Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magang 1 adalah kegiatan praktikum kependidikan di lingkungan
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang aktifitas utamanya adalah
observasi sekolah/madrasah dan pengembangan perangkat kependidikan.
Kegiatan ini menjadi nama mata kuliah Progam Strata Satu (S1) pada
semester ke-5 mengacu pada kurikulum Perguruan Tinggi berbasis KKNI.
Dalam kegiatan magang 1 ini, mahasiswa latihan mengenal seluk
beluk sekolah secara terbimbing dan terpadu sebagai syarat pembentukan
profesi kependidikan. Kegiatan magang ini dilaksanakan di SMPN 1 Siman
yang berlokasi di Jl. Raya Siman Kecamatan Siman Kode Pos 63471.
Magang sendiri dimaksudkan untuk mengasah pengetahuan manusia
tentang dunia pendidikan. Maka dari itu kami selaku mahasiswa
melaksanakan program ini seminggu sekali di lokasi magang. Kegiatan
magang yang kami lakukan hanyalah sebatas observasi saja tentang observasi
kultur dan manajemen sekolah, terutama magang yang kami laksanakan di
SMPN 1 Siman antara lain meliputi, observasi kompetensi utama pendidik,
observasi pemahaman peserta didik, dan observasi proses pembelajaran. Data
tersebut kami kumpulkan kemudian kami jadikan laporan magang yang telah
kami laksanakan di SMPN 1 Siman, Ponorogo.
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya selaku penulis laporan
sekaligus observer kegiatan magang 1 menuliskan beberapa hasil dari
observasi yang saya peroleh dari SMPN 1 Siman, Ponorogo pada lembar hasil
laporan ini.

1
B. TUJUAN MAGANG I
Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan umum dan khusus. Adapun tujuan
umum dari diadakannya kegiatan Magang I adalah:
1. Memperluas wawasan mahasiswa mengenai dunia profesi dengan cara
memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan
kegiatan di sekolah/madrasah mitra, baik yang bersifat intra kurikuler, ko-
kurukuler, maupun ekstrakurikuler serta kultur sekolah/madrsah;
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjalin Networking
dengan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan disekolah/madrasah;
3. Menerapkan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara
langsung manajemen sekolah/madrasah, warga sekolah/madrasah,
lingkungan sekolah/madrasah, dan sosiokultural sekolah/madrasah;
4. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu
mahasiswa;
5. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang
mandiri,mampu bersikap, memecahkan masalah dan mengambil keputusan
dalam bekerja;

Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang 1 adalah:


1. Untuk memantapkan dan membangun jati diri calon pemdidik melalui:
a) Pengamatan langsung Kultur dan manajemen sekolah.
b) Pengamatan langsung aktivitas guru untuk membangun kompetensi
sosial, kepribadian, pedagogic, dan professional.
c) Pengamatan langsung untuk memperkuat pemahaman tentang peserta
didik.
d) Pengamatan langsung prosen belajar di kelas.
e) Refleksi hasl pengamatan untuk perbaikan dan memantapkan
kompetensi krpendidikan dan kompetensi akdemik bidang studi serta
keampuan awal calon guru dalam pengembangan perangkat belajar.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI MAGANG I

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama : SMPN 1 Siman
Status Madrasah : Terakreditasi A
NPSN : 20510715
Status : Negeri
SK Pendirian Sekolah : 0472/0/1983
Tanggal SK Pendirian : 07-11-1983
SK Izin Operasional : 0472/0/1983
Tanggal Izin Operasional : 07-11-1983

SMP Negeri 1 Siman pada tahun Pelajaran 1983/1984 yang


berlokasi di Desa Demangan, Kec.Siman, Kab.Ponorogo, dengan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor:
0472/0/1983, tanggal 07 Nopember 1983. Pada awal dibuka ada 3 (tiga)
rombongan Belajar, jumlah siswa sebanyak 120 orang, jumlah tenaga
pengajar sebanyak 12 orang Guru, 2 Orang Tenaga Tata Usaha dan 2
Orang Tenaga Pesuruh yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah
bernama Bpk. Drs. Trisoeko, yang beralamat di Jl. Dr. Soetomo
Ponorogo.
Pada awal berdirinya (Tahun Pelajaran 1983/1984 – 1984/1985)
dalam melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan (pinjam)
gedung SD Kepuhrupuh, Kec. Siman, Ponorogo yang berjarak + 1 (satu)
km sebelah selatan dari gedung SMP Negeri 1 Siman, karena gedung
SMP saat itu belum selesai dibangun.
Kemudian, pada tahun 1984 tepatnya tanggal 19 Desember 1984
gedung SMP Negeri 1 Siman selesai dibangun dan diresmikan ole
GubernurJawa Timur Bpk Wahono, di atas lahan seluas 11.100 m2
dengan jumlah banguan/ruang:

3
 6 Ruang Belajar/Kelas
 1 Ruang Toilet Siswa
 1 Ruang Kantor Guru
 2 Ruang toilet guru/ karyawan
 1 Ruang Kantor Kepala Sekola
 1 Ruang Kantor Tata Usaha
 1 Ruang UKS
 1 Ruang Rumah Penjaga+Dapur
Selama kurun waktu tersebut SMP Negeri 1 Siman sudah dipimpin
oleh 11 orang Kepala Sekolah, antara lain:

NO NAMA TMT KETERANGAN

1 Drs. Trisoeko 1983-1991 Wafat Tahun 1991


Mutasi ke SMP N 1
2 Drs. Asisno 1992-1994
PO
3 Soedarwono 1994-1996 Pensiun
Mutasi ke SMPN 2
4 Umar Said 1996-1998
Kauman
Mutasi ke SMPN 5
5 Drs. Prajitno 1998-2003
PO
Drs. R. Hartijono,S.B.
6 2003-2005 Pensiun
Sw
Hj. NunukSri Murni K.
7 2005-2006 PLH
M,Pd
Mutasi ke SMPN 1
8 Drs. Suseno 2006-2009
Pulung
Mutasi ke SMPN 1
9 Drs. Darul Khoiri 2009- Juli 2011
Sambit
Drs.Achmad Subiakto, Mutasi ke SMPN 2
10 Juli 2011-Des 2012
M.Pd Pulung
Drs. Hadi Suminto,
11 Des 2012-Sekarang
M.Pd

4
B. Visi, Misi Dan Tujuan Lembaga
Visi : “Berprestasi, berbudaya lingkungan berdasarkan iman dan taqwa”.
Indikator Visi SMPN 1 kecamatan Siman:

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum tingkat satuan


pendidikan (KTSP) yang aplikatif.
2. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif sehingga potensi
peserta didik berkembang secara optimal.
3. Terwujudnya lulusan yang kompetitif dalam melanjutkan
pendidikan dan cerdas dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi sehari-hari.
4. Terwujudnya prestasi dalam bidang non akademik (kegiatan
ekstrakulikuler).
5. Terwujudnya lulusan beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
YME, berakhlak mulia, berkarakter kompetensi akademik yang
berkualitas,memiliki kepribadian bangsa Indonesia.
6. Terwujudnya kepedulian warga sekolah terhadap budaya lingkuan
hidup.
7. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan
interaktif.
8. Terwujudnya media pembelajaran yang interaktif.
9. Terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan
dan kemauan serta konsisten dalam melaksanakan tugas.
10. Terwujudnya managemen sekolah yang partisipatif dan
akuntabilitas.
11. Terwujudnya suasana kerja yang harmonis sehingga
memungkinkan semua pengelola sekolah mencapai sukses.
12. Terwujudnya partisipasi masyarakat (orang tua) dalam
pembiayaan program sekolah.

5
Misi :
1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap.
2. Mewujudkan kegiatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM).
3. Mewujudkan lulusan yang kompetitif dan cerdas.
4. Mewujudkan prestasi dalam bidang kegiatan ekstrakulikuler.
5. Mewujudkan lulusan beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
YME, berakhlak mulia, berkarakter, kompetensi akademik yang
berkwalitas, memiliki kepribadian bangsa Indonesia.
6. Mewujudkan budaya hidup bersih, sehat, dan peduli terhadap
kelestarian lingkungan.
7. Mewujudkan saran dan prasarana pendidikan yang relevan dan
memadai.
8. Mewujudkan media belajar yang memadai.
9. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkwalitas dan
konsisten dalam tugasnya.
10. Mewujudkan managemen sekolah yang partisipatif.
11. Mewujudkan suasana kerja yang harmonis.
12. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan program
sekolah.

Tujuan Lembaga:
1. Mengembangkan Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2006
dilengkapi silabus mata pelajaran, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Lembar kegiatan Siswa dan Sistem Penilaian.
2. Mewujudkan budaya membaca lagi warga sekolah.
3. Mengembangkan model pembelajaran hidup lintas mata
pelajaran.
4. Penggalian, pengembangan materi dan persoalan lingkungan
hidup yang ada hubungannya dengan pelestarian, pencegahan
kerusakan dan pencegahan pencemaran lingkungan di masyarakat
sekitar.

6
5. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
6. Mengembangkan silabus muatan lokal dengan dilengkapi
Rencana Pelaksaan Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa dan
Sistem Penilaian.
7. Mengembangkan program-program pengembangan diri beserta
jadual pelaksaannya.
8. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
scientific, CTL, Pakem, kooperatif learning, Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Project based learning.
9. Memeroleh nilai Ujian sesuai standar kelulusan.
10. Mengikut sertakan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
dalam pelatihan peningkatan professional melalui kegiatan
MGMP, PTBK, PTK, lomba-lomba, Seminar, workshop, kursus
mandiri, dan kegiatan lain yang menunjang profesionalisme.
11. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
pembelajaran (ruang media, perpustakaan, laboratorium IPA,
media pembelajaran matematika dan IPS dan laboratorium
keterampilan) dan saran penunjang berupa tempat ibadah tempat
parkir, kantin sekolah, lapangan olah raga, green house, bank
sampah dan WC sekolah dengan mengedapankan skala prioritas.
12. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah secara demokratis,
akuntabilitas, dan terbuka.
13. Membantu peserta didik memahami nilai-nilai karakter atau nilai-
nilai pengetahuan yang berhubungan dengan Tuhan Yang maha
esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan serta kebangsaan.
14. Menggalang pembiayaan pendidikan secara adil dan demokratis
dan memanfaatkan secara terencan serta dipertanggung jawabkan
secara jujur, transparan dan memenuhi akuntabilitas publik.
15. Mengoptimalkan pelaksanaan penilaian otentik secara
berkelanjutan.

7
16. Mengikut sertakan masyarakat, dan lingkungan di sekitar sekolah
demi terciptanya suasana belajar yang kondusif.
17. Mengopyimalkan pelaksaan program remidi dan penggayaan.
18. Membekali komunitas sekolah agar dapat mengimplementasikan
ajaran agama melalui kegiatan sholat dhuhur berjamaah, sholat
dhuha, sholat jumat dan baca tulis al-quran.
19. Membentuk kelompok kegiatan KIR.
20. Mengikut sertakan siswa dalam kegiatan porseni tingkat
kabupaten atau jenjang berikutnya.
21. Memiliki tim olah raga yang dapat bersaing pada tingkat
kabupaten.
22. Memiliki gudep pramuka yang dapat berperan serta dan aktif
dalam jamboree daerah maupun jamboree nasional, serta even
kepramuka lainnya.
23. Menanamkan sikap santun dan berbudaya, budaya hidup sehat,
cinta kebersihan, cinta kelestarian lingkungan dengan dilandasi
keimanan dan ketaqwaan terhadap tuhan yang maha esa.
24. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan diri untuk
meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas melalui PKS.
25. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan diri untuk
menumbuhkan rasa kepedulian social melalui PMR.
26. Mengoptimalkan kegiatan pengembangan diri dalam kedisiplinan
dan kreativitas seni melalui, seni musik, seni tari, seni lukis, seni
teater, karawitan dan seni reog.

8
C. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
SMP NEGERI 1 KEC. SIMAN
KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

AMINUN Drs. HADI SUMINTO, S.Pd

HDR
WAKASEK TATA USAHA

KURIKULUM : ELLY SUSISANA S.Pd, Dr. ENI RETNOYANTI, SE


M.Pd
KESISWAAN : DRS. MURYADI, M.Pd

HUMAS : DRS. ANWAR BUCHORI

SARPRAS : AGUS SUBIYAKTO, S.Pd

KEPALA PERPUSTAKAAN KEPALA LABORATORIUM

LESTARI PANTI AGUNG REDJEKI,S.Pd ELLY KRISTIANAWATI, S.Pd

KOORDINATOR MGMP
Pend. Pend. Mtk Pend.
Agama PKN Penjas Fisika
Sains B. IPS Kertake
Biologi Inggris Sejarah s
IPS IPS B. Indo GURU WALI GURU TENAGA
Geografi Ekonomi TIK BK KELAS MAPEL KEPENDIDI
KAN

B. Daerah Elektro SISWA

9
D. Sumber Daya Manusia

(Guru, Tutor, Siswa, dan Tenaga Kependidikan)

1. Tenaga Pendidik dan kependidikan


SMPN 1 Kec. Siman memiliki 42 guru yang mengampu 41 pelajaran.
2. Peserta didik
SMPN 1 kec. Sima memiliki 447 siswa yang tebagi menjadi 3
tingkatan kelas, yaitu kelas 7, 8 dan 9.

F. Sarana dan Prasarana


a. Sumber belajar
1. Ruang Belajar
2. Ruang Perpustakaan
3. Ruang Laboratorium Komputer
4. Ruang Laboratorium IPA
b. Sarana/ ruang penunjang
1. Ruang kepala sekolah
2. Ruang guru
3. Ruang tata usaha
4. Ruang bimbingan konseling
5. Ruang osis
6. Ruang kesehatan/UKS
7. Ruang ibadah/mushalla
8. Lapangan upacara
9. Ruang tamu
10. Ruang koperasi
11. Kantin
12. Toilet/WC
c. Prasarana
1. Instalasi air
2. Jaringan listrik
3. Jaringan telepon
4. Internet
5. Akses jalan

10
G. Prestasi Lembaga dan Kegiatan Pendukung

Prestasi Lembaga
1. Juara I Tolak Peluru tingkat kabupaten (Th.2012)
2. Juara II Tolak Peluru tingkat kabupaten (Th.2012)
3. Juara II Jalan Cepat Putra tingkat kabupaten (Th.2012)
4. Juara III Tolak Peluru Putri tingkat kabupaten (Th.2012)
5. Juara II dan III Science Art Competition IPS tingkat Ex Karesidenan
Madiundi MAN 2 Ponorogo (Th.2013)
6. Juara I Lempar Cakram Putri tingkat kabupaten (Th.2013)
7. Juara II Lempar Cakram Putra tingkat kabupaten (Th.2013)
8. Juara II Lari 1.500 meter tingkat kabupaten (Th.2013)
9. Juara II Lompat Tinggi tingkat kabupaten (Th.2017)
10. Juara II Lari 100 m tingkat kabupaten (Th.2017)
11. Juara II Lompat Jauh tingkat kabupaten (Th.2017)
12. Juara II Lempar Lembing tingkat kabupaten (Th.2017)

Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Pramuka
b. Jurnalistik
c. Futsal
d. Basket
e. Volly
f. Palang Merah Remaja
g. Karya Ilmiah Remaja
h. Seni, Tari, Musik, Baca Al-Qur’an
i. Patroli Keamanan Sekolah
j. Olimpiade Science Nasional (OSN)

11
BAB III

Hasil Kegiatan Magang 1

A. Observasi Kultur dan Manajemen Sekolah


1. Perilaku siswa di dalam dan luar kelas
Perilaku siswa dan siswi SMP Negeri 1 Siman sehari-hari
menunjukkan perilaku yang baik di dalam maupun di luar kelas. Hal
ini dapat terlihat dari kebiasan siswa dalam berbicara kepada guru atau
kepada sesama teman mereka sendiri. Dalam percakapan sehari-hari
dengan guru ataupun sesama teman, para siswa menggunakan bahasa
yang baik dan sopan dan hal ini menunjukan sikap keterpelajarnya.
Para siswa juga menjalin hubungan yang baik dan akrab antar siswa
satu sama lain di dalam maupun di luar sekolahan. Selain itu, para
siswa selalu menyapa dan mengucapkan salam jika bertemu dengan
guru pada saat awal pembelajaran maupun saat di luar kelas.
2. Kebiasaan yang sedang dibudayakan atau yang sudah membudaya
Di SMP Negeri 1 Siman memiliki kegiatan yang sudah
membudaya untuk para siswanya yaitu setiap hari para siswa
melakukan jabat tangan dengan para guru sebelum masuk ke dalam
sekolahan. Selain berjabat tangan, para siswa juga tidak diperbolehkan
membawa sepeda motor ke sekolah, dan di sediakan tempat parker
sepeda bagi siswa. Setelah para siswa masuk ke ruangan, para siswa
diberi waktu selama 10 menit untuk membaca hal ini menunjukan
sikap literasi. Kemudian para siswa bersama guru mata pelajaran saat
itu bersama-sama berdoa sebelum memulai pembelajaran di kelas. Jika
ada siswa yang terlambat memasuki sekolahan, maka guru piket akan
memberikan sanksi kepada siswa yang bersangkutan. Pada saat
istirahat kedua guru dan para siswa biasa melakukan sholat dzuhur
berjama’ah. Selain sholat dzuhur berjama’ah guru dan para siswa
melakukan sholat Dhuha secara berjama’ah saat pelajaran keagaman.
Para siswa melakukan kegiatan membaca al-quran yang dilaksanakan

12
pada rabu sore, siswa diajarkan tentang baca tulis al-quran, menghafal
ayat-ayat al-quran, serta tartil atau membaca alquran dengan baiq dan
benar..
Untuk kebiasaan yang sedang dibudayakan di SMP Negeri 1
Siman adalah story telling atau bercerita dalam bahasa inggris, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam bahasa inggris.
Storry telling biasanya akan dibacakan oleh siswa di sela waktu saat
upacara.
Secara berkala di SMP Negeri 1 Siaman mempunyai agenda
wajib yakni, menyelenggarakan pertemuan keluarga besar sekolah
untuk membahas target sekolah yang ingin dicapai dan membahas
kendala-kendala yang sering dihadapi oleh sekolahan. Pertemuan rutin
tersebut biasa diladakan setiap satu bulan atau dua bulan sekali. Agar
tujuan sekolah dapat tercapai sesuai target dengan baik, maka sekolah
secara terus menerus melakukan perbaikan berdasarkan pada kendala-
kendala yang dihadapi. Selain guru dan tenaga pendidik yang
melakukan pembinaan SMP Negeri 1 Siman siswa juga mendapatkan
pembinaan dari guru. Siswa yang biasa dibina oleh para guru adalah
siswa yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik
dan siswa yang sedang mengalami masalah dalam pendidikan maupun
masalah diluar sekolah untuk di SMPN 1 Siman sendiri memiliki 7
ekstrakurikuler dan terdapat ekstrakulikuler wajib bagi kelas 7 yaitu
ekstrakulikuler pramuka. Selain itu, ekstra ekstra lain yang ada di
SMPN 1 Siman adalah ekstra olahraga, antara lain bulu tangkis,
basket, bola voli. Ada juga ekstrakurikuler lain yaitu ekstrakurikuler
Reog. Hal tersebut dilakukan untuk membuat siswa mempunyai
keterampilan di bidang non akademik, selain itu bertujuan untuk
membekali siswa dengan berbagai keterampilan lain.
Untuk membina para siswa sekolahan juga mengadakan
kegiatan sosialisasi yang berkerjasama dengan dengan pihak-pihak luar
sekolah, seperti bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mendakan

13
sosialisasi tentang bagaimana aturan berkendara dan apa saja larangan
saat berkendara di jalan. Selain pihak kepolisian sekolahan juga
mengadakan kerjasama dengan dinakesehatan untuk mengadakan
sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

B. Observasi Kompetensi Utama Pendidik


Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen, pada pasal 10 ayat 1 menyatakan bahwa: “Kompetensi guru
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi social, kompetensi kepribadian, dan kompetensi professional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Berikut akan diuraikan
mengenai empat kompetensi guru di atas, sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan, pelaksanaan proses pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peseta didik untuk
mengaktualisasikanberbagai potensi yang dimiliki. Di dalam
kompetensi pedagogik terdapat empat komponen penting yang harus
dimiliki serta dikuasai oleh guru, yaitu:
a. Mampu memahami peserta didik
Sebagai seorang pendidik guru harus memahami siswa
secara mendalam, meliputi memahami siswa dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif, prinsip-
prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal awal peserta didik
dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri
1 Siman guru sudah menguasai tiga aspek berikut.Hal itu
dibuktikan dengan adanya pergantian model pembelajaran,
contohnya kadang menggunakan metode diskusi, kadang
menggunakan metode ceramah, terkadang juga menggunakan
metode pembelajaran di luar kelas, seperti praktikum atau

14
pengamanatan langsung. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak
bosan dengan pelajaran tersebut dan mampu meningkatkan
semnagat belajar pada siswa.
Di dalam pembelajaran terdapat beberapa peserta didik
yang kurang memperhatikan guru ketika menjelaskan materi.
Untuk mengatasi hal tersebut guru mencoba untuk mengingatkan
siswa yang kurang memperhatiakan materi yang disampaikan
dengan menyebut nama siswa dan mengingatkan untuk tidak
membuat gaduh dengan bahasa yang lembut. Selain itu ketika ada
siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan, guru
membimbing siswa tersebut dengan cara memberikan contoh-
contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
siswa yang kurang paham materi menjadi mudah dalam memahami
materi yang disampaikan.
b. Mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran
Merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan
merupakan hal terpenting sebelum menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa, karena dengan adanya rancangan
pembelajaran akan memudahkan guru dalam menyampaiakan
materi pembelajaran, yaitu sebagai pedoman dalam mengajar,
meliputi rancangan strategi, metode pembelajaran, media
pembelajaran, teknik mengajar, dan model pembelajaran yang
harus disesuaikan dengan materi pelajaran agar tujuan dari
pembelajaran yang dilakukan tercapai.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri
1 Siman pada saat pembelajaran yang sedang dilaksanakan terdapat
siswa yang kurang aktif atau diam saja. Hal tersebut
mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan oleh guru, hal tersebut dapat terjadi karena siswa
kurang bisa memahami materi yang disampaikan karena, termasuk
materi yang kurang diminati siswa.Untuk mengatasi hal tersebut

15
guru menggunakan contoh nyata dari materi yang disampaikan
yang ada di lingkungan sekitar dan terbukti dapat membantu
meminimalisir ketidak pahaman materi pembelajaran.
Guru dalam menyampaikan pembelajaran juga
menggunakan media pendukung dalam menyampaikan materi
pembelajaran guna membuat siswa menjadi lebih faham dan tidak
bosan dengan materi yang disampaikan.
c. Mampu mengevaluasi hasil belajar
Setiap selesai pembelajaran guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa siswa paham akan materi
yang telah disampaikan serta sebagai evaluasi bagi guru apakah
tujuan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan
harapan.
d. Mampu mengembangkan potensi siswa
Untuk mengembangkan potensi para siswa guru di SMP
Negeri 1 Siman biasa dilakukan dengan membuat kelompok-
kelompok kecil untuk berdiskusi. Hal tersebut dilakukan untuk
menumbuhkan rasa keberanian untuk mengemukakan pendapat
dan berargumentasi serta dapat membantu teman yang kurang
paham menjadi lebih paham.Selain itu guru mengembangkan
potensi siswa dengan memasukkan siswa kedalam ekstra kurikuler
di sekolah sesusi dengan minat dan bakat siswa.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang baik, stabil, dewasa, berwibawa,
berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik. Selain itu
kepribadian juga berperan penting dalam proses pembelajaran yang
akan dilakukan di kelas.

16
Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Siman guru
mempunyai kepribadian yang sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat
dari kedisiplinan guru pada sat bel pelajaran berbunyi, guru dengan
disiplin masuk ke dalam kelas tepat watu dan melaksanakan
pembelajaran di kelas. Selain itu guru selalu berpaikaian rapi sesuai
dengan peraturan sekolah, berbicara sopan di dalam dan di luar kelas,
dan mampu menjadi tauladan yang baik bagi para siswa di sekolah.

3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru dalam
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, tenaga
kependidikan, orang tua atau wali, dan warga sekolah lain. Sebagai
seorang guru harus mempunyai tingkat kepedulian sosial yang tinggi,
hal tersebut diharapkan guru bisa bersosialisai baik dengan warga
sekolah.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Siman kompetensi
sosial yang dimiliki guru sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari
awal kami akan mengadakan Magang 1 di sekolahan kepala sekolah
dan para guru menyambut kami dengan sangat ramah dan mengizinkan
kami untuk melakukan observasi di sekolahan. Selain itu semua guru
membantu kami ketika melaksanakan kegiatan Magang 1, mulai dari
awal sampai akhir kegiatan Magang 1. Ketika observer akan
melakukan observasi di dalam kelas guru yang sedang melaksanakan
pembelajaran langsung memberikan izin dan membimbinng siswa saat
pembelajaran. Ketika pembelajaran berlansung guru menyampaikan
materi dengan suara lantang, ramah, lancer, dan murah senyum.

4. Kompetensi Professional
Kompetensi professional adalah penguasaan terhadap materi
pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan
materi kurikulum mata pelajaran di sekolahan dan substansi keilmuan

17
yang menaungi materi pembelajarannya, dan penguasaan terhadap
struktur dan metodologi keilmuannya.
Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Siman kompetensi
professional guru mampu menguasai materi pelajaran dengan baik,
mampu menyampaikan materi dengan cara mengaitkan materi
pembelajaran dengan kehidupan nyata. Selain itu guru menyampaikan
materi kepada siswa dengan baik dan mampu menjawab setiap
pertanyaan yang siswa tanyakan terkait materi yang sedang
disampaikan.

C. Observasi Pemahaman Peserta Didik


1. Hasil indentifikasi karakteristik peserta didik
Setelah observasi kami lakukan terhadap siswa SMP Negeri 1
Siman melalui interview (wawancara) dan pengamatan langsung
terhadap siswa mengenai aktivitas di lingkungan sekolah atau di luar
sekolah, siswa memiliki karakter yang sangat baik dalam bersosialisai
dengan temannya, seperti mengenal temannya, menghafal nama teman
sekelas maupun berbeda kelas, serta dapat mengatasi perselisihan yang
terjadi dengan teman yang lain dengan bantuan teman lain atau dengan
bantuan dari guru bimbingan dan konseling, dan ada juga dari siswa
yang yang sudah mulai mempunyai perasaan yang berbeda dengan
lawan jenisnya.
Peserta didik juga sudah dapat mengenal agamanya dengan baik,
yaitu dengan melaksanakan kewajiban agama dan sunnahnya, seperti
sholat berjama’ah, mengaji, serta menerapkan perrilaku baik dengan
guru dan teman-temannya. Selain itu siswa juga sudah dapat
menentukan minat intelegensinya dan yakin akan lulus dengan nilai
yang diharapkan. Siswa juga aktif mengikuti berbagai ekstra kurikuler
sekolah untuk mengembangkan potensi diri mereka walaupun masih
perlu bimbingan dari guru atau pembina ekstra kurikuler.Para siswa

18
sudah yakin lingkungan sekolah yang nyaman, serta dapat beradaptasi
di lingkungan sekolah.

2. Tingkat partisipasi peserta dalam proses pembelajaran


Dilihat dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru,
siswa di SMP Negeri 1 Siman sangat antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal tersebut dapat diketahui saat
guru mulai masuk kelas dan mulai menyampaikan materi pembelajaran.
Ketika guru di depan kelas dan menerangkan materi siswa aktif
bertanya kepada guru terkait materi yang disampaikan. Selain itu siswa
juga dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya dan ikut
berargumentasi mengemukakan pendapat mereka ketika pembelajaran
dilakukan.Ketika guru menyampaikan materi dan ada siswa yang belum
faham terkait materi yang disampaikan siswa tidak ragu untuk bertanya
tentang hal yang belum mereka fahami.Dan guru pun menjawab
pertanyaan tersebut dengan baik dan dapat diterima oleh siswa dengan
member contoh dalam implementasi di kehidupan nyata.

3. Pengaturan kelas
Dalam pengaturan kelas di SMP Negeri 1 Siman kami
menyimpulkan bahwa dalam penataan tempat duduk dari kelas 7
sampai kelas 9 kebanyakan menerapkan pola berbaris, yakni siswa
dalam duduk sesuai dengan keinginan mereka dalam pola barisan.
Biasanya pola barisan yang diterapkan sesuai dengan keadaan postur
tubuh siswa, yaitu siswa yang kondisi fisiknya kecil rata-rata duduk di
depan dan siswa yang berpostur tubuh besar biasanya di tengah dan di
belakang.Selain itu di kelas siswa laki-laki harus duduk dengan laki-laki
dan siswa perempuan dengan perempuan. Untuk keadaan tertentu,
seperti kegiatan diskusi atau berkelompok maka siswa akan mebentuk
kelompok-kelompok kecil untuk kegiatan berdiskusi.

19
Kondisi dari ruangan kelas di sekolahan untuk ventilasi udara
sangat baik dan cukup untuk keluar masuknya angin dan melancarkan
pernafasan para siswa.Karena di luar kelas banyak terdapat pepohonan
untuk sirkulasi udara di kelas, maka kelas tidak membutuhkan bantuan
dari kipas angin.Selain ventilasi udara yang sangat baik, kelas-kelas
juga memiliki pencahayaan yang baik.Sinar matahari dapat masuk ke
dalam kelas dengan baik dan membantu guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan belajar di kelas.

4. Problem dan solusi penyimpangan perilaku peserta didik


Selain siswa yang antusias dalam proses pembelajaran terdapat
juga siswa yang melakukan beberapa penyimpangan atau pelanggaran
selama berada di sekolahan.Seperti siswa yang tidak memakai atribut
seragam lengkap atau tidak sesuai aturan atau tata tertib sekolah. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru selalu mengingatkan siswa untuk
melengkapi atribut dan memberikan sanksi lanjut kepada siswa yang
tidak mau melengkapi atributnya. Tidak hanya itu terkadang juga
menemui siswa yang terlambat untuk masuk sekolah dan untuk
mengatasi hal tersebut guru piket member nasehat dan hukuman yang
mendidik siswa agar tidak mengulangi hal tersebut.Selain itu ada juga
pelanggaran yang dilakukan siswa, yaitu tidak memakai seragam yang
sesuai dengan jadwalnya.Biasanya siswa melakukan hal tersebut
dikarenakan seragam yang belum jadi untuk kelas 7 dan oleh pihak
guru masih di beri toleransi. Sedangkan untuk siswa kelas 8 dan 9 yang
melakuan pelanggaran maka guru piket akan memberikan sanksi untuk
memberikan efek jera dan disiplin pada siswa.

5. Pengembangan potensi peserta didik


Untuk mengembankan potensi siswa SMP Negeri 1 Siman
menyediakan ekstra kurikuler seperti pramuka, bola voli, futsal, dan
lain-lain. Kegiatan ekstra kurikuler tersebut dilaksanakan setelah jam

20
pelajaran di sekolah selesai. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan hari
senin sampai hari jumat sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
oleh sekolah.Ada juga ekstra kurikuler wajib yakni ekstra pramuka
yang wajib di ikuti semua siswa kelas 7 dan termasuk di dalam
kurikulum K-13. Kegiatan esktra kurikuler diharapkan dapat
mengembangkan minat dan potensi siswa selain menjadi hobi. Untuk
siswa yang berprestasi sekolahan melakukan pembinaan lebih dengan
sering mengadakan latihan lanjutan untuk memantapkan kelebihan
siswa dan siap untuk membanggakan nama sekolahan.

D. Observasi Proses Pembelajaran


1. Persiapan pembelajaran
Pada proses persiapan pembelajaran setiap guru di SMP Negeri
1 Siman selalu menyiapkan bahan atau materi pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa, selain itu guru juga menyiapkan buku ajar
dan media pembelajaran jika dibutuhkan. Setelah bel masuk berbunyi
guru menyuruh kepada siswa untuk segera masuk kedalam kelas
karena, sebelum pembelajaran dimulai siswa harus berdoa.Tetapi
terkadang ada siswa yang belum mau masuk kelas, maka guru dengan
sigap menyuruh siswa tersebut untuk segera masuk ke kelas dan
mengikuti pembelajaran.Setelah seluruh siswa masuk ke kelas guru
segera memulai pembelajaran.

2. Membuka pembelajaran
Setelah seluruh siswa siap untuk memulai pembelajaran guru
di SMP Negeri 1 Siman kemudian masuk ke dalam kelas, kemudian
guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a dengan membaca
do’a sebelum belajar. Setelah selesai berdo’a, guru mengajak siswa
untuktidak lupa bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Allah
SWT dan melakukan absensi kepada seluruh siswa apakah ada siswa
yang tidak masuk ke dalam kelas dan menanyakan alas an siswa jika

21
ada siswa yang tidak masuk ke dalam kelas sebagai sikap disiplin guru.
Setelah itu guru memeriksa siswa apakah sudah siap utuk melakukan
pembelajaran dengan memeriksa kerapian berpakaian, kebersihan
kelas, dan posisi tempat duduk siswa yang disesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran. Jika sudah selesai memriksa, guru memberikan
tujuan dan gambaran tentang materi yang akan disampaikan pada hari
itu.

3. Kegitan inti pembelajaran


Setelah kegiatan pembuka guru di SMP Negeri 1 Siman
melanjutkan ke kegiatan inti pembelajaran dan tak lupa guru menanyai
siswa tentang materi sebelumnnya yang sudah disampaikan atau tugas
yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.Selanjutnya guru
melakukan motivasi terhadap siswa supaya siswa semangat belajar
dengan materi yang akan disampaikan. Selanjutnya guru mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari pada hari itu. Siswa dengan antusias mencoba menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjawab pertanyaan dengan
baik.
Setelah kegiatan itu guru memulai untuk menjelaskan materi
pembelajaran, ketika menjelaskan siswa mendengarkan dengan
seksama materi yang disampaikan oleh guru.Saat ada materi atau
penjelasan yang kurang dimengerti oleh siswa, siswa langsung
menayakannya kepada guru. Kemudian guru menunjukkan sikap
terbuka dan ramah, kemudian guru mrnjawab apa yang ditanyakan
kepada siswa dengan luwes, sabar, dan penuh pengertian. Tak lupa
guru juga memberikan contoh nyata dari materi yang disampaikan
sehingga siswa menjadi lebih faham.Terkadang guru di sela-sela
pembelajaran, guru menanyakan hal-hal terkait materi dengan
menunjuk siswa secara acak untuk menjawabnya.Setelah guru selesai

22
menjelaskan maetri, di akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi
atau tugas kepada siswa untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Untuk kegiatan pemebelajaran diskusi, guru membuat
kelompok-kelompok kecil di kelas dan setiap kelopok diberi persoalan
atau permasalahan terkait materi. Setelah siswa berdiskusi guru
meminta setiap perwakian kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusi mereka di depan kelas. Setelah semua selesai menyampikan
guru menarik kesimpulan dari hasil diskusi yang telah di sampaikan
siswa.

E. Refleksi
Kelas : IX F (17 siswa)
Hari Jum’at 9 November 2018 pukul 7.00 WIB, guru memasuki
kelas dan mengucapkan salam untuk memulai pembelajaran. Guru
memberi tahu bahwa hari itu akan dilaksanakan ujian harian. Kemudian
guru membagi lembar soal kepada seluruh siswa. Mekanisme pengerjaan
soal yaitu satu bangku yang terdiri dari 2 siswa akan mengerjakan 1 soal
secara bersama Dan siswa mengerjakan dengan sungguh sungguh dan
seksama. Soal itu terdiri dari sebuah teks narrative yang berjudul snow
white dan siswa mengartikan semua isi dari cerita tersebut dan menjawab
soal yang telah disediakan oleh guru. Pada pukul 09.40 bel berbunyi
sebagai tanda pembelajaran telah selesai. Siswa mengumpulkan hasil
pekerjaannya kepada guru dan dilanjutkan oleh guru mengakhiri
pembelajaran dengan salam.
Di kegiatan magang 1 ini saya melakukan observasi di SMPN 1
Siman, Ponorogo. Dalam magang yang saya observasi adalah Kultur dan
manajemen sekolah, kompetensi utama pendidik, pemahaman peserta
didik, dan proses pembelajaran. Selama observasi yang saya lakukan
mendapatkan banyak pelajaran tentang berbabagai hal seperti; bagaimana
persiapan sebelum jam mata pelajaran dan apa saja langkah-langkah yang
dilakukan pada saat proses pembelajaran agar siswa lebih mudah

23
memahami materi yang disampaikan dan membangun suasana belajar
mengajar agar tidak membosankan, bagaimana memahami karakter setiap
siswa baik pada jam pelajaran untuk memudahkan menjawab pertanyaan
dari siswa dan pemahaman siswa pada jawaban yang disampaikan guru
sesuai dengan karakter yang dimiliki siswa tersebut tanpa memihak kepada
salah satu siswa yang lebih unggul di sebuah kelas, bagaimana
berinteraksi dengan semua warga sekolah dengan baik tanpa memandang
status sosial dan umur seperti; pada saat menemui wali murid yang datang
kesekolah yang hanya sekedar untuk menanyakan perkembangan, dan
bagaimana meningkatkan bakat dan minat yang dimiliki siswa tanpa ada
unsur pemaksaan dengan pembiasaan yang sudah dibudidayakan atau
sedang dibudidayakan melalui kegiatan ekstakulikuler dan intrakulikuler.
Dari kegiatan magang ini saya dapat belajar dan menambah
pengetahuan tentang bagaimana menjadi guru yang professional dengan
tugas yang diembannya sebagai tenaga pendidik bagi peserta didik serta
memiliki kepribadian dan interaksi sosial yang baik dengan siapapun dan
dimanapun sesuai dengan situasi kondisi yang dihadapi.

24
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kegiatan magang 1 kami, mulai awal hingga akhir bisa di tarik
kesimpulan bahwasannya menuntut ilmu itu tidaklah terpusat hanya di
dalam kelas saja, melainkan juga bisa di luar kelas mempelajari teori pun
juga belum cukup, maka dengan adanya magang 1, mahasiswa bisa
meneliti dan melihat secara langsung proses belajar mengajar serta budaya
madrasah dan seluk beluk madrasah itu sendiri. Pengaruh dari menghafal
teori dan melihat serta mengalami secara langsung sangatlah jauh berbeda.
Karena pengalaman adalah guru yang terbaik, ilmu yang bisa dipakai
dimanapun saat keadaan apapun. Kegiatan magang 1 ini selain bermanfaat
untuk peserta juga bermanfaat bagi lembaga yaitu mempererat tali
silaturahmi, tali persaudaraan antar lembaga dalam rangka kerjasama
dalam berjuang memajukan pendidikan bangsa. Maka tidak ada ilmu jika
tidak diamalkan, dan juga tidak dianggap amal jika tidak menggunakan
ilmu.

B. Saran

Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang 1 harus


melakukan observasi dengan bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab
agar memperoleh data dan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada
pada madrasah yang di observasi. Dan sebaiknya ikut terlibat dalam
membangun sekolah seperti ikut berpartisipasi membantu guru.

Bagi IAIN Ponorogo untuk meningkatkan pelayanan kerjasama


dengan pihak madrasah dalam kegiatan magang ini. Karena dengan
meningkatkan pelayanan serta persaudaraan akan menambah kemudahan
dan kelapangan bagi lembaga itu sendiri. Baik aspek kurikulumnya,
pendidiknya maupun peserta didiknya.

25

Anda mungkin juga menyukai