Anda di halaman 1dari 19

IV.

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT


A.

Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Alat

Untuk memperkirakan produksi alat beras secara teliti perlu dipelajari faktor-faktor
yang secara langsungdapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut. Faktor-faktor
tersebut meliputi: (1) Tahanan gali (Digging Resistance), (2) Tahanan guling atau
tahanan gelinding (Rolling Resistance), (3) Tahanan kemiringan (Grade Resistance),
(4) Koefisien Traksi, (5) Rimpull, (6) Percepatan, (7) Elevasi letak proyek, (8)
Evisiensi Operator, (9) Faktor pengembangan atau pemuaian (Swell Factor), dan
(10) Berat material.

1.

Tahanan Gali (Digging Resistance)

Tahanan gali (Digginr Resistance, sering disingkat DR) marupakan tahanan yang
dialami oleh alat gali pada waktu melakukan penggalian material, penyebab
timbulnya atahanan ini adalah:
a.
Gesekan antara alat gali dan tanah; umumnya semakin besar
kelembaban dn kekerasan butiran tanah, maka semakin besar pula
gesekan alat dan tanah yang terjadi.
b.
Kekerasan dari material yang digali.
c.
Kekasaran dan ukuran butiran tanah atau material yang digali.
d.
Adanya adhesi antara tanah dengan alat gali, dan kohesi antara butiran
tanah itu sendiri.
e.
Berat Jenis tanah (terutama berpengaruh pada alat gali yang berfungsi
sebagai alat muat, misalnya Power Shovel, Clamshell, Dragline dan
sejenisnya).
Besarnya tahanan gali (DR) tak dapat dicari angka reratanya, oleh karena itu
biasanya langsung ditentukan di tempat.

2.

Tahanan Guling/ Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Tahanan guling/ tahanan gelincir (Rolling Resistance, biasa disingkat RR)


merupakan segala gaya-gaya lyar yang berlawanan arah dengan arah gerak
kendaraan yang sedang berjalan di atas suatu jalur. (Lihat Gambar: 4.1)
Bagian yang mengalami Rolling Resistance (RR) secara langsung adalah ban bagian
luar kendaraan, tahanan guling (RR) tergantung pada banyak faktor, diantaranya
yang terpenting adalah:
a.
Keadaan jalan (kekerasan dan kemulusan permukaan jalan); semakin
keras dan mulus atau rata jalan tersebut, maka tahanan gulingnya
(RR) semakin kecil.
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 46

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

b.

Keadaan ban yang bersangkutan dan permukaan jalur jalan. Jika


memakai ban karet, maka yang berpengaruh adalah ukuran, tekanan,
dan permukaan dari ban alat berat yang digunakan; apakah ban luar
masih baru, atau sudah gundul, dan bagaimana model kembangan ban
itu. Jika menggunakan Crawler yang berpenaruh adalah kondisi jalan

Besarnya RR dinyatakan dalam pounds (lbs) dan Rimpull yang diperlukan untuk
menggerakkan tiap gross ton berat kendaraan beserta isinya pada jalur mendatar, dan
dengan kondisi jalan tertentu.

Arah gerak truck

RR

RR

RR

Gambar: 4.1. Arah Tahanan Gulir (RR)

Contoh:
Jalur jalan yang dibuat dari perkerasan tanah dilewati leh truck dengan tekanan ban 35 50 lbs.
Diperkirakan roda tersebut memiliki tahanan gulir (RR) sebesar 100 lbs/ ton. Jika berat kendaraan dan
isinya 20 ton, hitung besarnya kekuatan tarik yang diperlukan oleh mesin itu pada roda kendaraan
(Rimpul) agar kendaraan tersebut dapat bergerak.

Jawab:
Rimpull (RP)

=
=
=

Berat kendaraan x RR
20 ton x 100 lbs/ ton
200 lbs.

Pada prakteknya menentukan RR sangat sukar dilakukan, sebab dipengaruhi oleh


ukuran dan tekanan ban, serta kecepatan kendaraan. Untuk perhitungan praktis RR
dapat dihitung menggunakan rumus:
RR

CRR

Berat Kenderaan beroda

Keterangan:

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 47

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

RR
CRR

=
=

Tahanan Guling (lbs/ gross ton)


Koefisien Tahanan Guling (lihat Tabel: 4.1)

Tabel: 4.1. Angka Tahanan Gulir dinyatakan dalam persen(*)


Jenis Permukaan Jalan
Beton yang kasar dan kering
Perkerasan tanah dn batu yang terpelihara baik
Anah urug kering dengan pemadatan sederhana
Tanah urug lunak dengan penetrasi sekitar 4
Tanah/ pasir lepas dan batu pecah
Jalan makadam
Perkerasan kayu
Jalan datar tanpa perkerasan, kering
Kerikil tidak dipadatkan
Pasir tidak dipadatkan
Tanah lumpur
(*)
Sumber: Prodjosumarto
Rochmanhadi (1992)

3.

RR (% berat kendaraan dalam Lbs)


Roda karet
Crawler
2%
2%
3%
8%
10%
4%
3%
5%
3%
3%
5%
4%
15%
12%
15%
12%
16%

Tahanan Kemiringan (Grade Resistance)

Grade Resistance (GR) adalah besarnya gaya berat yang melawan atau membantu
gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilalui. Jika jalur jalan itu naik
disebut kemiringan positif, Tahanan Kemiringan atau Grade Resistance (GR) akan
menalwan gerak kendaraan; tetapi sebaliknya, jika jalan itu turun disebut kemiringan
negatif, tahanan kemiringan akan membantu gerak kendaraan (Gambar: 4.2).

a. GR Positif

b. GR Negatif

Gambar: 4.2. Tahanan Kemiringan (GR)

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 48

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Tahanan kemiringan tergantung pada dua faktor yaitu:


a.
Besarnya kemiringan (dinyatakan dalam %)
b.
Berat kendaraan itu sendiri (dinyatakan dalam Gross-ton)
Biasanya tahanan kemiringan dihitung sebagai berikut: Tiap kemiringan 1%
besarnya tahanan kemiringan rata-rata = 20 lbs dari besarnya kekuatan tarik mesin
yang digunakan untuk menggerakkan ban yang menyentuh permukaan jalur jalan.
Besarnya dihitung untuk tiap gross-ton berat kendaraan beserta isinya.

Contuh Soal:
Sebuah truck beserta muatan beratnya 20 ton, truck itu bergerak pada jalur jalan dengan tahanan gulir
(GR) = 100 lbs/ ton. Hitung kekuatan tarik yang diperlukan oleh mesin truck untuk menggerakkan
bannya.

Jawab:
Kekuatan tarik (Rimpull yang menahan kemiringan) = Berat kendaraan x GR x Kemiringan.
=
20 ton x 100 lbs/ton/1% x 5%
=
200 lbs
Untuk menahan supaya truck tidak meluncur turun akibat kemiringan, maka diperlukan kekuatan tarik
yang besarnya minimum 200 lbs juga.
Kekuatan tarik yang diperlukan = Rimpull yang menahan kemiringan + gaya tarik yang menahan
kemiringan
Kekuatan tarik yang diperlukan

4.

=
=

200 lbs +
400 lbs.

200 lbs

Koefisien Traksi (CT)

Koefisien Traksi (CT) adalah faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh
kendaraan itu pada ban atau truck yang dapat dipakai untuk menarik atau
mendorong. Jadi CT adalah suatu faktor dimana jumlah berat kendaraan pada ban
penggerak itu harus dikalikan untuk menunjukkan Rimpull maksimum antara ban
dengan jaur jalan , tepat sebelum roda itu selip.
Jika terdapat geseran yang cukup antara permukaan roda dengan permukaan jalan,
maka tenaga mesin tersebut data dijadikan tenaga traksi yang maksimal. (Gambar:
4.3)
Rumus: Traksi Kritis = CT x Berat total kendaraan

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 49

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Arah Gerak

Berat Alat (W)

Permukaan
Tanah

Ft
FR1 Gaya Perlawanan Gerak

WS = Berat Total
Alat (W)
Gambar: 4.3. Koefisien Traksi

Contoh :
Jumlah berat kendaraan yang diterima oleh roda kendaraan = 8000 lbs. Berdasarkan percobaanpercobaan diketahui bila hanya tersedia Rimpull seberat 4800 lbs saja, maka roda akan selip.
Hitunglah Koefisien Traksi (CT)

Jawab:
Jika Rimpull yang tersedia besarnya 4800 lbs, berarti traksi kritis dari kendaraan
tersebut = Rimpull.
Traksi Kritis = Rimpull
Traksi Kritis
4800 lbs
CT

=
=
=
=

CT
CT
CT
0,60

x
x
x

Berat Total Alat (W)


W
8000 lbs

Besarnya CT tergantung pada:


a.
Kondisi ban yang meliputi: macam dan bentuk kembangannya; untuk
crawlwer truck tergantung pada keadaan dan bentuk trucknya.
b.
Kondisi permukaan jalan (basah, kering, keras, lunak, rata,
bergelombang, dan sebagainya)
c.
Bert kendaran yang diterima oleh roda.

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 50

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Menurut pengalaman, besarnya CT pada macam-macam keadaan jalan seperti


terdapat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Besar CT untuk Macam-macam Keadaan Jalur Jalan*)


Macam Jalan
Ban Karet
Crawler
Jalan Beton yang kasar dan kering
0,80 1,00
0,45
Lempung kering
0,50 0,70
0,90
Lempung basah
0,40 0,50
0,70
Pasir basah yang bercampur kerikil
0,30 0,40
0,35
Pasir lepas dan kering
0,20 0,30
0,30
*)
Sumber: Prodjosumarto

Contoh 1.
Jumlah berat suatu kendaran (W) = 20 ton (40.000 lbs), seluruhnya diterima oleh roda penggerak.
Kendaraan tersebut akan bergerak pada jalur jalan tanah liat yang kering. Tahanan guling (RR) 100
lbs/ ton, kemiringan jalan = 5%. Coba analisa, apakah rodak kendaraan itu tidak selip?
Jawab:
Menurut Tabel: 4.2, CT untuk tanah liat kering = 0,50
Traksi Kritis (TK)

=
=
=

Kekuatan tarik

W
x GR x kemiringan
20 ton x 20 lbs/ ton berat kendaraan /1% kemiringan x 5%
2000 lbs

=
=
=

CT
x
0,50
x
20.000 lbs

W
40.000 lbs

Jadi untuk menahan agar supaya truck tidak melorot turun, diperlukan gaya tarik yang besarnya
minimum 2000 lbs juga.
Rimpull

=
=
=
20.000 lbs
TK

Kekuatan tarik
2.000 lbs
4.000 lbs.
>
>

+
+

Gaya tarik truck agar tidak melorot.


2.000 lbs

4.000 Lbs
Rimpull

Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban penggerak
yang menyentuh tanah.
Traksi Kritis (TK) adalah jumlah tenaga yang diperlukan untuk menarik kendaaan itu

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 51

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Jika jumlah tenaga yang diperlukan untuk menarik kendaraan itu (traksi kritis) besarnya = 20.000 lbs,
sedangkan kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin/ ban penggerak yang menyentuh tanah
(Rimpull) besarnya = 4.000 lbs, maka disimpulkan bahwa roda kendaraan itu selip.

Contoh 2.
Kendaraan yang sama, tetapi roda penggerak dianggap hanya menerima 50% dari berat total
kendaraan seluruhnya (W). Coba analisa apakan kendaraan itu masih tetap saja selip?

Jawab:
TK

=
=
=

CT
x
0,50
x
10.000 lbs

W
40.000 lbs

x
x

50%
50%

Menurut contoh 1 besarnya Rimpull = 4.000 lbs


Jadi TK = 10.000 lbs > Rimpull (=4.000 lbs) ------- Kendaraan masih tetap selip.

Contoh 3.
Kendaraan yang sama berjalan pada tanah pasir lepas dengan RR = 250 lbs/ ton berat kendaraan. Jika
berat kendaraan yang diterima oleh roda besarnya 50%, coba analisa apakah kendaraan tersebut selip?

Jawab:
Menurut Tabel 4.2, CT untuk pasir kering yang lepas = 0,20
TK
=
CT
x
W
x
=
0,20
x
4.000 lbs
x
TK
=
4.000 lbs

50%
50%

Rimpull untuk mengatasi RR

=
=
=

W
x
20 ton x
5.000 lbs

Rimpull untuk mengatasi GR

=
=
=

W
x
GR
x
20 ton x 20 lbs/ ton/ 1% x
2.000 lbs

Rimpull total

=
=

5.000 lbs
7.000 lbs

TK
Rimpull total

=
=

4.000 lbs
7.000 lbs

RR
250 lbs/ ton

Kemiringan
5%

2.000 lbs

TK < Rimpull
Jadi Kendaraan tidak selip

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 52

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

4.

Rimpull

Rimpull adalah besarnya kekuatan tarik yang dapat diberikan oleh mesin atau ban
penggerak yang menyentuh permukaan jalur jalan dari suatu kendaraan. Rimpull
biasanya dinyatakan dalam satuan kg atau lbs.
Jika Koefisien Traksi (CT) cukup tinggi sehingga roda tidak selip, atau CT mampu
menghindari selip, maka besarnya Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh
mesin/ ban kendaraan adalah fungsi dari tekaga mesin (dsalam Horse Power) dan
verseneling antara mesin dan rodanya.
Jadi: RP
=
(HP x 375 x Efisiensi mesin)/ (Kecepatan mesin dalam mph)

Keterangan rumus:

RP
HP
375
Efisiensi mesin

=
=
=
=

Rimpull (Kekuatan t arik kendaraan) lbs


Horse Power (Tenaga mesin) HP
Angka konversi
80 85%

Tetapi jika ban kendaraan telah selip, maka besarnya Rimpull dihitung sama dengan
tenaga pada roda penggeraknya dikalikan CT .
Jadi saat selip RP = Tenaga Roda Penggerak x CT

Contoh 1.
Traktor dengan kekuatan 160 HP, menggunakan roda karet, berjalan pada gigi 1 dengan kecepatan
3,6 mph (mile per hour= mil/ jam). Hitung Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh roda itu.

Jawab:
Traktor roda karet, kondisi yang tidak selip.
Menurut rumus Rimpull (RP)

(HP x 375 Efisiensi mesin)


Kecepatan (mph)

RP

RP

160 x 375 x0,80


3,6
13.500 lbs

Contoh 2
Buldoser 140 HP, roda karet bergerak pada versenelling 1 dengan kecepatan 3,25 mph. Hitung
Rimpull maksimum yang dapat diberikan oleh roda buldoser itu.

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 53

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Jawab:
Kondisi kendaraan tidak selip.
RP

(HP x 375 Efisiensi mesin)


Kecepatan (mph)

(140 x 375 x 0,85)


3,25
13.730 lbs

Rimpull tidak dapat dihitung pada roda rantai (Crawler); istilah yang dipakai
penggantinya adalah Draw Pull Bar (DPB). Dalam DPB pada traktor, mesin traktur
harus mampu untuk menahan:
Tahanan guling (RR) dan tahanan kemiringan (GR)
Tahanan gulir dan tahanan kemiringan dari alat yang ditariknya.

Contoh 3.
Sebuah traktor/ buldoser yang beratnya (W) 15 ton, bergerak di atas jalur jalan yang mempunyai
tahanan gulir (RR) 100 lbs/ ton, dengan kemiringan jalan sebesar 5%. Buldoser itu berjalan pada
versenellling 1 dan memiliki DPB maksimum sebesar 28.019 lbs. Hitung DPB yang dapat digunakan
untuk menarik muatan lain.

Jawab:
DPB Maksimum =

28.019 lbs.

DPB untuk mengatasi RR =


=
=

W
x
15 ton x
1.500 lbs

DPB untuk mengatasi GR =


=
=

W
x
GR
x
15 ton x 20 lbs/ton/ 1% x
1.500 lbs

DPB Total

=
=
=

RR
100 lbs/ ton

kemiringan jalan
5%

DPB untuk mengatasi RR + DPB untuk mengatasi GR


1.500 lbs + 1.500 lbs
3.000 lbs

DPB untuk menarik muatan

=
=
=

DPB Maksimum
28.019 lbs
25.019 lbs

DPB Total
3.000 lbs

Rimpull tergantung pada HP dan kecepatan gerak dari alat berat tersebut. Biasanya
pabrik telah memberikan pedoman tentang berapa besar kecepatan maksimum dan
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 54

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Rimpull yang dapat dihasilkan oleh masing-masing gigi verseneling seperti terdapat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Contoh Kecepatan Maksimum pada masing-masing versenelling (*)
Versenelling ke
Ban karet (140 hp)
Crawler (15 ton)
Kec (mph)
RP (lbs)
Kec (mph)
DPB (lbs)
1
3,25
1.730
1,72
28.019
2
7,10
6.285
2,18
22.699
3
12,48
3.576
2,76
17.265
4
21,54
2.072
3,50
13.769
5
33,86
1.319
4,36
10.074
6
----7,00
5.579
(*)
Sumber: Prodjosumartono.

6.

Percepatan (Acceleration)

Percepatan (Acceleration) adalah waktu yang di[perlukan untuk mempercepat


kendaraan dengan memakai kelebihan Rimpull yang tidak digunakan untuk
menggerakkan kendaran pada jalur tertentu. Lama waktu yang dibutuhkan untuk
mempercepat kendaraan tergantung pada beberapa faktor yaitu:
a.
Berat kendaraan; semakin berat kendaraan beserta isinya, semakin
lama waktu yang dibutuhkan oleh kendaraan tersebut untuk
menambah kecepatannya.
b.
Kelebihan Rimpull yang ada.; semakin besar kelebihan Rimpull pada
suatu kendaraan, maka semakin cepat kendaraan itu dapat dipercepat.
Percepatan tak mungkin dihitung secara tepat, tetapi dapat diperkirakan memakai
rumus Hukum Mewton.
F

Keterangan Rumus:
F
=
G
=
W
=
a
=

(W x a)
G
(F x g)
W
Kelebihan Rimpul (lbs)
Percepatan karena gaya gravitasi = 32,2 ft/ det2
Berat kendaraan beserta isinya (lbs)
Percepatan (ft/ det2)

Contoh 1
Suatu alat berat dengan bobot 1 ton ( 2000 lbs) mempunyai kelebihan Rimpull sebesar 10 lbs. Jika
kelebihan Rimpull tersebut digunakan untuk menambah kecepatan, berapakah percepatan maksimum
yang dapat dihasilkan?

Jawab:
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 55

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

=
=
=
=

(F x f)/ W
(10 lbs x 32,2 ft/ det2)
2.000 lbs
0,161 ft/ det2
0,11 mph/ det

Catatan: 1 mil = 1,61 km = 1.610 m


1 ft = 0,30 m
Jadi dalam satu menit kecepatannya bertambah sebesar 0,11 x 60 = 6,6 mph.

Biasanya untuk perhitungan percepatan digunakan dengan cara tidak langsung, yaitu
dengan menghitung kecepatan rata-ratanya.
Kecepatan rata-rata

Kecepatan maksimum x Faktor Kecepatan

Faktor kecepatan dipengaruhi oleh jarak yang ditempuh, semakin jauh jarak yang
ditempuh; tanpa memperhatikan bagaimana kondisi jalur jalan yang ditempuh
semakin jauh jalan yang ditempuh, berarti semakin besar pula faktor ketepatan itu.
Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan beberapa faktor kecepatan dan jarak yang
ditempuh.
Tabel 4.4. Hubungan Faktor Kecepatan dan Jarak yang Ditempuh.*]
Jarak yang Ditempuh (ft)
Faktor Kecepatan
500 1.000
0,46 0,78
1.000 1.500
0,59 0,82
1.500 2.000
0,65 0,82
2.000 2.500
0,69 0,83
2.500 3.000
0,73 0,83
3.000 3.500
0,75 0,84
3.500 4.000
0,77 0,85
*]
Prodjosumarto.

Contoh 2.
Sebuah Dump truck bergerak pada versenelling 3 di atas jalur jalan dengan kecepatan maksimum
12,48 mph. Truck itu menempuh perjalanan sepanjang jarak 1250 ft. Hitung keceptan rata-rata dari
Dump truck tersebut.

Jawab:
Faktor kecepatan pada jarak 1250 ft didapat dari cara interpolasi Tabel 4.4.
= (1250 1000) x (0,82 0,59) + 0,59

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 56

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

(1500 1000)
0,705

Kecepatan rata-rata

7.

=
=
=

0,70
Kecepatan maksimum
12,48
8,74 mph.

x
x

Faktor kecepatan
0,70

Elevasi Letak Proyek.

Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh
tekanan dan t emperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300
m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat
tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan
laut) HP rata-rata berkurang sebesar + 3%; sedangkan pada mesin-mesin 2 tak,
kemerosotannya berkisar 1%.
Contoh
Pada permukaan laut sebuah mesin empat tak dengan tenaga 100 HP; Jika mesin itu dibawa pada
proyek yang berada pada elevasi 10.000 ft (3.000 m) di atas permukaan laut, berapa besar HP yang
dimiliki alat itu?

Jawab:
Hp pada permukaan laut = 100 HP
Penurunan karena ketinggian
=

HP efektif alat

8.

=
=
=

3% x 100 x (10.000 1.000)


1.000
27 HP
100 HP - 27 HP
73 HP

Efisiensi Operator

Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab
selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada
keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya
memberikan perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator
alat.
Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60 menit secara
penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 57

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

pengantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya.
Pada Tabel 4.5 diberikan beberapa nilai efisiensi operator.
Tabel 4.5. Nilai Evisiensi Operator.(*)
Jenis Alat
Kriteria Evisiensi per-jam
Baik Sekali
Sedang
Kurang
(malam hari)
Crawler
55 menit
50 menit
45 menit
(92%)
(83%)
(75%)
Ban Karet
50 menit
45 menit
40 menit
(83%)
(75%)
(67%)
(*)
Sumber: Prodjosumarto

Beberapa pengertian untuk menentukan kondisi alat da n e fisiensi pengunaannya.

a.

Avability Index (AI)

Avability Index (AI) adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi dari alat tersebut
sesungguhnya.
AI

W
W+R

Keterangan Rumus:

b.

AI
W
R

100%

=
=
=

Ability Index (%)


Jumlah Jam Kerja (jam)
Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)

Physical Avaibility (PA)

Adalah satatan tentang kondisi fisik dari alat yang digunakan


PA

W+S
W+R+S

Keterangan Rumus:
PA
=
S
=
W+R+S
=

c.

100%

Psycal Ability (%)


Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak digunakan
Jumlah seluruh jam jalan dimana alat dijadwalkan untuk
beroperasi.

Use of Ability (UA)

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 58

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Menunjukkan berapa persen waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk beroperasi
pada saat alat itu digunakan.

UA

x
W
W+S

100%

UA menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan yang digunakan itu.

d.

Effective Utilization (EU)

Pengertian EU sebenarnya sama saja dengan pengertian efisiensi kerja, yaitu


menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia itu dapat
dimantaatkan untuk bekerja secara produktif.
EU

x 100%
W
W+R+S

Contoh 1.
Dari hasil rekaman operator Shovell, dalam setiap bulan dicatat data sebagai berikut:
Jumlah jam kerja (W)
=
300
jam
Jumlah jam untuk perbaikan alat (R)
=
100
jam
Jumlah jam alat suap tunggu (S)
=
200
jam
Hitung: AI, PA, AU, EU

Jawab:
AI

AI

W
x 100 %
W + R
= 300 jam/ (300 + 100 jam) x 100%
=
75%

PA

PA

W + S x 100%
W+R+S
=
(300+ 200)
x 100%
(300 + 100 + 200)jam
=
82%

AU

=
=

S
W+S
300 jam

x 100%
x 100%

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 59

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

AU

EU

EU

(300 + 200) jam


60%

W
x 100%
W+R+S
=
300 jam
x
(300 + 100 + 200) jam
=
50%

100%

Contoh 2.
Dari rekaman Shovell yang lain dan dengan operator yang lain pula tercatat data sebagai berikut:
W
=
450 jam
R
=
150 jam
S
=
0 jam (berarti tak ada alat yang sampai menunggu)
Hitung: AI, PA, AU, EU, lalu analiasa operator mana yang bekerja lebih efisien

Jawab:
AI

AI

W
x 100 %
W + R
= 450 jam/ (450 + 150 jam) x 100%
=
75%

PA

PA

W + S x 100%
W+R+S
=
(450+ 0)
x 100%
(450 + 150 + 0)jam
=
75%

AU

=
=

AU

EU

EU

S
x 100%
W+S
450 jam
x 100%
(450 + 0) jam
100%

W
x 100%
W+R+S
=
450 jam
x
(450 + 150 + 0) jam
=
75%

100%

Analisa efisiensi kerja operator

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 60

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Kondisi dan efisiensi


Penggunaan Alat (%)
AI
PA
AU
EU

Operator 1

Operator 2

75
82
60
50

75
75
100
75

Dari tabel tersebut terlihat bahwa cakra kerja operator 2 lebih baik dari operator 1.

9.

Faktor Pengembangan dan Pemuaian (Swell Factor)

Tanah maupun massa batuan yang ada di alam ini telah dalam kondisi terkonsolidasi
dengan baik, artinya bagian-bagian yang kosong atau ruangan yang terisi udara
diantara butirannya sangat sedikit; namun demikian jika material tersebut digali dari
tempat aslinya, maka terjadilah pengembangan atau pemuaian volume. Tanah asli
yang di alam volumenya 1 m3, jika digali volumenya bisa menjadi 1,25%, ini terjadi
karena tanah yang digali mengalami pengembangan dan pemuaian dari volume
semula akibat ruang antar butiranya yang membesar.
Faktor pengembangan dan pemuaian volume material perlu diketahui, sebab pada
waktu penggalian material volume yang diperhitungkan adalah volume dalam
kondisi Bank Yard, yaitu volume aslinya seperti di alam. Akan tetapi pada waktu
perhitungan penangkutan material, volume yang dipakai adalah volume material
setelah digali, jadi material telah mengembang sehingga volumenya bertambah besar.
Kemampuan alat angkut maksimal biasanya dihitung dari kemampuan alat itu
mengangkut material pada kapasitas munjung, jadi bila kapasitas munjung dikalikan
dengan faktor pengembangan material yang diangkut, akan diperoleh Bank Yard
Capacity-nya. Tetapi sebaliknya, bila Bank Yard itu dipindahkan lalu dipadatkan di
tempat lain dengan alat pemadat mekanis, maka volume material tersebut menjadi
berkurang. Hal ini disebabkan karena material menjadi benar-benar padat, jika 1 m3
tanah dalam kondisi Bank Yard dipadatkan, maka volumenya menjadi sekitar 0,9 m3,
tanah mengalami penyusutan sekitar 10%.Beberapa angka pemuaian dan penyusutan
jenis material galian disajikan pada Tabel. 4.6.
Tabel 4.6. Angka Penyusutan/ Pemuaian Tanah (SF)*)
Jenis Tanah
Pasir

Tanah liat
berpasir/

Kondisi Tanah
Semula
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)

Kondisi tanah yang akan dikerjakan


Tanah Asli
Tanah Lepas
Tanah Padat
1,00
1,11
0,95
0,90
1,00
0,86
1,05
1,17
1,00
1,00
1,25
0,90
0,80
1,00
0,72

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 61

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Tanah biasa
Tanah liat

Tanah liat
bercampur
kerikil
Kerikil

Kerikil kasar

Pecahan
cadas atau
batuan lunak
Pecahan
granit atau
batuan keras
Pecahan Batu

Batuan hasil
peledakan

(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)
(A)
(B)
(C)

Keterangan: (A) = tanah Asli


*)

1,11
1,00
0,70
1,11
1,18
1,00
1,09
1,00
0,88
1,97
1,00
0,70
1,77
1,00
0,61
1,82
1,00
0,59
1,76
1,00
0,57
1,71
1,00
0,56
0,77

1,39
1,25
1,00
1,59
1,13
1,00
1,10
1,13
1,00
1,10
1,42
1,00
1,10
1,65
1,00
1,35
1,70
1,00
1,30
1,75
1,00
1,24
1,80
1,00
1,38

(B) Tanah Lepas

1,00
0,90
0,63
1,00
1,03
0,91
1,00
1,03
0,91
1,.00
1,29
0,91
1,00
1,22
0,74
1,00
1,31
0,77
1,00
1,40
0,80
1,00
1,30
0,72
1,00

(C) Tanah Padat

Sumber: Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Manggunakan Alat-alat Berat.


[Rochmanhadi, 1985].

Contoh 1.
Sebuah Power Scrapper memiliki kapasitas munjung 15 yd3, akan digunakan untuk mengangkut tanah
liat. Berapakah kapasitas alat sebenarnya mampu mengangkut tanah liat asli?
Jawab:
Menurut Tabel 4.6, tiap 1 bagian tanah liat asli bila digali akan mengembang menjadi 1,25
bagian.
Kapasitas munjung
15 yd3
Kapasitas tanah liat asli

=
=
=
=

1,25 x kapasitas tanah liat asli


1,25 x kapasitas tanah liat asli
(15/ 1,25) cu yd
120 cu yd.

Contoh 2.
Bila atanah liat tersebut untuk urugan yang dipadatkan, berapa volume padatnya?
Jawab:
Volume padat

=
=

volume asli
120 cu yd

x
x

0,90
0,90

(Lihat Tabel 4.6)

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 62

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

10.

108 cu yd.

Berat Material

Berat material yang diangkut oleh alat-alat angkut dapat berpengaruh pada:
a.
b.
c.

Kecepatan kendaraan dengan HP yang dimiliinya,


Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi
kemiringan dan tahanan gulir dari jalur jalan yang dilalui,
Membatasi volume material yang diangkut.

tahanan

Oleh sebab itu, berat jenis material harus diperhitungkan pengaruhnya terh adap
kapasitas alat muat maupun alat angkat. Bobot isi dan faktor pengembang dari
berbagai material terdapat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Berat Jenis Tanah Asli, Berat Jenis Tanah Lepas % Kembang *)
Material

Bauksit
Caliche
Cinders
Karnotit, Bijih Uranium
Lempung
Tanah liat asli
Kering untuk digali
Basah untuk digali
Lempung & Kerikil
Kering
Basah
Batu Bara:
Antrasit muda
Tercuci

Berat Jenis Tanah Asli


Kg/ m3
Lb/ cu yd
(Asli)
(Bank)
1920
3200
2280
3800
870
1450
2220
3700

%
Kembang
33
82
52
35

Berat Jenis Tanah Lepas


Kg/ m3
Lb/ cu yd
(Lepas)
(Loose)
1440
2400
1260
2100
570
950
1650
2750

2040
1860
2100

3400
3100
3500

22
23
25

1680
1500
1680

2800
2500
2800

1680
1860

2800
3100

41
11

1200
1680

2000
2800

1620
1500

2700
2500

35
35

1200
1110

2000
1850

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 63

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Bitumen muda
Tercuci
Batu Lapukan:
75% batu 25% tanah biasa
50% batu 50% tanah biasa
25% batu 75% tanah biasa
Tanah kering
Padat
Basah
Lanau (loam)
Batu Granit Pecah
Kerikil siap pakai
Kerikil kering
Kering sd 2 (6 sd 51 mm)
Basah sd 2 (6 sd 51 mm)
Pasir & tanah liat lepas
Pasir & tanah liat padat
Gips dengan pecahan agak besar
Gibs dengan pecahan lebih kecil
Hematit, bijih besi
Batu kapur pecah
Magnetit, bijih besi
Pyrit, bijih besi
Pasir Batu
Pasir kering lepas
Sedikit basah
Basah
Pasir & Kerikil Kering
Basah
Slag - Pecah
Batu - Pecah
Takonit

1290
1140

2150
1900

35
35

960
890

1600
1400

2820
2310
1980

4700
3850
3300

43
33
25

1980
1740
1590

3300
2900
2650

1920
2040
1560
2760
2190
1710
1920
2280
2040
--3210
2820
2940
2640
3300
3060
2550
1620
1920
2100
1950
2250
2970
2970
4260 sd
5670
1380
2640

3200
3400
2600
4600
3650
2850
3200
3800
3400
--5350
4700
4900
4400
5500
5100
4250
2700
3200
3500
3250
3750
4950
4950
7100 sd
9450
2300
4400

25
27
23
64
12
12
12
12
27
--75
75
18
69
18
18
67
12
12
12
12
10
67
67
75 - 72

1530
1620
1260
1680
1950
1530
1710
2040
1620
2430
1830
1620
2490
1560
2820
2610
1530
1440
1710
1740
1740
2040
1770
1620
2460 sd
3240
960
1770

2550
2700
2100
2800
3250
2550
2850
3400
2700
4050
3050
2700
4150
2600
4700
4350
2550
2400
2850
2900
2900
3400
2950
2700
4100 sd
5400
1600
2950

Tanah Permukaan (Top Soil)


Traprock - pecah
Catatan:
1 lb = 0,4536 kg ; 1 cu yd = 0,76455 m3;
*)
Sumber; Prodjosumarto

43
49

1 lb/ cu yd = 0,5933 kg/m3 0,6 kg/ m3

Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (Diktat Kuliah Untuk Mahasiswa

Page 64

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang (UM) 2009)


Hak Cipta Sonny Wedhanto (dosen Jrs. Teknik Sipil- FT UM - E-mail: s_wedhanto@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai