Pembimbing
Sp.BO
: dr. Suhardiyono,
Disusun Oleh
(H2A010032)
: Maria Ulfah
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
Umur
: 72 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
: Gedongsongo Barat RT 07/II
Manyaran Semarang
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Nomor RM
: 280815
Tanggal masuk RS
: 28 Agustus 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Paha kiri nyeri + 3 bulan sebelum masuk rumah
sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Poli bedah RS Tugurejo dengan keluhan nyeri
pada paha kiri sejak + 3 bulan yang lalu setelah terjatuh dijalan
dekat rumahnya. Pasien jatuh dengan posisi duduk, kaki kanan
lurus dan kaki kiri menekuk ke arah luar. Setelah jatuh pasien
berusaha berdiri namun kemudian terjatuh lagi sehingga harus
dipapah. Saat itu pasien merasakan paha kirinya terasa sangat
nyeri, diikuti pembengkakan hingga 1 minggu setelah terjatuh.
Pasien mengatakan tidak ada luka terbuka dan pendarahan,
namun merasa ada benjolan di bagian samping paha kiri.
Setelah jatuh pasien sempat beberapa kali dibawa ketukang
pijat dan sangkal putung. Namun paha kiri pasien masih terasa
nyeri, dan pasien menyadari jalannya pincang sebelah. Keluarga
akhirnya membawa pasien ke RS. Pasien masih dapat berdiri dan
berjalan merambat walaupun hanya sebentar.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma: diakui + 3
bln yg lalu
Riwayat alergi, penyakit darah
tinggi, kencing manis, asma,
patah tulang, penyakit
jantung, dan stroke: disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: tampak sakit ringan, compos mentis
Status Gizi: BB: 50 kg
TB: 153 cm Kesan : gizi cukup
Tanda Vital
Tensi
: 130/80mmHg
Nadi
: 84x/menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7 C (peraxiller)
Kulit
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
:
:
:
:
:
:
dalam
dalam
dalam
dalam
dalam
dalam
batas
batas
batas
batas
batas
batas
normal
normal
normal
normal
normal
normal
normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis: Regio Femur Sinistra
Look
Skin
: Jejas(-),hematom(-),warna kulit tampak
dengan kulit sekitar.
Shape : Oedem(-),deformitas(+), atrofi(-)
Position : Malposisi(+)
Feel
Skin
:Kalor(-),Nyeri tekan(+)
Soft Tissue :Oedem (-), atrofi otot(-)
Bone
:Krepitasi (+)
Pulse
:Pulsasi a.poplitea (+), a.dorsalis pedis (+)
Move
Aktif
: Fleksi dan adduksi terbatas karena nyeri
Pasif
: Fleksi dan adduksi terbatas karena nyeri
Power : 3/3/4
Uji Duschene-trendelenburg: (+), panggul miring ke kiri
Panjang klinis D/S
: 78 cm/ 76 cm
Panjang anatomi D/S : 74 cm/ 72 cm
sama
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Hasil
Nilai Normal
Leukosit
9.7 10^3/ul
3.6-11 10^3/ul
Eritrosit
4.48 3 10^6/ul
3.8-5.2 10^6/ul
Hemoglobin
10.90 gr/dl
11.7-15.5 gr/dl
Hematokrit
32.30 %
35-47%
353 10^3/ ul
150-440 10^3/ ul
102 mg/dl
<125
Ureum
25.0
10.0 50.0
Creatinin
0.68
0.60 0.90
Kalium
3.6
3.5 5.0
Natrium
140
135 145
Chlorida
99
85-105
Albumin
3.7
3.2 5.2
Darah Rutin
Trombosit
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu
RADIOLOGI
Foto AP pelvis, 20 Agustus 2015:
Konfigurasi :
Terdapat diskontinuitas kominutif
sepanjang
trochanter mayor
hingga trochanter minor.
Terdapat pergeseran bagian
proksimal femur kearah superior
dan trochanter minor kearah
inferior
RESUME
Pasien datang ke Poli bedah RS Tugurejo dengan keluhan nyeri pada
panggul kiri sejak + 3 bulan yang lalu setelah terjatuh dijalan dekat
rumahnya. Pasien jatuh dengan posisi duduk, kaki kanan lurus dan kaki kiri
menekuk ke arah luar. Setelah jatuh pasien berusaha berdiri namun
kemudian terjatuh lagi sehingga harus dipapah. Saat itu pasien merasakan
paha kirinya terasa sangat nyeri, diikuti pembengkakan hingga 1 minggu
setelah terjatuh. Pasien mengatakan tidak ada luka terbuka dan
pendarahan, namun merasa ada benjolan di bagian samping paha kiri.
Setelah jatuh pasien sempat beberapa kali dibawa ketukang pijat dan
sangkal putung. Namun masih terasa nyeri, dan pasien menyadari jalannya
pincang sebelah. Pasien masih dapat berdiri dan berjalan merambat
walaupun hanya sebentar.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan Keadaan umum: tampak sakit
ringan, compos mentis. Kesan : gizi cukup, TD 130/80mmHg, Nadi
84x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup, RR 20x/menit, Suhu
36,7 C (peraxiller). Status internus selain ekstremitas bawah sinistra dbn.
Status lokalis: deformitas(+), Malposisi(+), Nyeri tekan(+), Krepitasi (+),
gerak pasif dan aktif: fleksi dan adduksi terbatas karena nyeri, power:
3/3/4. Uji Duschene-trendelenburg: (+), panggul miring ke kiri
Diagnosis Klinis:
Fraktur tertutup femur sepertiga proksimal
Diagnosis Radiologis:
Fraktur Tertutup Intertrochanter Femur Sinistra
Displaced Kominutif
INITIAL PLAN
IP.Dx : S : O: IP.Tx : Ketorolac 3x1 amp
Skin traksi
Konsul dokter spesialis orthopedi
ORIF
IP.Mx :
- Monitoring keadaan umum.
- Monitoring tanda vital.
- Monitoring hasil pemeriksaan penunjang.
IP.Ex :
Memberi penjelasan kepada pasien dan
keluarganya tentang penyakit.
Memberi penjelasan mengenai tindakan yang
dilakukan
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
Quo ad sanam
: ad bonam
FRAKTUR FEMUR
1/3 PROKSIMAL
1. Fraktur leher femur Mekanisme trauma: Jatuh pada daerah trokanter
baik karena kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari tempat yang tidak terlalu
tinggi seperti terpeleset di kamar mandi dimana panggul dalam keadaan
fleksi dan rotasi.
2. Fraktur daerah trokanter semua fraktur yang terjadi antara trokanter
mayor dan minor. (ekstraartikuler) Mekanisme trauma: Fraktur trokanter
terjadi bila penderita jatuh dengan trauma langsung pada trokanter mayor
atau pada trauma yang bersifat memuntir. Keretakan tulang terjadi antara
trokanter mayor dan minor dimana fragmen proksimal cenderung bergeser
secara varus. Fraktur dapat bersifat kominutif terutama pada korteks
bagian posteromedial.
3. Fraktur Subtrokanter fraktur dengan garis patahnya berada 5 cm distal dari
trokanter minor.
TATALAKSANA
KOMPLIKASI
1.
2.
3.
4.