.500
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
50.000
60.000
70.000
80.000
90.000
100.000
125.000
150.000
(4)
6
6
7
7
7,5
8
8,5
9
10
11
11
12
13
14
16
18
21
21
22
24
25
27
30
31
33
36
38
40
44
48
52
57
67
76
35
37
39
41
45
48
51
55
58
61
68
75
81
88
95
111
120
OBJEK
ANTARA
50 150
TON
ANTARA
500 2.000
TON
12
15
8
15
8
8
25
15
15
50
50
10
10
10
15
15
(5)
dalam pasal 53 ayat (1), pasal 56 ayat (3), pasal 57 ayat (2) dan (3),
serta pasal 58 ayat (3).
(2)
(3)
b.
Pengaturan ruangan
b.
hanya mempunyai satu pintu yang kuat dan dapat dikunci jalan
masuk dan dilengkapi dengan pintu yang kuat dan dapat dikunci; dan
c.
Persyaratan umum
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
b.
(3)
(4)
(5)
(6)
c.
Pada
setiap
gudang
bahan
peledak harus
tersedian
daftar
(4)
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini
harus diarsipkan, setidak-tidaknya untuk satu tahun.
d.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Membuka
kembali
kemasan
bahan
peledak
yang
yang
aman
mengikuti
ketentuan
peraturan
perundang-
Data dari bahan peledak yang rusak meliputi jumlah, jenis, merek,
dan kerusakan yang terlihat harus dilaporkan kepada Kepala
Pelaksana
Inspeksi
Tambang
untuk
mendapatkan
saran
penanggulangannya.
(8)
Sumbu api harus diperiksa pada waktu diterima dan secara teratur
terlihat kemungkinan adanya kerusakan dan diuji kecepatan
nyalanya.
Setelah
memastikan
itu
kondisinya
dengan
baik
selang
dan
diuji
waktu
tertentu
kecepatan
untuk
nyalanya.
Kecepatan nyala sumbu api yang baik setiap satu meter antara 90
detik sampai 110 detik atau sesuai dengan spesifikasi pabrik.
(9)
e.
(2)
f.
b)
c)
g.
(2)
(3)
(4)
h.
Penyimpanan detonator
(2)
(3)
i.
peledak
tersebut
boleh
disimpan
dalam
kontener
(3)
harus
tersedia
tempat
untuk
penyimpanan
sementara
yang
j.
Pemeriksaan gudang
6. Pengangkutan
Ketentuan pengangkutan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor
555.K/26/ M.PE/1995 tanggal 22 Mei 1995 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan Umum, Bab II tentang Bahan Peledak
dan Peledakan, Bagian kelima tentang Pengangkutan, Pasal 72,
Ketentuan Pengangkutan sbb :
(1)
(2)
(3)
7. Peledakan
a.
(2)
pelaksanaan
pekerjaan
peledakan
di
tambang
b.
(2)
(3)
dalam
pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
diperiksa,
dan
dipelihara
agar
tetap
dapat
c.
Peledakan,
Bagian
keenam
tentang
Peledakan,
Pasal
75,
Kepala
Teknik
Tambang
harus
mengangkat
orang
yang
(3)
(4)
KIM hanya dapat diberikan kepada Juru Ledak yang telah memiliki
sertifikat.
(5)
(6)
(8)
(9)
Setiap juru ledak yang memiliki KIM untuk suatu tambang harus
mengembalikan KIM nya melalui Kepala Teknik Tambang kepada
Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang selambat-lambatnya dalam
jangka waktu satu bulan, apabila yang bersangkutan tidak bekerja
lagi.
d.
(2)
(3)
e.
Pekerjaan peledakan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Dilarang merokok atau membawa nyala api pada jarak kurang dari
10 meter dari bahan peledak.
(7)
(8)
f.
Peledakan tidur
Peledakan
tidur
(sleeping
blasting)
dapat
dilakukan
dengan
ketentuan:
a. tidak boleh menggunakan detonator di dalam lubang ledak, dan
b. dilakukan pengamanan terhadap daerah peledakan tidur.
(2)
g.