Dinding sel berlaku sebagai struktur pemberi bentuk pada sel, melindungi sel
terhadap lisis osmotik.
Dengan demikian, zat yang merusak dinding sel(misalnya lisozim) atau
menghalangi sintesis normalnya (misalnyapenisilin) akanmenyebabkan lisis sel
(Jawetzet. al., 1996).a.
Pembuangan gugus sulfhidril bebas.Berbagai protein enzim yang mengandung sistein
memiliki rantai sampingyang berakhir dalam gugus sulfhidril. Selain itu, paling
kurang satu koenzim utma(koenzim A, diperlukan untuk transfer gugus asil)
mengandung suau gugussulfhidril bebas. Enzimdan koenzim ini tidak dapat
berfungsi kecuali gugussulfhidril tetap bebas dan dalam keadaan tereduksi. Zat
pengoksidai mengganggumetabolisme dengan mengkat sulfhidril yang berdekatan
dengan ikatan sulfida.Banyak logam, misalnya ion merkuri mengganggu pula
dengan bergabungbersama sulfhidril. Ada banyak enzim sulfhidril dalam sel. Karena itu,
zatpengoksida dan logam berat dapat menimbulkan kerusakan besar (Jawetz et.
al.,1996).b.
Antagonisme kimiawi.
Gangguan suatu unsur kimia terhadap reaksi normal antar enzim khususdengan
substratnya dikenal sebagai antagonisme kimiawi. Zat antagonis inibekerja
dengan bergabung pada suatu bagian dari holoenzim (salah satu dariapoenzim
protein aktivator logam, atau koenzim), dan dengan demikianmencegah
penempelan substrat normal.Suatu antagonis bergabung dengan suatu enzim
karena mamiliki afinitastehadap tepat penting pada enzim itu. Enzim
melaksanakan fungsi katalisisnyaberdasarkan afinitas terhadap substrat
alamiahnya. Karena itu, setiap zat yangstrukturnya mnyerupai suatu substrat
pada bagian yang penting, akan memilikipula afinitas terhadap enzim tersebut. Bila
afinitas ini cukup besar, analog akanmenggantikan substrat normal dan
menghalangi reaksi yang biasa berlangsung(Jawetz
et. al.
, 1996).Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan antiseptik atau
desinfektanyangdigunakan untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme
adalah:
1.Jenis organisme yang digunakan.
2.Jumlah mikroorganisme yang digunakan.
3.Umur dan sejarah dari mikroorganisme
.4.Jaringan atau unsur-unsur yang ada dalam mikrorganisme.
a.Efek-efek dari zat kimia terhadap jaringan
.b.Efek-efek dari jaringan terhadap zat kimia.
5.Jenis racun dari zat kimia (jika diambil secara internal).
6.Waktu bagi zat kimia untuk bekerja dan konsentrasi yang dipakai.
7.Temperatur pada zat kimia dan pada jaringan atau unsur-unsur yang
terlibat(Sarleset. al., 1956).
Ciri-ciri suatu desinfektan yang ideal adalah memenuhi hal-hal berikut :
1.Aktivitas antimikrobial, pada konsentrasi rendah harus mempunyai
aktivitasantimikrobial dengan spektrum luas.
2.Kelarutan, harus dapat larut dalam air atau pelarut lain sampai taraf
yangdiperlukan untuk dapat digunakan secara efektif.
s
iella
dan
P. Ae
rug
i
n
o
s
a
sering ditemukan sebagai kontaminan dalam heksaklorofen dandapat
menimbulkan epidemi di rumah sakit (Byrne,2004).Penggunaan obat ini secara
berulang kali dapat menimbulkan superinfeksikuman gram-negatif. Biasanya
dikombinasi dengan paraklorometoksifenol atauparaklorometokresol, walaupun
demikian dibuthkan waktu 3 jam untukmembunuh kuman gram-negatif. Nanah
dan serum menurunkan aktivitas
heksaklorofen. Toksisitas sistemik dapat timbul pada anak setelah penggunaantopikal
berupa bingung, diplopia, letargi, kejang, henti nafas dan kematian. Karenaitu
penggunaan heksaklorofen untuk memandikan bayi
tidakdianjurkan(Byrne,2004).Obat ini juga bersifat teratogenik. Heksaklorofen
digunakan untukmembersihkan kulit sebelum pembedahan. Heksaklorofen
terdapat dalam bentukemulsi, larutan dan
s
po
ng
e
3% (Byrne,2004).
Bacill
us
su
b
s
tili
s
Bacill
us
su
b
s
tili
s
merupakan bakteri gram positif yang biasanya ditemukan ditanah, termasuk
kedalam genus
Bacil
us
B.
su
btili
s
memiliki sejarah pernah digolongkan pada golonganorganisme yang harus
membutuhkan oksigen. Percobaan-percobaan pada masakini telah membuktikan
hal tersebut tidaklah demikian.
B.
su
btili
s
tidak dianggapsebagai bakteri patogen pada manusia walau dapat
mengkontaminasi makanan,tetapi hal itu jarang menyebabkan keracunan
makanan. Spora
B. Bacill
us
su
btili
s
dapat bertahan dari pemanasan (Fontana,2000)
D
A
FT
A
R PUST
A
K
A
August. 2001.
N
u
t
r
ie
n
tA
g
a
r
a
n
d
N
u
t
r
ie
n
tB
r
oth P
r
epa
r
atio
n
.http://www.austin.cc.tx.us/microbugz/01mediaprep.html (diakses : 3 Mei
2010)Byrne. 2004. Heksaklorofen. http://medicastore.com (diakses : 3 Mei
2010)Eka. 2006 .
D
e
s
i
n
fekta
n
da
n
A
n
ti
s
eptik
. http://www.medicastore.com(diakses : 3 Mei 2010)Fontana, Roberta. 2000.
A
n
ti
m
ic
r
obial of Bacil
us
S
u
b
s
tili
s
.
http://aac.asm.org/cgi/content/full/42/7/1574 (diakses : 3 Mei 2010) Jawetz, E., J.
L. Melnick, & L. N. Ornston. 1987.
Mik
r
obiolo
g
i Kedokte
r
a
n
. Edisi 20,diterjemahkan oleh Edi Nugroho & RF Maulany. E
G
C. JakartaPelczar, M. J. Jr., R.
G
. Reid. 1958.
Mic
r
obiolo
gy
.
D
iterjemahkan oleh Ratna SiriHadioetomo dkk .Mc
G
raw-Hill Book Company, Inc. London. Paul, J. V., B. L. Batzing. 1987.
T
he Mic
r
obe
s
a
n
I
n
t
r
od
u
ctio
n
to
T
hei
r
N
at
ur
ea
n
dI
m
po
r
ta
n
ce
.Cummings publishing company, Inc.Sarles, W. B., W. C. Frazier, J. B. Wilson, S.
G
. Knighl. 1956.
Mic
r
obiolo
gy
Ge
n
e
r
al a
n
d Applied
. Second edition. Harper & Brothers. New York