Macam Abses
Macam Abses
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Infeksi Odontogenik
Infeksi odontogenik merupakan salah satu diantara beberapa infeksi
yang paling sering kita jumpai pada manusia. Pada kebanyakan pasien
infeksi ini bersifat minor atau kurang diperhitungkan dan seringkali ditandai
dengan drainase spontan di sepanjang jaringan gingiva pada gigi yang
mengalami gangguan.8
Fistula
Selulitis
Bakteremie-Septikemie
Acute-Chronic
Periapikal Infection
Osteomielitis
Infeksi Spasium
yang dalam
Ke
tinggi
spasium
yang
infeksi
Spasium temporal
Spasium Faringeal lateral
Spasium retrofaringeal
Spasium prevertebral
3.
4.
Pertahanan Humoral
Mekanisme pertahanan humoral, terdapat pada plasma
dan cairan tubuh lainnya dan merupakan alat pertahanan
terhadap bakteri. Dua komponen utamanya adalah
imunoglobulin dan komplemen. Imunoglobulin adalah
antibodi yang melawan bakteri yang menginvasi dan diikuti
proses fagositosis aktif dari leukosit. Imunoglobulin
diproduksi oleh sel plasma yang merupakan perkembangan
dari limfosit B.Terdapat lima tipe imunoglobulin, 75 %
terdiri dari Ig G merupakan pertahanan tubuh terhadap
bakteri gram positif. Ig A sejumlah 12 % merupakan
imunoglobulin pada kelenjar ludah karena dapat ditemukan
pada membran mukosa. Ig M merupakan 7 % dari
imunoglobulin yang merupakan pertahanan terhadap bakteri
gram negatif. Ig E terutama berperan pada reaksi
hipersensitivitas. Fungsi dari Ig D sampai saat ini belum
diketahui.
Komplemen adalah mekanisme pertahanan tubuh
humoral lainnya, merupakan sekelompok serum yang di
produksi di hepar dan harus di aktifkan untuk dapat
berfungsi. Fungsi dari komplemen yang penting adalah yang
pertama dalam proses pengenalan bakteri, peran kedua
adalah proses kemotaksis oleh polimorfonuklear leukosit
yang dari aliran darah ke daerah infeksi. Ketiga adalah
proses opsonisasi, untuk membantu mematikan bakteri.
Keempat dilakukan fagositosis. Terakhir membantu
munculnya kemampuan dari sel darah putih untuk merusak
dinding sel bakteri.
Pertahanan Seluler
Mekanisme pertahanan seluler berupa sel fagosit dan
limfosit. Sel fagosit yang berperan dalam proses infeksi
adalah leukosit polimorfonuklear. Sel-sel ini keluar dari
aliran darah dan bermigrasi e daerah invasi bakteri dengan
proses kemotaksis. Sel-sel ini melakukan respon dengan
cepat, tetapi sel-sel ini siklus hidupnya pendek, dan hanya
dapat melakukan fagositosis pada sebagian kecil bakteri.
Fase ini diikuti oleh keluarnya monosit dari aliran darah ke
jaringan dan disebut sebagai makrofag. Makrofag berfungsi
10
11
12
2. Abses subperiosteal
Gejala klinis abses subperiosteal ditandai
dengan selulitis jaringan lunak mulut dan daerah
maksilofasial. Pembengkakan yang menyebar ke
ekstra oral, warna kulit sedikit merah pada daerah
gigi penyebab. Penderita merasakan sakit yang
hebat, berdenyut dan dalam serta tidak
terlokalisir. Pada rahang bawah bila berasal dari
gigi premolar atau molar pembengkakan dapat
14
3. Abses submukosa
Abses ini disebut juga abses spasium
vestibular,
merupaan
kelanjutan
abses
subperiosteal yang kemudian pus berkumpul dan
sampai dibawah mukosa setelah periosteum
tertembus. Rasa sakit mendadak berkurang,
sedangkan pembengkakan bertambah besar.
Gejala lain yaitu masih terdapat pembengkakan
15
16
17
18
terletak di bawah dataran horisontal arkuszigomatikus dan bagian lateral di batasi oleh
ramus mandibula dan bagian dalam oleh
m.pterigoid interna. Bagian atas dibatasi oleh
m.pterigoid eksternus. Spasium ini dilalui
a.maksilaris
interna
dan
n.mandibula,milohioid,lingual,businator
dan
n.chorda timpani. Berisi pleksus venus pterigoid
dan juga berdekatan dengan pleksus faringeal.
20
21
9. Abses sublingual
Spasium sublingual dari garis median oleh
fasia yang tebal , teletek diatas m.milohioid dan
bagian medial dibatasi oleh m.genioglosus dan
lateral oleh permukaan lingual mandibula.
Gejala klinis ditandai dengan pembengkakan
daasarr mulut dan lidah terangkat, bergerser ke
sisi yang normal. Kelenjar sublingual aan tampak
menonjol karena terdesak oleh akumulasi pus di
bawahnya. Penderita akan mengalami kesulitan
menelen dan terasa sakit.
22
10.
23
24
26
32
33