PERTEMUAN KE 2 CHAPTER 5
Dalam metode pengumpulan biaya produksi
mengalami suatu proses sebagai berikut.
berdasarkan
pesanan
Madison Co. Mempunyai dua lini produk dimana satu lini memproduksi
es krim dengan rasa vanilla dan satu lini produk yang mempoduksi
bebrbagai macam varian rasa.. Karena adanya automatisasi yag
disebabkan oleh pentingnya menjaga kualitas dari varian rasa yang ada
BTKL menurun dan BTL menjadi naik, hal ini terjadi karena perlunya lebih
banyak kegiatan tambahan dalam produsi ini varian rasa yang berbeda
beda. Dalam perusahaan yang mempunyai variasi produksi yang tinggi
sering
terjad
distorsi
biaya
produk
metode
tersebut
hanya
mempergunakan satu macam basis pembebanan biaya untuk pemakaian
sumber daya, sementara setiap sumber daya yang berbeda dapat saja
dikonsumsi berdasarkan basis yang berbeda pula.
Pabrik multi varian rasa memerlukan lebih banyak sumber daya utuk
mendukung kombinasi variasi yang tinggi, karena perlu lebih banyak
tenaga kerja untuk menjadwalkan mesin dan mengerjakan produksi dll.
Dilihat dari biaya pajak, keamanan dan tagihan pemanas relatif sama
namun pabrik multi varian rasa lebih kompleks tugas produksinya.
Contohnya adalah dalam pengemesan.
Jika dilihat dari sistem biaya tradisional yang hanya fokus pada
pemakaian sumber daya saja jelas pabrik multirasa akan menilai lebih
rendah sumber daya yang digunakan daripada produk yang standar.
Sistem ABC oleh karena itu dikembangkan untuk menghilangkan
penyimpangan sumber daya tersebut.
ABC dapat menilai lebih baik karena tidak menggunakan sentra biaya
tapi berdasarkan aktivitas untuk mengakumulasikan biaya. ABC lalu
membuat alokasi berdasar seberapa banyak seumber daya yang
digunakan dalam aktivitas tersebut
Varian produk di anggap penting walaupun memiliki tingkat
keuntungan yang mungkin lebih sedikit karena Madison sudah unggul
melalu strategi overal cost leadership sudah unggul karena memilik
produksi eskrim vanilla dengan ekploitasi sumber keunggulannya.Cost
leadership saja tidak cukup karena perlu diikutin dengan startegi
differeniation yang mana perusahaan berusaha menjadi unik dalam
industrinya pada berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh
pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk setiap Industri.
Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan
produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran,
dan faktor lain. Perusahaan yang dapat mencapai dan mempertahankan
diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi dalam industrinya.
Logika dari strstegi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut
untuk mendiferensiasikan diri secara berbeda dengan atribut pesaingnya.
Startegi diferensiasi yang berhasil memungkinkan perusahaan
menetapkan harga lebih tinggi untuk produknya yang memperoleh
loyalitas pelanggan karena konsumen bisa begitu terikata dengan fiturfitur diferensiasi.
Dilihat dari sisi biaya juga penutupan salah satu lini produksi akan
menciptakan mebengkaknya biaya karena adanya mesin dan tenaga kerja
yang tidak terpakai atau menganggur.