Anda di halaman 1dari 6

Prosedur Pemetaan

Geologi Nikel Laterit


By Flysh Geost di April 25, 2017
Tujuan dan Pengertian Pemetaan Geologi
Pemetaan dan penyelidikan geologi dimaksudkan untuk mengumpulkan
berbagai data dan informasi geologi permukaan mencakup: sebaran
batuan/litologi, morfologi, struktur geologi serta bahan galian. Hasil pemetaan
dan penyelidikan diharapkan dapat berguna sebagai data dasar dalam
menunjang perencanaan kegiatan eksplorasi lanjutan. Ruang lingkup cakupan
aktivitas meliputi: perencanaan, pekerjaan lapangan, analisis dan evaluasi data,
dan penyusunan laporan.

Pemetaan adalah suatu proses pencarian dan pengumpulan data dengan


metode pengukuran, perhitungan maupun penggambaran sehingga diperoleh
data yang cukup untuk dituangkan dalam bentuk peta. Peta adalah gambaran
permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala
tertentu. Peta geologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai
seluruh penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai
warna atau simbol, yang dapat memberikan pencerminan dalam tiga dimensi
mengenai susunan batuan dibawah permukaan.

Safety Mapping
Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan bahaya selama field
mapping. Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang
tidak benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dilakukan seorang diri atau
berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa
yang berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih dapat
dipantau oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian
pula, radio komunikasi dua arah dipastikan bisa berfungsi dengan baik ketika
seorang diri/berpencar.

Baca juga: Daerah Penghasil Nikel Pongkalero Kabaena

Jangan pernah melakukan field mapping sambil berlari-lari. Hati-hati dan


waspada terhadap binatang liar (khususnya ular) dan serangga berbahaya.
Perhatikan dan waspada terhadap bahaya pohon/kayu tumbang, berhati-hati
terhadap bahaya terkena petir. Menggunakan alat pelindung diri seperti Safety
Helmet, Safety Shoes, Safety Glasses, Safety Hand Gloves, Safety Clothes
(sebaiknya baju lengan panjang dan berwarna cemerlang, dapat memantulkan
sinar), dan Safety Vest (sebaiknya rompi/vest berwarna cemerlang dan dapat
memantulkan sinar).

Peralatan Lapangan
Peta topografi/geologi daerah yang akan di mapping, Palu geologi, Kompas
geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan,
pensil, pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua
arah, Arloji, Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer
(Alat pengukur magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau
lebih), serta Map Holder.

Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-
jaga jika kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk
berjaga-jaga dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain),
Korek api, Rain coat (jas hujan), Tenda kecil (jika aktivitas mapping
diperkirakan akan lama dan ada kemungkinan menginap di hutan), Bekal
makanan/minum secukupnya.

Ilustrasi prosedur pemetaan geologi nikel laterit.

Prosedur Kerja
Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan segala perlengkapan dan
peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus
mendiskusikan rencana kerja pada lokasi yang akan di petakan.
1. Siapkan peta lokasi yang direncanakan (masukkan/plot semua data yang
sebelumnya telah terdapat di daerah tersebut, jika ada).
2. Sesuaikan koordinat peta yang akan digunakan dengan sistem koordinat
GPS.
3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman
4. Siapkan semua alat pelindung diri dan peralatan yang dibutuhkan
5. Pastikan semua alat pelindung diri dan peralatan yang akan dibawa ke
lapangan dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.
6. Informasikan detail rencana field mapping yang akan dilakukan kepada
atasan atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan
adalah : rencana lokasi/daerah yang akan dimapping, rute yang akan dilalui,
rencana waktu kembali/pulang , berapa orang dan siapa saja yang akan
melakukan field mapping.
7. Tinggalkan copy dari detail rencana field mapping di basecamp/kantor,
yaitu peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan perkiraan waktu
kembali/pulang.

Perjalanan ke Lokasi Mapping


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest), Aktifkan radio komunikasi dua arah, Jika
sebagian perjalanan dilakukan dengan mobil, berhentilah di tempat yang aman
dan parkir mobil dengan benar dan aman di tempat yang aman. Lakukan
pengaturan untuk meyakinkan bahwa semua alat dan peralatan terbawa oleh
anggota tim.

Baca juga: Manfaat Nikel Yang Paling Utama

Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu
perjalanan yang harus ditempuh untuk menghindari anggota tim terserang
kelelahan. Berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru ataupun
berlari-lari. Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot
jalur perjalanan yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang
telah direncanakan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi
mapping, supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon,
atau tersandung akar kayu/pohon.

Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau
serangga berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon
yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan

Pelaksanaan Mapping Dari Satu Titik Pengamatan ke Titik Pengamatan


Berikutnya
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua
arah. Hati-hati dan waspada selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi
pengamatan ke titik /lokasi pengamatan berikutnya. Berjalan dengan
kecepatan yang cukup. Tidak terburu-buru, tidak berlari-lari, gunakan GPS dan
kompas untuk menentukan posisi setiap titik/ lokasi pengamatan.

Plot jalur mapping yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute
yang telah direncanakan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik
pengamatan ke titik pengamatan lainnya supaya bisa memperkirakan waktu
yang tersisa dan waktu yang masih diperlukan untuk sisa pekerjaan/mapping
hari itu. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi
pengamatan ke titik/lokasi pengamatan lainnya supaya tidak terpeleset,
tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.

Baca juga: QAQC Nikel Laterit

Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau
serangga berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon
yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan.

Mengambil Gambar/Foto Dengan Kamera dan Membuat Sketsa


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua
arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih lokasi
pengambilan gambar/foto dan lokasi membuat sketsa yang baik, sehingga
gambar atau sketsa yang dihasilkan bagus dan mencerminkan data detail yang
ingin ditonjolkan. Pastikan posisi tubuh dan pijakan kaki ketika mengambil
gambar/foto dan membuat sketsa adalah aman, supaya terhindar dari bahaya.
Gunakan pengaturan cahaya yang benar supaya gambar/hasil yang diperoleh
bagus. Gunakan map holder supaya pembuatan sketsa dapat dilakukan dengan
baik.

Melakukan Deskripsi Litologi, Geomorfologi, Stuktur, Serta Potensi


Bahan Galian Pada Lokasi Sekitar Titik Pengamatan
Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety
hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio
komunikasi dua arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Pilih
lokasi pembuatan deskripsi yang baik, sehingga deskripsi yang dihasilkan baik
dan benar, serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Dekati
obyek yang akan dideskripsi.

Jika mendeskripsi tanah penutup, limonite, saprolite atau bedrock, ambillah


sample tersebut, pegang, rasakan dan amatilah sifat fisik obyek yang
dideskripsi. Gunakan alat bantu deskripsi, yaitu loupe, pen magnet, scratcher
dan magnetometer. Apabila ada yang perlu diukur dimensinya, ukurlah dengan
pita ukur.

Baca juga: Proses Terbentuknya Nikel

Apabila ada struktur yang dapat diukur, misalnya fracture, joint, vein, veinlet
ukurlah dengan menggunakan kompas geologi. Rekamlah/catatlah sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, sebab harus
diingat, sekali kita telah meninggalkan suatu titik/lokasi pengamatan, adalah
sangat sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.

Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety
helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio
komunikasi dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling, pilih
lokasi pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan
representatif, serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan
posisi tubuh dan pijakan kaki ketika melakukan sampling adalah aman, supaya
terhindar dari bahaya.

Ambillah sample sesuai yang diperlukan, apabila mengambil


sample nikel laterit berupa soft material (soil, limonite atau soft saprolite),
ambillah kira-kira 2 kg dan masukkan ke kantong sample. Apabila mengambil
sample hard material (boulder, rocky saprolite atau bedrock), ambillah
seukuran 2x kepalan tangan dan masukkan ke kantong sample. Beri tanda
pengenal di kantong sample dengan spidol anti air. Cantumkan: Lokasi
sampling, no.sample, tanggal sampling, jenis sample.

Plot Lokasi Pengamatan di Peta


Tetap gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety
hand gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio
komunikasi dua arah, hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Plot
lokasi pengamatan di peta dengan menyesuaikan arah utara sebenarnya di
lapangan dan di peta dengan bantuan kompas dan juga GPS untuk mengetahui
koordinat. Plotting di peta dapat dilakukan dengan orientasi terhadap medan
sekitar untuk membandingkan kondisi sebenarnya di lapangan, dibandingkan
dengan peta.

Baca juga: Perusahaan Tambang Nikel di Indonesia

Plotting di peta dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu GPS.
Untuk menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi pengamatan
menjadi area terbuka yang memungkinkan sinyal satelit dapat diterima oleh
GPS. Apabila kondisi sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah
parang untuk membersihkan dan membuat area tersebut lebih terbuka. Plot
hal-hal yang diperlukan dengan kode dan symbol yang jelas dan lazim
digunakan untuk memudahkan orang lain membaca dan mengerti peta
tersebut.

Memberi Tanda Pengenal di Lokasi Pengamatan/Sampling


Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua
arah, Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling. Setelah semua
tahapan mapping diatas telah selesai, informasi berupa: No.stasiun
pengamatan, nama daerah, tanggal pengamatan, jenis sampling yang dilakukan
harus dituliskan pada pita berwarna (pita survey) dengan menggunakan spidol
anti air. Pita tersebut kemudian diikatkan pada batang kayu/pohon yang kuat
dan keras, dan dianggap berumur cukup panjang.

Pulang ke Basecamp/Kantor
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua
arah, berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru, tidak berlari-
lari. Pastikan semua peralatan tidak ada yang tertinggal di lapangan. Semua
data yang telah direkam/dicatat/dideskripsi beserta sample yang telah
diambil, dibawa pulang dengan cara aman hingga sampai ke basecamp/kantor.

Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur
perjalanan yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah
direncanakan. Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas,
ular atau serangga berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat
ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat
buaya, dll.

Baca juga: Standard Prosedur Eksplorasi Nikel

Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke
basecamp/kantor supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa
kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.

Laporan Hasil Pemetaan Geologi


Laporan dibuat pada saat kegiatan pemetaan geologi lapangan telah selesai
dilakukan. Laporan ini berisi data hasil kegiatan lapangan yaitu diantaranya
data litologi, gemorfologi, struktur, dan potensi bahan galian.

Anda mungkin juga menyukai