Anda di halaman 1dari 4

Keistimewaan Risalah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan dengan rasul lainnya.
Diantara ciri-ciri tersebut adalah sebagai nabi penutup, penghapus risalah sebelumnya,
menyempurnakan risalah, serta diperuntukkan bagi manusia seluruh alam dan sebagai rahmat
bagi alam semesta. Ciri-ciri ini hanya dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak dimiliki
oleh para Rasul sebelumnya. Nabi Muhammad SAW tampil sebagai pembawa risalah islam yang
mencakup huda (petunjuk) dan dienul Haq (addin yang benar). Selain itu hadirnya Nabi
Muhammad SAW di tengah kita adalah sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan,
serta menyeru ke jalan Allah SWT dan sebagai pelita yang menerangi.
Diantara keistimewaan Nabi Muhammad SAW dibandingkan nabi-nabi sebelumnya yaitu :
a. Khatama Al Anbiya (Nabi Penutup)
Allah SWT telah menurunkan Nabi sebanyak 124.000 dan Rasul sebanyak 313 orang. Namun
demikian di dalam Al-Quran yang disebutkan hanya 25 orang saja. Sedangkan penutup bagi
semua Rasul dan Nabi itu adalah Nabi Muhammad SAW. Seperti yang di jelaskan Allah SWT
dalam QS. Al-Ahzab: 40,
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian,
melainkan rasulullah dan penutup para nabi.Adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
b. Nasikhu Ar Risalah (Penghapus Risalah)
Risalah terdahulu hanya untuk kaum tertentu saja, sehingga hanya sesuai untuk kaum
tersebut. Selain itu risalah terdahulu mengikuti keadaan dan situasi serta keperluan semasa
waktu itu sehingga hanya sesuai pada saat tersebut saja. Risalah Nabi Muhammad SAW
sebagai pelengkap dari risalah sebelumnya sekaligus memansukhkan risalah sebelumnya.
Risalah Nabi Muhammad SAW sesuai dan dapat digunakan oleh semuai manusia dan dapat
diamalkan hingga hari kiamat.
Risalah terdahulu yang dibawa oleh ratusan Nabi dan Rasul mempunyai pendekatan dakwah
yang sesuai dengan pendekatan kaumnya misalnya pendekatan dakwah Nabi Daud AS dengan
kekuatan fisikal, Nabi Sulaiman AS pandai bercakap dengan hewan, pohon, jin, dan banyak
contoh lainnya. Disimpulkan bahwa pendekatan-pendekatan dakwah dan risalah yang dibawa
oleh Nabi sebelumnya tidaklah sesuai lagi bagi zaman sekarang.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Anbiya: 107,
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
seluruh alam.

Diriwayatkan dalam hadits mutawatir dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu,
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,





Sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis, maka tidak ada nabi dan rasul
sesudahku.(HR. Ahmad).
c. Musoddiqu Al Anbiya (Membenarkan Para Nabi)
Banyak tantangan dan cobaan menghapuskan agama Allah SWT, namun demikian Allah SWT
senantiasa menjaga dan memeliharanya dari serangan kaum kafir. Diantaranya dengan
memenangkan Islam atas agama lainnya atau dengan menurunkan para Rasul dan Nabi untuk
kembali menegakkan kejahiliyahan umat. Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir
melengkapi risalah sebelumnya dan dijadikan sebagai rujukan utama bagi ummat Islam.
Sesuai dengan firman Allah QS. Ash Shaff: 8-9,
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.
d. Mukammilu Ar Risalah (Penyempurna Risalah)
Selain membenarkan Rasul dan Nabi sebelumnya yang membawa risalah Islam. Kehadiran
Nabi Muhammad SAW juga diperuntukkan menyempurnakan risalah sebelumnya. Risalah
sebelumnya cenderung diperuntungkan bagi suatu kaum tertentu saja dan bagi saat tertentu.
Berbeda dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk semua manusia (tidak untuk
kaumnya saja) dan berlaku hingga kiamat.
Sebagai risalah terakhir yang diturunkan Allah, risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW
memiliki karakteristik kesempurnaan (takamuliyah) sebagaimana yang Allah tegaskan dalam
firman-Nya QS. Al Maidah; 3,
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu.
e. Kaafatalinnas (Untuk Seluruh Manusia)
Nabi Muhammad SAW berbeda dengan para Rasul dan Nabi sebelumnya dimana Nabi
Muhammad SAW diutus bagi kepentingan umat manusia secara keseluruhan dengan tidak

mengira suku, bangsa, warna kulit, bahasa dan sebagainya. Sehingga dapat dilihat
perkembangan Islam pada masa ini dimana muslim tersebar di seluruh pelosok dunia.
Sesuai dengan firman Allah SWT QS. Saba: 28,
Kami tiada mengutus engkau Ya Muhammad melainkan kepada sekalian ummat manusia
untuk memberi khabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.
f. Rahmatul Alamin (Rahmat bagi Alam Semesta)
Kehadiran Nabi Muhammad SAW dimuka bumi ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam
yang tidak saja manusia tetapi seisi alam semesta ini. Manusia pun dengan kehadiran Nabi
Muhammad SAW mendapatkan rahmat dan kebaikan. Manusia kafir dan jahiliyahpun
mendapatkan rahmat dari kedatangan Islam. Dengan demikian Islam dan Nabi Muhammad
tidak hanya untuk umat Islam saja tetapi kebaikannya juga dirasakan oleh manusia lainnya.
Islam adalah agama fitrah yang sesuai dengan penciptaan manusia, jadi apabila Islam
disampaikan maka akan dirasakan sesuai oleh manusia. Umat Islam sebagai khalifah di muka
bumi melaksanakan pemeliharaan dan penjagaan alam dengan demikian kestabilan terwujud
dan alam serta isinya menjadi damai. Sebagaimana Allah berfirman QS. Al Anbiya: 107,

Dan tiadalah Kami mengutusmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
g. Risalatul Islam

Risalah Nabi Muhammad SAW adalah risalah Islam, yang dibawanya adalah sesuatu yang
benar. Hal ini tercermin dari akhlak, kepribadian dan sifat-sifat Nabi yang mulia. Inti dari
risalah Nabi Muhammad SAW adalah huda (petunjuk) dan addin yang benar. Sesuai dengan
firman Allah SWT QS. Al Fath: 28,
Dia yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar),
supaya agama itu mengalahkan semua agama. Dan Allah cukup menjadi saksi.
h. Ad Dakwah
Nabi Muhammad SAW menggunakan Islam sebagai petunjuk dan juga Allah SWT
memenangkan Islam sebagai dienul Haq ke atas agama-agama lainnya. Usaha ini tidak akan
tercapai apabila tidak dilaksanakan dakwah. Rasul dalam menjalankan dakwahnya
mempunyai peranan sebagai saksi atas umatnya, memberi penyampaian nilai-nilai Islam yang
bersifat gembira ataupun peringatan.

Allah SWT sekali lagi menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW berdakwah menyeru
manusia agar kembali kepada Allah SWT dan kemudian Nabi Muhammad SAW sebagai
pelita yang menerangi, sebagai mana firman-Nya QS. Al Ahzab: 45-46,
Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi atas ummat dan untuk
memberi khabar gembira dan khabar takut. Dan untuk menyeru (manusia) kepada Allah
dengan izin-Nya, dan menjadi pelita yang menerangi.
Sumber :
alhikmah.ac.id/2011/keistimewaan-risalah-muhammad-saw/ diakses hari Rabu,

9 September 2015, pukul 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai