Kapal Keruk
Perusahaan
Pemerintah • Kepala Teknik Tambang
• Kepala Inspektur Tambang • Organisasi dan Personil
• Inspektur Tambang • Program
• Anggaran & Biaya
• Dokumen & Laporan
PENGAWASAN OLEH PPNS
1. UU NO. 2 TAHUN 2002 Dalam menjalankan fungsinya,
Kepolisian dibantu oleh:
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil;
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
2. Permen ESDM No. 31 Melaksanakan pengawasan,
Tahun 2016 pengamatan, penelitian atau
pemeriksaan, dan penyidikan tindak
pidana dalamkegiatan usaha
pertambangan.
Kewenangan :
•Melakukan pemeriksaan atas laporan/keterangan, orang/badan, sarana prasarana
•Memanggil saksi/tersangaka dan tenaga ahli
•Menggeledah, menyegel dan/atau menyita sarana dan alat Penangkapan
•Menghentikan penyidikan
III. KONDISI SAAT INI
A. PERSONIL
NO KATEGORI PNS JUMLAH
1 Inspektur Tambang 126
2 Telah Mengikuti Diklat IT (Termasuk IT) 574
3 Belum mengikuti diklat 375
Total (Telah Diklat + Belum Diklat) 949
Status per 25 Januari 2017
N KETERLIBATAN
PERMASALAHAN TINDAK LANJUT STATUS
O PIHAK LAIN
1. Berkoordinasi dengan pemerintah • Telah diadakan pertemuan dengan Biro SDM KESDM in progress
daerah mengenai anggaran Kemendagri, Biro SDM KESDM dan Dinas ESDM
operasional IT di daerah. • Sudah terbit Permendagri No. 33 Tahun Provinsi
2017 Tentang Pedoman Penyusunan
APBD TA 2018
2. PNS daerah yang sudah dialihkan • Sudah dilakukan Rapat dengan Biro Biro SDM KESDM in progress
ke KESDM namun tidak bisa SDM KESDM KemenPAN
memenuhi kriteria menjadi IT • Diusulkan menjadi pejabat pengawas Kemendagri
III. KONDISI SAAT INI
B. KENDALA :
Pemberian
Pedoman & Standar
Perencanaan, Pemberian:
Penelitian, Bimbingan,
Pengembangan PEMBINAAN Supervisi,
Pemantauan, & Konsultasi
Evaluasi
Pendidikan & Pelatihan
PENGAWASAN
KESELAMATAN
I.I.K3 PERTAMBANGAN
K3PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN II.
II.KESELAMATAN
KESELAMATANOPERASI
OPERASI(KO)
(KO)
(Pasal
(Pasal26
26PP
PPNomor
Nomor55
55Tahun
Tahun2010)
2010) PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
(Pasal
(Pasal27
27PP
PPNomor
Nomor55 55Tahun
Tahun2010)
2010)
Sasaran: Sasaran:
Menghindari Kecelakaan dan Penyakit Terciptanya kegiatan operasi
Akibat Kerja pertambangan yang aman dan selamat.
Objek: Objek:
a. Keselamatan Kerja a. Sistem dan Pelaksanaan
b. Kesehatan Kerja Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
c. Lingkungan Kerja Prasarana, Instalasi dan Peralatan
d. Sistem Manajemen K3 Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi;
c. Kelayakan Sarana, Prasarana,
Instalasi, dan Peralatan
Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan
PENGAWASAN K3 PERTAMBANGAN
(PASAL 26, PP 55 TAHUN 2010)
LAPORA
N
ADMINISTRAS
I Psl 5, Kepmen 555K:
(1) Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru
dapat dimulai setelah pemegang Kuasa
Pertambangan memiliki KTT.
(2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan
mendapat pengesahan KAPIT.
KEPALA ISNPEKTUR TAMBANG
(KAIT)
DAN INSPEKTUR TAMBANG (IT)
Pasal 1 ayat (26) Permen ESDM No. 33 Tahun 2015
“Kepala Inspektur Tambang adalah Pejabat yang secara
ex officio menduduki jabatan Direktur yang mempunyai
tugas pokok dan fungsi di bidang keteknikan
pertambangan mineral dan batubara.”
KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan pengawasan teknik.
Pengawas operasional dan pengawasan teknik harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian K3 dan KO Pertambangan harus berada langsung di bawah KTT dalam struktur
organisasi Perusahaan Pertambangan atau berada langsung di bawah PJO dalam struktur
organisasi Perusahaan Jasa Pertambangan.
Bagian K3 Bagian KO
a. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil
a. Mengumpulkan dan menganaliasa data dan mencatat
pemeriksaan dan pemeliharaan SPIPP.
rincian .
b. Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil
b. Mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan yang pengamanan instalasi.
memerlukan pengawasan yang lebih ketat dgn maksud c. Mengumpulkan dan mengevakuasi rekaman hasil pengujian
untuk memberikan saran. dan penyelidikan terhadap kelayakan SPIPP.
d. Mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis KO
c. Memberikan penerangan dan petunjuk.
Pertambangan.
d. Membentuk dan melatih anggota Tim Penyelamat
e. Mengumpulkan data kompetensi tenaga teknik.
Tambang.
f. Mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan SPIPP.
e. Menyusun statistik kecelakaan.
g. Melakukan analisis data dari rekaman KO Pertambangan
f. Melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja. dan memberikan rekomendasi tindak lanjut.
Pengawas Pengawas
Teknis Operasional
Program KP Manager KP
NO YES
TARGET KP
A. PENGAWASAN ADMINISTRATIF
B. PENGAWASAN OPERASIONAL
A. PENGAWASAN
ADMINISTRASI Sertifikasi Peralatan, Instalasi, Sarana &
Pengesahan Prasarana
Telah Belum
Jumlah Kepatuhan
No. Skema Menempatkan Menempatkan
Perusahaan (%)
(Perusahaan) (Perusahaan)
1 PKP2B 52 45 7 86,5 %
2 KK 17 12 5 70,59%
3 IUP 17 15 2 88,24 %
BUMN
4 IUP PMA 20 20 0 100 %
Pasal 1 & 6:
Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau Pejabat
Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh
undang-undang untuk melakukan penyidikan;
Pasal 2.
Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya
UU R I NO. 8 TAHUN 1981 …..(lanjutan)
Pasal 7
(1) Penyidik sebagaimana dimaksud karena kewajibannya mempunyai
wewenang:
a. menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana;
b. melakukan tindakan pertama pada saat di tempat kejadian;
c. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;
d. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan;
e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;
f. mengambil sidik jari dan memotret seorang;
g. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
h. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
i. mengadakan penghentian penyidikan;
j. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
(3) Dalam melakukan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), penyidik
wajib menjunjung tinggi hukum yang berlaku.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2002
TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Pasal 3
(1) Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh :
a. kepolisian khusus;
b. penyidik pegawai negeri sipil; dan/atau
c. bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
Setiap orang yang mengeluarkan izin yang kurungan 2 th Rp. 200 juta
bertentangan dengan UU ini dan menyalahgunakan
kewenangannya
REKAPITULASI IUP NASIONAL Status 12-Mei-2017
JUMLAH IUP JUMLAH IUP
PROVINSI PROVINSI
C&C NON C&C TOTAL C&C NON C&C TOTAL
1 2 3 4 1 5 6 7
PUSAT 9 3 12 KALIMANTAN BARAT 371 170 541
ACEH 24 13 37 KALIMANTAN TENGAH 489 171 660
SUMATERA UTARA 9 1 10 KALIMANTAN SELATAN 438 351 789
SUMATERA BARAT 153 125 278 KALIMANTAN TIMUR 906 275 1181
RIAU 35 3 38 KALIMANTAN UTARA 91 4 95
JAMBI 163 32 195 SULAWESI UTARA 73 54 127
SUMATERA SELATAN 140 1 141 228 108 336
SULAWESI TENGAH
BENGKULU 43 8 51
SULAWESI SELATAN 193 188 381
LAMPUNG 160 26 186
SULAWESI TENGGARA 293 86 379
BANGKA BELITUNG 709 164 873 GORONTALO 23 12 35
KEP. RIAU 101 25 126 SULAWESI BARAT 16 12 28
DKI JAKARTA 0 0 0 MALUKU 87 9 96
JAWA BARAT 328 291 619
MALUKU UTARA 181 56 237
JAWA TENGAH 146 14 160
PAPUA 76 57 133
DI. YOGYAKARTA 11 0 11
PAPUA BARAT 18 37 55
JAWA TIMUR 251 211 462
BANTEN 51 44 95 TOTAL 5.999 2.601 8.600
BALI 1 10 11 Jumlah IUP dicabut/diakhiri sebanyak 2.423
NTB 66 6 72
IUP diantaranya 2.187 IUP sudah
NTT 116 34 150
diumumkan dan 236 IUP belum diumumkan