Tugas UTS Per-UU
Tugas UTS Per-UU
D.
UTS 2
Nim: 128114096
Kelas : A
1. KASUS I (C1) PBF menyalurkan obat keras ke produsen jamu
BPOM di Semarang menyegel PBF PT SM Asia Jaya yang beralamat di Jl
Tugu Barat No 31 A Sampang Cilacap. Dua puluh koli obat dengan jenis
mencapai 132 item kini masih dalam penyegelan. Dari jumlah itu, 90 persen
merupakan obat daftar G yang harus dengan resep dokter. Menurut Kepala
BPOM di Semarang Maringan Silitonga, PBF yang dimiliki oleh H Ahmad
Sumodiharjo itu terbukti menyalurkan obat-obatan ke produsen jamu atau
perorangan. 'Sebagian besar obat itu, kata dia, digunakan sebagai campuran
jamu, di antaranya parasetamol, dextrometorfan, pyroxicam, as mevenamat,
dan furosemid. ''Pemakaian obat daftar G itu harus dengan resep dokter. Kalau
dicampurkan dengan jamu dan dikonsumsi terus menerus, bisa berdampak
bagi organ tubuh seperti ginjal atau hati.''
Berikut ini daftar obat tradisional yang mengandung BKO: Chang San Beruang (kapsul), Ibnu Sina
(kapsul), Viagra X (kapsul), On Man Pembangkit Tenaga Perkasa, Kapsul Asam Urat Flu Tulang
Cikunguya Cap Suramadu, Zinkzhae, Ramuan Tradisional Gemuk Sehat dan Nafsu Makan (kapsul),
Performa Epimedium (kapsul), Saplingtan Powder, Asmur TOP, Daun Binahong (kapsul), Lida
Slimming (kapsul), Jinten Hitam (kapsul), Pegal Linu Lalurat Cap Madu Klanceng, dan Asam Urat
Jamur
Mas.
Obat lainnya adalah Pegal Linu Cap Madu Klanceng, Thing Bao Sari Mahkota Dewa, Amuraten, Alma
Ramping Ayu, Shuyga, Obat Kuat Tahab Lama Pusaka Madu Ekstra Strong, Urat Madu Black, Cantik
Langsing, Long Hwa Tibet Tianxiong, Obat Kuat Tahan Lama Gali-Gali Asli, Africa Black Ant, One
Night 8 Times, Akar Ginseng, Kapsul Istimewa Gemuk Sehat, Buah Merah Plus Sea Horse dan
Ginseng, Dewi Pelangsing, Jamu Tradisional Jaya Prima Gemuk Sehat A1, dan Pegal Linu dan Asam
Urat
Herbalin.
Obat berbahan BKO lainnya adalah Kopi Rempah Cap Luwak Cobra, Tupai Jantan, Buah Naga Merah,
Jan-Ban, Zhui Feng Tan, Zam-zam, Ramuan OT Husada Dewa Plus Sirih Merah, Ekstrak Kapsul
Sumber Syariat Cap Kuda Liar, Jamu Tradisional Wali Songo, Sesak Nafas Batuk Asma, Guar Gum
Suplemen Serat Tinggi, Urat Kuda, Sari Pinang, Kapsul Istimewa Gemuk Sehat, Surya Java, Urat
Dewa,
Tawon
Liar,
Honeymoon,
dan
Berkah
Husada
Pegal
Linu.
Jenis-jenis jamu yang mengandung BKO, seperti Jamu Jawa Dwipa Cap Tawon Klanceng, Jamu
Tradisional Asam Urat Cap Madu Klanceng, Jamu Tradisional Asam Urat Cap Madu Klanceng
Produksi UD Telaga Ayu Mandiri, Obat Herbal Pegal Linu dan Asam Urat Madu Tawon Klanceng,
Pegel Linu Mahkota Dewa, Jamu Gali-Gali, dan Jamu Amat Kwat.
Source : http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/11/08/mvxkzn-bpomtemukan-59-obat-tradisional-mengandung-bko
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan
dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (PKBPOM, 2014).
Dari definisi obat tradisional tersebut sangat berbeda dengan cerita kasus diatas. Pada
kasus diatas BPOM menemukan 59 obat tradisional yang mengandung bahan kimia
obat, dan obat tradisional tersebut 57 tidak memiliki izin edar. Menurut Peraturan
Menteri Kesehatan no 007 tentang Registrasi Obat Tradisional pasal 6
mengatakan bahwa obat tradisional yang dapat diberikan izin edar harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
1. menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan keamanan dan mutu dan
dibuat dengan menerapkan CPOTB
2. memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia atau persyaratan lain
yang diakui
3. berkhasiat yang dibuktikan secara empiris, turun temurun, dan/ atau secara
ilmiah, dan
3. Persyaratan mutu produk jadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan ini.
4. Pemenuhan persyaratan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan
melalui pengujian laboratorium terakreditasi yang independen.
3. KASUS III (F1) Pelayanan obat atas resep dilakukan oleh petugas
cleaning service di puskesmas
Pada kasus ini dilakukan pelayanan resep obat oleh cleaning service
yang bukan merupakan tenaga kefarmasian di puskesmas. Dari kasus ini
melanggar undang-undang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, yang pada pasal
33 menyebutkan bahwa tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian , yang terdiri dari Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,
Analis Farmasi, dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker. Pada pasal
21 penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh
Apoteker. Dan jika pada kasus tersebut dikarenakan di daerah yang terpencil
yang tidak ada apotek pada puskesmasnya, terdapat pada peraturan pasal 22
yang mengatakan bahwa dokter atau dokter gigi yang telah memiliki Surat
Tanda Registrasi mempunyai wewenang meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas pasal 9 , yaitu
1. Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, bagi Puskesmas yang belum
memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab, penyelenggaraan Pelayanan
Kefarmasian secara terbatas dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian atau
tenaga kesehatan lain.
2. Pelayanan Kefarmasian secara terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi: a. pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai; dan b. pelayanan
resep berupa peracikan Obat, penyerahan Obat, dan pemberian informasi
Obat.