Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Pemetaan

Geologi Nikel Laterit


By Flysh Geost di 4/25/2017 09:29:00 PM
Tujuan dan Pengertian Pemetaan Geologi
Pemetaan dan penyelidikan geologi dimaksudkan untuk mengumpulkan berbagai
data dan informasi geologi permukaan mencakup: sebaran batuan/litologi,
morfologi, struktur geologi serta bahan galian. Hasil pemetaan dan penyelidikan
diharapkan dapat berguna sebagai data dasar dalam menunjang perencanaan
kegiatan eksplorasi lanjutan. Ruang lingkup cakupan aktivitas meliputi:
perencanaan, pekerjaan lapangan, analisis dan evaluasi data, dan penyusunan
laporan.

Pemetaan adalah suatu proses pencarian dan pengumpulan data dengan metode
pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga diperoleh data yang
cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran permukaan
bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Peta
geologi  adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh penyebaran
dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai warna atau simbol, yang
dapat memberikan pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan
dibawah permukaan.

Safety Mapping
Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan bahaya selama field mapping.
Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang tidak
benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dilakukan seorang diri atau
berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa yang
berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih dapat dipantau
oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian pula, radio
komunikasi dua arah dipastikan bisa berfungsi dengan baik ketika seorang
diri/berpencar.

Baca juga: Daerah Penghasil Nikel Pongkalero Kabaena

Jangan pernah melakukan field mapping sambil berlari-lari. Hati-hati dan waspada
terhadap binatang liar (khususnya ular) dan serangga berbahaya. Perhatikan dan
waspada terhadap bahaya pohon/kayu tumbang, berhati-hati terhadap bahaya
terkena petir. Menggunakan alat pelindung diri seperti Safety Helmet, Safety
Shoes, Safety Glasses, Safety Hand Gloves, Safety Clothes (sebaiknya baju lengan
panjang dan berwarna cemerlang, dapat memantulkan sinar), dan Safety Vest
(sebaiknya rompi/vest berwarna cemerlang dan dapat memantulkan sinar).
Peralatan Lapangan
Peta topografi/geologi daerah yang akan di mapping, Palu geologi, Kompas
geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan, pensil,
pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua arah, Arloji,
Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer (Alat pengukur
magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau lebih), serta Map
Holder.

Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-jaga
jika kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk berjaga-jaga
dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain), Korek api, Rain
coat (jas hujan), Tenda kecil (jika aktivitas mapping diperkirakan akan lama dan
ada kemungkinan menginap di hutan), Bekal makanan/minum secukupnya.

Ilustrasi prosedur pemetaan geologi nikel laterit.

Prosedur Kerja
Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan segala perlengkapan dan
peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus
mendiskusikan rencana kerja pada lokasi yang akan di petakan.
1. Siapkan peta lokasi yang direncanakan (masukkan/plot semua data yang
sebelumnya telah terdapat di daerah tersebut, jika ada).
2. Sesuaikan koordinat peta yang akan digunakan dengan sistem koordinat GPS.
3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman
4. Siapkan semua alat pelindung diri dan peralatan yang dibutuhkan
5. Pastikan semua alat pelindung diri dan peralatan yang akan dibawa ke lapangan
dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.
6. Informasikan detail rencana field mapping yang akan dilakukan kepada atasan
atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan adalah : rencana
lokasi/daerah yang akan dimapping, rute yang akan dilalui, rencana waktu
kembali/pulang , berapa orang dan siapa saja yang akan melakukan field mapping.
7. Tinggalkan copy dari detail rencana field mapping di basecamp/kantor, yaitu
peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan perkiraan waktu
kembali/pulang.

Perjalanan ke Lokasi Mapping


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest), Aktifkan radio komunikasi dua arah, Jika
sebagian perjalanan dilakukan dengan mobil, berhentilah di tempat yang aman dan
parkir mobil dengan benar dan aman di tempat yang aman. Lakukan pengaturan
untuk meyakinkan bahwa semua alat dan peralatan terbawa oleh anggota tim.

Baca juga: Manfaat Nikel Yang Paling Utama

Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu perjalanan
yang harus ditempuh untuk menghindari anggota tim terserang kelelahan. Berjalan
dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru ataupun berlari-lari. Gunakan
GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang
dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan.
Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi mapping, supaya tidak
terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar
kayu/pohon.

Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan
lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan

Pelaksanaan Mapping Dari Satu Titik Pengamatan ke Titik Pengamatan


Berikutnya
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah.
Hati-hati dan waspada selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi pengamatan
ke titik /lokasi pengamatan berikutnya. Berjalan dengan kecepatan yang cukup.
Tidak terburu-buru, tidak berlari-lari, gunakan GPS dan kompas untuk menentukan
posisi setiap titik/ lokasi pengamatan.

Plot jalur mapping yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang
telah direncanakan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik pengamatan ke titik
pengamatan lainnya supaya bisa memperkirakan waktu yang tersisa dan waktu
yang masih diperlukan untuk sisa pekerjaan/mapping hari itu. Berhati-hatilah
selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi pengamatan ke titik/lokasi
pengamatan lainnya supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa
kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.

Baca juga: QAQC Nikel Laterit

Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan
lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan.

Mengambil Gambar/Foto Dengan Kamera dan Membuat Sketsa


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah.
Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih lokasi pengambilan
gambar/foto dan lokasi membuat sketsa yang baik, sehingga gambar atau sketsa
yang dihasilkan bagus dan mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan.
Pastikan posisi tubuh dan pijakan kaki ketika mengambil gambar/foto dan
membuat sketsa adalah aman, supaya terhindar dari bahaya. Gunakan pengaturan
cahaya yang benar supaya gambar/hasil yang diperoleh bagus. Gunakan map
holder supaya pembuatan sketsa dapat dilakukan dengan baik.

Melakukan Deskripsi Litologi, Geomorfologi, Stuktur, Serta Potensi Bahan


Galian Pada Lokasi Sekitar Titik Pengamatan
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety
hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua
arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih lokasi pembuatan
deskripsi yang baik, sehingga deskripsi yang dihasilkan baik dan benar, serta
mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Dekati obyek yang akan
dideskripsi.

Jika mendeskripsi tanah penutup, limonite, saprolite atau bedrock, ambillah sample
tersebut, pegang, rasakan dan amatilah sifat fisik obyek yang dideskripsi. Gunakan
alat bantu deskripsi, yaitu loupe, pen magnet, scratcher dan magnetometer. Apabila
ada yang perlu diukur dimensinya, ukurlah dengan pita ukur.

Baca juga: Proses Terbentuknya Nikel

Apabila ada struktur yang dapat diukur, misalnya fracture, joint, vein, veinlet
ukurlah dengan menggunakan kompas geologi. Rekamlah/catatlah sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, sebab harus
diingat, sekali kita telah meninggalkan suatu titik/lokasi pengamatan, adalah sangat
sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.
Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety helmet,
safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio komunikasi
dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling, pilih lokasi
pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan representatif,
serta  mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi tubuh dan
pijakan kaki ketika melakukan sampling adalah aman, supaya terhindar dari
bahaya.

Ambillah sample sesuai yang diperlukan, apabila mengambil sample nikel laterit


berupa soft material (soil, limonite atau soft saprolite), ambillah kira-kira 2 kg dan
masukkan ke kantong sample. Apabila mengambil sample hard material (boulder,
rocky saprolite atau bedrock), ambillah seukuran 2x kepalan tangan dan masukkan
ke kantong sample. Beri tanda pengenal di kantong sample dengan spidol anti air.
Cantumkan: Lokasi sampling, no.sample, tanggal sampling, jenis sample.

Plot Lokasi Pengamatan di Peta


Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety
hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua
arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Plot lokasi pengamatan di
peta dengan menyesuaikan arah utara sebenarnya di lapangan dan di peta dengan
bantuan kompas dan juga GPS untuk mengetahui koordinat. Plotting di peta dapat
dilakukan dengan orientasi terhadap medan sekitar untuk membandingkan kondisi
sebenarnya di lapangan, dibandingkan dengan peta.

Baca juga: Perusahaan Tambang Nikel di Indonesia

Plotting di peta dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu GPS. Untuk
menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi pengamatan menjadi area
terbuka yang memungkinkan sinyal satelit dapat diterima oleh GPS. Apabila
kondisi sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah parang untuk
membersihkan dan membuat area tersebut lebih terbuka. Plot hal-hal yang
diperlukan dengan kode dan symbol yang jelas dan lazim digunakan untuk
memudahkan orang lain membaca dan mengerti peta tersebut.

Memberi Tanda Pengenal di Lokasi Pengamatan/Sampling


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi  dua arah,
Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Setelah semua tahapan
mapping diatas telah selesai, informasi berupa: No.stasiun pengamatan, nama
daerah, tanggal pengamatan, jenis sampling yang dilakukan harus dituliskan pada
pita berwarna (pita survey) dengan menggunakan spidol anti air. Pita tersebut
kemudian diikatkan pada batang kayu/pohon yang kuat dan keras, dan dianggap
berumur cukup panjang.
Pulang ke Basecamp/Kantor
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua arah,
berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru, tidak berlari-lari.
Pastikan semua peralatan tidak ada yang tertinggal di lapangan. Semua data yang
telah direkam/dicatat/dideskripsi beserta sample yang telah diambil, dibawa pulang
dengan cara aman hingga sampai ke basecamp/kantor.

Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan
yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.

Baca juga: Standard Prosedur Eksplorasi Nikel

Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke basecamp/kantor
supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon,  atau tersandung
akar kayu/pohon.

Laporan Hasil Pemetaan Geologi


Laporan dibuat pada saat kegiatan pemetaan geologi lapangan telah selesai
dilakukan. Laporan ini berisi data hasil kegiatan lapangan yaitu diantaranya data
litologi, gemorfologi, struktur, dan potensi bahan galian.

Anda mungkin juga menyukai