Anda di halaman 1dari 2

1.

Monitoring dan evaluasi program imunisasi puskesmas


a. Monitoring (Pemantauan)
Pemantauan dapat dilakukan untuk menjaga agar masing-masing
kegiatan sejalan dengan ketentuan program. Salah satu alat pemantauan yang
dimiliki program imunisasi diantaranya Pemantauan Wilayah Setempat
(PWS). Alat pemantauan ini berfungsi untuk meningkatkan cakupan, jadi
sifatnya lebih memantau kuantitas program (Kemenkes, 2004).
b. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui hasil ataupun proses
kegiatan bila dibandingkan dengan target atau yang diharapkan. Beberapa
macam kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dalam program imunisasi.
Berdasarkan sumber data, ada 2 macam evaluasi (Kemenkes, 2004).
1) Evaluasi dengan data sekunder
Semua angka yang dikumpulkan oleh Puskesmas selain dilaporkan
perlu dianalisa. Bila cara menganalisanya baik dan teratur, akan
memberikanbanyak

informasi

penting

yang

dapat

menentukan

kebijaksanaan program berikut ini (Kemenkes, 2004):


a) Stok vaksin
b) Indeks Pemakaian Vaksin
c) Suhu Lemari Es
d) Cakupan per Tahun
2) Evaluasi dengan data primer
a) Survei Cakupan (coverage survey)
i. Tujuan utama: diketahuinya tingkat cakupan imunisasi.
ii. Tujuan tambahan: diperoleh informasi tentang distribusi umur
saat diimunisasi, mutu pencatatan dan pelaporan, sebab
kegagalan imunisasi, tempat memperoleh imunisasi (Kemenkes,
2004).
b) Survei Dampak
i. Tujuan utama: untuk menilai keberhasilan program imunisasi
terhadap penurunan morbiditas penyakit tertentu.
c) Uji Potensi Vaksin
i. Tujuan utama: diketahuinya potensi dan keamanan dari vaksin.
ii. Tujuan tambahan: kualitas cold chain / pengolahan vaksin
diketahui.
Kemenkes.

2004.

Keputusan

Mentri

Kesehatan

Republik

Indonesia

Nomor

1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Available


at: http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod_Kepmenkes/KMK%20No.%201059%20ttg

%20Pedoman%20Penyelenggaraan%20Imunisasi.pdf
Desember 2014).

(diakses

pada

tanggal

13

Anda mungkin juga menyukai