Anda di halaman 1dari 3

Tugas Etika Profesi

Kelas

:K

Penyusun

: 1. Cahyono Purnomo (125100607111002)


2. Andi Setiawan
3. Yusnia Ulfa S

(125100601111005)
(125100607111012)

A. Etika profesi dalam keteknikan pertanian


1. Pemahaman etika profesi dalam bidang keteknikan pertanian
Menurut Sritomo (2002) Insinyur adalah sebuah profesi yang
memegang peran penting dalam proses pembangunan ekonomi
khususnya didalam mengembangkan infrastruktur ekonomi dalam era
industrialisasi maupun informasi. Dianggap penting karena profesi ini
banyak terkait dengan aktivitas perekayasaan yang dilandasi oleh sebuah
filosofi tujuan yang semata demi dan untuk the benefit of mankind.
Sebagai profesional dibidangnya, maka seorang insinyur harus memiliki
kompetensi dan latar belakang profesi keinsinyuran yang diperolehnya
melalui sebuah proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus; dan
disamping itu pula harus memiliki semangat pengabdian
didalam
melaksanakan suatu kegiatan atas dasar panggilan profesi.
Pemahaman tentang etika dan moral dalam profesi yang dilakukan
merupakan cakupan yang perlu dilakukan dalam setiap individu dalam
menghadapi dunia. Mengahadapi dunia dalam arti saling sadar atas dasar
tindakan akan yang dilakukan. Menurut Daryl Koehn (2000) Etika profesi
merupakan Norma atau standar yang sah untuk mengatur prilaku
prefesional dalam hubungan dengan klien atau bukan klien, etika haruslah
identik dengan moralitas biasa atau intensifikasi dari moralitas itu.
Bertanggung jawab dalam tugas profesinya. Dalam bidang kekteknikan
pertanian sebagai contoh profesi mahasiswa keteknikan pertanian yang
telah menempu gelar sarjana S1nya. Mahasiswa tersebut harus
bertanggung jawab atas gelar profesinya sebagai sarjana keteknikan
pertanian. Bertanggung jawab atas pekerjaannya secara prefesional
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dalam bidang keteknikan
pertanian. Etika profesi dalam hal sosial seorang individu harus
memnghormati norma yang sudah ada. Menurut Robert M.Z. Lawang
dalam Murdiyatmoko (2007) Norma adalah patokan prilaku dalam suatu
kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan
terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang lain.
Norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau
menolak prilalku seseorang. Sebagai contoh ketika mahasiswa atau
sarjana keteknikan pertanian dalam menghadapi tugas di industri
tertentu. Industri tersebut bertempat di suatu daerah yang tentunya adat,
norma, dan budaya memiliki perbedaan. Perlunya adaptasi dalam budaya
harus dilakukan.

Sebagai seorang profesional, maka insinyur harus mampu


mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi
yang dikuasainya bukanlah sebuah komoditas yang hendak diperjualbelikan sekedar untuk memperoleh nafkah ataupun keuntungan,
profesionalisme didefinisikan sebagai suatu paham yang mencitakan
dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat,
berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta
ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan
semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada
sesama yang tengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan
Tanda kehormatan berupa honorarium ini jelas akan berbeda nilainya
dengan upah atau gaji yang hanya pantas diterimakan bagi seorang
pekerja upahan biasa.
Sebagai anggota kelompok sosial berkeahlian,
seorang insinyur harus memiliki kebanggaan profesi dan berkewajiban
untuk menerapkan kode etik profesi untuk menjaga martabat,
kehormatan, dan/atau itikad-itikad etis pada saat mengamalkan keahlian
serta kepakaran profesinya demi dan semata untuk the benefit of
mankind (Wignjosoebroto, 2002 ). Jadi etika profesi dalam bidang
keteknikan pertanian merupakan suatu individu yang bekerja secara
prefesional dalam bidang keteknikan pertanian dan yang bertanggung
jawab atas gelar profesi dalam pekerjaannya.

2. Tujuan penting dalam etika profesi dalam bidang keteknikan pertanian


a. Memahami secara komprehensif arti etika, moral, profesi, dan kode etik
secara umum.
b. Memahami sejarah, cakupan, dan profesi insinyur sebagai profesional.
c. Mengembangkan cara-cara berpikir kreatif berbasis keteknikan, dan
mampu secara dasar memecahkan masalah-masalah dengan
pendekatan keteknikan.
d. Melakukan perhitungan dan analisa keteknikan,
mengkomunikasikannya secara sepadan.
e. Memahami rincian tugas dan tanggung jawab sebagai seorang insinyur.
f. Memahami tanggung jawab lulusan sarjana teknik terhadap sosial
masyarakat dan keberlanjutan lingkungannya.
g. Memahami kompetensi lulusan sarjana teknik pertanian, dengan
mengacu pada standar nasional dan internasional.
h. Mengetahui mekanisme sertifikasi profesi keteknikan
i. Menghayati etika keteknikan sebagai dasar pengembangan profesi

Daftar Pustaka
Murdiyatmoko, Janu. 2007. Sosiologi untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/ Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media Pratama
Koehn, Daryl. 2000. Landasan Etika Profesi. Yogyakarta: Kanisisus
Wignjosoebroto, Sritomo. 2002. Etika Profesi (Insinyur). Surabaya: Institute
Teknologi Sepuluh November

Anda mungkin juga menyukai