Safety Mapping
Kelalaian dan ketidak hati-hatian akan menyebabkan bahaya selama field
mapping. Ketidaktelitian dalam field mapping akan menyebabkan data yang
tidak benar/valid, Field mapping. Tidak boleh dilakukan seorang diri atau
berpencar/memisahkan diri dari rekan satu tim, kecuali diyakinkan bahwa
yang berpencar, melakukan mapping didaerah yang tidak jauh, masih dapat
dipantau oleh rekan satu tim, dan waktunya hanya sebentar saja. Demikian
pula, radio komunikasi dua arah dipastikan bisa berfungsi dengan baik ketika
seorang diri/berpencar.
Peralatan Lapangan
Peta topografi/geologi daerah yang akan di mapping, Palu geologi, Kompas
geologi, GPS (Global Positioning System), Alat tulis menulis (buku catatan,
pensil, pulpen, spidol anti air, stabilo, pensil warna). Radio Komunikasi dua
arah, Arloji, Ransel/Backpack, Loupe, Pen magnet, Scratcher, Magnetometer
(Alat pengukur magnetic susceptibility). Kamera, Pita ukur/rol meter (1m atau
lebih), serta Map Holder.
Kantong sample, Pita berwarna, Senter dan battery cadangan (Untuk berjaga-
jaga jika kemalaman di hutan), First Aid Kit, Survival Kit, Parang (Untuk
berjaga-jaga dari binatang buas dan serangga berbahaya dan kegunaan lain),
Korek api, Rain coat (jas hujan), Tenda kecil (jika aktivitas mapping
diperkirakan akan lama dan ada kemungkinan menginap di hutan), Bekal
makanan/minum secukupnya.
Prosedur Kerja
Persiapan Pekerjaan
Tahap ini merupakan tahap untuk mempersiapkan segala perlengkapan dan
peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan pemetaan geologi sekaligus
mendiskusikan rencana kerja pada lokasi yang akan di petakan.
1. Siapkan peta lokasi yang direncanakan (masukkan/plot semua data yang
sebelumnya telah terdapat di daerah tersebut, jika ada).
2. Sesuaikan koordinat peta yang akan digunakan dengan sistem koordinat
GPS.
3. Rencanakan rute field mapping yang baik dan aman
4. Siapkan semua alat pelindung diri dan peralatan yang dibutuhkan
5. Pastikan semua alat pelindung diri dan peralatan yang akan dibawa ke
lapangan dapat digunakan dan berfungsi dengan baik.
6. Informasikan detail rencana field mapping yang akan dilakukan kepada
atasan atau orang lain yang berwenang. Hal-hal yang perlu disampaikan
adalah : rencana lokasi/daerah yang akan dimapping, rute yang akan dilalui,
rencana waktu kembali/pulang , berapa orang dan siapa saja yang akan
melakukan field mapping.
7. Tinggalkan copy dari detail rencana field mapping di basecamp/kantor,
yaitu peta lokasi, rute perjalanan, personil yang ikut dan perkiraan waktu
kembali/pulang.
Perhitungkan beban yang dibawa oleh semua anggota tim dan waktu
perjalanan yang harus ditempuh untuk menghindari anggota tim terserang
kelelahan. Berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru ataupun
berlari-lari. Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot
jalur perjalanan yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang
telah direncanakan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan ke lokasi
mapping, supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon,
atau tersandung akar kayu/pohon.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau
serangga berbahaya. Misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon
yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan
Plot jalur mapping yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute
yang telah direncanakan. Perhitungkan waktu tempuh dari satu titik
pengamatan ke titik pengamatan lainnya supaya bisa memperkirakan waktu
yang tersisa dan waktu yang masih diperlukan untuk sisa pekerjaan/mapping
hari itu. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan dari satu titik/lokasi
pengamatan ke titik/lokasi pengamatan lainnya supaya tidak terpeleset,
tergelincir, terjatuh, tertimpa kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.
Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas, ular atau
serangga berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat ular, pohon
yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan.
Apabila ada struktur yang dapat diukur, misalnya fracture, joint, vein, veinlet
ukurlah dengan menggunakan kompas geologi. Rekamlah/catatlah sebanyak
mungkin dan sedapat mungkin semua data yang dianggap perlu, sebab harus
diingat, sekali kita telah meninggalkan suatu titik/lokasi pengamatan, adalah
sangat sulit, tidak efektif dan tidak efisien untuk kembali ke lokasi tersebut.
Melakukan Sampling
Gunakan alat pelindung diri standard (safety glasses, safety shoes, safety
helmet, safety hand gloves, safety clothes dan safety vest), tetap aktifkan radio
komunikasi dua arah. Hati-hati dan waspada terhadap keadaan sekeliling, pilih
lokasi pengambilan sample yang baik, sehingga sample yang dihasilkan
representatif, serta mencerminkan data detail yang ingin ditonjolkan. Pastikan
posisi tubuh dan pijakan kaki ketika melakukan sampling adalah aman, supaya
terhindar dari bahaya.
Plotting di peta dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu GPS.
Untuk menggunakaan GPS, carilah/buatlah sehingga lokasi pengamatan
menjadi area terbuka yang memungkinkan sinyal satelit dapat diterima oleh
GPS. Apabila kondisi sekitar lokasi pengamatan belum "terbuka", pakailah
parang untuk membersihkan dan membuat area tersebut lebih terbuka. Plot
hal-hal yang diperlukan dengan kode dan symbol yang jelas dan lazim
digunakan untuk memudahkan orang lain membaca dan mengerti peta
tersebut.
Pulang ke Basecamp/Kantor
Gunakan alat pelindung diri standard (safety shoes, safety helmet, safety hand
gloves, safety clothes dan safety vest). Tetap aktifkan radio komunikasi dua
arah, berjalan dengan kecepatan yang cukup, tidak terburu-buru, tidak berlari-
lari. Pastikan semua peralatan tidak ada yang tertinggal di lapangan. Semua
data yang telah direkam/dicatat/dideskripsi beserta sample yang telah
diambil, dibawa pulang dengan cara aman hingga sampai ke basecamp/kantor.
Gunakan GPS dan kompas untuk memandu arah perjalanan. Plot jalur
perjalanan yang dilalui supaya selalu bisa dibandingkan dengan rute yang telah
direncanakan. Waspada pada daerah yang mungkin terdapat binatang buas,
ular atau serangga berbahaya misalnya semak belukar yang sering terdapat
ular, pohon yang terdapat sarang lebah, atau daerah yang mungkin terdapat
buaya, dll.
Apabila terjadi hujan lebat dan petir, segera cari tempat berlindung yang aman,
istirahatlah sejenak sampai keadaan reda dan dirasa aman untuk melanjutkan
perjalanan. Berhati-hatilah selama dalam perjalanan pulang ke
basecamp/kantor supaya tidak terpeleset, tergelincir, terjatuh, tertimpa
kayu/pohon, atau tersandung akar kayu/pohon.