Pokok Bahasan
Hari/ tanggal
Waktu pertemuan
: 35 menit
Tempat
Sasaran
: Lansia
A. Latar Belakang
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
lahan
kemampuan
jaringan
untuk
memperbaiki
diri/mengganti
dan
dapat
melakukan
tugasnya
sehari-hari
lagi
sehingga
bagi kebanyakan orang, masa tua merupakan masa yang kurang menyenangkan
(Nugroho, 2000).
Kemunduran fisik dapat menyebabkan resiko jatuh pada lansia. Jatuh adalah salah
satu peristiwa yang yang sering dialami oleh seorang lansia. Jatuh berkaitan dengan
peningkatan morbiditas dan mortalitas serta penurunan fungsi dan kemandirian.
Jatuh menjadi salah satu insiden yang paling sering terjadi pada orang lanjut usia
(lansia)
yang
mengakibatkan
trauma
serius
seperti
nyeri,
kelumpuhan bahkan kematian. Hal ini menimbulkan rasa takut dan hilangnya rasa
percaya diri sehingga mereka membatasi aktivitasnya sehari hari yang
menyebabkan menurunya mutu kehidupan pada lansia yang mengalaminya dan
juga berpengaruh pada anggota keluarganya. Di UREHSOS BISMA UPAKARA
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 35 menit, diharapkan mampu
memahami cara menghindari resiko jatuh dan melakukan pencegahan jatuh.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 35 menit diharapkankelayan
mampu :
a. Menjelaskan pengertian jatuh.
b. Menyebutkan faktor resiko penyebab jatuh.
c. Menyebutkan akibat jatuh.
d. Menyebutkan cara pencegahan jatuh.
e.Melakukan pencegahan jatuh.
C. Kisi-Kisi Materi
1. Pengertian jatuh.
2. Faktor resiko penyebab jatuh.
3. Akibat jatuh
4. Cara pencegahan jatuh.
(Terlampir)
D. Metode
Ceramah
Tanya jawab
Diskusi
E. Media
Leafleat
F. Kegiatan Penyuluhan
No
1
Kegiatan Penyuluh
Pendahuluan
Waktu
5 mnt
Memberi salam
Mengkomunikasikan
pokok
bahasan
Mengkomunikasikan tujuan
Kegiatan Inti
Respon Peserta
Menjawab salam
Memberi salam
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Bertanya
Memperhatikan
Memperhatikan
menjawab
25 mnt
5 mnt
F. Setting Tempat
1. Peserta (PM) duduk di kursi yang telah disediakan.
2. Panyaji berdiri didepan di depannya.
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Penerima Manfaat sudah terlaksana dengan baik berupa kontrak
waktu,topik, dan tempat
b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Penkes
2. Evaluasi proses
a. Penerima Manfaat mampu mengikuti Penkes dengan baik sampai selesai
b. Penerima Manfaat kooperatif dalam mengikuti Penkes
Lampiran 1
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kekambuhan
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang
melihatkejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di
lantai/tempat yanglebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka
(Rouben, 1996).
B. Faktor Resiko Penyebab Jatuh
Secara singkat, faktor resiko jatuh pada lansia itu dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.
a) Faktor Instinsik, misalnya:
Gangguan jantung dan/atau sirkulasi darah : Penurunan sirkulasi darah ke
otak secara tiba-tiba, kehilangan kesadaran yang tiba-tiba, masalah pada
jantung yang menyebabkan sesak nafas sehingga tidak dapat mentoleransi
motorik
stroke,
tidak
normal,
penurunan
kekuatan
otot,
kekakuan
tepat
ukuran,
berat,
maupun
cara penggunaannya.
C. Komplikasi atau Akibat Dari Jatuh
Jatuh pada lansia menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti berikut ini :
a. Perlukaan (Injury) : merusak jaringan lunak, fraktur, hematom subdural
panas
atau
dingin
jalan
untuk
melintas
mudah,
menghindaritersandung.
j) Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya
dikamar mandi.
k) Hindari penggunaan furnitur yang beroda.
4. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya :
a) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.
b) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.
c) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.
d) Hindari olahraga berlebihan.
5. Alas kaki
a) Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.
b) Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena
sulit
untuk
menjagakeseimbangan.
c) Pakai sepatu yang antislip.
6. Alat bantu jalan
Terapi
untuk
pasien
dengan
gangguan
berjalan
dan
keseimbangan
orangtua.
Berhenti merokok
Hindari konsumsi alkohol
Latihan fisik
Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator reseptor estrogen.
Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.