Anda di halaman 1dari 6

KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Oleh
Ni Putu Raina Saraswati
NIM. 1211021010
Semester : VI
Kelas : A

JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015

KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

1. DESAIN
Kawasan desain memiliki asal usul dari gerakan psikologi
pembelajaran. Melalui Jim Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem
pembelajaran

secara

bertahap

mulai

berkembang

menjadi

suatu

metodologi dan mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran.


Demikian

juga

Gagne

dan

briggs

pada

tahun

1960an

telah

menggabungkan
keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang
membuat konsep pembelajaran menjadi hidup. Desain adalah proses untuk
menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan
produk.
Kawasan desain bermula dari gerakan psikologi pembelajaran,
terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori
pembelajaran berprogram (programmed instructions). Selanjutnya, pada
tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon yang membahas tentang
preskriptif tentang desain turut memicu kajian tentang desain. Pendirian
pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan terprogram, seperti Learning
Resource and Development Center pada tahun 1960 semakin
memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan
1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning Resource and
Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang desain
pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan. Tujuan desain adalah
untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti
program dan kurikulum; dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan
modul. Kawasan desain meliputi studi mengenai :
a) desain sistem pembelajaran,
b) desain pesan,
c) strategi pembelajaran, dan
d) karateristik pemelajar.
2. PENGEMBANGAN

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke


dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan berakar pada produksi media.
Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media
ini berakibat pada perubahan kawasan. Walaupun perkembangan buku teks
dan alat bantu pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film,
namun pemunculan film merupakan tonggak sejarah dari gerakan audiovisual ke era Teknologi Pembelajaran sekarang ini. Pada 1930-an film
mulai digunakan untuk kegiatan pembelajaran (teknologi audio-visual).
Selama Perang Dunia II, banyak jenis bahan yang diproduksi terutama
film untuk pelatihan militer. Setelah perang, televisi sebagai media baru
digunakan untuk kepentingan pendidikan (teknologi audio-visual). Selama
akhir tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an bahan pembelajaran
berprograma mulai digunakan untuk pembelajaran. Sekitar tahun 1970-an
komputer mulai digunakan untuk pembelajaran, dan permainan simulasi
menjadi mode di sekolah. Selama tahun 1098-an teori dan praktek di
bidang pembelajaran yang berlandaskan komputer berkembang seperti
jamur dan sekitar tahun 1990-an multimedia terpadu yang berlandaskan
komputer merupakan dari kawasan ini.
Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang
kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain
pesan maupun strategi pembelajarannya. Pada dasarnya kawasan
pengembangan terjadi karena :
Pesan yang didorong oleh isi Strategi pembelajaran yang didorong
oleh teori, manifestasi fisik dari teknologi - perangkat keras, perangkat
lunak, dan bahan pembelajaran. Kawasan pengembangan mencakup :
a) teknologi cetak,
b) teknologi audio-visual,
c) teknologi berbasis komputer, dan
d) teknologi terpadu.
3. PEMANFAATAN
Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber
untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakan
kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Mereka
yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk

mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik,


menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan aktivitas
yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan
penilaian atas hasil yang dicapai pembelajar, serta memasukannya ke
dalam prosedur oragnisasi yang berkelanjutan. Pemanfaatan mungkin
merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran / Pendidikan tertua diantara
kawasan-kawasan yang lain, karena penggunaan bahan audiovisual secara
teratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi
media

pembelajaran

sistematik.

Pemanfaatan

adalah

aktivitas

menggunakan proses dan sumber untuk belajar mereka yang terlibat dalam
pemafaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokan pemelajar
dengan bahan dan aktivitas yang specifik, menyiapkan pemelajar agar
dapat berintekrasi dengan bahan aktivitas yang dipilih, memberikan
bimbingan selama kegiatan, membekan penilaian atas hasil yang dicapai
pemelajar serta memasukkannya ke dalam prosedur organisasi yang
berkelanjutan.
Karya Dale pada 1946 yang berjudul Audiovisual Materials in
Teaching, yang di dalamnya mencoba memberikan rasional umum tentang
pemilihan bahan dan aktivitas belajar yang tepat. Pada tahun, 1982
diterbitkan diterbitkan buku Instructional Materials and New Technologies
of Instruction oleh Heinich, Molenda dan Russel. Dalam buku ini
mengemukakan model ASSURE, yang dijadikan acuan prosedur untuk
merancang pemanfaatan media dalam mengajar. Langkah-langkah tersebut
meliputi : (1) Analyze leraner (menganalisis pembelajar); (2) State
Objective (merumuskan tujuan); (3) Select Media and Materials (memilih
media dan bahan); (4) Utilize Media and Materials (menggunakan media
dan bahan), (5) Require Learner Participation (melibatkan siswa) ; dan (6)
Evaluate and Revise (penilaian dan revisi). Kawasan Pemanfaatan meliputi
:
a) Pemanfaatan Media
b) Difusi Inovasi
c) Implementasi dan Institusionalisasi
d) Kebijakan dan Regulasi
4. PENGELOLAAN

Pengelolaan

meliputi

pengendalian

Teknologi

Pembelajaran

melalui : perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.


Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program
media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program
media membuahkan pusat dan ahli media sekolah.
Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak
dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber
teknologikal dalam kurikulum. Dengan semakin rumitnya praktek
pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran ini, teori pengelolaan
umum mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan proyek mulai
digunakan, khususnya dalam proyek desain pembelajaran. Teknik atau
cara pengelolaan proyek-proyek terus dikembangkan, dengan meminjam
dari bidang lain. Tiap perkembangan baru memerlukan caraa pengelolaan
baru pula. Kawasan Peengelolaan mencakup :
a) Pengelolaan Proyek
b) Pengelolaan Sumber
c) Pengelolaan Sistem Penyampaian
d) Pengelolaan Informasi
5. EVALUASI
Dalam pengertian yang paling luas adalah aktivitas manusia seharihari. Kawasan penilaian mencakup : analisis masalah, pengukuran
beracukan patokan, penilaian formatif, penilaian sumatif. Penilaian adalah
proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu menakar nilai aktivitas atau kejadian
berdasarkan kepada sistem penilaian tertentu. Pengembangan program
pendidikan formal, banyak diantaranya yang didanai oleh pemerintah
federal, menuntut perlunya program penilaian yang bersifat formal pula.
Penilaian program-program ini memerlukan penerapan prosedur yang
lebih sistematik dan ilmiah. Kawasan Penilaian mencakup :
a) Analisis Masalah
b) Pengukuran Beracuan Patokan
c) Penilaian Formatif
d) Penilaian Sumatif

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Kawasan Teknologi Pendidikan. Tersedia pada http://chelsea77.pun.bz/


files/kawasan-teknologi-pendidi.pdf (diakses tanggal 24 Mei 2015)

Anda mungkin juga menyukai