Anda di halaman 1dari 14

Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Aktifitas

Pembangunan Perumahan
Studi Kasus di Perumahan Palaran City Oleh PT.
Kusuma Hady Property
Saiful Latara 25-2006-012
Anton Zacharia 25-2008-015
Yossi
Syaiful
Ahmad 252010-015
Soca Rasyahid 25-2012-019
M
Yudha
Ramdhani 252012-029

PENDAHULUAN

Tanpa kita sadari kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari


lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.

Saat ini Kota Samarinda adalah kota yang sedang berkembang dalam
sektor pembangunan.

Pembangunan yang terus berkembang di kota ini sangat berpengaruh


terhadap kestabilan kondisi lingkungan. Dalam arti, pembangunan
sangatlah berpengaruh penting dalam menyumbang kerusakan
lingkungan, karena dengan pertambahan penduduk yang diiringi
dengan pembangunan yang tinggi maka otomatis akan terjadi perluasan
lahan perumahan yang menyebabkan perubahan kondisi lingkungan.

Karena meningkatnya upaya pembangunan akan menyebabkan


semakin meningkatnya dampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu
perlu adanya upaya pengendalian dampak lingkungan hidup, sehingga
resiko kerusakan terhadap lingkungan hidup dapat ditekan sekecil
mungkin.

RUMUSAN MASALAH
Adapun perumusan masalah tersebut adalah sebagai
berikut:
Problem hukum akibat pembangungan perumahan
Palaran City oleh PT. Kusuma Hady Property;
Upaya pengawasan pemerintah terhadap kerusakan
lingkungan akibat proyek ini;

KRONOLOGIS
1

Adanya pelanggaran yang disebabkan oleh PT. Kusuma


Hady Property terhadap perusakan lahan disekitar proyek.

Yatimah selaku warga RT 23 Kelurahan Simpang Pasir,


Kecamatan Palaran melakukan pengaduan terhadap Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kota Samarinda.

BLH Kota Samarinda selaku instansi pemerintah yang


mengawasi perusakan/kerusakan lingkungan melakukan
verifikasi pengaduan dari Yatimah.

Setelah adanya pelaporan, BLH Kota Samarinda langsung


menuju ke tempat kejadian perkara.

KRONOLOGIS
5

BLH menemukan fakta-fakta berupa:


Rumah warga berdampingan dengan lahan Perumahan Palaran City yang
terpisahkan oleh lahan dengan tanaman semak selebar 20 m.
Elevasi rumah warga lebih rendah, sehingga parit rumah warga sekitar
proyek dalam kondisi tertimbun tanah (tersedimentasi)
Lahan tersedimentasi adalah halaman di sekitar rumah warga dengan
ketebalan 1 cm 5 cm.

Atas temuan ini pihak pengelola proyek, ditetapkan bahwa telah


melakukan kelalaian yang menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar
rumah yang dekat dengan proyek.

Permasalahan ini kemudian diselesaikan dengan cara mediasi antara


warga yang terkena dampak dengan pihak pengelola. BLH Kota
Samarinda berkedudukan sebagai mediator.

PERMASALAHAN

PT. Kusuma Hady Property sebagai pihak


pengelola perumahan Palaran City telah
melakukan
kelalaian
yang
menyebabkan
kerusakan di lingkungan sekitar perumahan warga
yang letaknya bersebelahan dengan proyek
pembangunan perumahan Palaran City.

PERMASALAHANNYA SEPERTI APA?

Permasalahannya yaitu telah terjadi kerusakan lingkungan yaitu


banjir lumpur dan pasir di lahan warga sekitar perumahan Palaran
City

APA YANG DILAKUKAN SETELAH ADA


PERMASALAH ?
Dengan

adanya permasalahan, Yatimah warga RT 23


Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran (yang terkena
dampak) melakukan pengaduan kepada BLH Kota Samarinda.

Hal

ini sesuai dengan peraturan UU Nomor 32 Tahun 2009,


Pasal 65 Ayat 5, Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dijelaskan setiap orang berhak melakukan
pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup.

APA YANG DILANGGAR

Peraturan yang dilanggar yaitu UU Nomor 32 Tahun


2009, Pasal 69 ayat 1 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

UPAYA PENYELESAIAN MASALAH

Dari kasus yang terjadi, permasalahan diselesaikan dengan cara


mediasi, dengan BLH Kota Samarinda sebagai Mediator.

Mediasi dilakukan pada, selasa 4 Desember 2012 oleh Yatimah


dengan pihak pengelola PT. Kusuma Hady Property dan
dengan Mediator.

HASIL MEDIASI
Kesepakatan yang terjalin yaitu:

Pihak pengelola PT. Kusuma Hady Property harus


melaksanakan kewajiban pemulihan kerusakan lingkungan
sesuai dengan surat verifikasi Badan Lingkungan Hidup nomor
660/1455/BLH-V/KS/XII/2012 dan sepakat memberikan ganti
rugi kepada Yatimah sebesar Rp. 1.000.000.Melakukan perawatan secara rutin terhadap saluran/parit warga
yang tersedimentasi material ang berasal dari Palaran City.
Membantu pemulihan lahan warga yang terkena dampak dari
limpahan air permukaan yang berasal dari kegiatan Palaran
City.

PENYELESAIAN PERMASALAH
Selain itu, mengapa PT. Kusuma Hady Property harus
menyelesaikan permasalahan?

Hal ini karena, secara yuridis hal ini telah diatur oleh Pemerintah
Kota Samarinda dalam Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor
29 Tahun 2003 tentang ketentuan Pengendalian Kegiatan Usaha
yang Mengubah Bentuk Lahan Dalam Wilayah Kota Samarinda.

Pada peraturan tersebut, pada pasal 6 ayat 1, setiap penganggung


jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menimbulkan
kerusakan lahan wajib melakukan upaya pencegahan kerusakan
lahan. Pada ayat 2, setiap penganngung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang mengakibatkan kerusakan lahan wajib melakukan
penanggulangannya.

SARAN
Perlu adanya pengawasan pemerintah terhadap kerusakan
lingkungan akibat pembangunan perumahan Palaran City
di Kelurahan Simpang Pasir Kecamatan Palaran.
Sesui dengan UU nomor 32 Tahun 2009 Pasal 72 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyebutkan Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota
sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan
pengawasan ketaatan penanggung jawab usah dan/atau
kegiatan
Pemerintah Kota Samarinda melalui BLH wajib turun ke
lapangan guna melakukan pengawasan terhadap ganti
rugi dari kerusakan akibat aktifitas proyek tersebut.

Green Planet

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai