Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ATRESIA ANI TANPA FISTULA

Oleh :
Pritta Taradipa, S.Ked
112011101033
Fakultas Kedokteran
Universitas Jember
2015

Definisi
Atresia berasal dari kata : a = tidak, tresis =
rongga. Jadi Atresia adalah tidak memiliki
rongga/lumen/lubang normal pada tubuh.
Atresia Ani adalah suatu penyakit kelainan
bawaan pada bayi dimana tidak memiliki
lubang anus (Levitt dan Pena, 2007).

Epidemiologi
Penyakit ini dapat terjadi pada anak laki-laki
maupun perempuan. Dapat melibatkan
hubungan antara rectum distal dengan
saluran kemih maupun alat genitalia.
Insidensinya dapat terjadi 1 di antara 30004000 kelahiran (Levitt dan Pena, 2007).

Etiologi
Diduga merupakan kelainan yang berhubungan

dengan genetik dan lingkungan yang diturunkan


secara resesif autosomal. Sering dikaitkan dengan
sindrom VACTERL (anomali vertebra, cardio, trakea,
esophageal, renal, limb) yang memiliki keterkaitan
dasar genetik (Sjamsuhidayat & Jong, 2010).
Atresia ani terjadi akibat kegagalan penurunan

septum anorektal pada kehidupan embrional


(Kliegman et al, 2007).

Anatomi Anorektum
Rektum berawal kira-kira
setinggi vertebra sakrum 3,
mengikuti lengkungan
sacrococcygeus.
Rektum berbentuk seperti
huruf S.
Bagian rektum yang diatas
diafragma pelvis melebar,
disebut ampulla recti yang
berperan menopang dan
menyimpan massa tinja.
Peritoneum membungkus
1/3 bagian superior pada
facies anterior dan lateralis,
1/3 bagian media
mempunyai peritoneum
hanya pada facies

Anatomi Anorektum
Pada pria peritoneum melipat dari facies
anterior rektum ke dinding posterior vesika
urinaria, membentuk kantong rektovesikalis.
Dan peritoneum membentang ke inferior
hingga dasar prostat.
Pada wanita, peritoneum melipat ke rektum
menuju ke fornix posterior vagina dan
peritoneum membentuk kantung rektouterina
(kavitas Douglasi).
Pada pria dan wanita, peritoneum melipat ke
lateralis dari rektum membentuk fossa
pararektalis pada tiap sisi rektum dibagian 1/3
superiornya.

Vaskularisasi Rektum
A. Iliaca
Communis

A. Iliaka
Interna &
Eksterna

A.
Mesenterica
inferior

2 A. Rektalis
media

Menyuplai
rektum media
dan inferior

Menyuplai
Rektum bag
Tengah dan
Distal

2 A. Rektalis
inferior dan A.
pudendi
interna

Menyuplai
Rektum
Inferior dan
kanalis analis

V.
Rektalis
Superior

A. Rektalis
Superior

V
Rektalis
Media

V.
Rektalis
Inferior

Anatomi Anak dengan


Atresia Ani
Saat
pembedahan,
tidak dapat
dibedakan mana
m. sphinter ani
externus, levator
ani karena
muskulus
tersebut
menyatu yang
disebut m.
complex. Dan
diyakini bahwa

Klasifikasi Atresia Ani


Pria
Fistula perineum
Fistula rektouretra
-Bulbar
-Prostatik
Fistula leher
rektobladder
Anus imperforata
tanpa fistula
Atresia rektum
Defek kompleks

Wanita
Fistula perineum
Fistula vestibular
Kloaka persisten
3 cm saluran
umum
>3cm saluran
umum
Anus imperforata tanpa
fistula
Atresia rektum
Defek kompleks

10

Secara umum dibagi menjadi 4 yaitu :


Atresia Ani Membranosa

Atresia Ani Letak Rendah (< 1 cm)


Atresia Ani Letak Sedang (1-1 cm)
Atresia Ani Letak Tinggi ( > 1 cm dengan
atau tanpa fistel)

11

Gejala Klinis
Tidak terbentuk anus
Anus tidak pada tempatnya
Anus terbentuk dekat dengan vagina (anus
vestibularis)
Tidak keluar mekonium 24-48 jam setelah lahir
Keluar feses melalui vagina/dasar penis atau
scotum (perineum)/ uretra
Abdomen distensi
Mual dan muntah

12

Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Foto X-Ray Cross table Lateral
16-24 jam setelah bayi lahir

Fistulografi
Jika curiga ada fistel

13

Tata Laksana

14

Tata Laksana

15

Tata Laksana
Colostomy
PSARP, dengan cara :
o Minimal PSARP
o Limited PSARP
o Full PSARP

Anal Dilatasi

16

Prognosis
Tergantung letaknya, semakin rendah letak
dan tidak adanya fistula prognosisnya
semakin baik.

17

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA

Nama: Bayi Ny. L


Jenis Kelamin: Perempuan
Umur
: 1 hari
Pekerjaan : Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat
: Banyuwangi
No. Rekam Medik : 05.89.63
Tgl. MRS : Jumat, 26 Desember 2014
Tgl. KRS : Selasa, 30 Desember 2014

18

Jumat, 26 Desember 2014,


jam 19.45 WIB (H1 MRS)

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Tidak bisa BAB sejak lahir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Bayi Ny. Lestari lahir kemarin malam jam 19.30 WIB di bidan . Lahir spontan, Umur kehamilan cukup bulan 40 minggu
(aterm) , menangis (+) dengan BB 2,4 kg dan berjenis kelamin perempuan. Hari ini dicoba diberi ASI tapi bayi tidak mau
minum, minum sedikit lalu muntah.
Riwavat Penyakit Dahulu : Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.
Riwayat Pengobatan :
Pasien tidak pernah mencari upaya pengobatan.

PEMERIKSAAN FISIK
KU : Cukup
Kesadaran: A V P U
VS
: TD : RR
: 58 x/menit
N : 158 x/menit
t : sde

Status generalis:
Kulit :
Dalam batas normal
Kepala:
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung
: tidak ada secret/bau/perdarahan
Telinga: tidak ada secret/bau/perdarahan
Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi, mukosa tidak pucat.
Leher:
Dalam batas normal

19

Thoraks:
Cor:
I: ictus cordis tidak tampak
P: ictus cordis teraba normal di ICS V MCL Sinistra
P: batas jantung ICS IV Parasternal dekstra sampai ICS V MCL sinistra
A: S1S2 tunggal, extrasistol -, gallop -, murmur
Pulmo:
I: Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada ketertinggalan gerak
P: Fremitus raba normal
P: Sonor
A: Vesikuler +/+, Ronkhi -/- Wheezing -/Abdomen:
I: cembung, DC -, DS A: bising usus (+) normal
P: hypertympani
P: distended
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
Oedem - + +
- Status Lokalis:
Regio Perianal
Inspeksi: Terdapat Anal Dimple
Palpasi: Termometer tidak dapat masuk
ASSESMENT
Atresia Ani Letak Tinggi

PLANNING
Diagnostik : X-Ray posisi Wangenstein Reiss
Terapetik :

Pro Sigmoidectomy
Pasang DC
Cek DL
Cek UL

Edukasi: MRS, informed consent, puasa pre op.

Hasil Lab 26 Desember 2014


Hb : 22,6
Leukosit : 18,2
HCT : 58,3
Trombosit : 348
SGOT : 70
SGPT : 11
Bilirubin Direct : 0,31
BilirubinTotal : 6,06
BUN : 10
Urea : 21
Kreatinin : 0,8
Natrium : 129,1
Klorida : 100,7
Kalsium : 2,19
GDA : 1,89

20

21

Sabtu 27 Desember 2014,


jam 08.05 WIB (H2 MRS, H1
post OP)

SUBJEKTIF :OBJEKTIF :
KU : Cukup Kesadaran: Compos mentis
VS
: TD : SDE RR
: 36 x/menit
N : 135 x/menit t : 36,4C
Status generalis:
K/L : a/i/c/d = -/-/-/Thorak: C : S1S2 tunggal, E/G/M : -/-/P : Simetris, retraksi -, ketertinggalan gerak -, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen: I: flat. DC -, DS -, stoma, paten, lancar, viable, produksi lancar.
A: bising usus (+) normal
P: tympani, pekak hepar (+)
P: soepel
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
Oedem
- + +
-
ASSESMENT :
Malformasi Anorectal post sigmoidectomy H1

PLANNING :
Terapetik :

D10 NS 200cc/24 jam


ASI ad libs
Injeksi Ceftriaxone 2x75 mg
Injeksi Antrain 3x1/4 amp

Edukasi :
Rawat Stoma

22

Senin 29 Desember 2014, jam


05.00 WIB (H3 MRS, H3 post
OP)

SUBJEKTIF :
OBJEKTIF :
KU : Cukup Kesadaran: Compos mentis
VS
: TD : RR
: 34 x/menit
N : 140 x/menit t : 36,4C
Status generalis:
K/L : a/i/c/d = -/-/-/Thorak: C : S1S2 tunggal, E/G/M : -/-/P : Simetris, retraksi -, ketertinggalan gerak -, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen: I: flat. DC -, DS -, stoma, paten, lancar, viable, produksi lancar.
A: bising usus (+) normal
P: tympani, pekak hepar (+)
P: soepel
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
Oedem - + +
-
ASSESMENT :
Malformasi Anorectal post sigmoidectomy H3

PLANNING :
Terapetik :

D10 NS 200cc/24 jam


ASI ad libs
Injeksi Ceftriaxone 2x75 mg
Injeksi Antrain 3x1/4 amp

Edukasi :
Rawat Stoma

23

Selasa 30 Desember 2014,


jam 05.00 WIB (H4 MRS, H4
post OP)

SUBJEKTIF :
OBJEKTIF :
KU : Cukup Kesadaran: Compos mentis
VS
: TD :
RR
: 36 x/menit
N : 136 x/menit t : 36,4C
Status generalis:
K/L : a/i/c/d = -/-/-/Thorak: C : S1S2 tunggal, E/G/M : -/-/P : Simetris, retraksi -, ketertinggalan gerak -, vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/Abdomen: I: flat. DC -, DS -, stoma, paten, lancar, viable, produksi lancar.
A: bising usus (+) normal
P: tympani, pekak hepar (+)
P: soepel
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
Oedem
- + +
-
ASSESMENT :
Malformasi Anorectal post sigmoidectomy H4

PLANNING :
Terapetik :
ASI bebas
Injeksi Ceftriaxone 2x75 mg
Injeksi Antrain 3x1/4 amp

Edukasi :
KRS
Rawat Stoma
Jumat kontrol di poli

24

Anda mungkin juga menyukai