FAKULTAS KEDOKTERAN
FRAKTUR
CLAVICULA DAN
FRAKTUR CRURIS
KUNTHI RAHMAWATI
H2010029
PEMBIMBING
Dr. Rudiansyah Harahap Sp.OT
IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 49 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pemotong Kayu
Alamat : Wonoplumbon RT06/01, Mijen
Semarang
No. RM: 052232
Ruang : Anggrek 4.5
Tanggal masuk : 13 Juli 2015
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
Obstruksi jalan nafas : (-)
Kesan : airway bebas
BREATHING
Look
Gerakan dada : (+), simestris
Frekuansi nafas : 20x/ menit
Nafas cuping hidung : (-)
Retraksi suprasternal : Retraksi intercostals : Retraksi subcostal : Listen
Feel
Hembusan nafas
:(+)
Kesan : Breathing adekuat
Circulation
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82x/menit, isi dan tegangan cukup
Capilary refill: < 2 detik
Perdarahan external : ( - )
Kesan : Sirkulasi stabil
Disability
Kesadaran :Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)
Pupil
: 3 mm,isokor, bulat, sentral, reguler, reflek direct (+/ +), reflek
indirect ( + / +)
Exposure
Regio axillaris:
Edema (+), deformitas (-),krepitasi (+),
luka terbuka(-), perdarahan (-), hematom (-)
Regio cruris;
Edema(+), deformitas (-), krepitasi (+),
luka terbuka(-), perdarahan (-), hematom (-)
Kronologis :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu kanan
depan dan tungkai bawah kiri setelah tertimpa pohon
kemarin siang saat sedang bekerja.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALISATA:
Dalam batas normal
STATUS LOKASLIS :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGIS
DIAGNOSIS
Regio Axilla dextra
Klinis : fraktur tertutup regio axilla dextra
Radiologis : Fraktur os clavicula 1/3 lateral undisplace,
aposisi baik
Regio Cruris sinistra
Klinis : fraktur tertutup region cruris sinistra
Radiologis : Fraktur os tibia displace complete, aposisi kurang baik
Fraktur os ulna displace complete, aposisi kurang baik,
Komunitif.
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
Infus RL 20 tpm
Drip novelmicin 1x2 gr iv
Injeksi dexketoprofen 3x1gr
Non Farmakologi
Pemasangan bidai
Tirah baring
Rujuk dokter bedah , untuk dilakukan tindakan lebih lanjut
POST OPERATIF
Setelah dilakukan ORIF oleh dokter orthopedi
PEMBAHASAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan
sesuai dengan jenis dan luasnya.
FRAKTUR TERBUKA
FRAKTUR TERTUTUP
FRAKTUR CLAVICULA
Kelompok 1 :
Patah tulang pada sepertiga tengah tulang clavicula
(insidensi kejadian 75-80%) pada daerah ini tulang
lemah dan tipis serta umumnya terjadi pada pasien
yangmuda.
Kelompok 2 : patah tulang clavicula pada sepertiga distal (15-25%).
Kelompok 3 : patah tulang clavicula pada sepertiga proksimal (5%)
pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cedera
neurovaskuler.
Kelompok 2
Tipe 1 : Patah tulang secara umum pada daerah
distal tanpa adanya perpindahan tulang maupun
ganguan ligament coracoclevicular.
Tipe 2A : Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan
tulang, dan ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen. (Pa
da kasus)
Tipe 2B : Terjadi ganguan ligament. Salah satunya
terkoyak ataupun kedua-duanya.
Tipe 3 : Patah tulang yang pada bagian distal
clavikula yang melibatkan AC joint.
Tipe 4 : Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragm
en proksimal berpindah keatas.
Tipe 5 : Patah tulang kalvikula terpecah
menjadi beberapa fragmen.
FRAKTUR CRURIS
Karena terletak pada subkutan, tibia lebih sering
mengalami fraktur dan lebih sering mengalami fraktur
terbuka dibandingkan tulang panjang lainnya.
Banyak diantara fraktur itu disebabkan oleh trauma
tumpul, dan resiko komplikasinya berkaitan langsung
dengan luas dan tipe kerusakan jaringan lunak.
C0=
kerusakan jaringan lunak
sedikit dengan fraktur biasa
C1 =
abrasi dangkal atau
kontusio dari dalam
C2 =
abrasi dalam, kontusio
jaringan lunak dan
pembengkakan, dengan fraktur
berat
C3 =
kerusakan jaringan lunak yang
luas dengan ancaman
kompartemen
TERIMA KASIH