Case Study

PATIENT WITH NEW-ONSET TYPE 2

DIABETES MELLITUS

FURI ANDEA MAYANG DARANI

260112150037

Kasus
Pasien AC mengeluhkan dirinya sering merasa
kelelahan, sering buang air kecil, dan haus yang
berlebihan. Pasien AC adalah seorang wanita
berkebangsaan Afrika Amerika berusia 43 tahun, dia
seorang asisten administrasi dan dia telah bercerai.
Dia menyangkal menggkonsumsi alkohol atau
tembakau. Pasien AC memiliki diabetes gestasional
pada kehamilan kedua dan ketiganya.

Subjektive
Riwayat Penyakit
Pengobatan
Sebelumnya
Riwayat Keluarga
dan Riwayat Sosial

Diabetes Melitus Gestasional

Hipetensi
Hiperlipidemia
Obesitas

Diabetes Mellitus :Metformin 500 mg dua kali sehari

Ibu dari pasien AC dan nenek dari pihak ibunnya

menderita Diabetes mellitus (DM). Ayahnya tiba-tiba
meninggal karena infark miokard pada usia 49 tahun,
dan ibunya meninggal karena stroke pada usia 76
tahun.

Objective
Tanda-Tanda Vital
Tinggi badan pasien AC adalah 160.02 cm
Berat badan 81.65 kg
Indeks massa tubuhnya 31,9
( obesitas kelas I)

Pemeriksaan Laboratorium
Parameter

Hasil

Katagori

Pemeriksaa
Glukosa darah puasa
(GDP)
Hemoglobin (HbA
Tekanan darah

(LDL-C)

1c

n
250 g / dL,

Diatas normal
( >126 mg /dl )

9,6%,

DM tidak terkontrol

145/88 mm

( > 8,0 % )
Diatas normal

Hg,

(110/70 mmHg)

187 mg / dL.

Hipertensi
Diatas normal
( >160 mg/dl )

Analisa
DRP
Problem Medik
Glukosa darah

Terapi
Metformin

tinggi

DRPs
Ketidak patuhan pasien, dimana pasien AC
mengaku sering meminum obat karena jadwalnya
yang sibuk dan beliau mengakui dirinya pelupa.
Dosis metformin yang tidak adequat
menyebabkan penurunana kadar glukosa darah

Hipertensi

yang tidak signifikan.

Tidak mendapatkan terapi

Hiperlipidemia

Tidak mendapatkan terapi

Plan
Rekomendasi Terapi
Diabetes Mellitus
Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan
meningkatkan kontrol glikemiknya, maka diberikan kombinasi
metformin 1500 mg / hari dan glimepiride 4 mg / hari.
Hipertensi
Lisinopril 20 mg / hari
Hyperlipidemia.
Simvastatin 40 mg / hari

Rencana Monitoring
Tanda Vital

: Berat badan, BMI

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Hemoglobin (HbA
Tekanan darah
(LDL-C)

: Glukosa darah puasa (GDP)

1c

Rencana Konseling
Secara umum pasien dengan DM tipe 2 sering mengalami komplikasi baik
mikrovaskular ataupun makrovaskular. Oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa
hal seperti :
Menurunkan BB (hingga BMI dalam rentang normal)
Meregulasi TD sehingga mencapai (<130/80 mmHg) dengan pemberian terapi
antihipertensi
Hindari stress yang berlebih
Menurunkan kadar lipid pasien dengan atau tanpa terapi farmakologi
Menjaga agar Glukosa Darah ada dalam rentang normal
Melakukan aktivitas fisik ringan yang teratur, seperti berjalan kaki.
Mengedukasi pasien AC cara penggunaan obat yang tepat, untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat agar tujuan
terapi yang diinginkan tercapai.

Hasil terapi yang diinginkan

Menurunkan kadar Glukosa Darah
Menurunkan nilai Hemoglobin (HbA

1c

Menurunkan tekanan darah

Menurunkan nilai LDL
Mengurangi faktor resiko komplikasi mikrovaskular dan
makrovaskular.
Meningkatkan kualitas hidup

Terapi Farmakologi
Metformin

Glimepirid
e

Terapi
Farmakologi
Simvastati
Lisinopril
n

Terapi Non Farmakologi

Edukasi pada pasien
Mengatur diet makanan rendah karbohidrat, lemak,
dan garam.
Menghindari stress yang berkepanjangan
Olah raga ringan secara teratur
Melakukan program SMBG
(Self Monitoring of Blood Glucose)

Daftar Pustaka
Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, et al. The seventh report of the
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
and Treatment
of High Blood Pressure: the JNC 7 report.
JAMA. 2003;289:2560-2572.
Third Report of the Expert Panel on Detection, Evaluation, and
Treatment
of High Blood Cholesterol in Adults (Adult
Treatment Panel III) Executive Summary. National Heart, Lung, and
Blood Institute National Institutes
of Health; May 2001.
NIH publication 01-3670.
American Diabetes Association. Diagnosis and classification of
diabetes mellitus. Diabetes Care. 2007;30:S42-S47.

TERIMA KASIH