Anda di halaman 1dari 16

Satelit Komunikasi Perabot Baru Masyarakat

Modern
1. Satelit Komunikasi Sebagai Teknologi Baru
Satelit Observasi
Satelit Komunikasi
Peluncuran dan Pengorbitan Satelit
Usia Satelit
Karakteristik Satelit Komunikasi
2. Pemanfaatan Satelit untuk Kehidupan Manusia

Satelit Komunikasi Sebagai Teknologi Baru


Arthur C. Clarke pada tulisannya di Wireless World
(berjudul Extra Terrestrial Satelit Communication,
edisi Oktober 1945) menggambarkan suatu satelit
buatan yang dapat diluncurkan ke suatu orbit
stasioner setinggi 22.000 mil (23.000 km) di atas
khatulistiwa yang bila dikombinasikan dengan sistem
kabel di bumi akan menghubungkan komunikasi
dunia.

Clarke disebut sebagai Bapak Satelit Komunikasi (Schramm,

1988) dan bermukim di Sri Lanka. Didirikan The Sri Lanka


Center of Modern Technologies (Arthur C. Clarke Center) for
the study of communication, Computers, Robotic, Space, and
Energy di University of Moratuwa.
Pada akhir tahun 50-an John R. Pierce dari Bell Laboratories
mendemonstrasikan kelayakan komunikasi ruang angkasa
dengan menggunakan satelit awal ECHO dan TELSTAR.
Pada tahun 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit SPUTNIK
yang cukup menggemparkan dunia ketika itu.
Pada tahun 1963 Amerika Serikat mengorbitkan satelit
komunikasi geosynchornous yang pertama, yaitu SYNCOM2
Polcyn pada tahun 1973 menyatakan bahwa satelit dibedakan
menjadi dua, yaitu satelit alam dan satelit buatan manusia.

Kegunaan satelit buatan adalah :


Komunikasi antartempat (point to point
communication) di permukaan bumi, seperti untuk
media komunikasi radio dan TV
Menjadi suatu titik acuan (point of reference) untuk
menetapkan suatu lokasi di ruang angkasa
Mengamati bumi dan lingkungannya
Mengumpulkan dan melaporkan informasi ilmiah

Satelit Observasi
Satelit Obervasi befungsi untuk memantau lingkungan
bumi, seperti observasi bumi dan observasi fotografi
kawasan.

Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi memiliki sejumlah subsistem agar
berfungsinya satelit tersebut :
1.Panel-panel solar
2.Pengendali posisi dan orientasi pesawat ruang
angkasa
3.Telemetry
4.Antena Pengirim dan Penerima
5.Repeater

Sistem distribusi informasi satelit komuniikasi dapat


berupa :
1.Titik ke titik (point to point)
2.Distribution (distribution)
3.Penyiaran (broadcast)

Peluncuran dan Pengorbitan Satelit


Untuk meluncurkan suatu satelit buatan manusia diperlukan

kecepatan (velocity) sekitar 25.000 mph. Apabila velositas ini


telah dipenuhi, dan attitude yang tepat telah dicapai maka
suatu satelit dapat ditempatkan di suatu orbit sekitar bumi.
Secara teoretis satelit dapat mencapai orbit synchronous
karena daya sentrifugalnya setara dengan tarikan
gravitasional bumi pada ketinggian 23.300 mil di atas
permukaan bumi.
Ciri lain dari satelit yang berada pada orbit synchronous
adalah kemampuannya untuk menyiarkan sinyal langsung ke
pesawat penerima kecil yang tidak mahal harganya dengan
menghasilkan sinyal yang kuat di perukaan bumi. Untuk
keperluan komunikasi maka orbit yang paling efektif adalah
orbit yang bergerak serentak atau synchronous dengan
khatulistiwa (geostationary).

Usia Satelit
Satelit dapat beroperasi lebih dari tujuh tahun,
beberapa variable yang menentukan usia satelit antara
lain :
1.Keadaan variasi lingkungan
2.Konsumsi dari expandables, seperti pengendalian
altitude dan gas pengendali station (station-keeping
gas)
3.Kerusakan komponen-komponen.

Karakteristik Satelit Komunikasi


Kelebihan satelit komunikasi dalam memenuhi

kebutuhan manusia berinteraksi terutama dikarenakan


beberapa keunggulannya dalam mengatasi masalah
jarak, waktu, dan keluwesannya untuk keperluan
tertentu yang spesifik.
Secara teknis, satelit komunikasi mempunyai dua
karakteristik fundamental yang membuatnya menjadi
menarik perhatian, yaitu mempunyai lebar gelombang
band-width yang luas, dan sebagai konsekuensinya
mempunyai kapasitas komunikasi yang luar biasa, dan
berkemampuan untuk melayani titik-titik tujuan yang
ditentukan lebih dulu.

Martin 1977 mengatakan bahwa satelit memiliki suatu


fleksibilitas yang tidak dipunyai oleh sistem
telekomunikasi lain, yaitu :
1. Di wilayah liputan sebuah satelit (mencapai hingga
dua per lima permukaan bumi) seberapa banyak pun
hubungan titik ke titik (point-to-point) atau dari satu
titik ke banyak titik (point-to-multipoint) dapat
diadakan dengan membuat stasiun bumi di tempat
tujuan.

2. Sistem satelit mempunyai suatu node tunggal (common


point) kontras dengan sistem yang lainnya yang memiliki
banyak node dan routing yang rumit.
3. Pada jaringan terretrial yang kompleks, segala
perubahan, apakah pertumbuhan sistem atau pun
penukaran pola arus lalu lintas mempengaruhi kapasitas
yang diperlukan di banyak sambungan di seluruh jaringan.
4. Suatu stasiun di bumi potensial untuk dapat menerima
semua lalu lintas yang dipancarkan dari satelit ke suatu
tempat maka dimungkinkan untuk membentuk suatu
sistem sehingga suatu stasiun bumi pengirim dapat
menyiarkan ke banyak stasiun penerima, atau stasiun
penerima.

Hudson (1980) mencatat 3 karakteristik satelit


komunikasi, yaitu :
1.Dalam hal biaya, satelit komunikasi tidak
terpengaruh oleh jarak yang jauh sekali pun.
2.Sistem satelit lebih dapat diandalkan dan lebih
kokoh, khususnya dalam melayani kawasan
pegunungan, hutan, dan daratan padang pasir.
3.Satelit komunikasi dalam hal kapasitasnya bersifat
luwes.

Pemanfaatan Satelit untuk Kehidupan


Manusia
Pemanfaatan yang utama dari satelit komunikasi

untuk kehidupan manusia sehari-hari selain untuk


berkomunikasi lewat telepon, radio, faksimile, juga
dimanfaatkan untuk penyiaran (broadcasting).
Banyak negara mengoperasikan jaringan video dan
audio menggunakan fixed satellite service pada 6/4
GHz (C-band) dan 11-14 GHz (Ku Band).

Pemanfaatan Satelit untuk Kehidupan


Manusia
Penyiaran satelit yang dalam istilah ITU disebut

sebagai penerima individual baru saja mendapat


perhatian secara global sejak 1977 Broadcasting
Satellit Planning Conference (WAR-C77) yang
diselenggarakan ITU di Genewa.
Pada konferensi itu frekuensi (saluran) dan posisi
orbital dibagi menjadi Region I (Eropa, Rusia, dan
Afrika) dan Region 3 (Asia, termasuk Jepang)

Satelit Siaran Langsung (Direct Broadcast Satellite)


Satelit Komunikasi Domestik, Regional, dan

International
Pemanfaatan Satelit Untuk Lapangan Pendidikan
Dari ATS-6 Hingga Proyek Site
Perkembangan Kemampuan Teknis Satelit
Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai