Pedoman Praktikum Mekanika Tanah
Pedoman Praktikum Mekanika Tanah
PENUNTUN PRAKTIKUM
MEKANIKA TANAH
BABI
PRAKTIKUM LAPANGAN
Contents
1.1. Uji Sondir (Cone Penetration Test)
4
7
12
A.
a.
b.
B.
Teori Dasar
untuk menentukan daya dukung ujung (end
ini sangat
deskripsi
adhesion jacket type (bikonus), nilai konus dan hambatan lekat keduanya dapat
diukur.
dinyatakan
dan hambatan
jumlah untuk kedalaman yang bersangkutan per em keliling, yaitu dalam kg/em.
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus
yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Hambatan lekat adalah perlawanan
geser tanah terhadap selubung bikonus dalam gaya persatuan panjang.
C.
Peralatan
a.
b.
Seperangkat
pipa
sondir
lengkap
dengan
batang
dalam,
sesuai
Bikonus.
d.
e.
f.
Kunei-kunei
pipa, alat-alat
pembersih,
olie, minyak
hidrolik
D.
Prosedur Percobaan
a.
Bersihkan tanah tempat percobaan dari rumput, kayu dan material lain
yang mengganggu lalu datarkan.
b.
Tanamkan kedua angker kedalam tanah secara kuat dengan jarak kira-kira 1
s/d 1,5 meter satu sama lain, di tempat yang akan diselidiki. Letakkan
mesin sondir dan atur kedudukannya pada pelat penahan sedemikian rupa
sehingga vertikal terhadap tanah.
c.
penuh, sehingga bebas dari gelembung udara, baut penutup tangki minyak
hidrolik harus diberi lapisan pengedap (dapat digunakan TBA).
d.
e.
Lakukan
penetrasi sondir
dengan
memutar engkol
pemutar sampai
kedalaman 20 em dan titik nol sondir hams diikat terhadap suatu titik tetap.
Karenanya pada pipa sondir terlebih dahulu ditandai setiap 20 em.
f.
Dari titik tetap, engkol diputar secara konstan, pada saat ujrmg konus turon
ke dalam tanah kira-kira 4 em (diperkirakan dengan melihat batang dalam
p1pa sondir kira-kira 4 em) lakukan pembacaan manometer. Catat sebagai
pembacaan penetrasi konus (qc).
g.
h.
Turunkan pipa sampai kedalaman berikutnya sesuai dengan yang telah ditandai
pada pipa sondir (biasanya dilakukan setiap kedalaman 20 em). Lakukan
pembacaan manometer seperti prosedur percobaan diatas.
1.
E.
Pengolahan Data
a.
dimana:
qf
qc
Qt
b.
c.
14.5
Jqf
= qf
Buat grafik
- Perlawanan penetrasi konus (qc) terhadap kedalaman.
- Jumlah hambatan lekat (Jqf) terhadap kedalaman.
Tujuan
Menentukan kekuatan tanah berdasarkan nilai NsPT.
B.
Teori Dasar
SPT dilakukan dengan cara pengambilan sampel dengan menggunakan
alat
yang didorong dcngan impak dari suatu beuan yang jaiuh kcpada pipa
pancang yang dihubungkan dengan alat pengambil san1pel dan disambung
keatas sampai
percobaan
ke permukaan
alat pengambil
sampel
pada jarak
305 mm
untuk
berikutnya.
mendapatkan tumbukan N,
Melalui percobaan ini dapat dilakukan evaluasi secara kasar kepadatan
relatif dari tanah-tanah berbutir, atau konsistensi tanah-tanah kohesif.
Tanah non-kohesif
Nilai NsPT Kepadatan Relatif
C.
Tanah Kohesif
Konsistensi
Nilai NsPT
0-4
Sangat lepas
0-1
Sangat lunak
5-10
Lepas
2-4
Lunak
11-24
Sedang
5-8
Teguh
25-50
Padat
9-15
Kenyal
>50
Sangat padat
16-30
Sangat kenyal
1-60
Keras
>60
Sangat keras
1.
Peralatan
Satang I stang bor (drill rod).
2.
Tabung sampel belah (split barrel), dengan diameter luar 50 mm dan diariider
4.
Sistem penumbuk (drive rod giude assembly) terdiri atas; batang peluncur
D.
I.
penumbuk
menempel
pada
landasan
(anvil)
yang sudah
lubang.
c. Masukkan tabung belah kedasar lubang dengan tumbukan awal secukupnya
(seating blow).
d. Tandai batang bor yang tersisa diatas permukaan tanah pada 3 (tiga) tempat
denganjarak masing-masing 0,15 m terhadap suatu referensi tetap,untuk
memudahkan
2.
pengamatan
pada
saat penumbukan.
dijatuhkan
( lkg) yang
penetrasi 0,15 m. Penumbukan dihentikan bila telah tercapai salah satu dari keadaan
berikut ini:
-Jumlah tumbukan telah mencapai 50 kali pada salah satu dari tiga kedalaman
penetrasi 0,15 m yang disyaratkan.
3.
Tujuan
Pereobaan ini untuk menentukan tahanan geser tanah (cu).
B.
Teori Dasar
Hasil
yang
agak
dapat
diandalkan
untuk
kohesi tanah
kondisi
atr
termampatkan (undrained), kekuatan geser dari tanah-tanah yang sangat plastis bisa
diperoleh dari uji geser vane. Alat vane geser biasanya tediri dari empat pelat baja tipis
dengan dimensi yang sama yang dilaskan ke sebuah batang putar. Alat Vane geser
dilaboratorium mempunyai dimensi diameter 3 inehi (7.62 em) dan tinggi 10 inehi
(25.4 em).
Barga kekuatan geser tanah kondisi undrained yang didapat dengan alat Vane geser
juga tergantung kepada keeepatan pemutaran momen torsi (T).
C.
Peralatan
a.
b.
Stang Puntir
D.
Prosedur Percobaan
a.
Apabila lubang lebih dalam dari panjang batang Vane, maka batang pipa Vane dapat
disambung dengan pipa pengeboran.
b.
Pasang stang torsi pada ujung batang Vane yang berada dipermukaan tanah.
c.
Kemudian berikan gaya putaran torsi pada Ujung batang tersebut dengan
Amati simpangan jarum yang ditunjukkan oleh dial torsi pada b a tang torsi.
e.
E.
Pengolahan Data
Dari percobaan diperoleh harga bacaan torsi (T).
Harga tahanan geser tanah dapat dihitung dengan persamaan:
dimana
6
Cu
2
Tahanan Geser Undrained (kg/m )
,,
'I'ujuan
Menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah dilapangan.
B.
Teori Dasar
Percobaan kerucut pasir (Sand Cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang
dilakuLan dilapangan, untuk menentukan berat \si kering (kepadatan) tanah asli
ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah kohesif maupun non
kohcsif.
Percobaan
Peralatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
D.
Prosedur percobaan
I.
b.
c.
10
d.
e.
II.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
E.
Pengolahan Data
a.
b.
(W4), di laboratorium.
(W5), di laboratorium.
(W11)
(Wl2)
(Wn)
d.
dilapangan. (WJO)
11
e.
Wctry = W 13 /(l+w)
f.
Yc
g.
=(Ydlap)/(ydlab) X 100%
12
Tujuan
a.
Untuk mengetahui
k adaan
dan terganggu
pada
Teori Dasar
)
uji (Test Pit) dan Pemboran dangkal I tangan (Shallow I Hand Boring). Tidak
termasuk dalam kegiatan ini yaitu pengambilan contoh tanah melalui pemboran
dalam (Deep Boring) dengan menggunakan bor mesin (Boring Machine).
C.
Peralatan
Mata bor (Posthol Auger) dan pipa-pipa bor dengan panjang satu
a.
b.
d.
e.
D. Prosedur Percobaan
Boring
a.
b.
13
c.
d.
e.
f.
Ulangi
pengeboran
sampai
tercapai
kedalaman
maksimum
yang
dikehendaki.
g.
h.
selesai
- Lanau
- Lempung
Ambil contoh tanah asli pada kedalaman yang telah ditetapkan dengan
menggunakan tabung sampel yang telah disediakan, dengan jalan diturnbuk
dengan martil sampai tabung penuh. Tabung diperkirakan telah penuh
dengan mendengarkan
bunyi tumbukan
yang
kedengarannya
padat.
b.
c.
Tabung
kemudian
diberi
lokasi,
nomor
14
E.
Pengolahan Data
Deskripsi tanah hasil percobaan ini dijelaskan dalam format Boring Log.
S = Solid particles
A = Voids with Air
W =Water
15
Air (udara)
Vtotal
Water (air")
Solid (butir)
16
2.
3.
4.
5.
6.
Porositas
(Porosity)
,,
17
2.1.1
A.
Tujuan
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah.
Teori Dasar
B.
Yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah perbandingan antara berat air
yang terkandung dalam
Peralatan
a.
b.
c.
Kontainer.
d.
Pisau pcrata.
Prosedur Percobaan
D.
a.
b.
(untuk dioven )
40
10 g
#4
100 g
'li inch
300 g
1 inch
500 g
2 inch
1000 g
18
c.
Untuk
masing-masing contoh
tanah
harus
dipakai
kontainer
Untuk setiap benda uji harus diambil tiga sampel, sehingga kadar
air dapat diambil rata-rata.
3.
E.
Pengolahan Data
a.
= W 1 gram
= W2 gram
- Berat Kontainer
b.
= W3 gram
Ketiga data diatas diperoleh melalui percobaan.
c.
19
::
: :.
2.1.2 Pemeriksaan Berat lsi ( Unit Weight Test)
ASTM D 2937-83
A.
Tujuan
Untuk mengetahui berat ISI tanah ( y ) dalam keadaan tidak terganggu
(Undisturbed).
B.
Teori Dasar
Berat isi dari suatu massa tanah adalah perbandingan antara berat total tanah
D.
Peralatan
a.
b.
Minyak Pelumas
c.
Pisau perata.
d.
Prosedur Percobaan
a.
Ambil ring silinder dan bersihkan bagian dalamnya serta beri minyak
pelumas.
b.
E.
c.
d.
Pengolahan Data.
- Berat tanah + ring diperoleh dari penimbangan (Wt+ Wr)
- Berat ring diperoleh dari penimbangan
(Wr)
- Berat tanah
Wt = (Wt + Wr) - Wr
- Volume ring
( Vr) = 1/4 1t d2 t
- Volume tanah
(y) = WI V
20
B.
Teori Dasar.
Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dengan berat
atr yang mempunyai volume sama pada suhu tertentu. Berat jenis tanah
diperlukan untuk menghitung indeks propertis tanah lainnya (misalnya : angka
pori, derajat kejenuhan, karakteristik pemampatan), dan sifat-sifat penting tanah
lainnya.
dimana:
s
'Yw
Gs
Nilai:
Gs < 2,6
: Tanah organis
: Tanah anorganis
Jadi untuk tanah yang terdiri dari campuran bahan organik maupun bahan
anorganik tentu mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi campuran
bahan- bahan tersebut. Untuk
perencanaan
bangunan,
pengetahuan
tentang
adanya bahan organis sangat penting, karena tanah organis berbahaya untuk tanah
bangunan.
21
C.
D.
Peralatan.
a.
b.
c.
d.
Oven.
e.
Prosedur percobaan.
a.
b.
Piknometer
d.
e.
f.
(WJ). Air
22
E.
Pengolahan Data.
Pengolahan data atau perhitungan untuk percobaan berat jenis ini dilakukan
b.
:W1 (gram)
:W2 (gram)
:W3 (gram)
:W4 (gram)
27,5
23
2.2
Tujuan
a.
b.
c.
gradasi (Cc)
B.
Teori Dasar
Pada
dasarnya
partikel-partikel
pembentuk
struktur
tanah
mempunyai ukuran dan bentuk yang beraneka ragam, baik pada tanah kohesif
maupun tanah non kohesif.
banyak
ditentukan
oleh
tanah
sifatnya tergantung
yang
kepada
berbutir
ukuran
kasar
seperti
butirannya.
kerikil
dan
pas1r,
Karena
itu
sering
= D 1o
Koefisien keseragaman
= D6o I D10
Koefisien gradasi
a.
Satu set saringan nomor 4, 10, 20, 40, 60, 100, 200 dan PAN
(tadah). b.
c.
Oven
d.
Neraca Ohaussltimbangan
e.
f.
24
g.
D.
Prosedur Percobaan
a.
b.
Tanah tersebut dicuci diatas saringan nomor 200 sampm air yang
keluar daii saringan menjadi bening.
c.
d.
Setelah 24 jam, contoh tanah diayak dengan satu set saringan dengan
menggunakan sieveshaker selama 15 menit.
e.
E.
Pengolahan Data
Berat tertahan dipcrolch dari hasil penimbangan tanah yang
tertahan pada masing-masing saringan.
Jumlah berat tertahan adalah kumulatif dari berat tertahan.
Persen tertahan = (jumlah berat tertahan I berat tanah kering) x
100%. Persen lewat = I 00% - % tertahan.
Persen lewat terhadap seluruh contoh = persen lewat.
Persentase kumulatif tanah yang tertingal pada saringan ke-n
adalah jumlah persentase tanah yang tertahan sarnpai saringan ke-n.
Persentase finer = 100% - persentase komulatif.
25
Tujuan
Untuk menentukan pembagian butiran tanah yang lolos saringan nomor
Teori Dasar
Analisa
hidromcter
didasarkan
pada
pnns1p
scdimentasi
(pengendapan) butir-butir tc:.nah dalam air. Bila suatu contoh tanah dilarutkan
dalam air, partikel- partikel tanah
mengendap
dengan
kecepatan
yang
C.
D.
Peralatan
a.
Hidrometer.
b.
c.
Alat penumbuk
d.
NazS04
e.
Stopwatch
.f
Water Bath
g.
h.
l.
Air suling
Prosedur Pcrcobaan
a.
Ambil contoh tanah kering yang telah dioven, ditumbuk dan diayak
di atas saringan nomor 200.
b.
c.
d.
e.
26
f.
g.
Tutup
1.
J.
dengan
amati
dan
catat
Pengolahan Data
27
(Atterberg Limit)
Tujuan
Pemeriksaan batas catr m1 bertujuan untuk menentukan kadar air suatu
Teori Dasar
Batas cair adalah nilai kadar air dimana tanah dalam keadaan antara cair dan
plastis.
C.
D.
Peralatan
a.
b.
c.
Container.
d.
Palu karet.
e.
f.
g.
h.
Prosedur Percobaan
Cara Biasa
a. - Untuk tanah permukaan ambil tanah yang kering udara (Air Dry),
remah dengan palu karet lalu saring dengan ayakan nomor 40
sebanyak 100 gram.
- Sedangkan untuk tanah uindisturbed sampel dari tabung langsung
diuji .
b.
28
kaca diberi air sedikit demi sedikit sehingga menjadi menjadi adonan
atau pasta yang lembut.
- Tanah Undisturbed dari tabung sampel yang telah berupa adonan
ditumpuk diatas pelat kaca
c.
Adonan
dimasukkan
ke
dalam
mangkuk
Casagrande
dan
ratakan permukaannya.
d.
tersebut dengan
sambil
menghitung
konstan (2
jumh1h ketukannya
dan
perhatikan gerakan adonan tanah pada mangkuk sampai merapat kirakira 1/2 inchi (13 mm).
Sebelum Sesudah
f.
g.
Diusahakan tidak menambah tanah kering pada tanah yang akan diuji.
h.
i.
j.
dalam knntainer.
Tentukan kadar airnya.
29
a.
b.
c.
(N/25)
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0,12
0,974
0,979
0,985
0,99
0,995
1,005
1,009
1,014
1,018
1,022
LL = Wn . (N/25)0" 12
D.
Pengolahan Data
untuk
masing-masing
sampel
30
2.3.2
A.
ini
bertujuan
untuk menentukan
tanah
Teori Dasar
Batas plastis
adalah
nilai
keadaan
C.
D.
PI
Plastic Index
LL
PL
Peralatan
a.
b.
c.
Kontainer
d.
e.
f.
Prosedur Percobaan
a.
31
- Untuk tanah Undisturbed tanah dari tabung sam pel langsung diuji.
b.
Tanah permukaan
d.
Pada saat
diameter
gulungan
sampai
1/8 inch
potong-potong
f.
Proses
penggulungan
dapat
dihentikan
pada
saat
tanah
Gulungan
yang
sudah
tepat
kadar
aimya
(retak)
diambil
E.
h.
1.
Pengolahan Data
Harga kadar air diperoleh dengan cara yang sama seperti percobaan
32
Jika PL tidak dapat ditentukan, laporan LL dan PL sebagai NP. Jika nilai PL
..
33
Tujuan
Mencari kadar air tanah (w.s), terhadap berat kering tanah setelah di oven,
dimana
pengurangan
kadar air
tidak
akan
menyebabkan
pengurangan
volume massa tanah, tetapi penambahan kadar air tanah akan menyebabkan
penambahan volume massa tanah.
B.
Teori Dasar
Suatu tanah
akan
mengalami
penyusutan
apabila
air
yang
hilangnya air secara terus menerus, tanah akan mencapai suatu tingkat
keseimbangan dimana penambahan kehilangan air tidak akan
perubahan volume. Kadar air dinyatakan dalam persen,
volume
suatu
massa
tanah
menyebabkan
dimana
perubahan
(shrinkage limit).
C.
Peralatan.
Spatula
Graduate cylinder 25 ml
Timbangan, ketelitian 0,1
gr Air raksa
Prosedur Percobaan
a. Letakkan
contoh
suling secukupnya
tanah
dalam
dengan
air
diinginkan
kira-kira
Banyaknya air
memperoleh
plastic
soil
dibasahi
cara
tadi, kira-kira
113 volume
mengetuk-ngetuk
cawan
penyusut
diatas
kedalam cawan
penyusut penuh.
c. Setelah diratakan dan dibersihkan, ditimbang dengan segera
Cawan penyusut + Tanah basah = A gram
Pasta tanah dibiarkan mengering diudara sehingga warna pasta tanah
bembah dari tua menjadi muda. Lalu dimasukkan kedalam oven
sampai kering. Setelah kering lalu timbang
Berat cawan + Tanah kering = B
gram.
Timbang berat cawan kosong,bersih dan kering = C gram
d. Volume cawan = volume tanah basah, diukur dengan mengisi penuh
cawan penyusut dengan air raksa sampai meluap, buang kelebihan air raksa
dengan menekan kaca kuat kuat diatas cawan. Kemudian ukur dengan
menggunakan gelas ukur banyaknya air raksa yang tinggal dalam cawan
penyusut sehingga didapatkan isi tanah basah = V
e. Volume tanah kering
cawan penyusut lalu dicelupkan kedalam cawan gelas yang penuh dengan
air raksa.
Caranya sbb:
Cawan gelas diisi penuh dengan air raksa dan kelebihan air raksa
35
Lcta.kkan cawan gelas yang berisi air raksa itu kedalam cawan
gelas yang lebih besar.
E. Pengolahan Data.
a.
Kadar Air
W=(Ww/Ws)x100%
Dimana :
b.
Ww
= (A-B) gram
Ws
= (B-C) gram
ShrinkageLimit=Wsl=W-(V- Vs x 100%)
Ws
Catt: untuk basil yang lebih meyakinkan percobaan ini sebaiknya dilakukan 3 kali
36
Benda uji
Benda uji tanah asli dari tabung contoh. Contoh tanah asli dari dalam
tabung ujungnya diratakan dan cincin cetak benda uji ditekan pada
ujung tanah tersebut,
benda
tanah
dikeluarkan
secukupnya
untuk
tiga
uji. Pakailah bagian yang rata sebagai alas dan ratakan bagian
atasnya.
D.
Prosedur Percobaan
a.
Timbang benda uji dcngan
cincinnya..
b.
Masukkan
yang telah
terkunci menjadi satu dan pasanglah batu pori dan kertas pori pada
bagian atas dan bawah benda uji di dalam kotaknya. Kotak yang
berisi benda uji tcrscbut
dilctakkan
pada
alat
Direct
Shear.
d.
Penggeser
untuk
f.
1%)
2x
beban normal yang pertama dan lakukan juga untuk benda uji ketiga
dengan beban tiga kali beban normal yang pertama.
E.
Pengolahan Data
37
t =Pmax I A
t
Pmax
(Kg)
38
2.5
Tujuan
a.
b.
B.
Teori Dasar
Metoda pengujian ini meliputi penentuan nilai kuat tekan bebas
maupun
buatan
(remoulded
or
recompacted
samples). Yang dimaksud dengan kuat tekan bebas (qu) ialah besamya beban
aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami
keruntuhan (beban
D.
Peralatan
a.
b.
Ekstruder.
c.
d.
Prosedur Percobaan
Persiapan Percobaan :
a.
b.
keluar
39
Pelaksanaan Percobaan :
a.
b.
c.
Setiap pembacaan
Percobaan
tanah
E.
Pengolahan Data
Besamya regangan aksial dihitung dengan rumus :
= L/Lo
dimana:
regangan aksial (%)
L
L0
40
2.6
Pemeriksaan Pemadatan
ASTM D 3441-86
A.
Tujuan
Untuk menentukan harga berat volume kering maksimum dan harga
Teori Dasar
Beberapa istilah penting dalam percobaan pemadatan di laboratorium
yaitu : Pemadatan (compaction) yaitu proses merapatkan butiran
tanah secara mekanis,
yang
menyebabkan
keluamya
udara
dengan
tertentu.
Pemadatan
relatif
(relative
compaction)
yaitu
persentase
41
Macam
Standard
diamete
tinggi
berat
tinggi
Mold
Palu
Proctor
Jumlah lapisan
Jumlah
Energi
diamete
tinggi
berat
tinggi
Mold
Palu
AASHTO
Jumlah lapisan
Jumlah
Energi
4in
4.6 in
5.5
1 ft
3
25 kali
12.400
6in
Sin
5.5
1 ft
3
55 kali
12.400
Mod
4in
4.6 in
101bs
1.5 ft
5
25 kali
56.000
6in
Sin
101bs
1.5 ft
5
55 kali
56.000
pemadatan
standard
masih
banyak
dipakai
untuk
landasan
asalkan
energi
Peralatan
1. Alat kompaksi
a. Mould dengan diameter 4" dan tinggi 4,6".
b. Hammer dengan berat 5,5 lbs dan tinggi jatuh 1 ft.
2. Sprayer untuk menyemprot air ketanah.
42
3. Saringan No.4.
4. Oven, desicator, container.
5. Sendok perata, kertas, kantong plastik.
6. Pisau Scoop, palu karet.
7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
D.
Prosedur Percobaan
Persiapan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
OMC-7% OMC-5% OMC-3%
Wr2
Wrl
Wr3
OMC
estimasi
Wr4
OM
C+2
%
OMC+4
%
OMC+7
%
Wr6
Wr7
Buat contoh sampel dengan kadar air seperti diatas ( kadar air rencana=Wr)
g.
h.
1.
J.
43
Pelaksanaan Pemadatan
a.
b.
c.
d.
e.
dimasukkan
ke
dalam
kontainer,
untuk
1.
Lakukan
urutan
diatas
untuk
keenam contoh
lainnya
dan
Pengolahan Data
W ( tanah basah ) = W ( mould+ contoh tanah ) - W mould
W dry = ( W contoh basah x 100 ) I ( 100 + w )
yd = ( W dry I V mould) gram I cm3
Plot grafik antara yd vs w dimana akan didapat yd maksimum dan
w optimum, yang artinya dimana tercapai kepadatan maksimum
dengan kadar air optimum.
44
d = Gs.w/(1+w.Gs)
dimana:
45
Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan
dan campuran agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu.
B.
Teori Dasar
Percobaan ini bersifat empiris, yaitu mengukur tahanan geser tanah
pada kondisi kadar air dan kepadatan tertentu, untuk menentukan nilai kekuatan
(daya dukung)
relatif
tanah
dasar
atau
bahan - bahan
lain
yang
Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
46
7.
8.
Alat Timbang.
9.
Stopwatch.
Benda uji
Benda uji harus dipersiapkan menurut Cara Pemeriksaan Kepadatan Standar. Ambil
contoh kira-kira 5 Kg, sebanyak 3 sampel, cari kadar aimya. Dengan
kadar air
rencana yang mengasilkan kadar air optimum pada pemadatan, cari jumlah
penambahan air pada benda uji CBR dengan cara yang sama pada pemadatan.
Pasang cetakan pada keping alas dan timbang, masukkan piringan pemisah
(spacer disk) di atas keping alas dan pasang kertas di atasnya.
Ambil contoh tanah sebelum dilakukan penumbukkan, masukkan ke dalam kontainer,
kemudian timbang.
Cetakan diolesi dengan oli secara merata agar tanah tidak lengket ke cetakan sewaktu
dibuka.
Masukkan bahan kedalam cetakan I mould, perkirakan cetakan dibagi atas tiga
lapisan.
Padatkan bahan tersebut di dalam cetakan dengan penumbuk modifikasi.
Untuk bahan pertama ditumbuk 12 kali tiap lapis, bahan kedua 26 kali tiap lapis dan
bahan ketiga 56 kali tiap lapis.
Buka leher sambungan dan ratakan tanah dengan alat perata.
Timbang tanah cetakan. Keluarkan piringan pemisah, balikkan dan letakkan pada
mesin uji CBR.
I
D. Pelaksanaan
Letakkan keping pemberat di atas permukaan benda uji seberat minimal 5
Kg @ 1,25 Kg sebanyak 4 buah.
47
Kemudian atur torak penetrasi pada permukaan benda uji sehingga arloji
beban menunjukkan beban pennulaan sebesar 5 Kg. Pembeban pennulaan ini
diperlukan untuk menjamin bidang sentuh yang sempuma antara torak
dengan pennukan benda uji, kemudian arloji penunjuk beban dan arloji
pengukur penetrasi di nol kan.
Berikan
pembebanan
dengan
teratur
sehingga
kecepatan
penetrasi
pembebanan
maksimum
dan
penetrasinya
bila
pembebanan
Pengolahan Data
Hitung pcmbcbanan dalam (lb/in 2) dan gambarkan grafik terhadap beban
penetrasi. Pada beberapa keadaan pennulaan dari kurva beban cekung akibat dari
ketidakteraturan pennukaan atau sebab lain. Dalam keadaan ini titik nolnya harus
dikoreksi dengan cara penggeseran..
Pencarian angka konversi untuk untuk lb/in2 ,misal :
Pembacaan dial beban = 70 Kg = 0,7 N
Diameter torak = 5.0292 em
2
CBR pada penurunan 0.1" (2.54 mm) = Bacaan beban pada grafik
Luas Torak x 6.9Mpa
CBR pada penurunan 0.2" (5.08 mm) = Bacaan Beban pada grafik
Luas Torak x 10.3Mpa
48
2.8. Konsolidasi
ASTM D 2435-70
.,
A.
Tujuan
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui kecepatan konsolidasi dan
Teori Dasar
Dengan demikian, peristiwa konsolidasi dapat didefinisikan sebagai proses
mengalimya air keluar dari ruang pori tanah dengan kemampuan lolos air
(permeabilitas) rendah, yang menyebabkan terjadinya perubahan volume, sebagai
akibat adanya tegangan vertikal tambahan, yang disebabkan oleh beban luar.
Kecepatan perubahan volume pada proses konsolidasi selain tergantung
pada
Peralatan
a.
Tempat tanah
b.
Perlengkapan pembebanan.
c.
d.
e.
Stopwatch.
f.
:
Laboratorium Teknik Sipil
49
D.
Prosedur Percobaan
Dengan menggunakan extruder dorong contoh tanah undisturbed keluar
dari tabung contoh tanah masuk kecincin cetak. Kemudian potong rata, tanah
bagian at2.S dan bawah cincin.
a.
b.
c.
.,
e.
f.
Atur alat penekan beban diatas benda uji dan aturlah arloji
pengukur penurunan.
g.
Pasang beban sehingga tekanan pada benda uji sebesar 0,1 kg/cm2
h.
Turunkan
sekrup
pengatur
lengan
beban
sehingga
J.
50
k.
m.
percobaan
kami
beban yang
E.
Pengolahan Data
a.
Diketahui
Diameter cincin
Luas cincin
Tinggi cincin
Volume cincin
Ditimbang:
Berat cincin
Berat cincin + tanah basah
Pengolahan data dibuat secara tabelaris.
b.
c.
51
e.
)
ratio (e) dan
Gambar grafik antara2)pressure (kg/cm ) vs void
)vs
Cv
antarapressure (kg/cm
52
Tujuan
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan parameter-parameter
tanah, yaitu sudut geser () dan kohesi (c). Dengan sistem percobaan
Uncosolidated Undrained (UU test).
B.
C.
Peralatan
a.
Pesawat Triaxial.
b.
Penghisap Udara.
c.
Kompresor.
d.
Persjapan Percobaan
a.
b.
c.
d.
e.
1/6 D
53
Prosedur Percobaan.
a.
Sediakan 2 sampel.
b.
Letakkan sampel pada piring dari chamber dialasi dengan kertas pori.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
1.
J.
k.
I.
m.
n.
E.
Tes 2 dan tes 3 dilakukan sama dengan tes 1, dan chamber pressure
yang berbeda.
Pengolahan Data
a.
b.
qu =
c.
Sf = Derajat Kepekaan
=
d.
Axial Stress:
= Deformasi
54
A = Luas
Dengan cara yang sama, lakukan perhitungan untuk sampel 2.
2.10
A. Tujuan.
Untuk
menentukan
koefisien
permeabilitas
yang
disebut pori (voids) antara butir tersebut. Pori ini selalu berhubungan satu
dengan yang lain, sehingga air dapat mengalir melalui ruangan pori tersebut,
proses ini disebut rembesan atau kemampuan tanah untuk dapat
dirembes air,
Alat permeabilitas
b.
Batu pori
c.
d.
Stopwatch
e.
Termometer
f.
Kertas saring
g.
Lem kayu
D. Prosedur Kerja
I.
2.
55
4.
Timbang permeameter yang telah berisi contoh tanah, batu pori dan
kertas saring.
5.
Celah antara contoh tanah dan permeameter diberi lem kayu agar
air tidak dapat lewat melalui celah-celahnya.
6.
7.
8.
Jenuhkan
membiarkan
air
mengalir
melalui
contoh
tanah
sehingga
air
lsi kembali buret dengan air sehingga suatu ketinggian dan ukur tinggi
muka air tersebut dari ujung bawah contoh tanah untuk mendapatkan
ht.
.
.
56
dimana:
a
h1
h2
dimana:
T
20
c.
20
57
TABELKALIBRASIHIDROMETER
TABEL1.
SifatAirSuling
Tabel2.
...
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1,00000
0,99897
0,99880
0,99862
0,99844
0,99823
0,99802
0,99780
0,99757
0,99733
0,99708
0,99682
0,99655
0,99627
0,99598
0,99568
0,01567
0,01111
0,01083
0,01056
0,01030
0,01005
0,00981
0,00958
0,00936
0,00914
0,00894
0,00874
0,00855
0,00836
0,00818
0,00801
FaktorKoreksiaTerhadap
BeratJenisButiran
FaktorKoreksiaTerhadap
BeratJenisButiranTanah
3
(gr/cm )
axc
2,85
2,80
2,75
2,70
2,65
2,60
2,55
2,50
0,96
0,97
0,98
0,99
1,00
1,01
1,02
1,04
FaktorKoreksiTerhadap
Temperatur
Cr=tm
1,10
0,90
0,70
0,50
0,30
0,00
0,20
0,40
0,70
1,00
1,30
1,65
2,00
2,50
3,05
3,80
58
Tabel4.
TABELKALIBRASIHIDROMETER
HargaKUntukBerbagaiBeratJenisButiranTanah
DanTemperatur
BeratJenisButiranTanah(gr/cm3)
Temperatur
o
2,5
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0,0151
0,0149
0,0148
0,0145
0,0143
0,0141
0,0140
0,0138
0,0137
0,0135
0,0133
0,0132
0,0130
0,0129
0,0128
2,55
0,0148
0,0146
0,0144
0,0143
0,014
0,0139
0,0137
0,0134
0,0134
0,0133
0,0131
0,013
0,0126
0,0127
0,0126
2,6
0,0146
0,0144
0,0142
0,014
0,0139
0,0137
0,135
0,0134
0,0132
0,0131
0,0129
0,0128
0,0126
0,0125
0,0124
2,65
0,0144
0,0142
0,014
0,0138
0,0137
0,0135
0,0133
0,0132
0,013
0,0129
0,0127
0,0126
0,0124
0,0123
0,0122
2,7
2,75
2,8
2,85
0,0141
0,014
0,0138
0,0136
0,0134
0,0133
0,0131
0,013
0,0128
0,0127
0,0125
0,0124
0,0123
0,0121
0,012
0,0139
0,0138
0,0136
0,0134
0,0133
0,0131
0,0129
0,0128
0,0126
0,0125
0,0124
0,0122
0,0121
0,012
0,0118
0,0137
0,0136
0,0134
0,0132
0,0131
0,0129
0,0128
0,0126
0,0125
0,0123
0,0122
0,012
0,0119
0,0118
0,0117
0,0136
0,0134
0,0132
0,0131
0,0129
0,0127
0,0126
0,0124
0,0123
0,0122
0,012
0,0119
0,0117
0,0116
0,0115
TABEL5.
NilaiL(KedalamanEfektifDalamcm)UntukDigunakanPada
RumusStokesUntukAnalisaButiranTanahMenggunakan
HidrometerASTMD152H
Kedalaman
Kedalaman
Pembacaan
Pembacaan
Pembacaan
Efektif(L)
Efektif(L)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
16,3
16,1
16,0
15,8
15,6
15,5
15,3
15,2
15,0
14,8
14,7
14,5
14,3
14,2
14,0
13,8
13,7
13,5
13,3
13,2
13,0
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
12,9
12,7
12,5
12,4
12,2
12,0
11,9
11,7
11,5
11,4
11,2
11,1
10,9
10,7
10,5
10,4
10,2
10,1
9,9
9,9
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Kedalaman
Efektif(L)
9,6
9,4
9,2
9,1
8,9
8,8
8,6
8,4
8,3
8,1
7,9
7,8
7,6
7,4
7,3
7,1
7,0
6,8
6,6
6,5
59
TabelViscosityCorrectionforT/20
TABEL7.
C
0
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1,3012
1,2650
1,2301
1,1968
1,1651
1,1347
1,1056
1,0774
1,0507
1,0248
1,0000
0,9761
0,9531
0,9311
0,9097
0,8893
0,8694
0,8502
0,8318
0,8139
0,7967
0,7801
0,7641
0,7486
0,7334
0,7189
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,2976
1,2615
1,2268
1,1936
1,1621
1,1318
1,1028
1,0747
1,0480
1,0223
0,9976
0,9738
0,9509
0,9290
0,9077
0,8873
0,8675
0,8484
0,8300
0,8122
0,7950
0,7785
0,7626
0,7471
0,7320
0,7175
1,2940
1,2580
1,2234
1,1905
1,1590
1,1289
1,0999
1,0720
1,0454
1,0198
0,9952
0,9715
0,9487
0,9268
0,9056
0,8853
0,8656
0,8465
0,8232
0,8105
0,7534
0,7769
0,7610
0,7456
0,7305
0,7175
1,2903
1,2545
1,2201
1,1373
1,1560
1,1260
1,0971
1,0693
1,0429
1,0174
0,9928
0,9692
0,9465
0,9247
0,9036
0,8833
0,8636
0,8447
0,8264
0,8087
0,7917
0,7753
0,7595
0,7440
0,7291
0,7147
1,2867
1,2510
1,2168
1,1841
1,1529
1,1231
1,0943
1,0667
1,0403
1,0149
0,9904
0,9669
0,9443
0,9225
0,9015
0,8813
0,8617
0,8428
0,8246
0,8070
0,7901
0,7737
0,7579
0,7425
0,7276
0,7133
1,2831
1,2476
1,2135
1,1810
1,1499
1,1202
1,0915
1,0640
1,0377
1,0124
0,9881
0,9646
0,9421
0,9204
0,8995
0,8794
0,8598
0,8410
0,8229
0,8053
0,7884
0,7721
0,7564
0,7410
0,7262
0,7120
1,2795
1,2441
1,2101
1,1777
1,1469
1,1172
1,0887
1,0613
1,0351
1,0099
0,9857
0,9623
0,9399
0,9183
0,8975
0,8774
0,8579
0,8392
0,8211
0,8036
0,7867
0,7705
0,7518
0,7395
0,7247
0,7106
1,2759
1,2106
1,2068
1,1746
1,1438
1,1143
1,0859
1,0586
1,0325
1,0074
0,9833
0,9600
0,9377
0,9161
0,8954
0,8754
0,8560
0,8373
0,8193
0,8019
0,7851
0,7689
0,7533
0,7380
0,7233
0,7092
1,2722
1,2371
1,2035
1,1714
1,1408
1,1114
1,0803
1,0560
1,0300
1,0050
0,9809
0,9577
0,9355
0,9140
0,8934
0,8734
0,8540
0,8355
0,8175
0,8001
0,7834
0,7673
0,7517
0,7364
0,7218
0,7078
1,2686
1,2336
1,2001
1,1683
1,1377
1,1085
1,0802
1,0533
1,0274
1,0025
0,9785
0,9554
0,9333
0,9118
0,8813
0,8714
0,8521
0,8336
0,8157
0,7984
0,7818
0,7657
0,7502
0,7349
0,7204
0,7064
60
KalibrasiSpecificGrafity
TABEL6.(DaftarBeratJenisAir)
BeratJenisair
Temperatur
3
o
(gr/cm )
C
20
21
22
23
24
25
26
27
27,5
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
0,9982
0,9980
0,9978
0,9976
0,9973
0,9971
0,9968
0,9965
0,9964
0,9963
0,9960
0,9957
0,9954
0,9951
0,9947
0,9944
0,9941
0,9937
0,9934
0,9930
0,9926
0,9922
61
TABELKALIBRASIPEMADATAN
Chart Estimasi OMC
Gambar. 3-2
Chart untuk estimasi OMC
(Jhonson and Sallberg,1962)
62