Seorang perempuan Ny. J berusia 40 th mnegeluh ada benjolan di payudara sebelah kiri sejak
3 bulan yang lalu. Benjolan tidak berwarna kemerahan dan tidak terasa nyeri. Pasien juga
tidak mengeluh demam. Benjolan dirasakan semakin membesar sehingga pasien berobat ke
poli bedah. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan, dokter menduga Ny. J menderita
tumor jinak payudara. Dokter menyarankan Ny. J untuk melakukan biopsi pada tumor untuk
memastikan tumor tsb buka tumor ganas/kanker.
1. Klasifikasi Istilah:
a. Biopsi: merupakan prosedur medis meliputi pengambilan sampel kecil jaringan
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Proses:
menggunakan jarum. Sebelumnya dilakukan USG agar biopsi tepat sasaran. 2
jenis biopsi: 1. Aspirasi jarum halus, menambil cairan di area lesi. 2. True cat:
jaringannya diambil.
b. Tumor: massa jaringan abnormal yg tumbuh berlebihan, terus-menerus meskipun
rangsang yang menimbulkannya telah hilang.
2. Rumusan Masalah:
a. Apa penyebab terjadinya tumor?
b. Apa saja jenis-jenis neoplasma? Perbedaan dan ciri-cirinya?
c. Pengertian tumor dan perkembangannya.
d. Bagaimana respon imun tubuh terhadap tumor?
e. Mekanisme terjadinya neoplasia?
f. Mengapa benjolan tidak berwarna merah dan tidak terasa nyeri?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pengertian neoplasma
Tipe neoplasia
Perbedan tumor jinak dan ganas
Nomenklatur neoplasma berdasar asal jaringan
Siklus sel dan apoptosis dalam kanker
Karsinogenesis tingkat sel maupun molekuler
Hallmark of cancer
Protoonkogen, onkogen, onkoprotein, tumor suppresor gen, dan contoh masingmasing.
9. Hubungan inflamasi kronik dan kanker
10. Faktor yang berkaitan dengan kanker (faktor resiko)
11. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker
3. Brainstorming:
Apa penyebab terjadinya tumor?
Secara umum tumor terjadi karena mutasi genetik, baik spontan/pengaruh
lingkungan seperti:
1. Paparan bahan-bahan kimia -> Tipe-tipe karsinogen:
Jinak
Ganas
Sifat pertumbuhan
Lambat
Cepat
Kemampuan infiltratif
Punya kemmapuan
infiltatif
Kemampuan metastasis
Tidak ada
Ada
Angka kesembuhan
Tinggi
Rendah
Cenderung normal
Lebih aktif
Aktivitas mitosis
Bentuk inti
Terbentuk hipernukleus,
hiperkromatin, ireguler
Endophilic
Arah pertumbuhan
Perbatasan daerah tumor
Kerusakan endotel
Expansif/exophilic/menonjol
Tidak teratur
Jarang ulserasi
Pembuluh darah
membesar
Vaskularisasi
Arteri dan vena tidak ikut
membesar
Karakteristik/Ciri-Ciri Tumor:
Secara umum:
1. SEL: ada perubahan dalam DNA (perubahan epigenetik) -> pertumbuhan
abnormal; terjadinya metilasi DNA/penambahan rantai DNA;
2. Modifikasi Histon: ketika berubah, maka terjadi perubahan fungsi sel tsb
-> produk bersifat karsinogenesis.
3. Autonomic: terlepas dari aturan dalam tubuh. Ex: sel resisten thd pengaruh
growth factor sehingga tidak bisa diinhibisi.
4. Resistant thd kematian -> resistant thd apoptosis karena resistant thd
sinyal-sinyal kematian.
5. Potensi replikasi tanpa batas: walaupun induksi sudah hilang, ia tetap
menghasilkan zat-zat utk mereplikasi dirinya sendiri. Pembuluh darah dan
nutrisi terbatas -> sejauh mana tumor tsb berkembang.
6. Kemampuan invasi jaringan lokal -> bisa bermetastasis ke jaringan lain.
7. Mampu melakukan reprogamming jalur metabolisme -> karena sintesis
proteinnya sudah direplikasi. Ex: tidak bisa menghasilkan gen-gen
pengatur apoptosis.
Mengapa benjolan pada kasus tidak berwarna merah dan tidak terasa nyeri?
Tidak terasa nyeri: karena masih kecil ukurannya.
Tidak berwarna merah: tidak terjadi angiogenesis.
SASBEL:
1. Nomenklatur neoplasma berdasar asal jaringan
Bernign tumor: fibrooma -> dari jar. Fibrosa; chondroma > tulang rawan; adenoma -> neopalsma epitel jinak, menghasilkan pola kelenjar. Utk
neoplasma epitel jinak yang mengasilkan pola kelenjar dan dari kelenjar tetapi tdk
selalu harus ada pola kelenjar. Papiloma -> menghasilkan tonjolan mirip jari;
kistadenoma -> berongga, di ovarium.
Malignant tumor: sarcoma -> jar. Mesenkim; carsinoma -> epitel; -> fibrosarcoma ->
jar fibrosa; chondrosarcoma -> dari chondrocyte; teratoma -> 3 lapis sel germinal.
a. Epitel: jinak -> adenoma dan papiloma; ganas -> carsinoma; insitu : belum
menyebar, diawali displasia.
b. Jar. Ikat & mesenkim: -oma -> jinak, -sarcoma -> ganas
c.
d.
e.
f.
Fungsi onkoprotein
Mengaktifkan tiroin kinase
C-MYC
SIS (simiansarcoma)
Reseptor faktor tumbuh epidermal
ErbB
RAS (rat sarcoma)
Stadium dapat diketahui juga berdasarkan huruf (misal: T: pada tumor; N; dan M:
metastasis) -> pada stadium T awal dapat dilakukan operasi/pengangkatan diikuti dgn
pengangkatan jaringan yg berada di sekitarnya; radiotherapy pada neoplasma; atau
kemotherapy pada tahap kanker yang telah bermetastasis; terapi imun: masih dalam
tahap penelitian. (Patohistologi: 156-158)
Apoptosis ekstrinsik -> dari sinyal kematian luar (ligand fas); caspase yang
seharusnya ada sering sekali hilang karena mutasi -> tidak akan ada yang melanjutkan
jalur apoptosis walaupun sudah mendapat sinyal kematian.
7. Karsinogenesis tingkat sel maupun molekuler
Seluler: Pada jaringan normal, terdapat sel kanker yang berkembang dari beberapa
faktor (ekstrinsik dan intrinsik) -> jaringan displasia (pertumbuhan abnormal
jaringan) -> kanker dikarakteristikkan menjadi 2: 1. Anaplasia: kehilangan
diferensiasi/ dediferensiasi ; hilangnya organisasi; menyebar; independent/autonomy
-> Neoplasia: new growth, pembuluh darah melebar -> invasif neoplasia (terbentuk
pembuluh darah baru) -> metastasis
Karsinogenesis:
1. Inisiasi -> aktifasi protoonkogen jadi onkogen; inaktifasi tumor suppressor gen
2. Promosi -> ketika sel-sel termutasi mulai berproliferasi terus menerus dan
terakumulasi.
3. Progresi -> ketika sel-sel tumor mulai memperlihatkan keganasan; ciri-ciri
keganasan: 1. Punya reseptor laminin (pengikat reseptor extrasel untuk
metastasis), 2. Enzim litik, 3. Penambatan bebas; bisa menentukan kemampuan
bermetastasis.
4. Metastasis
5. Angiogenesis
Molekuler:
Mutagen akan membuat perubahan pada DNA. Lesi genetik pada cancer ada 3: 1.
Perubahan kariotype. Contohnya:
- translokasi segmen pada kromosom 8 dan 4 yang berimbang -> overekspresi gen
MYC -> terus membelah; pd leukemia kronik: translokasi kromosom 9 dan 12 ->
fusi -> aktifkan tirosin kinase -> sel terus membelah)
- Delesi; pd retinoblastoma-> delesi gen RB -> hilangnya fungsi protein P53 yang
mengecek DNA -> tidak ada fungsi cek -> sel terus membelah tanpa fungsi
apoptosis -> cancer
- Amplifikasi gen -> penguaan/perbanyakan. Pada Ca mamae gen ErbB 2
terampilifikasi 20%; gen MYC pada neuroblastoma 25-30%
- Aneuploidi -> sel normal akan berpasangan; abnormal: trisomi, dll.
- Micro RNA -> kebanyakan -> 1) efek pada tumor suppressor gen -> pembelahan
terus menerus; 2) banyaknya ekspresi onkogen -> proliferasi berlangsung terus
menerus