Kawasan kumuh Karang Mumus 1 dengan luas 28,77 Ha meliputi kawasan kumuh di
Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Dadimulya (Kecamatan Samarinda Ulu), Kelurahan Sungai
Pinang Luar (Kecamatan Samarinda Kota), Kelurahan Temindung Permai dan Kelurahan
Bandara (Kecamatan Sungai Pinang) dan Kelurahan Pelita (Kecamatan Samarinda Ilir) Kota
Samarinda. Efektifitas Pengurangan Kumuh. Kawasan KARANG MUMUS 1 merupakan
kawasan kumuh yang cukup luas dengan luasan 28,77 Ha dari 133,33 Ha Luas SK Kumuh
KotaSamarinda. Kawasan KARANG MUMUS 1 merupakan kawasan strategis kota yang
terletak di pusat kota cakupan fungsi stategis kawasan ini meliputi Kawasan Perdagangan dan
Jasa Lingkup Regional dan Kota, Pusat Pelayanan Lingkungan II.
Penataan kawasan Karang Mumus 1 selaras dengan Agenda Prioritas RPJMD Kota
Samarinda 2016-2021, yaitu Optimalisasi Pengendalian Banjir yang merupakan agenda prioritas
pertama dalam RPJMD.
Sebagai informasi dari rencana kegiatan penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1
Segmen Perniagaan pada Kelurahan Dadi Mulya (Kecamatan Samarinda Ulu) dan Kelurahan
Bandara (Kecamatan Sungai Pinang), meliputi:
1. Penataan Pembangunan Turap Sungai: sepanjang 430 meter.
2. Pembangunan Jalan Pedestrian: sepanjang 400 meter.
3. Pembangunan Jembatan Pedestrian: sepanjang 42 meter.
4. Pembangunan Lanscape: seluas 3.058 meter2 .
5. Pembangunan Jalan Paving (Jalan Inspeksi) : sepanjang 160 meter.
6. Normalisasi Sungai: sepanjang 200 meter. 7. Pembangunan Drainase: sepanjang 384
meter.
Konsep Penataan Kawasan Kumuh Karang Mumus 1 adalah penataan bantaran sungai
dengan penyediaan rumah layak huni, penyediaan pelayanan dasar dan peningkatan kualitas
lingkungan permukiman kumuh, ruang terbuka public sebagai daya tarik untuk tempat wisata.
Tujuan penataan tersebut untuk mewujudkan permukiman yang bebas kumuh dan layak huni,
sekaligus mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Diharapkan pada akhirnya
produktivitas dan hubungan sosial masyarakat meningkat.
Pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan UU No. 2 tentang pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk Kepentingan Umum. Tujuan pengadaan tanah adalah menyediakan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa,
negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak yang Berhak.
Beberapa hal yang diatur dalam peraturan ini adalah :
Ketersediaan lahan untuk pembangunan untuk kepentingan umum dijamin oleh negara;
Pembebasan lahan dilakukan oleh pemerintah;
Pembebasan lahan harus dilakukan sesuai dengan perencanaan tata ruang dan
perencanaan pembangunan terkait lainnya;
Penyelenggaraan pengadaan tanah untuk kepentingan umum memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan pembangunan dan kepentingan masyarakat;
Pengadaan Tanah untuk kepentingan umum dilaksanakan dengan pemberian ganti
kerugian yang layak dan adil;
Pelepasan pemegang hak hanya boleh dilakukan setelah pembayaran kompensasi selesai
berdasarkan keputusan pengadilan;
Proses pembebasan lahan harus melibatkan semua pemangku kepentingan