Anda di halaman 1dari 11

PULAU PULAU TERLUAR dan BATAS

NKRI
Republik Indonesia adalah Negara kepulauan berwawasan nusantara, sehingga batas wilayah
di laut harus mengacu pada UNCLOS (United Nations Convension on the Law of the Sea)
82/ HUKLA (Hukum laut) 82 yang kemudian diratifikasi dengan UU No. 17 Tahun 1985.
Indonesia memiliki sekitar 17.506 buah pulau dan 2/3 wilayahnya berupa lautan.
Dari 17.506 pulau tersebut terdapat Pulau-pulau terluar yang menjadi batas langsung
Indonesia dengan negara tetangga. Berdasarkan hasil survei Base Point atau Titik Dasar yang
telah dilakukan DISHIDROS TNI AL, untuk menetapkan batas wilayah dengan negara
tetangga, terdapat 183 titik dasar yang terletak di 92 pulau terluar, sisanya ada di tanjung
tanjung terluar dan di wilayah pantai. Dari 92 pulau terluar ini ada 12 pulau yang harus
mendapatkan perhatian serius.
Dalam Amandemen UUD 1945 Bab IX A tentang Wilayah Negara, Pasal 25A tercantum
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Di sini
jelas disebutkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan
berwawasan nusantara, sehingga batas wilayah di laut harus mengacu pada UNCLOS (United
Nations Convension on the Law of the Sea) 82/ HUKLA (Hukum laut) 82 yang kemudian
diratifikasi
dengan
UU
No.
17
Tahun
1985.
Dampak dari ratifikasi Unclos ini adalah keharusan Indonesia untuk menetapkan Batas Laut
Teritorial (Batas Laut Wilayah), Batas Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan Batas Landas
Kontinen.
Indonesia Adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.506 buah pulau dan 2/3
wilayahnya berupa lautan. Dari 17.506 pulau tersebut terdapat pulau-pulau terluar yang
menjadi batas langsung Indonesia dengan negara tetangga.
BATAS
WILAYAH
NKRI
Indonesia mempunyai perbatasan darat dengan tiga negara tetangga, yaitu Malaysia, Papua
Nugini dan Timor Leste. Sementara perbatasan laut dengan sepuluh negara tetangga,
diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, India,
Thailand, Australia, dan Palau. Hal ini tentunya sangat erat kaitannya dengan masalah
penegakan kedaulatan dan hukum di laut, pengelolaan sumber daya alam serta
pengembangan
ekonomi
kelautan
suatu
negara.
Kompleksitas permasalah di laut akan semakin memanas akibat semakin maraknya kegiatan
di laut, seperti kegiatan pengiriman barang antar negara yang 90%nya dilakukan dari laut,
ditambah lagi dengan isu-isu perbatasan, keamanan, kegiatan ekonomi dan sebagainya. Dapat
dibayangkan bahwa penentuan batas laut menjadi sangat penting bagi Indonesia, karena
sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga di wilayah laut.
Batas laut teritorial diukur berdasarkan garis pangkal yang menghubungkan titik-titik dasar
yang terletak di pantai terluar dari pulau-pulau terluar wilayah NKRI. Berdasarkan hasil
survei Base Point atau titik dasar untuk menetapkan batas wilayah dengan negara tetangga,
terdapat 183 titik dasar yang terletak di 92 pulau terluar, sisanya ada di tanjung tanjung
terluar dan di wilayah pantai

PULAU-PULAU TERLUAR
Pulau-pulau terluar biasanya adalah daerah terpencil, miskin bahkan tidak berpenduduk dan
jauh dari perhatian pemerintah. Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah
strategis, karena berdasarkan pulau inilah batas negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini
seharusnya mendapatkan perhatian dan pengawasan serius agar tidak menimbulkan
permasalahan yang dapat menggangu keutuhan wilayah Indonesia, khususnya pulau yang
terletak di wilayah perbatasan dengan negara negara yang tidak/ belum memiliki perjanjian
(agreement) dengan Indonesia. Ada beberapa kondisi yang membahayakan keutuhan wilayah
jika terjadi pada pulau-pulau terluar, diantaranya :
1. Hilangnya pulau secara fisik akibat abrasi, tenggelam, atau karena kesengajaan manusia.
2. Hilangnya pulau secara kepemilikan, akibat perubahan status kepemilikan akibat
pemaksaan militer atau sebagai sebuah ketaatan pada keputusan hukum seperti yang terjadi
pada kasus berpindahnya status kepemilikan Sipadan dan Ligitan dari Indonesia ke Malaysia
3. Hilang secara sosial dan ekonomi, akibat praktek ekonomi dan sosial dari masyarakat di
pulau tersebut. Misalnya pulau yang secara turun temurun didiami oleh masyarakat dari
negara lain.
SEBARAN PULAU-PULAU TERLUAR
Berdasarkan inventarisasi yang telah dilakukan oleh DISHIDROS TNI AL, terdapat 92 pulau
yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, diantaranya :
1. Pulau Simeulucut, Salaut Besar, Rawa, Rusa, Benggala dan Rondo berbatasan dengan
India
2. Pulau Sentut,, Tokong Malang Baru, Damar, Mangkai, Tokong Nanas, Tokong Belayar,
Tokong Boro, Semiun, Subi Kecil, Kepala, Sebatik, Gosong Makasar, Maratua, Sambit,
Berhala, Batu Mandi, Iyu Kecil, dan Karimun Kecil berbatasan dengan Malaysia
3. Pulau Nipa, Pelampong, Batu berhenti, dan Nongsa berbatasan dengan Singapura
4. Pulau Sebetul, Sekatung, dan Senua berbatasan dengan Vietnam
5. Pulau Lingian, Salando, Dolangan, Bangkit, Manterawu, Makalehi, Kawalusu, Kawio,
Marore, Batu Bawa Ikang, Miangas, Marampit, Intata, kakarutan dan Jiew berbatasan dengan
Filipina
6. Pulau Dana, Dana (pulau ini tidak sama dengan Pulau Dana yang disebut pertama kali,
terdapat kesamaan nama), Mangudu, Shopialoisa, Barung, Sekel, Panehen, Nusa Kambangan,
Kolepon, Ararkula, Karaweira, Penambulai, Kultubai Utara, Kultubai Selatan, Karang, Enu,
Batugoyan, Larat, Asutubun, Selaru, Batarkusu, Masela dan Meatimiarang berbatasan dengan
Australia
7. Pulau Leti, Kisar, Wetar, Liran, Alor, dan Batek berbatasan dengan Timor Leste
8. Pulau Budd, Fani, Miossu, Fanildo, Bras, Bepondo danLiki berbatasan dengan Palau
9. Pulau Laag berbatasan dengan Papua Nugini
10. Pulau Manuk, Deli, Batukecil, Enggano, Mega, Sibarubaru, Sinyaunau, Simuk dan wunga
berbatasan dengan samudra Hindia
Diantara 92 pulau terluar ini, ada 12 pulau yang harus mendapatkan perhatian serius
dintaranya:
1. Pulau Rondo
Pulau Rondo terletak di ujung barat laut Propinsi Nangro Aceh Darussalam (NAD). Disini
terdapat Titik dasar TD 177. Pulau ini adalah pulau terluar di sebelah barat wilayah Indonesia
yang berbatasan dengan perairan India.
2. Pulau Berhala
Pulau Berhala terletak di perairan timur Sumatera Utara yang berbatasan langsung dengan
Malaysia. Di tempat ini terdapat Titik Dasar TD 184. Pulau ini menjadi sangat penting karena

menjadi pulau terluar Indonesia di Selat Malaka, salah satu selat yang sangat ramai karena
merupakan jalur pelayaran internasional.
3. Pulau Nipa
Pulau Nipa adalah salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura. Secara
Administratif pulau ini masuk kedalam wilayah Kelurahan Pemping Kecamatan Belakang
Padang Kota Batam Propinsi Kepulauan Riau. Pulau Nipa ini tiba tiba menjadi terkenal
karena beredarnya isu mengenai hilangnya/ tenggelamnya pulau ini atau hilangnya titik dasar
yang ada di pulau tersebut. Hal ini memicu anggapan bahwa luas wilayah Indonesia semakin
sempit.
Pada kenyataanya, Pulau Nipa memang mengalami abrasi serius akibat penambangan pasir
laut di sekitarnya. Pasir pasir ini kemudian dijual untuk reklamasi pantai Singapura. Kondisi
pulau yang berada di Selat Philip serta berbatasan langsung dengan Singapura disebelah
utaranya ini sangat rawan dan memprihatinkan.
Pada saat air pasang maka wilayah Pulau Nipa hanya tediri dari Suar Nipa, beberapa pohon
bakau dan tanggul yang menahan terjadinya abrasi. Pulau Nipa merupakan batas laut antara
Indonesia dan Singapura sejak 1973, dimana terdapat Titik Referensi (TR 190) yang menjadi
dasar pengukuran dan penentuan media line antara Indonesia dan Singapura. Hilangnya titik
referensi ini dikhawatirkan akan menggeser batas wilayah NKRI. Pemerintah melalui
DISHIDROS TNI baru-baru ini telah mennam 1000 pohon bakau, melakukan reklamasi dan
telah melakukan pemetaan ulang di pulau ini, termasuk pemindahan Suar Nipa (yang dulunya
tergenang air) ke tempat yang lebih tinggi.
4. Pulau Sekatung
Pulau ini merupakan pulau terluar Propinsi Kepulauan Riau di sebelah utara dan berhadapan
langsung dengan Laut Cina Selatan. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 030 yang menjadi
Titik Dasar dalam pengukuran dan penetapan batas Indonesia dengan Vietnam.
5. Pulau Marore
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan
Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 055.
6. Pulau Miangas
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau
Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 056.

7. Pulau Fani
Pulau ini terletak Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala
Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung
dengan Negara kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik
Dasar TD 066.
8. Pulau Fanildo
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala
Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung
dengan Negara kepulauanPalau. Di pulau ini terdapat Titik

Dasar TD 072.
9. Pulau Bras
Pulau ini terletak di Kepulauan Asia, Barat Laut Kepala
Burung Propinsi Irian Jaya Barat, berbatasan langsung
dengan Negara Kepualuan Palau. Di pulau ini terdapat
Titik Dasar TD 072A.

10. Pulau Batek


Pulau ini terletak di Selat Ombai, Di pantai utara Nusa Tenggara Timur dan Oecussi Timor
Leste. Dari Data yang penulis pegang, di pulau ini belum ada Titik Dasar
11. Pulau Marampit
Pulau ini terletak di bagian utara Propinsi Sulawesi Utara, berbatasan langsung dengan Pulau
Mindanau Filipina. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 057.
12. Pulau Dana
Pulau ini terletak di bagian selatan Propinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan langsung
dengan Pulau Karang Ashmore Australia. Di pulau ini terdapat Titik Dasar TD 121
KESIMPULAN
Sebagai negara kepulauan yang berwawasan nusantara, maka Indonesia harus menjaga
keutuhan wilayahnya. Pulau-pulau terluar biasanya adalah daerah terpencil, miskin bahkan
tidak berpenduduk dan jauh dari perhatian Pemerintah.
Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah strategis, karena berdasarkan pulau
inilah batas negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini seharusnya mendapatkan perhatian dan
pengawasan serius agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu keutuhan
wilayah Indonesia, khususnya pulau yang terletak di wilayah perbatasan dengan negara
negara yang tidak/ belum memiliki perjanjian (agreement) dengan Indonesia. Dari 92 pulau
terluar yang dimiliki Indonesia terdapat 12 pulau yang harus mendapat perhatian khusus,
Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Rondo, Berhala, Nipa, Sekatung, Marore, Miangas, Fani,
Fanildo, Dana, Batek, Marampit dan Pulau Bras
DAFTAR PUSTAKA
Kahar, Jounil, 2004. Penyelesaian Batas Maritim NKRI . Pikiran Rakyat 3 Januari 2004
Tim Redaksi, 2004. Pulau-pulau terluar Indonesia. Buletin DISHIDROS TNI AL edisi 1/ III

tahun 2004
Tim Redaksi, 2004. Potret Pulau Nipa. Buletin DISHIDROS TNI AL edisi 1/ III tahun 2004
-Penulis
Lalu Muhamad Jaelani
Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITS, Sukolilo, Surabaya, 60111
E-mail : lmjaelani@geodesy.its.ac.id
Posted in Kelautan.
Tagged with PULAU - PULAU TERLUAR dan BATAS NKRI.
30 comments
By lmjaelani 18 January 2006

PERTEMPURAN LAUT ARU


Wednesday, February 27, 2008 7:10:39 AM

Sudah beberapa hari ini terlihat bapaku sibuk sekali. Sesekali dia mencari2 dokumen didalam tas
usangnya,lain waktu terlihat mengernyitkan keningnya lalu mengisi sebuah form dengan pensil. Krn
penasaran aku lsg bertanya pd nya. Rupanya dia sedang mengurus u/ menjadi veteran.sudah
berkali2 ibu memaksa u/ segera mengurus veterannya,tapi rupanya dia blom berniat.baru kemarin
pas didepan rumahnya diadakan pertemuan veteran ranting klp gading beliau br berminat."selain
bisa banyak ketemu temen2 lama juga lumayan tunjangan per bulannya lah".setelah aku liat2
dokumennya aku baru tau klo bapaku dulu pernah ikut beberapa operasi
trikora,dwikora.pemberontakan DI/TII.yang menarik adl piagam yang klo gak salah ditanda tangani
mayjend soeharto/AH nasution dlm operasi dwikora. Walau bapaku gak ikut kontak tembak
langsung dan termasuk yg selamat tp tetap dapat penghargaan hehehe.....tahun 60an dia adalah
ABK KRI macan kumbang, Salah satu diantara kapal yang ikut dlm "pertempuran" yg terkenal dengan
pertempuran laut aru(laut arafuru) nya komodor josaphat Soedarso (Yos Soedarso). Krn penasaran
dgn cerita pertempuran tsb,aku coba cari2 di google ttg pertempuran tsb yg selalu diperingati tiap
tgl 15 januari sbg hari Dharma Samudra.
Dari berbagai sumber termasuk dari bapaku yang pernah menjadi ABK KRI macan kumbang itu aku
dapet gambaran ttg pertempuran laut aru itu sbb,
Sudah beberapa hari ini terlihat bapaku sibuk sekali. Sesekali dia mencari2 dokumen didalam tas
usangnya,lain waktu terlihat mengernyitkan keningnya lalu mengisi sebuah form dengan pensil. Krn
penasaran aku lsg bertanya pd nya. Rupanya dia sedang mengurus u/ menjadi veteran.sudah
berkali2 ibu memaksa u/ segera mengurus veterannya,tapi rupanya dia blom berniat.baru kemarin
pas didepan rumahnya diadakan pertemuan veteran ranting klp gading beliau br berminat."selain
bisa banyak ketemu temen2 lama juga lumayan tunjangan per bulannya lah".setelah aku liat2
dokumennya aku baru tau klo bapaku dulu pernah ikut beberapa operasi Trikora,Dwikora dan
Pemberontakan DI/TII.yang menarik adl piagam yang klo gak salah ditanda tangani Mayjend
Soeharto/AH nasution dlm operasi Dwikora. Walau bapaku gak ikut kontak tembak langsung dan
termasuk yg selamat tp tetap dapat penghargaan hehehe.....tahun 60an dia adalah ABK KRI macan
kumbang, Salah satu diantara kapal yang ikut dlm "pertempuran" yg terkenal dengan pertempuran
laut aru(laut arafuru) nya Komodor Josaphat Soedarso (Yos Soedarso). Krn penasaran dgn cerita

pertempuran tsb,aku coba cari2 di google ttg pertempuran tsb yg selalu diperingati tiap tgl 15
januari sbg hari Dharma Samudra.
Dari berbagai sumber termasuk dari bapaku, aku dapet gambaran tentang pertempuran laut aru itu
sebagai berikut,
Peristiwa pertempuran laut aru bermula pd tahun 1962, dibentuk suatu Operasi Militer, yang
bernama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dengan komandon Mayjen Soeharto-dibentuk
tanggal 2 Januari 1962 sebagai manifestasi dari tiga Komando Rakyat (Trikora) yang dicetuskan oleh
Presiden Sukarno pada tanggal 19 Desember 1961 ,strategi operasi militer yang terbagi dalam tiga
fase : Fase Infiltrasi (penyusupan), Fase Eksploitasi (serangan massif terhadap pusat kekuatan
lawan) dan Fase Konsolidasi (penguasaan secara mutlak Irian Barat). Pada fase infiltrasi, dilakukan
dengan menyusupkan pleton tugas (kebanyakan orang dari irian) yang telah dilatih oleh AD ke irian
barat (Vlakte Hoek) . Namun pada awal pembentukannya misi ini adalah sebuah task force dan
belum menjadi operasi gabungan krn pd saat itu koordinasi antar angkatan masih buruk.Angkatan
laut diminta membawa pleton tugas. Setelah sebelumnya TNI AU pun mengantar satgas yang lain ke
letfuan.
Saat itu komandan eskader adalah direktur operasi MBAL Kolonel Laut Sudomo namun Komodor Yos
Soedarso (sebagai deputi I operasi KSAL) yang nota bene pangkatnya lebih tinggi dari beliau turut
serta.Agaknya hal ini agak disesalkan o/ sudomo(dlm wawancara dgn metro TV) krn bisa mengacau
chain of comand (rantai komanndo). Namun krn semangat bertempur dan tekad dari Yos Soedarso
akan membawa tanah langsung dari irian barat u/ditunjukan pd anggota dewan dan akan
menancapkan bendera merah putih di irian barat. Beliau berkata "Klo kmu (soedomo-red) ikut aku
juga ikut"
Misi yang dilakukan empat kapal Motor Torpedo Boats/MTB terbilang sangat berani dan penuh risiko,
karena sebelum bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok, senjata andalan pada keempat MTB yang
berupa Torpedo 21 inci (bentuk awal dari Rudal tapi belum ber pengendali) telah dipreteli dulu,
dengan maksud agar mampu mengangkut pasukan yang lebih banyak dan perahu karet untuk
mendarat ke pantai.(sebagian mengatakan stock torpedo terbatas krn embargo dari inggris). Misi ini
merupakan misi rahasia, bahkan saking rahasianya pengisian bahan bakar serta logistik tambahan
untuk menempuh perjalanan dari Tanjung Priok ke Irian Barat harus dilakukan di tengah malam,
tanpa boleh berlabuh di semua pelabuhan yang dilewati. Di tengah perjalanan KRI Singa kehabisan
bahan bakar sehingga hanya tersisa tiga MTB yang harus melanjutkan misi tersebut. Ketiga MTB pun
tidak diperkenankan menggunakan radio Komunikasi untuk berkomunikasi selain dengan sesama
MTB peserta operasi (taktik radio silent)
Hari H pukul 17.00 waktu setempat, KRI Harimau berada di depan, membawa antara lain Kol.
Sudomo, Kol. Mursyid, dan Kapten Tondomulyo sebagai kapten kapal.Di belakangnya adalah KRI
Macan Tutul yang dinaiki Komodor Yos Sudarso dengan kapten kapal Wiratno. Sedangkan di urutan
paling belakang adalah KRI Macan Kumbang.
Menjelang pukul 21.00, Kol. Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati
iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri.(2 kapal jenis freegat ,Hr Ms Evertsen
dan Hr Ms Kortenaer ,satunya lagi adalah kapal Induk Karl Doorman) tanda blips tidak bergerak,
menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI tetap melaju. Tiba-tiba terdengar dengung
pesawat neptune belanda mendekat, lalu menjatuhkan flare (merah menyala terang) yang
tergantung pada parasut. Keadaan menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama.
Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. Kol. Sudomo
memerintahkan untuk balas menembak.Lalu KRI macan tutul menembakan tembakan balasan

namun tidak mengenai sasaran. Berbekal titik api dari moncong tembakan itulah mungkin belanda
berhasil menargetkan sasaran tepat ke lambung kapal & ruang kendali KRI macan
tutul.mengakibatkan beberapa anggota terluka termasuk kapten kapal wiratno.Dalam keadaan
darurat, Komando kapal macan tutul kemudian diambil alih Yos Soedarso.
Keadaan semakin genting.Lalu Kol Soedomo memerintahkan ketiga kapal u/ berputar ke kanan arah
239 derajat. Kolonel soedomo menyadari pertempuran tidak seimbang.Krn ketiga KRI hanya
dipersenjatai senapan mesin anti pesawat terbang berupa senjata 12.7mm dan meriam 40 mm yang
tidak bisa menjangkau target kapal belanda dan tidak membawa torpedo sama sekali sehingga
tidak mungkin menghadapi kapal belanda yang jauh lebih kuat(berjenis freegat dan destroy
mempunyai meriam 4,7inci(12 cm), jadi bertahan dengan formasi apapun akan percuma.
Dua KRI berhasil berbalik arah,namun KRI macan tutul malah lurus (agak kekanan) mendekati kapal
belanda Mr eversten. Ada beberapa versi mengapa KRI tsb malah menghampiri kapal belanda.
Sebagian mengatakan kendali kapal macet sehingga tidak bisa berputar haluan, malah menuju
kearah musuh. Ada pula yg mengatakan Yos Soedarso sengaja memerintahkan kapal tetap melaju
kedepan untuk mengorbankan diri agar ke dua kapal lainnya selamat (Soedomo mengkritik
keputusan yos soedarso ini yg dianggap salah olehnya), lainnya mengatakan komando salah dengar,
harusnya kapal menuju 239derajat malah 329derajat sehingga arahnya lurus. Nakhoda kapal (kelasi
suharmadji) dlm sebuah wawancara berkeyakinan dia mendengar perintah u/ tetap maju. Mungkin
waktu itu keadaan sangat genting dengan ruang kendali yang sudah rusak. Komodor Yos soedarso
melalui radio meneriakan perintah "kobarkan semangat pertempuran".
Karena berusaha mendekati kapal musuh,dan pihak belanda menyangka KRI macan tutul membawa
torpedo bersiap u/ melakukan torpedo run(serangan torpedo), krn u/ melakukan serangan tsb, MTB
harus mendekat u/ memenuhi jarak tembak torpedo(sebagaimana diketahui efek rusak torpedo
jauh lebih sadis drpd pluru meriam biasa) maka dari itu segala tembakan belanda dikonsentrasikan
ke macan tutul hingga akhirnya ia tenggelam.
Dalam kejadian itu 25 ABK KRI macan tutul tewas selebihnya yang selamat ditawan belanda. Dalam
tawanan belanda,saksi hidup dari ABK KRI macan tutul diperlihatkan photo2 beberapa KRI termasuk
photo KRI Macan Tutul.Ini menyiratkan bhw operasi rahasia ini sempat bocor. Blum lagi kapal2
belanda dengan persenjataan lengkap yang telah siap menyambut kedatangan KRI di perairan aru
mengindikasikan adanya operasi kontra intelijen u/ melawan intelijen indonesia.
Operasi Trikora ,Secara militer tidak menghasilkan kemenangan secara taktis. tetapi secara
strategis, Operasi ini membuahkan hasil untuk Indonesia. Amerika mendesak dan bahkan
mengembargo Belanda agar terjadi perundingan antara indonesia dan belanda. Amerika pun
khawatir indonesia berpaling ke Uni Soviet. Lagipula faktanya kekuatan militer indonesia lebih
unggul dibanding belanda. Angkatan udara indonesia waktu itu adalah terbesar kedua di asia
setelah china.
Setelah kejadian ini angkatan udara dipersalahkan krn tidak melindungi dari udara operasi KRI
tsb.Saat itu angkatan udara adalah "anak emas" soekarno. Akhirnya panglima AU diganti dari
Suryadharma ke Oemar Dhani.
simak hal miris dibawah ini
Gagal namun dinilai heroik
Hari Sabtu, 20 Januari 1962, diadakan rapat di Istana Bogor yang dipimpin oleh Bung Karno, untuk
mengangkat Laksamana Muda Omar Dhani sebagai KSAU yang baru. Setelah itu langsung diadakan
briefing mengenai peristiwa Aru. Kolonel Mursyid sebagai komandan tim juga sudah kembali untuk

memberikan paparan. Begitu paparan selesai, suasana di ruang rapat yang terletak di sayap kiri
Istana Bogor itu jadi mencekam, serius, sepi, dan semua diam. Seakan-akan menikmati rasa
kemenangan dan kepahlawanan. Yos Sudarso gugur, operasi gagal, namun dinilai heroik.
Keheningan kemudian dipecahkan oleh Presiden Soekarno. "Siapa yang mau tanya atau minta
penjelasan?"
Ternyata, Omar Dhani satu-satunya yang bertanya, "Tadi dikatakan oleh Kolonel Mursyid bahwa hari
H -3, H -2, H -1, bahkan pada hari H-nya sendiri sudah ada pesawat Belanda melakukan pengintaian
di tempat rendezvous. Artinya, Belanda sudah tahu iring-iringan kapal kita. Sebagai seorang
komandan, entah komandan regu, komandan batalyon, bahkan panglima angkatan sekalipun yang
diberi tugas dengan target tertentu, dengan data dan info pada saat itu, kalau dalam melaksanakan
tugasnya itu kemudian menemui situasi dan kondisi yang berbeda, apalagi bertentangan dengan
data dan info yang ia dapatkan sebelumnya, mereka punya hak untuk mengubah taktik guna
mencapai sasaran semula. Apakah pada misi tanggal 15 Januari itu dilakukan perubahan taktik?
Yaitu, setelah jelas-jelas ada pengintaian pesawat Belanda yang terus-menerus?"
Kolonel Mursyid menjawab, "Tidak ada perubahan karena ...." lalu beliau menekankan pentingnya
operasi ini krn sebuah tugas negara,tuntutan rakyat dll.
Bung Karno kemudian bertanya, "Bagaimana Omar Dhani?"
Lalu Omar Dhani menjawab, "Sudah, Paduka Yang Mulia."
Rapat diskors dan semua menuju beranda untuk makan siang.
Setelah mengambil makanan, Bung Karno duduk di kursi rotan sendirian. Ia memanggil Omar Dhani
agar duduk di sebelah kirinya dan bertanya, "Kamu kelihatannya belum puas dengan jawaban
Mursyid. Mengapa?"
Omar Dhani menjawab, "Pertama, mereka tidak melakukan revisi rencana operasi, itu kecerobohan.
Kedua, tiga kapal Belanda, kalau benar laporan Kolonel Mursyid, bukannya sedang patroli seperti
yang diberitakan pers, tetapi mereka berhenti pada jalur pelayaran kapal kita. Maar we werden
opgewacht, tetapi tiga kapal kita disanggong. Ini berarti rencana kita sudah bocor, dan bocornya
bukan di Aru, tetapi di Jakarta.
Langsung Presiden Soekarno bilang, "Je hebt gelijk, kamu benar."
Setelah makan siang selesai, rapat dilanjutkan namun hanya seperempat jam. Presiden mengimbau
agar pesan terakhir Komodor Yos Sudarso dilaksanakan dan kerahasiaan ditingkatkan. Kebocoran
dalam peristiwa Aru sama sekali tidak disinggung.
Kebesaran Bung Karno
"Akan aku ceritakan kepadamu sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada orang lain," kata Omar
Dhani beberapa saat setelah keluar dari penjara. Mantan KSAU itu menyadari bahwa Bung Karno
telah mengambil keputusan yang tepat. Lebih mendahulukan kepentingan nasional daripada
kepentingan angkatan, apalagi kelompok yang lebih kecil. Bung Karno telah dengan sangat jeli
mengetahui bahwa Omar Dhani tidak puas dengan jawaban Kol. Mursyid, dan dengan cara elegan
serta luwes memaksa Omar Dhani untuk menyatakan kepuasannya.
Bung Karno tidak membongkar adanya kebocoran karena hal itu bisa menimbulkan rasa tidak enak
antarangkatan. Bung Karno membiarkan suatu kegagalan dan kesalahan menjadi suatu tindakan

yang heroik. Ia menjadikan teriakan tempur Yos Sudarso, "Kobarkan semangat pertempuran," secara
maksimal. Itulah kebesaran Bung Karno yang akhirnya bisa dimengerti para pimpinan AURI, Sebagai
ahli strategi militer, Bung Karno dengan cepat memanfaatkan kekalahan dalam satu pertempuran
menjadi suatu kemenangan politis dan psikologis yang kemudian memenangkan peperangan.
"kobarkan semangat pertempuran"

Untuk artikel mengenai sebuah pulau dengan nama yang sama, lihat
Pulau Yos Sudarso.

Yos Soedarso

Laksamana Madya Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November


1925 meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah seorang
pahlawan nasional Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran
Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda pada
masa kampanye Trikora. Hal yang kurang lazim adalah, sebagai seorang Kepala Staff
Angkatan Laut tidak seharusnya ia ikut terjun langsung di dalam operasi tersebut. Namanya
kini diabadikan menjadi nama KRI dan pulau.
[sunting] Kehidupan pribadi

Yos Soedarso menikah dengan Siti Kustini (1935-2006) pada tahun 1955 dan meninggalkan
lima orang anak.
Pertempuran Laut Aru, aksi patriotisme yang selalu dikenang
Senin, 16 Januari 2012

Pertempuran Laut Aru


Pertempuran Laut Aru adalah suatu pertempuran yang terjadi di Laut Aru, Maluku, pada tanggal
15 Januari 1962 antara Indonesia dan Belanda. Insiden ini terjadi sewaktu dua kapal jenis
destroyer, pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda menyerang RI Matjan Tutul (650), RI
Matjan Kumbang (653) dan RI Harimau (654) milik Indonesia yang sedang berpatroli pada posisi
04,49 LS dan 135,02 BT. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah
menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "Kobarkan semangat pertempuran".
Armada Indonesia di bawah pimpinan Yos Sudarso, yang saat itu berada di KRI Macan Tutul,
berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan
penyerangan ke KRI Macan Tutul. KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tapi kedua
kapal lainnya berhasil selamat.
Hari H untuk pelaksanaan operasi penyusupan adalah Senin, 15 Januari 1962. Pada H minus
tiga (-3), semua kapal ALRI telah merapat di rendezvous point di sebuah pulau di Kepulauan
Aru. Pasukan yang sudah diturunkan dari Hercules AURI juga sudah diangkut kapal dari Letfuan
menuju pulau tersebut. Pada hari pertama di titik itu, pesawat-pesawat Belanda sudah datang
mengintai. Hal yang sama terjadi pada H -2 dan H -1.
Hari H pukul 17.00 waktu setempat, tiga kapal mulai bergerak. KRI Harimau berada di depan,
membawa antara lain Kol. Sudomo, Kol. Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. Di belakangnya
adalah KRI Macan Tutul yang dinaiki Komodor Yos Sudarso. Sedangkan di belakang adalah KRI
Macan Kumbang.
Menjelang pukul 21.00, Kol. Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati
iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri. Blips tersebut tidak bergerak,

menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI kemudian melaju. Tiba-tiba terdengar
dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. Keadaan
tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang
berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI.
Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. Kol.
Sudomo memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos
Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180.
Naas, KRI Macan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira
manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal
itu. Tembakan pertama meleset, namun tembakan kedua tepat mengenai KRI Macan Tutul.
Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah,
"Kobarkan semangat pertempuran!"
AURI berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI
mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Negara
superpower seperti AS pun tidak akan bisa melakukannya di era itu, apalagi kita. Bagaimana
pesawat terbang melaksanakan misi bantuan serangan udara tanpa ada koordinasi
sebelumnya? Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI.
Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI. Untuk mengakhiri polemik, KSAU
Suryadarma mengundurkan diri pada 19 Januari 1962.

Anda mungkin juga menyukai