Anda di halaman 1dari 19

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

P U T U S A N

NO 700 PK/Pdt/2010

ng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


MAHKAMAH AGUNG

gu

memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan

sebagai berikut dalam perkara:

1. Tn. ALMUNIR AGUS RAJO NAN SATI, bertempat tinggal di


Jalan

Proklamasi

No.

41,

Kelurahan

Alang

Lawas,

Kecamatan Padang Selatan, Negeri asal Kayo Aro Batang

ub
lik

ah

Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok;


2. Tuan NASRUL SUTAN RAJO LELO, bertempat tinggal di

am

Negeri Asal Kayu Aro Batang Barus, Kecamatan Gunung


Talang,

Kabupaten

Solok,

para

Pemohon

Peninjauan

ah
k

ep

Kembali dahulu para Termohon Kasasi/para Penggugat/para


Pembanding;

In
do
ne
si

melawan:

1. SYAFARUDIN, bertempat tinggal di Negeri Kayu Aro Batang

A
gu
ng

Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok,


Sumatera Barat, bertindak untuk diri sendiri dan sebagai
kuasa dari:

2. Ny. DELIMA (Si Gadang);


3. Ny. NURLIMA (Si Ketek);
4. Tn. ASDINI;

ah

5. Ny. SOMA;

lik

6. Tn. OMAN;
7. Ny. JUSNI;

ub

8. Tn. DARWAS;

ka

9. Tn. YULIR, bertempat tinggal di Kampung Sawah, RT.05/

Blok

KIRI,

bertempat

43/188,

tinggal

RT.03/RW.06,

di

Jalan

Kelurahan

Beringin

Raya

Nusa

Jaya,

on

Hal. 1 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang,

es

10. Tn.

ah

Cilegon,

ep

RW.04, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulo Merak, Kota

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

11. Ny. ENA, bertempat di Jalan Citarum I No. 192, RT.05/


RW.02, Kelurahan Karawaci Baru, Kecamatan Karawaci,

ng

Kota Tangerang, para Termohon


dahulu

para

Pemohon

Peninjauan

Kasasi/para

gu

Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Kembali

Tergugat/para

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa para

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu para Termohon Kasasi/para Penggugat/

ub
lik

ah

para Pembanding telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap


putusan Mahkamah Agung

No. 2/PDT.G/2004/PN.KBR No. 02/PK/2010/

am

PN.KBR tanggal 14 Juli 2010 yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam
perkaranya melawan

Termohon Peninjauan Kembali dahulu para Pemohon

ep

Kasasi/para Tergugat/para Terbanding dengan posita gugatan sebagai berikut:

ah
k

Bahwa dengan adanya perkebunan Belanda di Bukit Gompong

dahulunya, datanglah orang-orang suku Jawa dan suku Nias "pada daerah

In
do
ne
si

tersebut dan sekitarnya sebagai buruh pada perkebunan NV. Landbouw Maats

A
gu
ng

Chappij "Bukit Gompong". Sebagian dari orang-orang bersuku Nias tersebut ada
yang menempati Rawang Kumbueh Nagari Koto Gaek Guguk;

Bahwa lokasi di Rawang Kumbueh yang ditempati oleh orang-orang suku

Nias tersebut dipinjamkan untuk dibuat perkebunan kepada Zoebier Gelar Sutan
Pamuncak Negeri asal Padang, tinggal di Bukit Gompong tertanggal 6 Januari
1948 oleh Ninik Mamak Nagari Koto Gaek;

lik

lokasi Rawang Kumbueh tersebut ditinggalkan, diantaranya ada yang pindah ke


tanah Erfpacht Verponding No. 172 Bukit Berkicut, yaitu milik Tergugat nama

ub

MURAH (Pr) alm. Mendirikan bangunan yang tempatnya di sekitar lokasi


halaman Kantor Bupati sekarang ini di Kayu Aro;

Bahwa dengan dibuatnya perkebunan oleh Jawatan Pertanian Sumatera

ep

ka

ah

Bahwa Dengan dibuatnya perkebunan oleh Zubir Sutan Pamuncak,

Tengah atas tanah Verponding No. 172 tersebut, sekitar tahun 1950, rumah
yang berada atas tanah tersebut dipindahkan/bongkar. Disaat itulah Ninik para

bangunan di atas tanah pusako kaum oleh Ninik Penggugat nama SULI (Pr)

on

Hal. 2 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

alm. di atas tanah obyek perkara sekarang;

es

Tergugat nama MURAH (Pr) di bawa tinggal dan diberi izin mendirikan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa dengan di "bawa" Ninik para Tergugat di atas tanah pusako kaum

Penggugat dan diperdapat secara turun temurun adalah merupakan tanah

ng

ulayat (milik adat) yang tunduk pada hukum adat Minangkabau;

Sebahagian dari pada tanah pusako tinggi (ulayat) kaum, dengan luas lebih
kurang 1 Ha, berupa tanah sawah dan perumahan terletak di Jorong Kayu Aro

gu

di Dusun II Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.


Dengan batas dan sepadan seperti tersebut dalam surat gugatan, Tanah inilah

yang menjadi obyek perkara;

Bahwa tanah objek perkara tersebut yang merupakan harta pusako tinggi

ub
lik

ah

kaum Penggugat, terakhir kali dikuasai oleh Ninik Penggugat bernama Ny. Suli
(alm) yang suaminya bernama Agus Dt. Rajo Sampono (Mantari Aguih);

am

Bahwa dulunya kaum para Tergugat tidak pernah membuat silang selisih,
hidup rukun dan damai dengan kaum Penggugat selagi hidupnya Ninik Tergugat

ep

(Murah), yang telah dianggap sebagai keluarga sendiri atau setiap kali Ninik

ah
k

para Tergugat tersebut akan mengadakan atau berbuat sesuatu atas tanah

terlebih dahulu minta izin/bermusyawarah kepada kaum Penggugat, itulah

In
do
ne
si

sebabnya tidak ada perselisihan antara para Tergugat dengan kaum Penggugat

A
gu
ng

selama ini dan/atau para Tergugat tidak ada membangun dan menambah dari
apa yang telah ditetapkan dahulunya;

Bahwa akhir-akhir ini (tahun 1999) dengan perpindahan ibu kota

Kabupaten Solok di Dusun Kayu Aro menjadi ibu kota Kabupaten, pihak
Tergugat-Tergugat sekarang yang merupakan anak dan cucu dari MURAH (Pr)

alm yang menduduki objek perkara sekarang ini, beralih pendiriannya dengan

lik

bertindak dengan sesuka hatinya saja atas tanah, termasuk mendirikan


bangunan di atasnya;

ub

Bahwa tanah yang mereka "garap" tersebut yang sekarang menjadi objek
perkara adalah milik mereka dengan berdalih ini dan itu. Menurut adat
Minangkabau atas harta pusako tinggi "milik adat" tidak mengenal adanya

ep

kadaluarsa atas tanah yang sifatnya turun temurun dari Ninik moyangnya secara
adat;

es

Analog dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl, tanggal 18 September 1976

Hal. 3 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

ng
gu
A

on

No. 157 K/Sip/1975 yang menerangkan kaedah hukum (dikutip);

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

tidak mengakui lagi akan harta pusako tinggi dari kaum Penggugat dan

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa akibat perbuatan para Tergugat yang mendirikan bangunan atas

tanah objek perkara tanpa sepengetahuan dari kaum Penggugat dan telah

ng

berkali-kali kaum Penggugat menyampaikan surat untuk tidak mendirikan


bangunan atas tanah tersebut, tidak mendapat perhatian dari para Tergugat
merupakan itikad tidak baik dan kurang wajar adalah merupakan perbuatan

gu

tanpa hak dan melawan hukum yang sangat merugikan kaum Penggugat;
Bahwa mulai terjadinya persoalan ini adalah sebagai berikut:

ah

Pertama kali para Tergugat mendirikan bangunan kedai nasi merek "ENA"
tanpa izin musyawarah dengan kaum Penggugat;

Kedua para Tergugat mendirikan bangunan di atas tanah yang telah

ub
lik

bersertifikat tanpa izin dan musyawarah dengan kaum Penggugat, dan

am

dengan iktikad baik saja kaum Penggugat dengan mengingat amanat dari
Ninik Penggugat nama "SULI" dahulunya yang telah dianggap sebagai

ep

"famili" untuk ke ganti kawan atau teman di tahun 1950, maka dibayar saja

ah
k

kerugian para Tergugat atas rumah tersebut, walaupun tidak ada izin dan

di

mana

rumah

tersebut

berdiri

A
gu
ng

kesepakatan/izin kaum Penggugat;

sekarang

atas

In
do
ne
si

memindahkannya

musyawarah untuk mendirikan bangunan demikian itu, dan dengan

Ketiga para Tergugat dengan menukar rumah lama (i.e. rumah yang diberi

izin pertama kali oleh Ninik Penggugat atas Ninik para Tergugat nama

Murah) dahulunya, dan merobohkannya untuk ditukar dengan bangunan

baru dengan tidak ada izin dan musyawarah dengan kaum Penggugat serta
tidak menghindarkan teguran baik berupa lisan maupun tulisan, dan/atau
semua persoalan atas perbuatan para Tergugat tersebut di atas telah dicoba

lik

ah

penyelesaikannya oleh Pemerintah Nagari, namun tidak mendapat respon


dan tanggapan dari para Tergugat dan malah menganjurkan, "Bahwa
sekiranya Sdr. merasa berhak untuk memiliki tanah tersebut, kiranya

ub

berkenan membuktikannya di Pengadilan Negeri Solok";


Bahwa oleh karena para Tergugat tidak ada izin dan musyawarah dari

ep

ka

kaum Penggugat dan telah melanggar adat yang berlaku atau hendak
menghilang lenyapkan hak kaum Penggugat atas tanah ulayat berupa pusako

ng

perbuatan tersebut adalah perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan

on

Hal. 4 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

kaum Penggugat. Maka beralasan hukum jika para Tergugat diperintahkan

es

tinggi secara turun temurun, secara hukum "tidak dapat dibenarkan" dan

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

keluar dari tanah objek perkara dan menyerahkan pada kaum Penggugat dalam
keadaan kosong jika ingkar dengan bantuan yang berwajib;

ng

Analog dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Rl, tanggal 23 April 1973 No.

806 K/Sip/1972 yang menerangkan kaedah hukum (dikutip); Menurut adat


Minangkabau, walaupun suatu tanah ulayat telah diserahkan kepada seseorang

gu

dan telah diolahnya, hubungan hukum atau ikatan dengan masyarakat hukum

yang mempunyai ulayat semula tetap ada;

Bahwa karena tanpa izin dan menghilang lenyapkan itu wajib bagi para

Tergugat membayar ganti rugi, secara moril dan materiil akibat diajukan gugatan

ub
lik

ah

ini ke Pengadilan sebanyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) hingga


diperoleh kepastian hukum pasti, walaupun ada perlawanan, banding/ kasasi;

am

Bahwa untuk menghindari para Tergugat berbuat ingkar janji atas


putusan yang telah memiliki hukum tetap, cukup beralasan bagi Penggugat

ep

untuk meminta Pengadilan ini agar menghukum para Tergugat membayar uang

ah
k

paksa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) per hari keterlambatan,

terhitung semenjak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap;

In
do
ne
si

Bahwa untuk menjamin agar objek perkara tidak berpindah tangan pada

A
gu
ng

pihak ketiga lainnya, cukup beralasan bagi Penggugat untuk minta diletakkan

sita tahan (conservatoir beslag) melalui Bapak Ketua Pengadilan Negeri Koto
Baru Kabupaten Solok terhadap objek perkara dan melarang Tergugat melakukan aktifitas di atas tanah in casu, baik orang lain yang mendapat hak dari
padanya;

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para Penggugat

lik

berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan Penggugat I sebagai mamak kepala waris dalam kaumnya;

ub

ah

mohon kepada Pengadilan Negeri Kotobaru agar memberikan putusan sebagai

3. Menyatakan harta terperkara adalah merupakan pusako tinggi milik kaum

ka

Penggugat secara turun temurun menurut adat Minangkabau;

ep

4. Menyatakan perbuatan para Tergugat mendirikan bangunan tanpa izin

ah

dan menguasai tanah objek perkara dengan tidak mengakui hak kaum

es

Penggugat dan hendak menghilang lenyapkan adalah perbuatan tanpa

on

Hal. 5 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

hak dan melawan hukum yang sangat merugikan kaum Penggugat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

5. Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan objek perkara dalam

keadaan kosong dari haknya maupun hak orang lain yang diperdapat dari

ng

padanya jika engkar dengan bantuan pihak yang berwajib ;

6. Menghukum para Tergugat membayar uang paksa senilai Rp 10.000,(sepuluh ribu rupiah) perhari disebabkan para Tergugat tidak mau

gu

menyerahkan tanah objek perkara secara sukarela, terhitung semenjak

putusan ini mempunyai kekuatan tetap;

7. Menyatakan kuat dan berharga sita tahan (conservatoir beslag) yang


telah diletakkan di atas objek perkara;

ub
lik

ah

8. Menghukum para Tergugat membayar semua biaya perkara yang timbul


dalam perkara ini;

am

atau:

Mohon Keadilan dan minta adil seadil-adilnya (ex aequo et bono);


bahwa

terhadap

gugatan

tersebut

para

Tergugat

ep

Menimbang,

ah
k

mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

Bahwa gugatan Penggugat haruslah ditolak, atau setidak-tidaknya tidak

A
gu
ng

dalam hal ini:

In
do
ne
si

dapat diterima, karena gugatan Penggugat adalah kabur (obscuur libel), yang

Bahwa ditinjau dari batas-batas supadanan tanah objek perkara yang

digugat oleh Penggugat, adalah kabur, yaitu:

Bahwa batas supadanan, sebelah Selatan tanah hak milik Tergugat,

adalah berbatas supadanan dengan Drs. Syaiful Azhar, suku Tanjung dan
bukan dengan Ujang Pariaman;

lik

tanah pusaka kaum Penggugat, melainkan adalah tanah hak milik dari Nurhasti

Yeni.SH., yaitu sebagaimana terurai di dalam Sertifikat Hak Milik No. 82/Desa

ub

Kayu Aro Batang Barus (Surat Ukur No. 05/Kayu Aro/2002) dengan perolehan
dari tanah negara bekas hak erf, verponding No. 172, seb. Di mana tanpa ada
cap jempol dari Tergugat No. 1 (Delima/si Gadang) waktu pengukuran batas

ep

sebelah Selatan tanah yang diukur, Sertifikat Tanah Hak Milik No. 82/Desa Kayu
Aro Batang Barus tersebut di atas, tidak mungkin SK. Kakantam Kabupaten

es

Solok tanggal 13 Februari 2002 No. 15-520.1-23.08-2002 untuk menerbitkan

Hal. 6 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

ng
gu
A

on

sertifikat tanah dimaksud terdaftar atas nama Nurhasti Yeni.SH. dimaksud;

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Bahwa batas supadanan, sebelah utara tanah hak milik Tergugat, bukan

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Bahwa batas supadanan tanah hak milik Tergugat di sebelah Timur,


adalah Jalan Umum dari Solok-Padang dan bukan Jalan Lintas Sumatera, oleh

ng

karena Jalan Lintas Sumatera dari Baka Uni Lampung-Banda Aceh, adalah
melalui Kota Solok dan bukan melalui Kota Kayu Aro;

Bahwa batas supadanan tanah hak milik Tergugat di sebelah barat,

gu

adalah berbatas supadanan dengan Jalinah Pr bertempat tinggal di Pakan Baru


dan ahli warisnya adalah antara lain Azwir Wiranata.S.H (sudah bersertifikat), di

mana pada waktu dilakukan pengukuran tanah Jalinah Pr ini, Tergugat turut
bertandatangan di dalam Berita Acara Pengukuran batas tanah sebelah Timur-

ub
lik

ah

nya tanah yang diukur itu; yang berarti bukan tanah: Dasiril, sebagai disebut
Penggugat dalam surat gugatannya itu;

am

Bahwa ditinjau dari sudut pandang hukum adat Minangkabau, Penggugat


No. 1 mendalilkan dirinya selaku Mamak Kepala Waris dalam kaumnya serta

ep

mendalilkan tanah objek perkara yang digugatnya adalah pusaka tinggi

ah
k

kaumnya;

Bahwa anggota kaum dari Penggugat, tentu masih banyak yang lain dan

In
do
ne
si

tidak mungkin Penggugat No. 2 saja anggota kaumnya, di dalam hal ini,

A
gu
ng

Penggugat No. 1 dan Penggugat No. 2, tidak ada menunjukkan surat kuasa
untuk berperkara di Pengadilan Negeri ini;

Bahwa ditinjau dari nama subjek dan umur subjek yang dikarang-karang:

a. Tergugat No. 1, yang bernama : Ny. Dalima (si Gadang), berumur 65 tahun,
disebut Nurlima (si Gadang), berumur 60 tahun;

b. Tergugat No. 2 Ny. Nurlima (si Ketek) berumur 65 tahun disebut berumur 60

lik

c. Tergugat No. 3, nama Asril, berumur 52 tahun, disebut Asdini, berumur 47


tahun ;

ub

d. Tergugat No. 4 bernama Asma, berumur 49 tahun, disebut nama Soma,


berumur 40 tahun;

e. Tergugat No. 5, bernama Asman, berumur 45 tahun, disebut Oman, berumur


40 tahun;

ep

ka

ah

tahun;

f. Tergugat No. 6, bernama Yulir, berumur 40 tahun, disebut berumur 37 tahun;


tahun;

on

Hal. 7 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

h. Tergugat No. 8, nama Jusni, berumur 46 tahun, disebut berumur 38 tahun;

es

g. Tergugat No. 7, nama Syafaruddin, berumur 48 tahun, disebut berumur 39

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Tergugat No. 9, bernama Darwas, berumur 44 tahun, disebut berumur 36

i.

tahun;

Tergugat No. 10, nama Bakri, berumur 42 tahun, disebut bernama Kiri,

ng

j.

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

berumur 30 tahun;

k. Tergugat No. 11, bernama Miza Trisna, berumur 31 tahun, disebut Ena,

gu

berumur 37 tahun;

Bahwa ditinjau dari tenggang waktu Tergugat menempati/menguasai dan

memanfaatkan tanah yang di miliki para Tergugat sekarang ini, di mana sebagai
patokan yang pasti bahwa Tergugat No. 1 dan Tergugat No. 2 dilahirkan dan

ub
lik

ah

dibesarkan oleh alm. Murah di atas tanah itu pada 65 tahun yang lampau,
sedangkan menurut Undang-Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960/LN. 1960

am

No. 104 telah menentukan, barang siapa menguasai sebidang tanah dengan
memanfaatkannya sebagai sumber kehidupannya dan keluarganya selama 30

ep

tahun berturut-turut, tanpa ada gugatan dari siapapun juga, maka secara

ah
k

hukum, adalah sah menjadi hak miliknya secara turun temurun;

Bahwa alm. Murah pr, anak kandung dari alm. Mariam, pr (ibu kandung

In
do
ne
si

dari Tergugat No. 1 dan No. 2), dilahirkan di atas tanah itu dan meninggal dunia

A
gu
ng

pada tanggal 21 Agustus 1994, di atas tanah itu juga, dalam usia 96 tahun, yang

berarti pihak keluarga Tergugat yang berarti ditarik dari umur Tergugat No. 1

dan No. 2 (yang lahir kembar), pada 65 tahun yang lampau, keluarga alm.
Murah menempati dan memanfaatkannya sebagai sumber hidup Tergugat,
tanpa ada gugatan dari Penggugat sekarang ini, maka gugatan ini. secara
hukum telah lewat waktu/gugur demi hukum;

DALAM EKSEPSI:
Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

ub

lik

PDT.G/2004/PN.KBR tanggal 12 Agustus 2004 adalah sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA :

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

Menyatakan Penggugat I sebagai Mamak Kepala Waris dalam kaumnya;

Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sebesar Rp 774.000,-

es

ep

Hal. 8 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

ng
gu
A

on

(tujuh ratus tujuh puluh empat ribu rupiah);

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Negeri Kotobaru No. 02/

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Tinggi Padang No. 197 K/


PDT/2006 tanggal 1 Agustus 2005 adalah sebagai berikut:

Menerima permohonan banding dari Penggugat/Pembanding;

Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Koto Baru tanggal 12 Agustus

ng

gu

2004 No. 2/PDT.G/2004/PN.KBR. yang dimohonkan banding tersebut;


MENGADILI SENDIRI:

DALAM EKSEPSI :

Menolak Eksepsi Tergugat;

Mengabulkan gugatan Penggugat/Pembanding untuk sebagian;

Menyatakan Penggugat/Pembanding 1 sebagai mamak kepala waris dalam

ub
lik

ah

DALAM POKOK PERKARA:

am

kaumnya;

Menyatakan harta terperkara adalah merupakan pusako tinggi milik kaum

ep

ah
k

Penggugat secara turun temurun menurut adat Minangkabau;


Menyatakan perbuatan para Tergugat mendirikan bangunan tanpa izin dan

Penggugat/Pembanding

dan

hendak

menghilang

In
do
ne
si

menguasai tanah objek perkara dengan tidak mengakui hak kaum


lenyapkan

adalah

A
gu
ng

perbuatan tanpa hak dan melawan hukum yang sangat merugikan kaum
Penggugat;

Menghukum para Tergugat untuk menyerahkan objek perkara dalam

keadaan kosong dari haknya maupun hak orang lain yang diperdapat dari
padanya jika engkar dengan bantuan pihak yang berwajib;

Menolak gugatan Penggugat/Pembanding;

Menghukum Tergugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara yang

ah

lik

timbul dalam kedua tingkat yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar
Rp 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah);

Pdt/2006

tanggal 25 Januari 2007

tersebut adalah sebagai berikut:


Mengabulkan

ub

Menimbang, bahwa amar putusan Mahkamah Agung RI No. 197 K/


yang telah berkekuatan hukum tetap

ep

m
ka

permohonan

kasasi

dari

para

Pemohon

Kasasi:

Tn. ASDINI, 5. Ny. SOMA, 6. Tn. OMAN, 7. Ny. JUSNI, 8. Tn. DARWAS,

on

Hal. 9 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

9. Tn. YULIR, 10. Tn. KIRI dan 11. Ny. ENA tersebut;

es

1. SYAFARUDIN, 2. Ny. DELIMA (si Gadang), 3. Ny. NURLIMA (si Ketek), 4.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Padang No. 33/PDT/2005/PT.


PDG, tanggal 01 Agustus 2005;

ng

MENGADILI SENDIRI:

DALAM EKSEPSI :

Menolak eksepsi Tergugat seluruhnya;

gu

DALAM POKOK PERKARA:

Menyatakan Penggugat I sebagai Mamak Kepala Waris dalam kaumnya;

Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;

Menghukum para Termohon Kasasi/para Penggugat untuk membayar biaya

ah

ub
lik

Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

perkara dalam semua tingkat peradilan, yang dalam tingkat kasasi ini

am

ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan

ep

ah
k

hukum tetap tersebut, yaitu putusan Mahkamah Agung No. 197 K/Pdt/2006
tanggal 25 Januari 2007

diberitahukan kepada para Termohon Kasasi/para

Termohon

Kasasi/para

Penggugat/para

In
do
ne
si

oleh

Penggugat/para Pembanding pada tanggal 3 Mei 2010 kemudian terhadapnya


Pembanding,

diajukan

A
gu
ng

permohonan peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 14 Juli 2010

sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali No. 2/


PDT.G/2004/PN.KBR No. 02/PK/2010/PN.KBR yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Kotoboro permohonan mana disertai dengan memori

peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan


Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 14 Juli 2010;

peninjauan

kembali

dari

para

Termohon

lik

Terbanding yang pada tanggal 23 Juli 2010 telah diberitahu tentang memori
Kasasi/para

Penggugat/para

ub

Pembanding diajukan jawaban memori peninjauan kembali yang diterima di


Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kotobaru pada tanggal 5 Agustus 2010;

ep

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta


alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

ka

ah

Bahwa setelah itu oleh para Pemohon Kasasi/para Tergugat/para

on

Hal. 10 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

formal dapat diterima;

es

undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh para Pemohon


Peninjauan Kembali/para Penggugat dalam memori peninjauan kembali

ng

tersebut pada pokoknya ialah:

A. Bahwa di dalam putusan Mahkamah Agung RI tanggal 25 Januari 2007 No.

197 KVPdt/2006 yang dimohonkan Peninjauan Kembali ini terdapat suatu

gu

kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang nyata dalam menerima dan

membenarkan keberatan-keberatan kasasi dari Pemohon Kasasi/ Tergugat

asal di dalam memori kasasinya dengan 3 (tiga) pokok alasan-alasan


kasasinya, yaitu tentang:

ub
lik

ah

I. Pembuktian: dengan surat (Putusan hal. 9 angka I s/d hal. 11 angka 6);
II. Pembuktian dengan saksi (Putusan hal. 11 angka II s/d hal. 12 angka);

am

III. Pembuktian di lapangan (Putusan hal. 12 angka III s/d hal 15 angka 3 );
keberatan-keberatan

kasasi

dari

Pemohon

Kasasi

tersebut

adalah

ep

merupakan hal-hal yang telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh

ah
k

Pengadilan Tinggi Padang, dan pada pokoknya keberatan kasasi dari


Kasasi

(TPK)

adalah

berkenaan

dengan

Pemohon

penilaian

hasil

In
do
ne
si

pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan/fakta dan

A
gu
ng

hal itu tidak dipertimbangkan lagi dalam tingkat kasasi dan adalah wewenang
penuh dari Judex Facti;

Bahwa dengan diterima dan dibenarkannya ketiga alasan kasasi dari

Pemohon Kasasi tersebut berarti Mahkamah Agung RI dalam memberikan

putusannya tanggal 25 Januari 2007 No. 197 K/Pdt/ 2006 telah menyimpang

dan ketentuan per undang-undang yang berlaku, karena sesuai Pasal 30

terakhir

dengan

Undang-Undang

No.

lik

dirubah dan ditambah dengan Undang Undang No. 5 Tahun 2004 dan
Tahun

2009,

menentukan

"Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau

ub

ah

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung yang telah

penetapan Pengadilan-Pengadilan dari semua lingkungan Peradilan karena :

ep

ka

a. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;


b. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

ah

c. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang

es
on

Hal. 11 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

bersangkutan";

undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

B. Selanjutnya Pemohon Peninjauan Kembali (PPK) akan menanggapi


pertimbangan putusan Mahkamah Agung RI tanggal 25 Januari 2007

ng

No. 197 KPdt/2006 yang dijadikan dasar untuk menerima dan membenarkan
alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi (TPK), seperti dibawah ini;
1. Mahkamah

Agung

R.I

dalam

putusannya

halaman

15

gu

mempertimbangkan "Judex Facti Pengadilan Tinggi, kurang cermat dan

teliti dalam memberikan pertimbangan hukum terhadap bukti yang

diajukan pihak, baik Pemohon Kasasi maupun Termohon Kasasi. Adapun


bukti P. I, P.2, P.3 dan P.4 sekedar sebagai bukti silsilah keturunan (ranji)

ub
lik

ah

dan surat untuk mendirikan rumah diantara kaumnya. Jadi disini tidak
nampak hubungan bukti-bukti tersebut dengan tanah ulayat atau tanah

am

pusaka tinggi dari Pemohon Kasasi yang menjadi objek sengketa";


Tanggapan;

ep

Pertimbangan Mahkamah Agung RI pada ad. 1 diatas adalah

ah
k

pertimbangan hukum yang salah dan keliru, berat sebelah dan memihak

kepada Pemohon Kasasi (TPK) yang merugikan Termohon Kasasi/

In
do
ne
si

Penggugat Asal (PPK). Dalam perkara perdata adalah kewajiban para

A
gu
ng

pihak untuk membuktikan kebenaran dalilnya masing-masing, tugas


Hakim /Pengadilan adalah menentukan hukumnya, ternyata dalam

perkara ini Mahkamah Agung telah ikut membantu membuktikan dalil

jawaban Pemohon-Kasasi/Tergugat-Asal dengan menyatakan harta


sengketa adalah tanah ulayat atau tanah pusaka tinggi dari Pemohon

kasasi. Pertimbangan dan pernyataan Mahkamah Agung tersebut adalah

lik

dengan yang didalilkan oleh Pemohon Kasasi/Tergugat Asal dalam surat

jawabannya yang menyatakan: Bahwa objek sengketa telah menjadi


milik mereka, karena oleh Mariam Pr (ibu kandung dari alm. Murah) telah

ub

ah

tidak benar dan tidak mendasar sama sekali malahan bertentangan

diisi adatkan sesuai menurut surat dari Penghulu Suku Nias bernama

ep

ka

LAKO-E tanggal 26 Juni 1941 (T.1A ) yang telah Tabang basitumpu,


hinggok basicakam dan adat diisi limbago dituang " (T. IB), dan selama

ah

pemeriksaan dipersidangan baik da lam surat jawaban, duplik maupun

ada mendalilkan harta sengketa adalah tanah ulayat atau tanah pusaka

on

Hal. 12 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

tingginya Pemohon Kasasi;

es

dalam memori kasasinya Pemohon Kasasi/Tergugat Asal tidak pernah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa Pengadilan Tinggi Padang dalam memeriksa dan memutus


perkara ini dalam tingkat banding, telah memberikan pertimbangan

ng

hukum yang tepat dan benar terhadap apa yang menjadi pokok
persengketaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang diajukan para
pihak dalam perkara ini, sebagaimana pertimbangan putusannya pada

gu

halaman 5 yang pada pokoknya mempertimbangkan/menyatakan:

"Bahwa berdasarkan berita acara pemeriksaan persidangan mulai dari


gugatan, jawaban, replik, duplik, keterangan saksi kedua belah pihak

berperkara serta surat bukti yang diajukan para pihak, maka didapat

ub
lik

ah

fakta-fakta hukum sebagai berikut: Bahwa objek perkara adalah tanah


garapan'terukoan dari Tergugat/ Terbanding(Pemohon Kasasi), jadi

am

status Tergugat/Terabanding hanya sebagai penggarap/penaruko tanah


ulayat

kaum

Penggugat/Pembanding

(PPK).

Apalagi

Tergugat/

ep

Terbanding adalah orang pendatang dari Pulau Nias yang tidak mungkin

ah
k

(mustahil) menurut hukum adat Minangkabau mempunyai tanah ulayat/

pusaka tinggi di Jorong Kayu Aro Dusun 11 Nagari Batang Barus

In
do
ne
si

Kjecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok. Dan dikuatkan oleh

A
gu
ng

Keterangan saksi Penggugat/ Pembanding bernama Darmawis Gelar

Malin Ameh, Aswir Dt.Rajo Penghulu, Azwar Rajo Dio dibawah sumpah
menyatakan : Objek perkara dikuasai dan diperdapat oleh Syafarudin

(Tergugat) dari orang tua Penggugat (Almunir) yang bernama Suli,


sedangkan surat-surat bukti Tergugat/Terbanding T.l, T.l a, T.lb dan T.lc

adalah fotocopy tanpa aslinya dan tidak mempunyai kekuatan bukti

2. Mahkamah

Agung

R.I

dalam

lik

tidak mengetahui asal usul tanah sengketa;

putusannya

halaman

15

mem-

pertimbangkan: "Begitupun dari keterangan para saksi Termohon Kasasi:

ub

ah

menurut hukum. Begitu juga keterangan saksi-saksi Tergugat/Terbanding

I. saksi Darmalis gelar Malin Ameh, II. Saksi Azwar Dt.Rajo Deo dan III.

ka

Anwar Rajo Penghulu yang telah didengar keterangannya dibawah

ep

sumpah, menerangkan hanya sekedar mendengar cerita dari paman

es
on

gu

ng

Tanggapan:

Hal. 13 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

sengketa tersebut;

ah

sendiri tetapi mereka tidak ada yang tahu tentang batas batas tanah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 13

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Pertimbangan Mahkamah Agung RI pada ad. 2 diatas adalah


pertimbangan

yang

salah

dan

keliru

menerapkan

hukum

adat

ng

Minangkabau tentang tanah ulayat/harta pusaka tinggi kaum terutama


penilaian atas keterangan saksi batas sepadan atas harta pusaka tinggi

suatu kaum di Minangkabau sifatnya diwariskan atau diceritakan secara

gu

turun

temurun

dari

ibu

kepada

anaknya

dan

mamak

kepada

kemenakannya dengan siapa tanah ulayat berbatas sepadan. Hal ini


sesuai dengan Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung R,I tanggal 05

Mei 1977 Reg.No, 181 KYSip/1977 yang menyatakan: " Menurut

ub
lik

ah

kebiasaan adat Minangkabau, pemilik sawah selalu mewariskan


keterangan pada anak cucunya dengan siapa sawahnya berbatas

am

sepadan (waris nan baunjuk), maka keterangan saksi dari orang pemilik
sawah yang berbatas sepadang dengan sawah sengketa adalah bukti

ah
k

3. Mahkamah

Agung

R.I

dalam

putusannya

mempertimbangkan:

ep

yang cukup menurut adat" ;

halaman

16

In
do
ne
si

Demikian pula tidak seorangpun dari saksi yang mengetahui asal usul

A
gu
ng

tanah tersebut dan lebih lagi mereka saksi tidak ada yang mengetahui

bagaimana cara perpindahan objek sengketa sehingga dikuasai oleh Suli,


begitupun tidak ada para saksi yang mengetahui siapa siapa saja mamak

yang pemah menguasai tanah tersebut kalau memang tanah tersebut

pusaka tinggi. Demikian pula para saksi tidak pernah melihat orang tua
Termohon Kasasi (Suli) menegerjakan objek perkara ;

lik

Pertimbangan Mahkamah Agung pada ad.3 diatas adalah pertimbangan


yang salah dan keliru, mengada ada (dicara-cari) tanpa dasar hukum

yang benar teratama hukum adat Minangkabau. Harta pusaka tinggi

ub

ah

Tanggapan

(tanah ulayat) di Minangkabau sifatnya turun temurun dari ratusan tahun

ka

laiu dan dalam perkara ini yang menjadi pokok persengketaan adalah

maka

tinggal

mustahil

diatas

dan

tidak

tanah

pusaka

mungkin

kaum

saksi-saksi

on

Hal. 14 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

Penggugat mengetahui dan melihat peristiwa sebelum tahun 1950 saat

es

Penggugat-Asal,

menompang

ah

Tergugat-Asal

ep

peristiwa yang terjadi pada tahun 1950 sewaktu Murah (Pr) yaitu ninik

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 14

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


Penggugat-Asal

ninik/mamak

menggarap

dan

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

menguasai

objek

sengketa, karena rata-rata umur saksi Penggugat dibawah 60 tahun ;


Agung

RI

dalam

putusannya

halaman

ng

4. Mahkamah

16

mem-

pertimbangkan: "Judex Faetie Pengadilan Tinggi kurang memberi

pertimbangan hukum terhadap surat bukti khususnya sertifikat yang telah

gu

diberi oleh Pemohon Kasasi dan seterusnya ..." ;

Tanggapan:

Pertimbangan Mahkamah Agung R.I pada ad.4 di atas, tidak ada


urgensinya dalam perkara ini terutama untuk membuktikan kepemilikan

ub
lik

ah

Pemohon-Kasasi atas objek sengketa, karena sertifikat tersebut adalah


tanah dan milik orang lain (Jalinah) orang yang berasal dari Nias datang

am

ke Batang Kapeh Kabupaten Pesisir Selatan, hal ini sesuai pengakuan


dari Pemohon Kasasi sendiri dalam memori kasasinya pada hal am 3,

ep

tidak dapat menerangkan asal usul tanah yang ada dalam hak miliknya

ah
k

nya tersebut ; serta kesaksian Drs.Saifui Azhar adalah orang pendatang

dari Pariaman yang tidak mempunyai harta pusaka tinggi kaum di Jorong

In
do
ne
si

Kayu Aro Dusun II Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang

A
gu
ng

Kabupaten Solok, maka kesaksiannya sangaj diragukan menurut hukum ;


5. Mahkamah

Agung

mempertimbangkan:

R.I

dalam

putusannya

halaman

16

"Judex Factie Pengadilan Tinggi kurang cermat

dalam memberi pengertian manaruko (membuka tanah untuk pertama

kali), dimana dibatasi seolah olah orang Nias tidak dapat memiliki tanah
di Sumatera barat. Padahal Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I No.

lik

yang manaruko tanah kaum untuk dijadikan sawah, maka orang tersebut
dianggap sebagai pemilik sawah ; Demikian pula putusan Mahkamah
Agung RI tanggal 11 Januari 1977 No. 1433 K/Sip/1975 memutuskan: "

ub

ah

1404 K/Sip/1974 tanggal 20 April 1977 telah memutuskan bahwa orang

Sawah yang telah dikuasai lebih dari 40 tahun tanpa ada gangguan dari

ka

pihak lain walaupun penguasaannya tanpa title hukum dianggap sawah

ep

tersebut diperoleh karena pelepasan hak dari pihak lain;

Pertimbangan Mahkamah Agung R.I pada ad.5 diatas telah salah dan

keliru, dalam hal ini bukan Pengadilan Tinggi Padang yang kurang

on

Hal. 15 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

cermat dalam memberikanpengertian manaruko (membuka tanah

es

ah

Tanggapan:

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 15

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

untuk pertama kali), tetapi Mahkamah Agung RI sendiri yang salah

dan keliru menafsirkan (tidak memahami dengan tepat dan benar >

ng

hukum adat Minangkabau tentang si Penggarap dengan si Panaruko


disama arttkan saja;

Di Minangkabau tidak ada tanah yang tidak berpunya (bertuan)

gu

walaupun seluas telapak tangan ada pemiliknya, ada tanah ulayat


Nagari, tanah ulayat suku dan tanah ulayat kaum. Masing-masing dari

tanah ulayat tersebut tidak semua orang/pihak yang dengan begitu

ub
lik

ah

saja dapat menggarap/menguasainya. Tanah ulayat Nagari harus ada

musyawarah dan sepakat semua unsur dalam pemerintahan Nagari

am

dan untuk kepentingan Nagari, tanah ulayat suku harus ada


musyawarah dan sepakat ninik mamak dan pemuka adat dalam suku

ep

bersangkutan dan untuk kepentingan dalam suku itu sendiri,

ah
k

sedangkan tanah ulayat kaum boleh digarap dan ditaruko oleh semua

yang

pertama

kali

manaruko

(membuka

tanah

In
do
ne
si

kaum

anggota kaum saja, dalam kaum yang bersangkutan. Maka anggota

A
gu
ng

kaum) tersebut itulah yang dianggap sebagai pemilik sawah, dengan


pengertian Pemohon Kasasi orang pendatang dari Pulau Nias untuk

mempunyai/memilik tanah di Minangkabau tidak dapat hanya dengan


jalan manaruko (membuka tanah ulayat suatu kaum) karena tanah
ulayat di Minangkabau bukanlah tanah liar yang tidak bertuan. Disini
terlihat

jelas

Majelis

Hakim

Mahkamah

Agung

RI

yang

memeriksa dan memutus perkara ini telah keliru menempatkan

lik

April 1977 yang menyatakan:"Bahwa orang yang manaruko tanah


kaum untuk dijadikan sawah, maka orang tersebut dianggap sebagai

ub

ah

Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 1404 K/Sip/1974 tanggal 20

pemilik sawah;

Tanah ulayat kaum di Minangkabau dapat digarap dan dimiliki oleh

ep

ka

siapa saja tanpa ada batasan, adalah dengan jalan adanya peralihan

ah

hak jual beli) antara suatu kaum dengan pihak lain (pembeli) dengan

es

syarat telah sepakat dan seizin semua anggota dalam kaum dan/atau

on

Hal. 16 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

Adat di isi, limbago di tuang/mengisi adat;

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 16

Agung

RI

dalam

patusannya

6. Mahkamah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

halaman

16

mempertimbangkan: "Demikian pula Yurisprudensi Mahkamah Agung RI

ng

tanggal 11 Januari 1977 No. 1433 K/Sip,1975 memutuskan: Sawah yang

telah dikuasai lebih dari 40 tahun tanpa ada gangguan dari pihak lain
walaupun penguasaannya tanpa title hukum dianggap sawah tersebut

gu

diperoleh karena pelepasan hak dari pihak lain;

Tanggapan:

Pertimbangan Mahkamah Agung RI pada ad.6 di atas telah salah dan


keliru menempatkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 11

ub
lik

ah

Januari 1977 No. 1433 K/Sip/1975, karena yang menjadi objek dalam
perkara ini adalah tanah ulayat kaum dan menurut hukum adat di

am

Minangkabau atas tanah ulayat kaum tidak ada daluarsa. (batas vvaktu)
hal ini dikuatkan oleh:

ep

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Tanggal 27-2-1975 No. 7 K/Sip/1973

ah
k

yang menentukan: "Tidak ada batas waktu dalam menggugat harta

warisan bukan tanah";

In
do
ne
si

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Tanggal 19-12-1973 No. 916 K/

A
gu
ng

Sip/1973 yang menentukan: "Dalam hukum adat dengan lewatya waktu


saja hak milik atas tanah tidak hapus;
Terhadap

setiap

sangkalan,

kewajiban

Hakim

untuk

mem-

pertimbangkannya. Karena Tergugat asal/Termohon peninjauan Kembali


tidak dapat membuktikan baik dengan swat maupun dengan saksi-

saksinya. Analoq dengan putusan MA-RI tgl 23 Agustus 1972 Reg No.

395 K/Sip/1972 dengan menerangkan kaedah Hukum (dikutip): Jika

lik

Tergugat tidak berhasil membuktikan sangkalannya, maka gugatan

ah

Penggugat harus diterima;

Mahkamah Agung berpendapat:


mengenai alasan ke-1 sampai dengan 2:

ub

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut

Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan karena alasan PK hanya

ep

m
ka

merupakan pendapat pribadi dan komentar terhadap putusan MA dalam tingkat


nyata, sebagaimana diatur dengan Pasal 67 Undang-Undang No. 14 Tahun

on

Hal. 17 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

1985 Tentang Mahkamah Agung yang telah diubah dengan Undang-Undang

es

kasasi tidak terdapat adanya kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

2009;

No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

ng

Menimbang,

di

atas,

maka

permohonan peninjauan kembali yang diajukan oleh para Pemohon Peninjauan


Kembali : Tn. ALMUNIR AGUS RAJO NAN SATI, dk tersebut harus ditolak;

gu

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari

para Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka para Pemohon Peninjauan

Kembali dihukum untuk membayar biaya perkara dalam pemeriksaan


peninjauan kembali ini;

ub
lik

ah

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009,


Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan

am

Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UndangUndang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang

MENGADILI:

In
do
ne
si

ah
k

ep

bersangkutan;

Menolak permohonan peninjauan kembali dari para Pemohon Peninjauan

A
gu
ng

Kembali: Tn. ALMUNIR AGUS RAJO NAN SATI dan Tuan NASRUL SUTAN
RAJO LELO, tersebut;

Menghukum para Pemohon Peninjauan Kembali untuk membayar biaya

perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sebesar Rp.2.500.000,(dua juta lima ratus ribu rupiah);

lik

Agung pada hari Senin tanggal 28 Februari 2011 oleh H. ATJA SONDJAJA,
S.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai

ub

Ketua Majelis, Prof. Dr. RIFYAL KABAH, MA dan Dr. H. MOHAMMAD


SALEH, S.H., M.H. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota dan diucapkan dalam

ep

sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta
Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs. H. SIRAJUDDIN

Ketua:
ttd.

on

gu

ng

Hakim-Hakim Anggota:
ttd.

Hal. 18 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

belah pihak;

es

SAILELLAH, S.H., MHI. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua

ka

ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ah

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Halaman 18

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia


H. ATJA SONDJAJA, S.H.,

Prof. Dr. RIFYAL KABAH, MA

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ttd.

gu

ng

Dr. H. MOHAMMAD SALEH, S.H., M.H.

Biaya Peninjauan Kembali :

ttd.

Rp

6.000,-

2. Redaksi

Rp

5.000,- Drs. H. SIRAJUDDIN SAILELLAH, S.H., MHI.

3. Administrasi PK

Rp 2.489.000,-

Rp 2.500.000,-

am

Jumlah

ub
lik

1. Meterai

A
ah

Panitera Pengganti :

es
on

Hal. 19 dari 17 hal. Put. No. 700 PK/Pdt/2010

In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

PRI PAMBUDI TEGUH, S.H.,M.H.


NIP: 19610313 198803 1 003

In
do
ne
si

ah
k

ep

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 19

Anda mungkin juga menyukai