Pemetaan adalah suatu proses pencarian dan pengumpulan data dengan metode
pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga diperoleh data yang
cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran permukaan
bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Peta
geologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh penyebaran
dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai warna atau simbol, yang
dapat memberikan pencerminan dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan
dibawah permukaan.
Safety Mapping
Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan bahaya selama field mapping.
Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang tidak
benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dilakukan seorang diri atau
berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa yang
berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih dapat dipantau
oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian pula, radio
komunikasi dua arah dipastikan bisa berfungsi dengan baik ketika seorang
diri/berpencar.
Jangan pernah melakukan field mapping sambil berlari-lari. Hati-hati dan waspada
terhadap binatang liar (khususnya ular) dan serangga berbahaya. Perhatikan dan
waspada terhadap bahaya pohon/kayu tumbang, berhati-hati terhadap bahaya
terkena petir. Menggunakan alat pelindung diri seperti Safety Helmet, Safety
Shoes, Safety Glasses, Safety Hand Gloves, Safety Clothes (sebaiknya baju lengan
panjang dan berwarna cemerlang, dapat memantulkan sinar), dan Safety Vest
(sebaiknya rompi/vest berwarna cemerlang dan dapat memantulkan sinar).
Peralatan Lapangan
Peta topografi/geologi daerah yang akan di mapping, Palu geologi, Kompas
geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan, pensil,
pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua arah, Arloji,
Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer (Alat pengukur
magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau lebih), serta Map
Holder.
Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-jaga
jika kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk berjaga-jaga
dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain), Korek api, Rain
coat (jas hujan), Tenda kecil (jika aktivitas mapping diperkirakan akan lama dan
ada kemungkinan menginap di hutan), Bekal makanan/minum secukupnya.
Prosedur Kerja
Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan segala perlengkapan dan
peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus
mendiskusikan rencana kerja pada lokasi yang akan di petakan.
1. Siapkan peta lokasi yang direncanakan (masukkan/plot semua data yang
sebelumnya telah terdapat di daerah tersebut, jika ada).
2. Sesuaikan koordinat peta yang akan digunakan dengan sistem koordinat GPS.
3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman
4. Siapkan semua alat pelindung diri dan peralatan yang dibutuhkan
5. Pastikan semua alat pelindung diri dan peralatan yang akan dibawa ke lapangan
dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.
6. Informasikan detail rencana field mapping yang akan dilakukan kepada atasan
atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan adalah : rencana
lokasi/daerah yang akan dimapping, rute yang akan dilalui, rencana waktu
kembali/pulang , berapa orang dan siapa saja yang akan melakukan field mapping.
7. Tinggalkan copy dari detail rencana field mapping di basecamp/kantor, yaitu
peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan perkiraan waktu
kembali/pulang.
Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu perjalanan
yang harus ditempuh untuk menghindari anggota tim terserang kelelahan. Berjalan
dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru ataupun berlari-lari. Gunakan
GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan yang
dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan.
Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi mapping, supaya tidak
terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar
kayu/pohon.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan
lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan
Plot jalur mapping yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang
telah direncanakan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik pengamatan ke titik
pengamatan lainnya supaya bisa memperkirakan waktu yang tersisa dan waktu
yang masih diperlukan untuk sisa pekerjaan/mapping hari itu. Berhati-hatilah
selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi pengamatan ke titik/lokasi
pengamatan lainnya supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa
kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll. Apabila terjadi hujan
lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman, istirahatlah sejenak
sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan perjalanan.
Jika mendeskripsi tanah penutup, limonite, saprolite atau bedrock, ambillah sample
tersebut, pegang, rasakan dan amatilah sifat fisik obyek yang dideskripsi. Gunakan
alat bantu deskripsi, yaitu loupe, pen magnet, scratcher dan magnetometer. Apabila
ada yang perlu diukur dimensinya, ukurlah dengan pita ukur.
Apabila ada struktur yang dapat diukur, misalnya fracture, joint, vein, veinlet
ukurlah dengan menggunakan kompas geologi. Rekamlah/catatlah sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, sebab harus
diingat, sekali kita telah meninggalkan suatu titik/lokasi pengamatan, adalah sangat
sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.
Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety helmet,
safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio komunikasi
dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling, pilih lokasi
pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan representatif,
serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan posisi tubuh dan
pijakan kaki ketika melakukan sampling adalah aman, supaya terhindar dari
bahaya.
Plotting di peta dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu GPS. Untuk
menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi pengamatan menjadi area
terbuka yang memungkinkan sinyal satelit dapat diterima oleh GPS. Apabila
kondisi sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah parang untuk
membersihkan dan membuat area tersebut lebih terbuka. Plot hal-hal yang
diperlukan dengan kode dan symbol yang jelas dan lazim digunakan untuk
memudahkan orang lain membaca dan mengerti peta tersebut.
Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur perjalanan
yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah direncanakan.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau serangga
berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon yang terdapat
sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke basecamp/kantor
supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung
akar kayu/pohon.