BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIKLAT K3 PELEDAKAN
PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
2021
OUTLINE
DASAR HUKUM
PENGERTIAN
01
03 02
04
PERSONIL
PELEDAKAN
KESELAMATAN
PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 2
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
I.DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
▪ UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
▪ UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
▪ UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU No.4 Tahun 2009
▪ PP No. 55 Tahun 2010 tanggal 5 Juli 2010, tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
▪ Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.
▪ Peraturan KaPolri Nomor 17 Tahun 2017 tentang Perizinan, Pengamanan, dan Pengendalian
Bahan Peledak Komersial.
▪ Kepmen ESDM No. : 1806 K/30/Mem/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan,
Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral Dan Batubara
▪ Dasar
Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik.
▪Hukum
Keputusan Dirjen Minerba Kementerian ESDM No. 309.K/30/DJB/2018 Tentang Petunjuk
Teknis Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan Serta Keselamatan Fasilitas Penimbunan
Bahan Bakar Cair Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
▪ Keputusan Dirjen Minerba Kementerian ESDM No. 185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan Dan Pelaksanaan, Penilaian Dan Pelaporan
SMKP.
PPSDM GEOMINERBA 4
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
II. PENGERTIAN
PENGERTIAN
Bahan Peledak
Suatu bahan kimia senyawa tunggal atau campuran berbentuk padat, cair, gas atau campurannya
yang apabila dikenai suatu aksi panas, benturan, gesekan atau ledakan awal akan mengalami
suatu reaksi kimia eksotermis sangat cepat yang hasil reaksinya sebagian atau seluruhnya
berbentuk gas dan disertai panas dan tekanan sangat tinggi yang secara kimia lebih stabil.
Detonator
Suatu benda yang mengandung isian bahan peledak yang digunakan sebagai penyala awal ledakan
dan dalam hal ini termasuk detonator listrik, detonator biasa, detonator bukan listrik (nonel) atau
detonator tunda, dan detonator elektronik.
Bahan Ramuan
Bahan Ramuan adalah bahan baku yang apabila dicampur dengan bahan tertentu akan menjadi
bahan peledak peka primer.
Bahan Peledak Peka Primer
Bahan Peledak Peka Primer adalah bahan peledak yang hanya dapat meledak dengan
menggunakan primer atau booster dengan detonator
Bahan Peledak Peka Detonator
Bahan peledak yang dapat meledak dengan detonator.
PPSDM GEOMINERBA 6
PENGERTIAN
PPSDM GEOMINERBA 7
PENGERTIAN
Pekerjaan Peledakan
Pekerjaan yang terdiri atas peracikan bahan peledak, pembuatan
primer, pengisian dan penyumbatan lubang ledak, perangkaian dan
penyambungan suatu pola peledakan, penyambungan suatu sirkuit alat
penguji atau mesin peledak, penetapan daerah bahaya, menyuruh
orang menyingkir dan berlindung, pengujian sirkuit peledakan,
peledakan lubang ledak, penanganan kegagalan peledakan, dan
pengendalian akibat peledakan yang merugikan seperti lontaran batu,
getaran tanah, kebisingan, dan tertekannya udara yang mengakibatkan
efek ledakan.
PPSDM GEOMINERBA 8
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
III.PERSONIL
PELEDAKAN
PERSONIL PELEDAKAN
Pasal 4
(1) Setiap tenaga kerja yang bekerja di bidang pertambangan mineral
dan batubara wajib memiliki kompetensi kerja di bidang mineral dan
batubara
PPSDM GEOMINERBA 10
PERSONIL PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 11
PERSONIL PELEDAKAN
JURU LEDAK
Adalah seseorang yang diangkat oleh Perusahaan Pertambangan atau
KTT/PTL yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan peledakan dan/atau
melakukan inisiasi peledakan serta memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM).
PPSDM GEOMINERBA 12
PERSONIL PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 13
PERSONIL PELEDAKAN
KPP PERTAMA
• Mencakup pengamanan
bahan peledak dan
menyumbat lubang ledak;
• Pelatihan diselenggarakan
secara internal oleh
KTT/PTL.
• Disahkan oleh KTT/PTL
untuk jangka waktu 2 (dua)
tahun.
PPSDM GEOMINERBA 14
PERSONIL PELEDAKAN
KPP MADYA
• Mencakup pekerjaan, mengangkut bahan peledak peka detonator,
detonator, bahan peledak peka primer dan bahan ramuan ke lokasi
peledakan, administrasi gudang bahan peledak, meramu bahan peledak
primer, mengisi bahan peledak ke lubang ledak, merangkai dan
menyambung bahan peledak;
• Pelatihan dilakukan oleh instansi terkait.
• Disahkan oleh KaIT /Kepala Dinas atas nama KaIT untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
PPSDM GEOMINERBA 15
PERSONIL PELEDAKAN
KIM hanya berlaku untuk tambang yang tercantum dalam kartu tersebut dan
nama Juru Ledak didaftarkan dalam Buku Tambang.
Bagi pekerja peledakan yang memiliki KIM tetapi tidak melaksanakan pekerjaan
maka KIM tersebut dikembalikan kepada KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT
dan diganti menjadi KPP Madya.
Setiap sertifikat Juru Ledak yang diberikan oleh instansi di dalam ataupun di
luar Indonesia dapat diakui oleh KaIT dan nilainya sama dengan sertifikat juru
ledak sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan KIM.
Apabila Juru Ledak yang memiliki KIM tidak bekerja lagi di tempat kerja semula
maka KTT mengembalikan KIM yang bersangkutan kepada KAIT dengan
menyertakan surat pernyataan paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan.
PPSDM GEOMINERBA 16
PERSONIL PELEDAKAN
KIM
• Mencakup pekerjaan, menguji pola peledakan, menetapkan daerah
bahaya peledakan, menyuruh orang menyingkir dan berlindung,
meledakkan lubang ledak, menangani kegagalan peledakan,
menyambung sirkit peledakan ke sirkit detonator, mengendalikan akibat
peledakan, memastikan hasil peledakan.
• Pelatihan dilakukan oleh instansi terkait.
• Disahkan oleh KaIT /Kepala Dinas atas nama KaIT untuk jangka waktu 2
(dua) tahun.
PPSDM GEOMINERBA 17
PROSES PENERBITAN
KARTU IZIN MELEDAKAN
Evaluasi:
1. KIM lama jika perpanjangan dilampirkan
SURAT PERMOHONAN 2. Sertifikat kompetensi juru ledak yang lebih SURAT PERMOHONAN
PENERBITAN KIM PENERBITAN KIM
dari 6 bulan masa berlakunya maka harus
BARU PERPANJANGAN
mengikuti penyegaran juru ledak
3. KIM yang telah lewat masa berlaku lebih dari
1 tahun maka harus mengikuti penyegaran
juru ledak
PEMBUATAN PEMBUATAN
KIM KIM
PENGESAHAN PENGESAHAN
KIM KIM
PPSDM GEOMINERBA 18
UJI PENYEGARAN
PPSDM GEOMINERBA
UJI PENYEGARAN
PPSDM GEOMINERBA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
IV. KESELAMATAN
PELEDAKAN
Keputusan Menteri ESDM 1827 K/30/MEM/2018
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
LAMPIRAN III
(PEDOMAN PELAKSANAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN DAN
KESELAMATAN PENGOLAHAN/PERMURNIAN MINERBA)
B. PELAKSANAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN MINERBA
PPSDM GEOMINERBA 22
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
A. PENGANGKUTAN
BAHAN PELEDAK
23
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 24
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
1) Bahan peledak diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka waktu tidak
lebih dari 24 (dua puluh empat) jam sejak tibanya dalam wilayah kegiatan
pertambangan.
2) Bahan ramuan diserahkan dan disimpan di gudang dalam jangka waktu tidak
lebih dari 24 (dua puluh empat) jam sejak tibanya dalam wilayah kegiatan
pertambangan jika menggunakan angkutan darat, dan sejak selesai bongkar
muat jika menggunakan angkutan air.
3) Dilarang mengangkut bahan peledak ke atau dari gudang bahan peledak atau
di sekitar tambang kecuali dalam peti aslinya yang belum dibuka atau wadah
tertutup yang digunakan khusus untuk keperluan itu.
Apabila dalam pemindahan bahan peledak dari peti aslinya ke dalam wadah
tertutup terdapat sisa, maka sisa tersebut segera dikembalikan ke gudang
bahan peledak.
PPSDM GEOMINERBA 25
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 26
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 27
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 28
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 29
WADAH BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 30
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 31
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
Referensi: MOHAMAD AMIN TAUFAN TEGUH SUBEI SH
(KASI YANMIN DIT INTELKAM POLDA JABAR)
Dalam pembuatan handak, Produsen handak wajib memiliki :
1. Lahan untuk pabrik pembuatan handak
2. Gudang penyimpanan bahan baku handak
3. Gudang penyimpanan hasil produksi handak
PENGAMANAN
DALAM Pembuatan handak hanya dapat dilaksanakan oleh Badan
PEMBUATAN BAHAN Usaha Milik Negara atau swasta yang ditunjuk oleh
PELEDAK Pemerintah dengan persyaratan sebagai berikut:
1. harus memenuhi ketentuan teknis dari segi keselamatan
dan keamanan.
2. Memiliki logo produsen dengan ciri khusus yang hanya
diketahui oleh produsen.
3. Mencantumkan tulisan atau simbol produksi, nomor
registrasi produksi dan standard khusus tentang ukuran
serta berat setiap jenis handak yang diproduksi serta
memenuhi standar SNI.
4. kotak kemasan terbuat dari kayu atau karton yang
bertuliskan “HATI-HATI BERBAHAYA BAHAN PELEDAK
KOMERSIAL SIMPAN BAIK-BAIK”.
PPSDM GEOMINERBA 32
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
1. ANGKUTAN DARAT
a. TRUCK b. KERETA API
1) kendaraan bermotor layak 1) gerbong barang yang bebas dari
jalan. penumpang.
2) gunakan BBM oktan rendah 2) bagian dalam dilapisi kayu/
3) sistem listrik baik papan.
4) knalpot gunakan penahan 3) punya kunci tersendiri
panas dan tidak mengarah ke 4) tersedia dua buah alat pemadam
bak angkut. kebakaran dan diletakan dekat
5) rangka bak angkut baik. dengan petugas pengawal.
6) loadbak dari kayu apabila dari 5) jenis detonator dimuat terpisah.
besi harus dilapisi kayu. 6) tersedia kotak P3K dan obat-
7) maks muatan 80 % obatan lainnya.
(kecuali ammonium nitrate)
8) jenis detonator tidak boleh
dicampur dengan bahan
peledak lain.
(Peraturan KaPolri No. 17 Tahun 2017)
PPSDM GEOMINERBA 33
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
2. ANGKUTAN LAUT/ KAPAL
a) Kapal yang digunakan harus memenuhi persyaratan dan ketentuan ditjen
perhubungan laut baik jenis kapal, trayek dsb.
b) Pemuatan/ penyimpanan handak di kapal jauhkan dari kamar mesin tidak
boleh dicampur dengan barang-barang lainnya, mudah dibuang kelaut
apabila ada bahaya (kebakaran)
PPSDM GEOMINERBA 34
PENGANGKUTAN BAHAN PELEDAK
PPSDM GEOMINERBA 35
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
B. PEMBORAN
UNTUK PELEDAKAN
36
PEMBORAN UNTUK PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 37
STIFFNESS RATIO
Konya, 1990
PPSDM GEOMINERBA
PENGEBORAN BATUAN PENUTUP
Kajian Teknis
0,5 m
PPSDM GEOMINERBA
TANGGUL PENGAMAN
1xB
1xB
PPSDM GEOMINERBA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
C. PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN
PELEDAKAN
41
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 42
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 43
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 44
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 45
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
D. PEKERJAAN PELEDAKAN
46
PEKERJAAN PELEDAKAN
1) Pekerjaan peledakan dilakukan oleh Juru Ledak.
2) Juru Ledak yang bertugas melaksanakan peledakan atau yang
mengawasi pekerjaan peledakan memastikan bahwa setiap tahap
pekerjaan dilaksanakan secara aman.
3) Juru Ledak yang menangani atau mengawasi peledakan
memastikan setiap peledakan tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan yang melebihi ambang batas yang ditetapkan.
Contoh : lontaran batu, getaran peledakan, ledakan udara, dan gas
beracun (fume), dll
PPSDM GEOMINERBA 47
PEKERJAAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 48
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
E. PELEDAKAN
MENGGUNAKAN
KENDALI JARAK JAUH
PELEDAKAN MENGGUNAKAN KENDALI JARAK JAUH
1) Pada setiap tambang yang menggunakan
peralatan peledakan yang menggunakan
metode pengendalian peledakan jarak jauh
(remote firing) harus memiliki rekomendasi
teknis dari instansi yang menangani komunikasi
dan informasi.
2) KTT/PTL menetapkan tata cara pekerjaan
peledakan yang menggunakan remote firing.
3) Penyalaan peledakan yang menggunakan
remote firing hanya boleh dilakukan oleh juru
ledak yang telah mendapatkan pelatihan.
4) Juru ledak mempunyai kompetensi dalam
melakukan peledakan dengan menggunakan
metode remote firing.
5) Jika terjadi kondisi yang bisa mempengaruhi
proses peledakan menggunakan remote firing
maka penyalaan peledakan menggunakan
remote firing tidak dapat dilakukan.
PPSDM GEOMINERBA 50
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
F. RADIUS AMAN
PELEDAKAN
RADIUS AMAN PELEDAKAN
KTT/PTL menetapkan dan bertanggung jawab terhadap radius aman
peledakan berdasarkan teknis perhitungan dan kajian pengendalian risiko yang
paling kurang terdiri atas:
1) jarak aman manusia;
2) jarak aman peralatan;
3) jarak aman fasilitas pertambangan; dan
4) jarak aman lingkungan.
Jarak aman peledakan bagi alat dan fasilitas pertambangan 300 (tiga ratus)
meter serta bagi manusia 500 (lima ratus) meter dari batas terluar peledakan
diukur pada jarak horizontal dan/atau berdasarkan kajian teknis.
Kajian teknis dibuat dalam hal kegiatan peledakan pada jarak horizontal
kurang dari 500 (lima ratus) meter dari rel kereta api, jaringan listrik,
bendungan, dan bangunan publik lainnya.
PPSDM GEOMINERBA 52
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
G.PELEDAKAN DENGAN
PENANGAN KHUSUS
PELEDAKAN DENGAN PENANGAN KHUSUS
Apabila pekerjaan peledakan berisiko lebih besar dari pada peledakan normal,
sehingga diperlukan penanganan khusus sebagai tambahan kontrolnya
(peledakan khusus).
Peledakan khusus terdiri atas:
1) peledakan dengan pengontrolan getaran dan ledakan udara;
2) peledakan pada tanah yang reaktif;
3) peledakan untuk lubang panas;
4) peledakan mengandung gas methan; dan/atau
5) secondary blasting.
Dalam hal lubang ledak terletak pada kondisi batuan panas (hot
rock/hot ground) dengan temperatur lebih dari 55° (lima puluh lima
derajat) celcius atau terdapat gas metana dengan konsentrasi gas lebih
dari lower explosive limit (LEL) 50% (lima puluh persen) atau kondisi
batuan bersifat reaktif (ground reactivity) dilakukan berdasarkan kajian
teknis.
PPSDM GEOMINERBA 54
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
H.PELEDAKAN TIDUR
PELEDAKAN TIDUR
PPSDM GEOMINERBA 56
PERSETUJUAN RENCANA PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
RKAB
(PENGAJUAN RENCANA
PELEDAKAN TIDUR)
RKAB
(EVALUASI DOKUMEN)
RKAB
(SURAT PERSETUJUAN)
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
BERITA ACARA
PENGAWASAN
PPSDM GEOMINERBA 57
PERSETUJUAN RENCANA PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
RKAB
(PENGAJUAN RENCANA
PELEDAKAN TIDUR)
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
BERITA ACARA
PENGAWASAN
PPSDM GEOMINERBA 58
PERSETUJUAN RENCANA PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
RKAB
(PENGAJUAN RENCANA
PELEDAKAN TIDUR)
RKAB
(EVALUASI DOKUMEN)
RKAB
(SURAT PERSETUJUAN)
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
BERITA ACARA
PENGAWASAN
PPSDM GEOMINERBA 59
PERSETUJUAN RENCANA PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
RKAB
(PENGAJUAN RENCANA
PELEDAKAN TIDUR)
RKAB
(EVALUASI DOKUMEN)
RKAB
(SURAT PERSETUJUAN)
Yang menjadi pengawasan adalah :
• Sistem pengamanan
PENGAWASAN • Teknis Pelaksanaan berdasarkan dokumen
PELAKSANAAN rencana
PELEDAKAN TIDUR
BERITA ACARA
PENGAWASAN
PPSDM GEOMINERBA 60
PERSETUJUAN RENCANA PELAKSANAAN
PELEDAKAN TIDUR
RKAB
(PENGAJUAN RENCANA
PELEDAKAN TIDUR)
RKAB
(EVALUASI DOKUMEN)
RKAB
(SURAT PERSETUJUAN)
PENGAWASAN
PELAKSANAAN Berita acara persetujuan atau tidak
PELEDAKAN TIDUR disetujuinya pelaksanaan peledakan
tidur
BERITA ACARA
PENGAWASAN
PPSDM GEOMINERBA 61
Prosedur Penanganan Peledakan Tidur
SNI 7569:2010
PERSIAPAN
1. Blast design dan rencana lokasi harus diajukan kepada KTT
2. Memastikan temperatur lubang ledak sesuai dengan spesifikasi bahan peledak
PELAKSANAAN
1. Pemutusan rangkaian
Dilarang menghubungkan rangkaian antar lubang ledak
2. Pengamanan
a. Front peledakan tidur harus diberi pembatas keliling (tanggul, Safety line dan
bendera reflektor) yang dipasang pada jarak minimal 10 (sepuluh) meter dari
lubang ledak terluar.
b. Harus ada personil yang ditugaskan secara khusus minimal 2 personil
(1 security dan 1 personil yang minimal mempunyai kompetensi juru ledak)
untuk mengawasi dan mengamankan front peledakan tidur.
c. Front peledakan tidur harus diberikan penerangan yang cukup untuk
memudahkan pengamanan.
PPSDM GEOMINERBA 62
Prosedur Penanganan Peledakan Tidur
SNI 7569:2010
2. Pengamanan (lanjutan ....)
d. Segala aktifitas lain diluar kegiatan pengawasan dan pengamanan peledakan
tidur harus dilakukan pada jarak minimal 10 meter diluar safety line, kecuali
mendapat ijin KTT.
e. Area peledakan tidur harus bebas dari peralatan termasuk didalamnya dan
tidak terbatas pada unit produksi dan benda-benda yang dapat menimbulkan
percikan dan nyala api serta menimbulkan gelombang elektromagnetik.
PPSDM GEOMINERBA 63
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
1) Pasca Peledakan
a) Juru ledak melakukan pemeriksaan pasca peledakan dan
hanya dilakukan setelah lokasi yang diledakkan bebas dari
debu dan asap sisa hasil peledakan.
b) Dilarang masuk ke lokasi peledakan sebelum dinyatakan aman
oleh juru ledak.
SMOKE FUME
(Tidak Beracun) (Beracun)
PPSDM GEOMINERBA 65
PASCA PELEDAKAN DAN PELEDAKAN MANGKIR
2) Peledakan Mangkir
a) Suatu kejadian disebut sebagai peledakan mangkir apabila:
(1) pengujian sebelum peledakan menunjukkan ketidaksinambungan yang
tidak dapat diperbaiki; atau
(2) sebuah lubang ledak atau bagian dari sebuah lubang ledak gagal meledak
pada saat diledakkan.
b) Apabila terjadi peledakan mangkir maka juru ledak yang bertugas melakukan
peledakan menghubungi pengawas operasional, dan pengawas operasional
tersebut:
(1) melarang setiap orang memasuki area bahaya tersebut kecuali juru ledak
atau orang lain yang ditunjuknya;
(2) mengambil langkah yang tepat untuk menentukan penyebabnya dan
menangani peledakan mangkir tersebut; dan
(3) menunjuk petugas apabila diperlukan untuk mengambil langkah
pengamanan untuk mencegah pencurian bahan peledak ataupun bahan
pemicu ledaknya.
c) Apabila peledakan mangkir tidak dapat ditangani pada hari yang sama
maka peledakan mangkir tersebut dikategorikan sebagai peledakan tidur.
PPSDM GEOMINERBA 66
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENCAPAI PELEDAKAN
YANG AMAN
7
MENCAPAI PELEDAKAN YANG AMAN
SINERGI KONTROL
PROSEDUR PEMANTAUAN
Perusahaan Mengidentifikasi
Pekerjaan Peledakan Selalu
Bahaya, Membuat Standar dan
Dipantau, Potensi Risiko yang
prosedur Kerja yang Aman serta
Muncul Segera Dikendalikan
produktif
PERALATAN KOMPETENSI
Perusahaan Menyediakan Peralatan yang Perusahaan Memenuhi Standar
Standar Kompetensi Pekerja pada Pekerjaan
Peledakan
PPSDM GEOMINERBA 68
TUJUAN PENGAWASAN BAHAN PELEDAK
DAN PELEDAKAN
PPSDM GEOMINERBA 69
PENGAWASAN K3 PELEDAKAN
PENGAWASAN
PENYIMPANAN/
PENIMBUNAN PENGANGKUTAN PENGGUNAAN
PPSDM GEOMINERBA 70
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
PPSDM GEOMINERBA 71
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Penyebab kecelakaan:
• Penempatkan shelter
pada lingkar radius
area tidak aman
• SOP peledakan tidak
dijalankan dengan
baik dan benar.
• Pengawasan kurang
memadai, pengecekan
hanya bersifat random/
acak
PPSDM GEOMINERBA 72
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Penyebab:
• Heaping dengan fenomena rongga di bawahnya
• Menempatkan diri tidak tepat
• Kurangnya Pengawasan
PPSDM GEOMINERBA 73
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Penyebab:
▪ Mengemudikan Truk MMU melebihi batas kecepatan
PPSDM GEOMINERBA 74
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Penyebab:
• Lubang peledakan yang panas (Lubang Panas)
• Reactive Ground yang belum teridentifikasi secara benar.
PPSDM GEOMINERBA 75
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Tahun 2014, Fly Rock
Penyebab:
▪ Pengeboran lubang ledak yang tidak memadai untuk peledakan sekunder
▪ Kontrol pengisian bahan peledak yang tidak memadai
▪ SOP hanya bertujuan untuk peledakan primer dan kurang
mempertimbangkan peledakan sekunder
▪ Identifikasi resiko yang tidak memadai utamanya pada operasi peledakan
sekunder.
PPSDM GEOMINERBA 76
Inventarisasi Permasalahan Terkait Bahan Peledak
dan Kegiatan Peledakan
Tahun 2015, MISFIRE
Penyebab:
• Terdapat bahan peledak tertinggal di lubang yang tidak teridentifikasi
• Kurangnya ketelitian pengawas dan operator mengidentifikasi
misfire.
• Juru ledak tidak melakukan pengecekan terhadap hasil peledakan.
PPSDM GEOMINERBA 77
STATISTIK KECELAKAAN BERDASARKAN TEMPAT KECELAKAAN
Pengeboran 2% 3% 5% 2% 5.8%
Dermaga 3% 8% 2% 0% 0%
Kapal 0% 0% 0% 2% 0%
Sumber: Statistik Ditjen Minerba PKP2B, KK, IUP BUMN dan IUP PMA
PPSDM GEOMINERBA 78
STATISTIK KECELAKAAN BERDASARKAN JENIS KECELAKAAN
Sumber: Statistik Ditjen Minerba PKP2B, KK, IUP BUMN dan IUP PMA
PPSDM GEOMINERBA 79
STATISTIK KECELAKAAN BERDASARKAN SUMBER KECELAKAAN
Sumber: Statistik Ditjen Minerba PKP2B, KK, IUP BUMN dan IUP PMA
PPSDM GEOMINERBA 80
Pelaporan Berkala
Matriks 6b – Kepmen 1806 Tahun 2018 – Pelaporan Berkala
PPSDM GEOMINERBA 81
Pelaporan Berkala
Matriks 6b – Kepmen 1806 Tahun 2018 – Pelaporan Berkala
PPSDM GEOMINERBA 82
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL